Anda di halaman 1dari 31

GAGAL GINJAL KRONIK

DAN HEMODIALISIS

11/27/2014

Anatomi Ginjal
Makroskopis
Ginjal normal berbentuk seperti buah ercis.
Ukuran 12 x 6 x 3 cm (kepalan tangan orang
dewasa) dengan berat 150 gram.

Mikroskopis
Ginjal tersusun dari 1 1,25 juta nefron.
Nefron merupakan unit fungsional ginjal
yang terdiri dari kesatuan glomerolus dan
tubulus renalis.

11/27/2014

Gross Structure of the Kidney

11/27/2014

The Nephron

11/27/2014

Fungsi Ginjal

11/27/2014

Ekskresi.
- Mengeluarkan sisa sisa metabolisme.
- Reabsorbsi selektif hasil metabolisme.
Regulasi.
- Pengaturan cairan tubuh dan elektrolit.
- Peran homeostasis.
- Pengaturan keseimbangan asam-basa.
Endokrin.
- Sintesis renin,eritropoetin, prostaglandin
Metabolisme.
- Metabolisme Vit D
- Metabolisme hormon
(Insulin,paratiroid,kalsitonin)
5

GAGAL GINJAL KRONIK

11/27/2014

11/27/2014

Normal

ESRD

Derajat Penyakit Ginjal Kronik


Derajat
1
2
3
4
5

11/27/2014

Deskripsi kelainan
Kerusakan ginjal dgn LFG normal / tinggi
Kerusakan ginjal dng penurunan ringan LFG
Penurunan moderat LFG
Penurunan berat LFG
Gagal ginjal

LFG
> 90
60 89
30 59
15 29
< 15

Pengukuran LFG

Tes klirens kreatinin (TKK)

Kreatinin urin(mg/dL) x vol.urin(mL/24 jam


Kreatinin serum(mg/dL) x 1440

11/27/2014

Rumus Cockrof-Gault

Stages in Progression of CKD and


Therapeutic Strategies

11/27/2014

10

Penyebab
Kerusakan Nefron
Kehilangan fungsi ginjal sebagian
Menurunya GFR dan Clearance

Patofisiologi

Meningkatkan fungsi ginjal yang masih normal


Sisa yang normal hypertrofi
Filtrasi solute meningkat
Fungsi mengkonsentrasi urine menurun
Fungsi reabsorbsi tubulus menurun secara berangsur
Ekskresi urin meningkat, cair (Poliuria)

Tubuh tidak mampu


membuang sisa garam dan sisa
metabolisme melalui ginjal

Pasien kehilangan cairan tubuh


Perfusi pembuluh darah ginjal menurun
Kerusakan renal meningkat, jumlah nefron normal menurun

Syndrome Uremia
(GFR 10 20 mL/mnt)

Perfusi pembuluh darah ginjal menurun


Total GFR menurun lebih lanjut

11/27/2014

11

Etiologi

11/27/2014

Hipertensi.
Diabetes melitus.
Glomerulonefris kronik.
Batu / obstruksi sal kemih.
Infeksi .

12

Patofisiologi Hipertensi Gagal


Ginjal
Hipertensi perubahan struktur arteriol
fibrosis hialinisasi dan fibrosis dinding
pembuluh darah arteriosklerosis
nefrosklerosis iskemia (penyempitan
lumen pembuluh darah intrarenal)
penyumbatan arteri dan arteriola merusak
glomerulus atrofi tubulus nefron rusak
Gagal Ginjal

Patofisiologi DM Gagal Ginjal


Diabetes
Mellitus

Hemokonsentrasi

Trombosis

Defisiensi
Insulin

Dehidrasi

Aterosklerosis

Penurunan
pemakaian Glukosa
oleh sel

Osmotic
Diuresis

Hiperglikemia

Glycosuria

Mikrovaskular

Ginjal

Gagal Ginjal

Nefropati

Penyebab PGK yang menjalani


Hemodialis di Indonesia thn 2000

11/27/2014

Penyebab

Insiden

Glomerulonefritis.
Diabetes Mellitus.
Obstruksi dan infeksi.
Hipertensi.
Dan lain - lain

46,39 %
18,65 %
12,85 %
8,46 %
13,65 %

15

Obat obat nefrotoksik


NSAIDs and COX-2 inhibitors
ACE inhibitors and angiotensin II
receptor antagonists
radiographic contrast agents
Aminoglycosides

11/27/2014

16

Gejala klinis
1.
2.
3.

4.
5.

11/27/2014

GIT: anoreksia, nausea, vomitting, foetor


uremik, gastritis erosif, kolitis uremi
Kulit: pucat ok anemi, kekuningan ok urokrom,
gatal ok toksin uremik.
Hematologi: anemi ok ertropoetin menurun,
hemolisis, def.besi&as.folat, perdarahan, fibrosis
sumsum tulang, gangguan fungsi trombosit&
lekosit
Kardio: hipertensi, nyeri dada, aritmi, edema
Endokrin: gngg. metabolisme gula,lemak,vit.D

17

Manifestasi Rongga Mulut


rongga mulut yang berbau amonia
penurunan saliva yang menyebabkan
xerostomia
penyakit periodontal
kandidiasis
mukosa yang pucat
hilangnya lamina dura
periodontitis
11/27/2014

18

Tatalaksana
Terapi Konservatif
Terapi diet rendah protein (DRP) untuk
mencegah/mengurangi toksin azotemia.
Kebutuhan
jumlah
kalori
untuk
mempertahankan keseimbangan positif
nitrogen, memelihara status nutrisi dan
memelihara status gizi.
Kebutuhan cairan.
Kebutuhan elektrolit dan mineral
11/27/2014

19

..lanjutan tatalaksana
Terapi pengganti ginjal
Terapi pengganti ginjal dilakukan
pada penyakit ginjal kronik stadium
5 (GFR kurang dari 15 ml/menit)
Terapi dpt berupa hemodialisis,
dialisis peritoneal, dan transplantasi
ginjal.

11/27/2014

20

Peritonial dialisis ( PD )

Dialisis yang
menggunakan
membran peritoneum
sebagai penyaring
dengan memasukkan
cairan pencuci kedalam
rongga perut yang akan
kontak dengan
membran peritoneum
selama beberapa jam
11/27/2014

21

Hemodialisis
Indikasi tindakan terapi dialisis yaitu:
Blood Uremic Nitrogen (BUN) > 120 mg%
dan kreatinin > 10 mg%
GFR antara 5 dan 8 mL/menit/1,73m

11/27/2014

22

11/27/2014

23

Fungsi hemodialisa sebagai terapi


pengganti ginjal

11/27/2014

Mengeluarkan zat toksik


Mengatur keseimbangan cairan.
Mengatur keseimbangan elektrolit.
Mengatur keseimban asam basa.

24

11/27/2014

Pemberian antikoagulan pada saat hemodialisa


Kondisi hematologi mengalami perdarahan
dan anemia
- heparin (duration of action= 3-4jam)
- warfarin (duration of action= 3-5hari)

Pada pasien dengan perdarahan berat


antifibrinolitic agent, vitamin K, dan penggantian
platelet

25

Transplantasi ginjal
autograft,isograft,allograft,xenograf

11/27/2014

26

Komplikasi PGK

11/27/2014

Gangguan cairan dan elektrolit


Anemia
Hipertensi
Dyslipidemia
Gangguan endokrin

27

Penyebab anemia pada PGK

11/27/2014

Defisiensi eritropoietin
Umur eritrosit yang memendek
Toksin uremik.
Berkurangnya bahan pembentukan
eritrosit
Hemolisis akut dan kronik
Gangguan fungsi eritrosit
Defisiensi besi
Defisiensi folat
28

Perawatan Gigi Sebelum


Terapi GGK
Diperlukan antibiotik profilaksis untuk
mencegah infeksi lokal atau sistemik.
Bakterial
endocarditis
pernah
dilaporkan pada pasien dengan
hemodialisa.
Pasien dengan jumlah transfusi darah
yang tinggi mempunyai resiko
terhadap tertularnya penyakit hepatitis
B dan C
11/27/2014

29

11/27/2014

Infeksi merupakan komplikasi terberat pada


pasien transplantasi ginjal, yang mana
menyebabkan abses periodontal. Penting pada
pasien ginjal yang membutuhkan
transplantasi memeriksakan giginya sebelum
operasi untuk menyelamatkan gigi.
Gigi dengan lesi furcasi, abses periodontal
atau memerlukan tindakan invasif lebih
diindikasikan untuk dicabut (ekstraksi).

30

Daftar pustaka

11/27/2014

Lewis, R. The pathophysiology underlying chronic kidney


disease. 2009. Prim Care Cardiovasc J 2009; Special Issue:
Chronic Kidney Disease: 1113.
Mansjoer, A., dkk (editor). 2001. Kapita Selekta
Kedokteran edisi 3. Penerbit : FKUI Jakarta.
Novoa, J.M.L., Salgado, C.M., Pena, A.B.R., Hernandez, F.J.L.
2010. Common pathophysiological mechanisms of
chronis kidney disease: Therapeutic perspectives.
Pharmacology & Therapeutics 128 (2010) 6181.
Pirklbauer, M., Mayer, G. 2011. The exchangeable
calcium pool: physiology and pathophysiology in chronic
kidney disease. Nephrol Dial Transplant (2011) 0: 17
Sudoyo, A., dkk (editor). 2007. Ilmu Ajar Penyakit Dalam
Jilid 1. Penerbit : FKUI JakartA
31

Anda mungkin juga menyukai