LANDASAN TEORI
sebagai
koordinasi
standar
internasional,
publikasi
standar
bebas
internasional
(Worldwide
progress
in
trade
proses
peningkatan
yang berkesinambungan
guna
EDISI 1994
SUBKONTRAKTOR
PEMASOK
PEMASOK
PELANGGAN
ORGANISASI
PELANGGAN
EDISI 2000
Gambar 2.2 Perubahan Terminologi
Sumber Suardi (2001, p.36)
Secara garis besar, urutan proses dari persyaratan utama ISO 9001:2000 dapat
dijelaskan sebagai berikut (Suardi,2001):
a. Organisasi dalam usahanya untuk memenuhi tujuan memerlukan arahan
yang jelas mengenai tujuan organisasi dari pimpinan puncak.
Tujuan organisasi itu dijelaskan dalam visi misi organisasi yang
merupakan perencanaan strategis sebagai wujud tanggung jawab
manajemen. Secara lebih detail visi dan misi organisasi dijabarkan dalam
kebijakan dan sasaran mutu.
b. Untuk
mencapai
visi
misi,
organisasi
sangat
tergantung
pada
puncak
diperlukan
untuk
menjalankannya
dan
proses
Tabel 2.1 Elemen elemen persyaratan Sistem Manajemen mutu dalam ISO
9001:2000 dijelaskan dalam bentuk klausul
Elemen
4
Klausul
Sistem manajemen mutu
Sub Klausul
4.1 Persyaratan Umum
4.2 Persyaratan Dokumen
Realisasi Produk
Proses
yang
berhubungan
dengan
pelanggan
7.3 Desain dan pengembangan
7.4 Pembelian
7.5 Produksi dan penyediaan jasa
7.6
Pengendalian
Pengukuran Alat
Pemantauan
dan
Pengukuran,
Analisis,
Peningkatan
ISO Secretariat
Steering Committee
Working
Working
Working
Group
Group
Group
Agar lebih jelas mengenai fungsi dan tanggung jawab dari tim ISO dapat
diuraikan sebagai berikut :
Management Representative (MR)
1. Bertanggung jawab akan implementasi dan tinjauan yang efektif dan
sistem mutu yang didokumentasikan.
2. Merencanakan dan memantau program audit mutu internal.
sehingga
kemampuan
personel
dapat
digunakan
untuk
kepentingan organisasi.
4. Pendekatan proses
Pendekatan proses sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan
agar lebih efisien. Dengan mengelola aktivitas dan sumber sumber daya
yang berkaitan sebagai suatu proses. Proses merupakan integrasi
sekuensial dari personel, material, mesin, dan peralatan, dalam suatu
lingkungan untuk menghasilkan nilai tambah output bagi pelanggan.
2.4.3 Manfaat dari Penerapan Delapan Prinsip Manajemen Mutu ISO 9001:2000
Organisasi yang sudah menerapkan sistem manajemen mutu ISO
9001:2000, dengan melaksanakan delapan prinsip manajemen mutu akan
yang
diperoleh
organisasi
jika
menerapkan
prinsip
kepemimpinan:
1. Personel akan memahami dan termotivasi menuju sasaran dan
tujuan organisasi.
2. Aktivitas aktivitas akan dievaluasi, disesuaikan dan ditetapkan
dalam satu kesatuan cara.
3. Meminimumkan kesalahan komunikasi diantara tingkat tingkat
dalam organisasi.
c. Manfaat yang diperoleh jika organisasi menerapkan prinsip keterlibatan
personel:
1. Personel dalam organisasi menjadi termotivasi, memberikan
komitmen dan terlibat
menjadi
giat
berpartisipasi
dalam
peningkatan
berkesinambungan.
d. Manfaat yang diperoleh jika organisasi menerapkan prinsip pendekatan
proses.
1. Biaya menjadi lebih rendah dan waktu siklus menjadi lebih pendek,
melalui efektivitas penggunaan sumber sumber daya.
2. Hasil hasil menjadi meningkat, konsisten dan dapat diperkirakan.
3. Kesempatan peningkatan menjadi prioritas dan terfokus.
e. Manfaat yang diperoleh organisasi jika menerapkan prinsip pendekatan
sistem terhadap manajemen
1. Integrasi dan kesesuaian dari proses proses yang akan paling baik
mencapai hasil hasil yang diinginkan.
2. Kemampuan memfokuskan usaha usaha pada proses proses
kunci.
3. Memberikan kepercayaan kepada pihak yang berkepentingan
terhadap konsistensi, efektivitas dan efisiensi dari organisasi.
f. Manfaat yang diperoleh organisasi jika menerapkan prinsip peningkatan
berkesinambungan
1. Meningkatkan keunggulan kinerja melalui peningkatan kemampuan
organisasi.
kesempatan
fleksibilitas
dan
kecepatan
bersama
untuk
Tabel 2.3 Hubungan Antara 8 Prinsip Manajemen Mutu dengan ISO 9001:2000
No
Fokus Pelanggan
ISO 9001:2000
5.1 Komitmen manajemen (a)
5.2 Mengutamakan pelanggan
5.5.2 Wakil manajemen (b)
5.6.2 Tinjauan masukan (b)
5.6.3 Tinjauan keluaran (b)
6.1 Penyediaan sumber daya (b)
7.1 Proses yang berhubungan dengan semua
pelanggan
7.5.4 Properti pelanggan
8.2.1 Kepuasan pelanggan
8.3 Analisis data (a)
8.5.1 Peningkatan berkesinambungan
8.5.2 Tindakan perbaikan
2.
Kepemimpinan
3.
Keterlibatan Personel
4.
Pendekatan Proses
5.
Pendekatan
sistem
pengelolaan
6.
Peningkatan berkesinambungan
7.
8.
purnabeli
dimana
alternative
yang
dipilih
sekurang-kurangnya
ini
dilakukan
dengan
meminta responden
untuk
dalam
masing-masing
elemen/atribut
tersebut.
(Tjiptono,1996, p.149)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Importance-performance analysis
sebagai salah satu merode dalam melakukan analisa data untuk pengukuran
kepuasan pelanggan.