Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dasar Hukum
UU No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan
API
Kebakaran
suatu musibah yang menimbulkan berbagai macam
kerugian yang bersifat ekonomi (harta benda) dan
non ekonomi (korban jiwa), dimana dari kebakaran
tersebut dapat menjadi bahaya. Bahaya kebakaran
sendiri adalah bahaya yang ditimbulkan oleh adanya
nyala api yang tidak terkendali.
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Segala upaya yang dilakukan untuk mencegah dan
memberantas kebakaran.
INTENSITAS
Curva
Phenomena kebakaran
3 - 10 menit
STEDY
Fully development fires
(600-1000 o C)
TIME
Source
Temperature
Carbon
Monoxide
Carbon
Dioxide
Oxygen
FUEL
RINGAN
Jenis hunian yang mempunyai jumlah dan kemudahan
terbakar rendah, dan apabila terjadi kebakaran
melepaskan panas rendah sehingga menjalarnya api
lambat
Contoh:
Perumahan, perkantoran, perhotelan, penjara, rumah
sakit, museum, sekolah, tempat ibadah dll.
SEDANG KELOMPOK 1
SEDANG KELOMPOK 2
SEDANG KELOMPOK 3
Contoh:
Pabrik ban, bengkel mobil/motor, pabrik makanan
dari bahan tepung, pabrik plastik
BERAT
Mechanical spark
Rokok
Pengelasan
Gesekan mekanik
Listrik statis
Pemanasan lebih
Sambaran petir
Api terbuka
Reaksi kimia
Permukaan panas
radiasi
Letikan bara
pembakaran
Klas A
Kebakaran dari jenis bahan padat kecuali logam,
unsur bahan yang terbakar biasanya mengandung
carbon.
Pemadam yang cocok: AIR
Prinsip kerja air dalam pemadaman:
menyerap panas dan dapat menembus sampai bagian
dalam
Klas B
Kebakaran dari jenis bahan cair dan gas, klas ini terdiri
unsur bahan yang mengandung hydrocarbon dari produk
minyak bumi dan turunan kimianya.
Pemadam yang cocok: BUSA (cair), Tepung kimia kering,
gas CO2 (gas)
Prinsip kerja busa dalam pemadaman:
Menutup permukaan cairan yang akan mengapung pada
permukaan
Klas C
Klas D
Kebakaran dari bahan logam
Pemadam yang cocok: Tepung kimia kering
Fenomena Kebakaran
Awal pencetusnya (source energy)
energi yang tidak terkendali
adanya potensi
relatip kecil
Intesitas nyala api meningkat secara konduksi, konveksi
dan radiasi hingga 3 s/d 10 menit atau temperatur
mencapai 3000C, terjadi penyalaan serentak (flashover)
Setelah flashover, nyala api akan membara yang disebut
periode kebakaran mantap (steady/ full development fire),
temperatur dapat mencapai 600- 10000 C .
Setelah puncak pembakaran, intesitas nyala api akan
berkurang/ surut atau padam (decay)
INTENSITAS
Curva
Phenomena kebakaran
3 - 10 menit
STEDY
Fully development fires
(600-1000 o C)
TIME
Source
Energi
PANAS
CO2
H2 O
4.Reaksi Berantai
Dalam siklus nyala api adalah reaksi
kimia oksidasi eksotermal secara
berantai (gejala kimia)
3.Fire Point
Rantai reaksi
Flammable
range.
VAPORIZATION
FUEL
Cx Hx
SOURCE ENERGY
2.Flammable Range
Kadar uap bahan bakar di udara harus
dalam campuran yang seimbang.
1.Vaporization
Diperlukan energi awal untuk merubah
bahan bakar kedalam bentuk uap.
Suhu yang dibutuhkan disebut flash
point
CH3
| + Heat
CH3
CH3 + O
2
|
CH2*
+
+ O2
H*
H +O2
HO*
+
O*
*) Free
Radicals
CH2
+|
CH2
CH3
|
CH2 OO*
+ H2
HO*
+
O* + H2
CH2
2 || + H2 O + HO*
CH2
CH3
|
CHO
+ HO*
H2O + H*
HO*
+
+O2
H*
+O2
HO*
+
O*
HO*
+
O*
AWAN API
UAP FLAMMABLE
FLARE
KLASIFIKASI KEBAKARAN
NFPA/ PERMENAKER No. 04/ MEN/ 1980
KLAS A
Kebakaran bahan padat, kecuali logam seperti katu,
kertas plastik dll
KLAS B
Kebakaran bahan cair dan gas seperti bensin, solar,
minyak tanah, alkohol, gas LPG dll
KLAS C
Kebakaran pada peralatan listrik yang bertegangan
KLAS D
Kebakaran logam seperti magnesium, aluminium,
kalium dll
Flammability
BACK DRAFT
1. Pemahaman pertama
Bahan bakar
Oksigen dan
Panas/ Sumber nyala
2. Pemahaman kedua
Dari ketiga unsur pokok menuntut adanya persyaratan
besaran fisika yangmenghubungkan sisi sisi segitiga api
yaitu : Flash point, Flammable range, Fire point, dan
Ignition point
3. Pemahaman ketiga
Dalam teori Piramida bidang empat (Tetrahedron of
Fire) terdapat elemen/ unsur lain yang mempunyai
peranan besar yaitu REAKSI RADIKAL BEBAS
Reaction)
SEMI OTOMATIS
OTOMATIS
ALAT DETEKSI
ALAT DETEKSI
PANEL ALARM
PANEL ALARM
MANUSIA
SISTEM START
APA (Alat Pemadam Api)
SISTEM START
APA (Alat Pemadam Api)
(SEBELUM)
(SELAMA)
PENGENDALIAN
ENERGI
INVESTIGASI
SISTEM PROTEKSI
DETEKSI ALARM
PASSIF
KOMPARTEMENISASI
SARANA EVAKUASI
AKTIF
FIRE SAFETY
EQUIPMENT
PEMADAMAN
FIRE EMERGENECY
RESPONS PLAN
PEMBINAAN &
LATIHAN
(SESUDAH)
EVAKUASI
PENGAMANAN
ANALISIS
REKOMENDASI
REHABILITASI
ELEMEN K3
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
AKTIF
PASSIF
DETEKSI
ALARM
APAR
SPRINKLER
HYDRAN
MEANS OF ESCAPE
KOMPARTEMEN
SMOKE CONTROL
FIRE DAMPER
SMOKE
CONTROL FIRE
INDIKATOR
ALARM
DISCHART
CONTROL
PANEL
VALVE
HEAT
!!!!!!!!!!!!
Mengandung potensi bahaya
keracunan
HARUS MEMILIKI IJIN K3
1> Manusia sebagai faktor penyebab kebakaran dan peledakan antara lain :
Tidak mau tahu atau kurang mengetahui prinsip dasar pencegahan
kebakaran dan peledakan
Menempatkan barang atau menyusun yang mudah terbakar tanpa
menghiraukan norma-norma pencegahan kebakaran dan peledakan
Pemakaian tenaga listrik yang berlebihan, melebihi kapasitas yang
telah ditentukan
Kurang memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin
Adanya unsur-unsur kesengajaan
2 > Pengelola
Sikap pengelola yang tidak memperhatikan keselamatan kerja
Kurangnya pengawasan terhadap kegiatan pekerja
Sistem dan prosedur kerja tidak diterapkan dengan baik, terutama dalam
bidang
kegiatan penentuan bahaya, penerangan bahaya dan lain-lain
Tidak adanya standard yang dapat diandalkan atau penerapan tidak tegas,
terutama yang menyangkut bagian kritis dari peralatan
Sistem penanggulangan bahaya kebakaran baik sistem tekanan udara dan
instalasi pemadam kebakaran tidak diawasi secara baik.
Aspek Teknis
Aspek teknis merupakan aspek yang sangat penting, karena
aspek ini berkaitan erat dengan cara penggunaan sarana
proteksi yang ada dalam perusahaan. Sehingga untuk
menggunakannya dengan cara yang benar dan sesuai dengan
prosedur, diperlukan pelatihan-pelatihan khusus bagi petugas
proteksi kebakaran dalam suatu perusahaan.
MEDIA PEMADAM
AIR Sistem Jet, Fog,
Spray,Tirai
Serbuk kimia kering
Halon
Gas
Clean agent
1.
2.
3.
4.
Kabut (fog)
Jenis kebakaran
XX
XX
VV**)
VVV
Bahan cair
XXX
VVV
VV
VVV
Klas B
Bahan gas
VV
VVV
Klas C
Panel listrik,
XXX
XXX
VV
VVV
Klas D
XXX
XXX
Khusus
XXX
Keterangan :
VVV :
Sangat efektif
Tidak tepat
VV
Dapat digunakan
XX
Merusak
XXX :
Berbahaya
*)
Tidak efisien
**) :
Kotor / korosif