Anda di halaman 1dari 5

OTOT SKELET

Salah satu jenis otot pada manusia adalah otot skelet atau otot rangka. Otot Skelet atau
otot rangka merupakan organ utama dari sistem otot yang menyusun tubuh manusia. Sistem ini
terutama terdiri dari jaringan ikat, mengandung jaringan saraf yang mengatur kontraksi otot dan
jaringan epitel yang melapisi bagian dalam dari jaringan pembuluh darah.
Sebagian besar otot skelet melekat pada tulang melalui tendon dengan melalui satu sendi,
kecuali otot yang melekat pada kulit. Bila otot berkontraksi maka tulang akan bergerak
mengitari sumbu sendi . Otot-otot rangka yang dibuat dari serat otot yang dibentuk oleh fusi
myoblasts. Tindakan dan myosin myofibrils yang membentuk otot-otot ini memberikan
penampilan lurik. Serat otot berjalan sepanjang jalan dari titik asal ke titik penyisipan otot rangka
terikat bersama oleh jaringan ikat. Melalui jaringan ikat, pembuluh darah dan saraf melewatinya.
Serat-serat otot mengandung miofibril, mitokondria, retikulum endoplasma halus (SER) dan
banyak inti. Sel-sel mengandung banyak inti karena myofibrils muncul dari fusi banyak
myoblasts. Dengan demikian, serat otot rangka juga dikenal sebagai sinsitium. Jaringan otot
rangka menutupi tulang di seluruh tubuh. Mereka yang melekat pada tulang dengan membantu
tendon atau langsung terhubung ke patch tulang kasar. Susunan serat otot fasikula menyebabkan
produksi dari berbagai jenis otot rangka. Ini termasuk otot paralel, otot pennate, otot sfingter dan
otot konvergen. Otot rangka berada di bawah kendali dari korteks serebral.

Otot ini memiliki beberapa ciri diantaranya :


1. Sel otot lurik berbentuik silindris, memanjang dan mempunyai inti sel. Terlihat garis
selang-seling jika dilihat dengan mikroskop.
2. Otot ini bekerja dalam kendali pikiran dan kesadaran klita.Karenanya otot ini disebut
otot sadar.

Fungsi Otot Rangka


a. Untuk menggerakkan tulang pada artikulasinya (kontraksi dan relaksasi).
b. Mempertahankan sikap tubuh.
c. Menstabilkan sendi
d. Mengekalkan postur

Bagian-bagian otot rangka


1.Sarkolema
Membran sel dari selaput otot.Terdiri dari membran sel yang disebut membran plasma &
sebuah lapisan luar yang terdiri dari 1 lapisan tipis mengandung kolagen
2.Miofibril
Merupakan bulatan-bulatan kecil pada potongan melintang mengandung 1500 FM,3000
FA yang merupakan molekul protein polimer besar untuk kontraksi otot
Memiliki 2 filamen:
- Filamen Tebal yang dibentuk oleh miosin
- Filamen Tipis yang dibentuK oleh aktin, tropomiosin & troponin
3.Sarkoplasma
Miofibril-miofibril terpendam dalam serat otot di dalam suatu matriks
4. Retikulum Sarkoplasmik
Sarkoplasma yang terdapat pada retikulum endoplasma yang terdapat dalam serat oto
Kontraksi otot rangka dan relaksasi menyebabkan banyak gerakan tubuh. Gerakan-

gerakan yang tepat dari berjalan, memegang, memiringkan leher, berkedip mata dan banyak
lagi yang karena pergerakan jaringan otot rangka. Fungsi otot rangka dan lokasi
menjadikannya salah satu jaringan yang paling penting dari tubuh. Fungsi otot rangka
meliputi 5 kegiatan yang dilakukan oleh jaringan ini. Fungsi-fungsi yang dijelaskan di bawah
ini:

Keperluan energi untuk kontraksi otot


Pengikatan dan pelepasan tiap kepala miosin menggunakan satu molekul ATP. Jika

persediaan ATP yang di dalam sel habis terpakai, maka ATP disintesis lagi dari ADP dengan
pemindahan satu gugus fosfat dari fosfat lain yang kaya energi, yaitu kreatin fosfat pada otot
vertebrata. Fosfat kaya energi ini dibuat dengan metabolisme makanan dalam daur glikolitik
dan asam nitrat.

Postur Tubuh dan Keseimbangan


Otot rangka/otot skelet membantu seseorang mempertahankan postur tubuh mereka.

Misalnya, otot gluteal juga membantu seseorang berdiri dan mempertahankan sikap tegak.
Ini sartorius otot paha adalah otot terpanjang dalam tubuh. Otot ini bersama dengan empat
otot lain dari paha depan membantu gerakan kaki. Tidak hanya itu, mereka juga membantu
dalam menjaga keseimbangan tubuh.

Suhu tubuh
Otot rangka/otot skelet membantu dalam mempertahankan suhu tubuh karena kontraksi

mereka bulu energi menjadi panas. Dengan demikian, setelah melakukan aktivitas berat yang
sering terasa sangat panas karena tubuh melepaskan panas karena aksi sistem otot rangka.

Macam-macam cedera pada otot skelet


a. cedera strain
b. miogelosis
c. kram otot.

Pengaruh latihan terhadap Hipertropi Dan Hiperplasia Otot Skelet


Mekanisme hipertropi otot skelet dapat terjadi karena beberapa factor, antara lain
hormon pertumbuhan,IGF-1, sintesa protein miofibrilar, sintesa aktin protein aktin
mRNA, aktifitas aktin promoter, rintangan dari ubiquitin ligases tertentu serta famili
integrin yang secara umum sampai saat ini telah diketahui dapat berfungsi sebagai
promotor atau inisiator pada sel otot skelet untuk modulasi hipertropi otot. Tidak
semua latihan fisik dapat menyebabkan hipertropi otot, pada intinya latihan dengan
prinsip-prinsip yang benar, seperti overload progession yang dapat menyebabkan
hipertropi otot skelet.
Selain mekanisme hipertropi, otot juga dapat mengalami hiperplasia yakni bertambahnya
jumlah sel akibat pembelahan. Mekanisme terjadinya hiperplasia otot skelet sangat jarang
terjadi dibandingkan dengan mekanisme hipertropi otot skelet.

Bentuk bentuk latihan terhadap hipertropi otot skelet


Mekanisme terjadinya hipertropi otot skelet juga dipengaruhi oleh bentuk-bentuk latihan.
Pada umumnya apapun bentuk latihannya, kalau dilakukan dengan prinsip-prinsip yang
tepat dan benar dapat menyebabkan hipertropi otot skelet.
Ketika otot skelet mengalami hipertropi, serabut-serabut myofibril aktin dan myosin yang
berperan dalam proses kontaksi otot mengalami penambahan, selain itu enzim untuk
metabolisme energi juga bertambah.

DAFTAR PUSTAKA
Cahyani, N. 2006. Pengaruh latihan terhadap kerja otot rangka. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Gibson, J.1995. Fisiologi Dan Anatomi Modern Untuk Perawat. Jakarta: EGC
Pierce, Evelyn.C,.1979. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama
Sherwood, Lauralee.,1996. Fisiologi Manusia. Jakarta: Kedokteran EGC
Sumosarjuno, Sadoso. 1990. Petunjuk praktis Kesehatan dan olahraga 2. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai