JENIS Jenis Karet
JENIS Jenis Karet
A.
B.
Bahan olah karet ( lateks kebun, sheet angin, slab tipis, dan lump segar )
Karet konvensional ( ribbed smoked sheet, white crepes dan pale crepe, estate brown crepe,
compo crepe )
Lateks pekat,
1.
a.
Lateks kebun
Lateks kebun adalah cairan getah yang didapat dari bidang sadap pohon karet. Cairan
getah ini belum mengalami penggumpalan entah itu dengan tambahan atau tanpa bahan
pemantap. Lateks kebun yang baik harus memenuhi ketentuan sebagai berikut.
Tidak terdapat kotoran atau benda-benda lain seperti daun atau kayu.
Lateks kebun mutu 1 mempunyai kadar karet kering 28% dan lateks kebun mutu 2
mempunyai kadar karet kering 20%.
b.
Sheet angin
Sheet angin adalah bahan olah karet yang dibuat dari lateks yang sudah disaring dan
digumpalkan dengan asam semut, berupa karet sheet yang sudah digiling tetapi belum jadi.
Sheet angin yang baik harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Harus ada penggilingan pada gumpalan lateks untuk mengeluarkan air atau serumnya.
Dalam penyimpanan tidak boleh terkena air atau sinar matahari langsung.
Sheet angin mutu 1 mempunyai kadar karet kering 90% dan sheet angin mutu 2
memepunyai kadar karet kering 80%.
c.
Slab tipis
Slab tipis adalah bahan olah karet yang terbuat dari lateks yang sudah digumpalkan
dengan asam semut. Slab tipis yang baik harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
Air atau serum harus dikeluarkan entah dengan cara digiling atau dikempa.
Selama disimpan tidak boleh terendam air atau terkena sinar matahari langsung.
d. Lump segar
Lump segar adalah bahan olah karet yang bukan berasal dari gumpalan lateks kebun
yang terjadi secara alamiah dalam mangkuk penampung. Lump segar yamg baik harus
memenuhi ketentuan sebagai berikut,
-
Selama penyimpanan tidak boleh terendam air atau terkena sinar matahari langsung.
Lump segar mutu 1 mempunyai kadar karet kering 60% dan lump segar mutu 2
mempunyai kadar karet kering 50%.
2.
a.
X RSS
Mutu nomor 1 dari semua jenis RSS adalah X RSS. Karet yang dihasilkan betul-betul
kering, bersih, kuat, bagus, dan pengasapannya merata. Cacat, noda-noda, karet, melepuh,
dan tercampur pasir atau benda-benda kotor tidak boleh ada. Juga tidak diperkenankan
terdapat garis-garis bekas oksidasi, sheet lembek, suhu pengeringan terlampau tinggi,
pengasapan berlebihan, terbakar, dan warnanya terlalu tua. Gelembung kecil seukuran kepala
jarum pentul boleh terdapat, tetapi harus tersebar merata.
RSS 1
Kelas ini masih di bawah kelas X RSS. Sheet yang dihasilkan kriterianya hampir sama.
Hasilnya benar-benar kering, bersih, kuat, bagus, tidak cacat, tidak berkarat, tidak melepuh,
serta tidak ada benda-benda yang mengotorinya, Jenis RSS 1 tidak boleh ada garis-garis
karena pengaruh oksidasi, sheet lembek, suhu pengeringan terlalu tinggi, belum benar-benar
kering, pengasapan berlebihan, warna terlalu tua, serta terbakar. Bila terdapat gelembunggelembung kecil seukuran kepala jarum pentul, asalkan letaknya tersebar merata, masih
diperkenankan.
b.
c.
d. Compo crepe
Compo crepe adalah jenis crepe yang dibuat dari bahan lump, scrap pohon, potonganpotongan sisa dari RSS, atau slab basah. Untuk pembuatan compo crepes, scrap tanah tidak
boleh digunakan.
3.
Lateks pekat
Lateks pekat adalah jenis karet yang berbentuk cairan pekat, tidak berbentuk lembaran
atau padatan lainnya. Lateks pekat yang dijual di pasaran ada yang di buat melalui proses
pendadihan atau creamed lateks dan melalui proses pemusingan atau centrifuged lateks.
Biasanya lateks pekat banyak digunakan untuk pembuatan bahan-bahan karet yang tipis dan
bermutu tinggi.
4.
5.
6.
Tyre rubber
Tyre rubber adalah bentuk lain dari karet alam yang dihasilkan sebagai barang setengah
jadi sehingga bisa langsung dipakai oleh konsumen, baik untuk pembuatan ban atau barang
yang menggunakan bahan baku karet alam lainnya. Dibandingan dengan karet konvensional,
tyre rubber adalah bahan pembuat yang lebih baik untuk ban atau produk karet lain. Tyre
rubber juga memiliki kelebihan, yaitu daya campur yang baik sehingga mudah digabungkan
dengan karet sintetis.
7.
Karet reklim adalah karet yang diolah kembali dari barang-barang karet bekas, terutama
ban-ban mobil bekas dan bekas ban-ban berjalan. Karenanya, boleh dibilang karet reklim
adalah suatu hasil pengolahan scrap yang sudah divulkanisir.
Biasanya
karet
reklim
banyak
digunakan
sebagai
bahan
campuran
sebab
bersifat mudah mengambil bentuk dalam acuan serta daya lekat yang dimilikinya juga baik.
Produk yang dihasilkan juga lebih kukuh dan tahan lama dipakai.
Kelemahan karet reklim adalah kurang kenyal dan kurang tahan gesekan sesuai dengan
sifatnya sebagai karet bekas pakai. Itulah sebabnya karet reklim kurang baik digunakan untuk
membuat ban.
C.
1.
a.
b.
IR ( isoprene rubber )
Jenis karet ini mirip dengan karet alam karena sama-sama merupakan polimer isoprene.
Dapat dikatakan, banyak sifat IR yang mirip sekali dengan karet alam, walaupun tidak secara
keseluruhannya. Jenis IR memiliki kelebihan lain dibanding karet alam, yaitu lebih murni
dalam bahan dan viskositasnya lebih mantap.
2.
a.
b.
D.
Manfaat karet
1.
( dari
sepeda, motor, mobil, traktor, hingga pesawat terbang ), sepeda karet, sabuk penggerak mesin
besar dan mesin kecil, pipa karet, kabel, isolator, dan bahan-bahan pembungkus logam.
Bahan baku karet banyak digunakan untuk membuat perlengkapan seperti sekat atau
tahanan alat-alat penghubung dan penahan getaran. Misalnya shockabsorbers. Karet bisa juga
dipakai untuk tahanan dudukan mesin. Pemakaian lapisan karet pada pintu, kaca pintu, kaca
mobil, dan pada alat-alat lain membuat pintu terpasang kuat dan tahan getaran serta tidak
tembus air. Dalam pembuatan jembatan sebagai penahan getaran juga digunakan karet.
2.
Karena memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki oleh karet alam, maka dalam
pembuatan beberapa jenis barang banyak digunakan bahan baku karet sintetis.
Jenis NBR ( Nytrile Butadiene Rubber ) yang memiliki ketahanan tinggi terhadap
minyak biasa digunakan dalam pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran,
seal, gasket, serta barang lain yang banyak dipakai untuk peralatan kendaraan bermotor atau
industri gas.
Jenis CR ( Chloroprene rubber ) yang tahan terhadap nyala api banyak digunakan
dalam pembuatan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gasket, dan sabuk pengangkut. Perekat
kadang-kadang dibuat dengan menggunakan jenis CR tertentu.
Sifat kedap terhadap gas yang dimiliki oleh jenis IIR dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan ban kendaraan bermotor, juga pembalut kawat listrik, serta pelapis bagian dalam
tangki penyimpan lemak atau minyak. Jenis EPR juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan
kabel listrik.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penulis PS, 1994. Karet, Strategi Pemasaran Tahun 2000, Budidaya dan
Pengolahan , Penebar swadaya, Jakarta