Anda di halaman 1dari 50

Hubungan matematis yang menyatakan

hubungan saling ketergantungan antara satu


variabel dengan variabel lainnya.
Misalnya : antara permintaan dengan harga
antara investasi dengan tingkat
bunga.
Fungsi Linear terbagi menjadi dua,yaitu :
*Fungsi aljabar
*Fungsi non aljabar

Fungsi aljabar terbagi manjadi dua,yaitu :


Fungsi rasional ( fungsi yang bisa
diselesaikan )
Fungsi irasional ( fungsi yang tidak bisa
diselesaikan )
Fungsi rasional terbagi menjadi dua,yaitu :
Fungsi Linear
Fungsi non linear

Fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya


adalah pangkat satu.
Ciri-ciri :
Pangkat tertinggi tiap variabelnya adalah satu
Mempunyai kemiringan/lereng yang tetap
(bila dijabarkan menghasilkan sebuah garis )

Bentuk persamaan umum


y=a + bx

y = a + bx

Unsur-unsur fungsi linear :


Variabel
Koefisien
Konstanta

VARIABEL
Unsur fungsi yang dilambangkan dalam huruf
untuk mewakili faktor tertentu yang ingin
dicari hubungannya.
Contoh :
Variabel biaya = C
Variabel pendapatan = R
Variabel kuantitas =Q

Variabel dalam grafik :


Melambangkan sumbu-sumbu dalam
koordinat
Semakin banyak variabelnya,semakin banyak
sumbunya
Sifat perubahan variabel :
Independen Variabel ( variabel bebas ),
Dependen Variabel ( variabel terikat),

Koefisien ( slope/kemiringan/gradien )
Bilangan yang terkait pada suatu variabel
dalam sebuah fungsi.

Koefisien dalam grafik :


Koefisien positif : Ditunjukkan dengan garis
dari kiri bawah ke kanan atas.
Contoh : Y=X+c Fungsi penawaran
Koefisien negatif : Ditunjukkan dengan garis
dari kiri atas ke kanan bawah.
Contoh : Y=-X+c Fungsi permintaan

Konstanta
Bilangan yang ikut membentuk sebuah fungsi
akan tetapi tidak terkait pada suatu variabel
tertentu melainkan berdiri sendiri.

KONFERSI PERSAMAAN PADA


GRAFIK

Metode I :
Mencari penggal garis persamaan dengan
sumbu x dan y.
Metode II :
Memisalkan bilangan independen variabel
untuk mencari dependen variabel.

2y=10x+30

X=0y=150,15

Y=0x=-3-3,0

Konversi grafik pada persamaan


Dua koordinat :(x1,y1),(x2,y2)

Y-y1= x- x1
Y2-y1 x2-x1

Contoh : titik A (2,3), B (6,5 )

Penyelesaian :
Y-y1=x-x1
Y2-y1=x2-x1
Y-3 =x-2
5-3 = 6-2
Y-3 = x-2
2
4
4y-12=2x-4 ; 4y=2x-8 ;y=2+0,5 x

Koordinat lereng

Jika diketahui satu titik ( x1,y1 ) dan lereng


garisnya ( b )

Rumus : y-y1 = b ( x-x1 )

Contoh :
Titik A ( 2,3 ),lereng garisnya o,5
Penyelesaian :
Y-y1 = b( x-x1)
Y-3 = 0,5 ( x-2 )
Y-3 =0.5x-1
Y=0.5x+2

Cara penggal lereng


Jika diketahui penggalnya pada salah satu
sumbu dan lereng garis.
Rumus :

Y=a + bx

Cara penggal lereng


Jika diketahui penggalnya pada salah satu
sumbu dan lereng garis.
Rumus :

Y=a + bx
Contoh :
Diketahui penggal dan lereng garis y=(x ) yaitu
2 dan 0.5
Penyelesaian :
Y=2+0,5x

Cara dwi penggal lereng :


Jika diketahui penggal vertikal dan horizontal.
Rumus
Y=a-(a)x
c

Cara dwi penggal lereng :


Jika diketahui penggal vertikal dan horizontal.
Rumus
Y=a-(a)x
c
Contoh :
diketahui penggal vertikal 2 dan horizontal -4
penyelesaian :
Y=a-(a)x
c
Y=2-(2)x
-4
Y=2+0,5x

FUNGSI PERMINTAAN
fungsi permintaan menghubungkan antara
variabel harga dan jumlah ( barang/jasa)yang
diminta.
Bentuk umum fungsi permintaan
Qd=a-bPd atau Pd=a/b-1/b Qd

Qd=jumlah permintaan
Pd= harga

FUNGSI PENAWARAN
Fungsi penawaran menghubungkan antara
variabel harga dan jumlah (barang/jasa)yang
ditawarkan.
Bentuk umum fungsi penawaran
Qs=a+bPs atau Ps=a+1/bQs

Qs=jumlah penawaran
Ps=harga

Perpotongan fungsi permintaan dan


penawaran dalam pasar akan membentuk
titik ekuilibrium.Kondisi tersebut terjadi
ketika :
Ps=Pd
Qs=Qd

Secara makro perubahan titik ekuilibrium dapat


disebabkan oleh :
Pengenaan pajak spesifik
Pengenaan pajak proposional
Pengenaan subsidi spesifik
Pengenaan subsidi proporsional

Pajak spesifik akan mempengaruhi fungsi


dalam pasar akan membentuk titik
ekuilibrium yang baru.Pajak spesifik adalah
pajak yang langsung dibebankan pada harga
jual sebesar (t) per unit.Adanya pajak akan
mempengaruhi penawaran dan mengubah
persamaan.

Sebelum pajak=Ps=a+bQ
Setelah pajak spesifik=Ps=a+bQ+T
Meskipun mempengaruhi fungsi
penawaran,pajak spesifik tidak
mempengaruhi fungsi permintaan secara
persamaan maupun grafis.Oleh karena itu
untuk mencari titik keseimbangan yang baru
persamaannya adalah :
Ps=Pd
Qs=Qd

Fungsi enawaran dengan


pajak
Ps=Q+a+Tax

P
E

Fungsi penawaran
Ps=Q+a

Fungsi permintaan
Pd=-Q+a

Pajak Proporsional ialah pajak yang besarnya


ditetapkan berdasarkan prosentase tertentu
dari harga jual,bukan ditetapkan secara
spesifik.Persamaannya menjadi :
Sebelum pajak :Ps=a+bQ
Sesudah pajak :Ps=a+bQ+%tP

Meskipun mempengaruhi fungsi


penawaran,pajak proporsional tidak
mempengaruhi fungsi permintaan secara
persamaan maupun grafis.Oleh karena itu
untuk mencari titik keseimbangan yang baru
persamaannya adalah :
Ps=Pd
Qs=Qd

Fungsi penawaran dengan


pajak
Ps=Q+a+(%tax).P

Fungsi penawaran
Ps=Q+a

Fungsi permintaan
Pd=-Q+a

Subsidi spesifik akan mempengaruhi fungsi


penawaran dan merupakan kebalikan dari
pajak dan disebut pajak negatif.Adanya
subsidi mempengaruhi fungsi penawaran dan
persamaannya :
Sebelum subsidi :Ps=a+bQ
Sesudah subsidi : Ps=a+bQ-S

Meskipun mempengaruhi fungsi


penawaran,subsidi spesifik tidak
mempengaruhi fungsi permintaan secara
persamaan maupun grafis.Oleh karena itu
untuk mencari titik keseimbangan yang baru
persamaannya adalah :
Ps=Pd
Qs=Qd

Fungsi penawaran
Ps=-Q+a

P
E

Fungsi penawaran dengan


subsidi
Ps=-Q+a-Sub

Fungsi permintaan
Pd=Q+a

Subsidi Proporsional ialah subsidi yang


besarnya ditetapkan berdasarkan prosentase
tertentu dari harga jual,bukan ditetapkan
secara spesifik.Persamaannya menjadi :
Sebelum pajak :Ps=a+bQ
Sesudah pajak :Ps=a+bQ+%sP

Meskipun mempengaruhi fungsi


penawaran,subsidi proporsional tidak
mempengaruhi fungsi permintaan secara
persamaan maupun grafis.Oleh karena itu
untuk mencari titik keseimbangan yang baru
persamaannya adalah :
Ps=Pd
Qs=Qd

Fungsi penawaran
Ps=Q+a

Fungsi penawaran dengan


pajak
Ps=Q+a+(%sub).P

Fungsi permintaan
Pd=-Q+a

Bagian pajak yang dinikmati oleh konsumen


tk=Pe-Pe

Bagian Pajak yang dinikmati oleh produsen

tp=t-tk
Bagian Pajak yang dibayarkan pemerintah

t=Qe x t

Bagian subsidi yang dinikmati konsumen


sk=Pe-pe
Bagian subsidi yang dinikmati produsen

sp=s-sk
Jumlah subsidi yang dibayarkan pemerintah

S=Qe x s

Harga dan kuantitas penawaran dan permintaan


untuk barang-barang substitusi sperti teh dan
kopi saling mempengaruhi.Jika barang x dan y
mempunyai hubungan penggunaan permintaan
akan masing-masing barang.Maka fungsinya :
Qdx = f (Px,Py) Qdx = Qsx
Qdy = s (Py,Px) Qdy = Qsy

Qdx : jumlah permintaan akan x


Qdy : jumlah permintaan akan y
Px : harga x per unit
Py ; harga y per unit

Biaya total terdiri dari :


Biaya tetap
Biaya variabel
Secara matematik
FC=K
VC=f(Q)=vQ
C=g(Q)=FC+vC=K+vQ
Keterangan : FC+biaya tetap
VC=biaya variabel
C=biaya total
K=Konstanta
v=biaya variabel per unit

Rp

TOTAL COST

VARIABEL COST

FIXED COST

Penerimaan total revenue adalah hasil kali


jumlah barang yang terjual dengan harga jual
per unit barang.Secara sistematis

TR=Q x P=TR (Q)


TR=Total revenue
P=price
Q=quantity

TOTAL REVENUE

Dengan menghubungkan antara total biaya dan


penerimaan akan suatu barang kita dapat
menghitung kondisi break even point,laba
atau rugi.
BEP terjadi jika : TR=TC
LABA terjadi jika : TR>TC
RUGI terjadi jika : TR<TC

BEP

TOTAL REVENUE
TOTAL COST

KIRI
GAMBARKAN :
Y = 2X
Y = -2X
Y = 2X+2
Y=2

KANAN
GAMBARKAN :
X = 2Y
X = -2Y
X = 2Y+2
X=2

Tentukan titik potong dari kedua persamaan berikut ini :


2x+3y=21
x+4y=23

Y = 2X

Y = -2X

-2

-4

-6

-8

Y = 2X+2

10

Y=2

X = 2Y

X = -2Y

-2

-4

-6

-8

X = 2Y+2

10

X=2

SUBTITUSI,ELIMINASI,DETERMINASI
x=3 dan y=5

Anda mungkin juga menyukai