Analitik Jilid 1 dan 2, Erlangga 2. Purcell, E.J. and D. Varberg, ... 1. Fessenden, R.J., and J.S.
Fessenden, 1994, Organic Chemistry, 5th Edition, Willard
http://www.itb.ac.id/en/education/fti/130.pdf
Keenan. 1986. Kimia Untuk Universitas Edisi 6 Jilid I. Alih bahasa : A. Hadyana
Pudjaatmaka, Ph.D. Jakarta : Erlangga
1.3.Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis merumuskan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud karakteristik identitas nasional.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud karakteristik lahirnya faham nasionalisme
1.4.Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Identitas Nasional
Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Berdasarkan pengertian
ini maka setiap detik bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan
keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut terbentuk secara histories. Maka pada
hakikatnya Identitas Nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu
bangsa atau lebih popular disebut sebagai kepribadian suatu bangsa.
Istilah kepribadian sebagai suatu identitas adalah keseluruhan atau totalitasi dari faktor-faktor
biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkahlaku individu. Oleh karena itu,
menurut Ismaun (1981: 6 ) Kepribadian adalah tercermin pada keseluruhan tingkah laku
seseorang dalam hubungan dengan manusia lain.
Berdasarkan uraian diatas , maka pengertian kepribadian sebagai suatu identitas nasional suatu
bangsa, adalah keseluruhan atau totalitas dari kepribadian individu-individu sebagai unsur yang
membentuk bangsa tersebut.oleh karena itu pengertian identitas nasional suatu bangsa tidak dapt
dipisahkan dengan pengertian peoples character , National character, atau National
Identity . Oleh karena itu, identitas nasional suatu bangsa termasuk identitas nasional
Indonesiajuga harus dipahami dalam konteks dinamis.
Bagi bangsa Indonesia dimensi dinamis identitas nasional bangsa Indonesia belum menunjukkan
perkembangan kearah sifat kreatif serta dinamis. Setelah bangsa Indonesia mengalami
kemerdekaan 17 Agustus 1945, berbagai perkembangan ke arah kehidupan kebangsaan dan
kenegaraan mengalami kemerosotan dari segi identitas nasional.
Setelah dekrit presiden 5 Juli 1959 bangsa Indonesia kembali ke UUD 1945. Pada saat itu
dikenal periode orde lama dengan penekanan kepada kepemimpinan yang sifatnya sentralistik.
Berkembangnya partai komunis pada periode ini dipandang sebagai keagalan pemerintah untuk
mempertahankan Pancasila ideologi dan dasar negara kesatuan Republik Indonesia yang
berakibat jatuhnya kekuasaan orde lama.
Kekeliruan orde baru pada akhirnya mengakibatkan terjadinya krisis diberbagai bidang
kehidupan. Sudah banyak memang yang dilakukan pemerintah negara Indonesia dalam
melakukan reformasi, baik dibidang politik, hukum, ekonomi, militer, pendidikan serta bidangbidang lainnya. Namun demikian, sebagai bangsa yang kuat dari seluruh elemen masyarakat.
Sejarah
Sebelum menjadi Negara yang modern Indonesia pernah mengalami masa kejayaan yang
gemilang pada masa kerajaan Majapahit dan sriwijaya. Pada dua kerajaan tersebut telah
membekas pada semangat perjuangan bangsa Indonesia pada abat-abat berikutnya.
b)
Kebudayaan
Aspek kebuayaan yang menjadi unsur pembentuk indentitas nasional meliputi: akal
budi, peradaban, dan pengetahuan. Misalnya sikap ramah dan santun bangsa Indonesia.
c)
Suku Bangsa
Kemajemukan merupakan indentitas lain bangsa Indonesia. tradisi bangsa Indonesia untuk hidup
bersama dalam kemajemukan yang bersfat alamiah tersebut, tradisi bangsa Indonesia untuk
hidup bersama dalam kemajemukan merupakan hal lain yang harus dikembangkan dan di
budayakan.
d)
Agama
Keanekaragaman agama merupakan indentitas lain dari kemajemukan dengan kata lain, agama
dan keyakinan Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi Negara, tetapi juga merupakan
suatu Rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang harus tetap dipelihara dan disyukuri bangsa
Indonesia. Menyukuri nikmat kemajemukan pemberian Allah dapat dilakukan dengan, salah
satunya, sikap dan tindakan untuk tidak memaksakan keyakinan dan tradisi suatu agama, baik
mayoritas maupun minoritas, atau kelompok lainnya.
e)
Bahasa
Bahasa adalah salah satu atribut indentitas nasional Indonesia. Sekalipun Indonesia memiliki
ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia (bahasa yang digunakan bangsa melayu)
sebagai bahasa penghubung (lingua franca) peristiwa sumpah pemuda tahun 1982, yang
menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.
f)
Kasta adalah pembagian social atas dasar agama. Dalam agama hindu para penganutnya
dikelompokkan kedalam beberapa kasta.kasta yang tertinggi adalah kasta Brahmana (kelompok
rohaniaan) dan kasta yang terendah adalah kasta Sudra (orang biasa atau masyarakat biasa).
Kasta yang rendah tidak bisa kawin dengan kasta yang lebih tingi dan begitu juga sebaliknya.
Kelas menurut Weber ialah suatu kelompok orang-orang dalam situasi kelas yang sama, yaitu
kesempatan untuk memperoleh barang-barang dan untuk dapat menentukan sendiri keadaan
kehidupan ekstern dan nasib pribadi. Kekuasaan dan milik merupakan komponen-komponen
terpenting: berkat kekuasaan, mka milik mengakibatkan monopolisasi dan kesempatankesempatan.
2.4 Karakteristik identitas nasional
Pada hakikatnya Identitas Nasional, meupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu nation ( bangsa ) dengan ciri-ciri khas
tertentu yang membuat bangsa bersangkutan berbeda dengan bangsa lain. Dengan perkataan lain
dapat dikatakan bahwa Identitas Nasional Indonesia adalah Pancasila yang aktualisasinya
tercermin dalam berbagai penataan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam arti luas.
Perlu dikemukakan bahwa nilai-nilai budaya yang tercermin sebagai identitas nasional tadi
bukanlah barang jadi yang sudah selesai mandheg dalam kebekuan normatif dan dogmatis,
melainkan sesuatu yang terbuka-cenderung terus-menerus bersemi sejalan dengan hasrat
menuju kemajuan yang dicita-citakan bangsa Indonesia.
Perkembangan Iptek dan arus globalisasi yang membuat masyarakat Indonesia harus berhadapan
dengan kebudayaan berbagai bangsa di dunia, sudah sepantasnya menyadarkan kita semua,
bahwa pelestarian berbagai bangsa di dunia, sudah sepantasnya menyadarkan kita semua, bahwa
pelestarian budaya sebagai upaya untuk mengembangkan identitas kita semua. Dalam upaya
pengembangan identitas nasional, pelestarian budaya tidak berarti menutup diri terhadap segala
bentuk pengaruh kebudayaan bangsa Indonesia.
Sebagai komitmen konstitusional yang dirumuskan oleh para pendiri negara kita dalam
pembukaan, khususnya dalam pasal 32 UUD 1945 beserta penjelasannya, yaitu : kebudayaan
bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budaya rakyat Indonesia.
Kesadaran pentingnya mengembangkan dan memperkaya kebudayaan bangsa dengan
keterbukaan menerima kebudayaan asing yang bernilai positif semakin tegas diamanatkan dalam
pasal 32 UUD 1945 yang diamandemen :
1. Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia menjamin
kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya
2. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional
Hawley, nation-state merupakan sebuah bangsa yang memiliki bangunan politik seperti
ketentuan-ketentuan perbatasan teritorial pemerintah sah, pengakuan bangsa lain dan sebagainya.
Menurut Koerniatmante Soetoprawiro secara hukum peraturan tentang kewarganegaraan
merupakan suatu konsekuensi langsung dari perkembangan nasionalisme.
2.6 Latar belakang lahirnya nasionalisme Indonesia
Tumbuhnya paham nasionalisme bangsa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari situasi politik
pada abad ke 20. Pada masa itu semangat menentang kolonialisme Belanda mulai muncul di
kalangan pribumi. Ada 3 pemikiran besar tentang watak nasionalisme Indonesia yang terjadi
pada masa sebelum kemerdekaan yakni paham ke Islaman, marxisme dan nasionalisme Indonsia.
Para analis nasionalis beranggapan bahwa Islam memegang peranan penting dalam pembentukan
nasionalisme sebagaimana di Indonesia. Menurut seorang pengamat nasionalisme George Mc.
Turman Kahin, bahwa Islam bukan saja merupakan mata rantai yang mengikat tali persatuan
melainkan juga merupakan simbol persamaan nasib menetang penjajahan asing dan penindasan
yang berasal dari agama lain. Ikatan universal Islam pada masa perjuangan pertama kali di
Indonesia dalam aksi kolektif di pelopori oleh gerakan politik yang dilakukan oleh Syarikat
Islam yang berdiri pada awalnya bernama Syarikat Dagang Islam dibawah kepemimpinan
H.O.S.Tjokoroaminoto, H.Agus Salim dan Abdoel Moeis telah menjadi organisasi politik
pemula yang menjalankan program politik nasional dengan mendapat dukungan dari semua
lapisan masyarakat.
2.7
2.7.1
Bangsa-bangsa Asia dan Afrika sudah pernah mengalami masa kejayaan sebelum masuk dan
berkembangnya imperialisme dan kolonialisme barat. Bangsa India, Indonesia, Mesir, dan Persia
pernah mengalami masa kejayaan sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Kejayaan masa
lampau mendorong semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan. Bagi Indonesia kenangan
kejayaan masa lampau tampak dengan adanya kenangan akan kejayaan pada masa kerajaan
Majapahit dan Sriwijaya. Dimana pada masa Majapahit, mereka mampu menguasai daerah
seluruh Nusantara, sedangkan masa Sriwijaya mampu berkuasa di lautan karena maritimnya
yang kuat.
Penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa Asia, Afrika
mengakibatkan mereka hidup miskin dan menderita sehingga mereka ingin menentang
imperialisme barat.
Paham nasionalis yang berkembang dalam bidang politik, sosial ekonomi, dan
kebudayaan
1. Dalam bidang politik, tampak dengan upaya gerakan nasionalis menyuarakan aspirasi
masyarakat pribumi yang telah hidup dalam penindasan dan penyelewengan hak asasi
manusia. Mereka ingin menghancurkan kekuasaan asing/kolonial dari Indonesia.
2. Dalam bidang ekonomi, tampak dengan adanya usaha penghapusan eksploitasi ekonomi
asing. Tujuannya untuk membentuk masyarakat yang bebas dari kesengsaraan dan
kemelaratan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia.
3. Dalam bidang budaya, tampak dengan upaya untuk melindungi, memperbaiki dan
mengembalikan budaya bangsa Indonesia yang hampir punah karena masuknya budaya
asing di Indonesia. Para nasionalis berusaha untuk memperhatikan dan menjaga serta
menumbuhkan kebudayaan asli bangsa Indonesia.
2.7.2 Faktor dari luar (eksternal)
1.
2.
3.
4.
5.
a.
b.
c.
d.
e.
1. J.R. Logan menggunakan istilah Indonesia untuk menyebut penduduk dan kepulauan
nusantara dalam tulisannya pada tahun 1850.
2. Earl G. Windsor dalam tulisannya di media milik J.R. Logan tahun 1850 menyebut
penduduk nusantara dengan Indonesia.
3. Serta tokoh-tokoh yang mempopulerkan istilah Indonesia di dunia internasional.
4. Istilah Indonesia dijadikan pula nama organisasi mahasiswa di negara Belanda yang
awalnya bernama Indische Vereninging menjadi Perhimpunan Indonesia.
5. Nama majalah Hindia Putra menjadi Indonesia Merdeka
6. Istilah Indonesia semakin populer sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Melalui
Sumpah Pemuda kata Indonesia dijadikan sebagai identitas kebangsaan yang diakui oleh
setiap suku bangsa, organisasi-organisasi pergerakan yang ada di Indonesia maupun yang
di luar wilayah Indonesia.
7. Kata Indonesia dikukuhkan kembali dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17
Agustus 1945.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Identitas Nasional, meupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu nation ( bangsa ) dengan ciri-ciri
khas tertentu yang membuat bangsa bersangkutan berbeda dengan bangsa lain. Dengan
perkataan lain dapat dikatakan bahwa Identitas Nasional Indonesia adalah Pancasila yang