Pengaruh Kemasan Dan Merk
Pengaruh Kemasan Dan Merk
INTRODUCTION
Perkembangan ekonomi yang semakin pesat membuat semakin banyaknya
perusahaan yang bermunculan baik perusahaan kecil maupun besar. Hal tersebut akan
membuat konsumen semakin banyak pilihan dengan berbagai merek dan kemasan
dalam melaksanakan keputusan pembeliannya dengan harga yang bervariasi di
.pasaran yang tersebar diberbagai daerah
Salah satu alasan konsumen tertarik membeli produk dikarenakan kemasan yang
.menarik
PACKAGING
Konsumen kini lebih banyak membutuhkan waktu untuk memilih produk yang dicari,
karena merek produk semakin banyak untuk satu jenis produk tertentu saja. Seperti,
produk sabun mandi di rak-rak toko / swalayan sudah puluhan jenisnya. Minyak
goreng branded ada lebih 30 merek dapat dijumpai konsumen di rak-rak supermarket.
Belum lagi merek air minum sudah lebih 50 merek dapat dijumpai konsumen di pasar.
Begitu pula untuk sabun cuci deterjen ada puluhan merek yang dipajang di swalayan
untuk menarik minat konsumen. Apa yang membedakan produk satu dengan produk
yang lain? Tidak lain adalah merk, dan kemasannya!
Memang kemasan kini disadari oleh produsen bukan lagi hanya memiliki fungsi
melindungi dan membungkus produk. Persaingan produk yang semakin ketat di pasar
AREA OF CONSIDERATION
INTERNAL
Faktor faktor dalam yang mempengaruhi peningkatan penjualan suatu produk :
- Brand Management
Brand management atau manajemen merk adalah salah satu praktik pemasaran yang
spesifik menangani produk. memiliki implikasi penting terhadap citra kualitas produk
yang ingin ditampilkan ke konsumen dengan harapan bahwa dengan adanya jaminan
standart kualitas melalui merk, konsumen akan terus membeli produk dari lini produk
yang sama. Merk juga dapat meningkatkan penjualan dan membuat satu poduk lebih
mudah bersaing. Dengan merk, maka harga bisa dinaikkan sehingga berimplikasi
pada naiknya omset dan keuntungan penjualan.
- Media Relation : Komunikasi terpadu melalui media massa yang bersifat baik
nasional maupun regional/lokal seperti TV, print-ad, radio, dan kegiatan off air.
- Public Relation : Membangun dan menjaga citra serta kredibilitas perusahaan.
- inovasi : Inovasi terhadap produk untuk mencegah kebosanan terhadap konsumen.
EKSTERNAL
Faktor faktor luar yang mempengaruhi peningkatan penjualan suatu produk :
- Social Effect : Pengaruh terhadap konsumen bisa melalui iklan, rekomendasi, dll
- Brand Loyalty : Kesetian atau fanatisme konsumen terhadap suatu produk
- Competitor : Menjadi tolak ukur dan pemicu kompetisi yang sehat dalam menjaring
konsumen sebanyak banyaknya.
konsumen memiliki pilihan ekonomis membeli suatu produk yang dapat dilakukan
refill, karena akan menghemat pengeluaran belanja mereka. Disamping itu, kemasan
produk juga dapat memberikan kemudahan bagi pemakainya, agar tidak banyak
isinya yang terbuang.
Selain perubahan pada bentuk kemasan, perubahan pada design kemasan juga sangat
dibutuhkan untuk lebih menarik konsumen.
Dalam pemasaran, positioning adalah cara untuk membangun citra atau identitas di
benak konsumen untuk produk, merk atau lembaga tertentu. Positioning adalah
membangun persepsi relatif satu produk dibanding produk lain. Karena penikmat
produk adalah pasar, maka yang perlu dibangun adalah persepsi pasar. Reposisi
produk sangat ditentukan dari sudut pandang mana konsumen melihat citra produk
kita, apabila kita menerapkan family branding dalam mengembangkan produk, maka
keseluruhan citra perusahaan akan sangat mempengaruhi citra produk.
Re-positioning merupakan kegiatan yang melibatkan penggantian identitas produk ,
jalinan kompetitor yang ada dan mengubah citra yang ada di benak konsumen.
De-positioning merupakan kegiatan untuk mengganti jalinan kompetitor, tujuannya
adalah untuk mengganti segmen pasar dan kegiatan ini mengharuskan pemilik merk
untuk mengubah citra produk yang ada di benak konsumen.
STUDI KASUS
untuk melakukan penelitian dari fenomena di atas. Dengan tujuan untuk mengetahui
bagaimana dampak yang ditimbulkan dari perubahan desain kemasan tersebut, apakah
berdampak positif, atau sebaliknya yakni berdampak negatif.
Untuk mencapai tujuan di atas, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan
metode korelasional yaitu menggambarkan secara sistematis hubungan antara variabel
atau beberapa variabel dengan variabel lain. Salah satu metode pengumpulan datanya
dengan cara menyebarkan angket. Angket disebarkan di daerah Linggawastu,
Bandung.
Berdasarkan hasil analisa, diketahui bahwa terjadi hubungan yang tinggi antara
perubahan kemasan Paramex baru terhadap tingkat konsumsi produk, dan hubungan
tersebut bersifat positif, yang secara langsung mampu meningkatkan angka penjualan
produk tersebut. Kemasan baru Paramex mampu menciptakan sebuah pasar baru.
Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa perubahan kemasan Paramex berhasil
dengan baik, dikarenakan tepatnya strategi yang diterapkan yaitu mempertahankan
beberapa unsur visual yang terdapat pada kemasan lama yang merupakan brand
property kemasan tersebut. Perubahan desain kemasan suatu produk akan membawa
pengaruh yang positif, selama perubahan yang dilakukan tersebut tepat dan efektif.
Paramex saat ini merupakan market leader di pasar obat sakit kepala dengan
penguasaan pasar 30%, dan belanja iklan mencapai Rp 15 miliar. Pesaing yang selalu
.menguntitnya dengan ketat adalah Bodrex, Oskadon, Puyer Bintang 7, dan Panadol
Bila ditotal, kelima merek papan atas ini menguasai 80% pasar obat sakit kepala
Menurut Retail Audit AC Nielsen di 12 kota besar di Indonesia pada bulan Juni-Juli
2003, produk-produk yang merajai pasar analgesik adalah Paramex dengan pangsa
pasar 28%, Bodrex 19%, Panadol untuk kelompok dewasa (termasuk Panadol Extra)
.dengan pangsa pasar 15% dan Oskadon 11%
kontribusi Paramex 70%-80% bagi perusahaan dari Solo yang ditengarai di sektor
farmasi memiliki omset Rp 400-500 miliar per tahun ini, obat ini menguasai pangsa
.pasar sekitar 28% dan mencatat penjualan Rp 160-180 miliar/tahun
Dalam hematnya, Paramex sukses karena strategi branding-nya lebih bagus
ketimbang pesaing. Tema iklannya dengan slogan: Untuk sakit kepala yang
.membandel konsisten terjaga sekalipun penggarapan iklan terus berubah
RISET
PENGARUH MERK DAN KEMASAN
DALAM KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN
Untuk mengetahui pendapat masyarakat tentang seberapa besar merk dan kemasan
mempengaruhi keputusan membeli produk pada konsumen, kami menyebar 100
quisioner. Dari 100 Responden wanita usia antara 18 30 tahun, dengan kelas
Ekonomi menengah keatas, diperoleh data :
1. Setujukah anda, merk dan kemasan dapat menarik minat konsumen untuk membeli
suatu produk ?
Diperoleh data : 89 % setuju, 5 % tidak, 6 % diantaranya
2. Setujukah anda design kemasan dapat membentuk image produk tersebut ?
Diperoleh data : 79 % setuju, 6 % tidak, 13 % diantaranya
3. Apa yang membuat anda tertarik begitu melihat produk baru di swalayan ?
Diperoleh data : 48 % kemasan, 27 % harga, 25 % merk
4. Pernakah anda tertarik membeli suatu produk karena kemasan dan merk nya ?
Diperoleh data : 87 % pernah, 2 % belum, 10 % hampir
5. Menurut anda berapa persen pengaruh kemasan dan merk dalam mempengaruhi
orang untuk membeli suatu produk ?
Diperoleh data : 10 % menjawab 10 30 %, 68 % ( 40 -60 % ), 21 % ( 70 100 % )