menambah pembelian lemari pendingin/cooler, mesin sealer dan plastik pet. Bahan baku jamu
instan ini juga mudah dicari. Bahan baku jamu bisa dibeli di supermarket atau di pasar
tradisional. Bila ingin membuat racikan jamu namun belum mudeng bisa cari referensi di bukubuku yang membahas obat tradisional nusantara.
Proses pembuatan jamu relatif mudah. Berikut adalah pembuatan contoh jamu yaitu kunyit
asam. Pertama-tama cuci bersih kunyit dari kotoran yang menempel. Kemudian kunyit dikupas
kulitnya dan selanjutnya diparut. Untuk memarut bisa menggunakan alat parutan dapur atau
menggunakan food prosesor yang banyak tersedia dipasaran. Campurkan parutan kunyit dengan
gula merah yang sudah dihancurkan ditambah gula pasir, garam dan air. Larutan ini kemudian
dimasak diatas api sedang hingga mendidih. kemudian dinginkan, saring dan tuang kedalam
masing-masing gelas dan tutup dengan bantuan mesin sealer. Kemudian masing-masing jamu
gelas ini diberi label dan masa daluwarsa. Minuman jamu instan dalam kemasan plastik ini bisa
disimpan dalam cooler sebelum dipasarkan untuk memperpanjang masa layak konsumsi.
Namun sebelum memulai usaha ini sebaiknya mengurus perijinan dari institusi kesehatan
setempat. Usaha jamu rumahan ini perlu mengurus sertifikasi PIRT (Pangan Industri Rumah
Tangga) ke Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten setempat. Proses pengurusan tidaklah sulit dengan
mengisi formulir permohonan dan melampirkan fotokopi KTP, pasfoto dan contoh label
makanan. Biasanya pemohon diminta untuk mengikuti penyuluhan dari kantor dinas kesehatan
tersebut.
Untuk membangun kepercayaan kepada konsumen agar loyal, usahakan menjaga kualitas produk
dengan tidak menambahkan zat kimia seperti zat pengawet, pewarna ataupun zat additif lainnya.
Dalam mesin pendingin, jamu kemasan ini tahan hingga 2 minggu. Namun bila tanpa
pendinginan jamu hanya bertahan sehari saja karena selanjutnya akan terbentuk gas yang
mengakibatkan gelas kemasan menggelembung. Pelabelan produksi jamu instan ini perlu
didesain label yang menarik karena akan menambah daya tarik kepada konsumen serta untuk
membedakan dengan produk minuman jamu pesaing. Bila masih kesulitan dalam mebuat label
produk bisa di alihdayakan kepada pihak lain.
Pemasaran jamu instan ini bisa dijual dilingkungan perumahan, membuka gerai di pusat jajanan
atau konsinyasi dengan pedagang kios makanan. Saat awal usaha dimana belum banyak
konsumen yang tahu produk kita bisa memberikan tester pada pertemuan ibu-ibu baik
diperumahan ataupun kantor. Membuka kemitraan sebagai reseller juga bisa dilakukan, namun
dengan syarat adanya mesin pendingin agar barang konsinyasi tersebut tidak mudah rusak.
Selamat Wirausaha.