PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
ilmu
pengetahuan telah membuka wawasan bahwa ternyata peran mikroba tidak hanya
mampu merombak limbah menjadi mineral yang dibutuhkan oleh tanaman, tetapi
masih banyak peran lainnya.
Berdasarkan peranannya, mikroba dapat dibagi menjadi tiga golongan.
Golongan pertama yaitu mikroba yang memiliki peran berguna bagi manusia,
golongan kedua adalah mikroba yang memiliki peran merugikan bagi manusia,
dan golongan ketiga adalah mikroba yang belum diketahui peranannya bagi
kepeningan manusia. Mikroba jenis ketiga ini termasuk mikroba yang peranannya
kadang berguna bagi manusia, tetapi dilain waktu berperan merugikan bagi
manusia.
Salah satu mikroba yang memiliki peran menguntungkan bagi manusia
adalah mikroba pengurai, nitrifikasi, nitrogen, usus, dan penghasil antibiotik.
Mikroba pengurai memiliki kemampuan merombak senyawa organik kompleks
menjadi senyawa yang lebih sederhana. Hasil perombakannya dapat dimanfaatkan
oleh mahluk hidup lainnya.
Mikroba juga berperan penting dalam industri perikanan. Pada tubuh ikan
mengandung sejumlah mikroba, terutama di lapisan lendir permukaan tubuh,
insang, dan saluran pencernaan. Jenis dan jumlah mikroba yang terdapat pada
tubuh ikan dapat menggambarkan jenis dan jumlah mikroba di perairan dimana
ikan tersebut berasal.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan diadakannya praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan
memahami cara mengisolasi bakteri, cara menginokulasi bakteri dan cara
identifikasi bakteri.
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui dan memahami cara mengisolasi bakteri
2. Dapat mengetahui dan memahami cara menginokulasi bakteri
3. Dapat mengetahui dan memahami cara identifikasi bakteri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Isolasi Mikroba
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan
menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba
adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari
campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu
koloni sel yang tetap pada tempatnya. Isolasi bakteri atau biakan yang terdiri dari
satu jenis mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan murni atau biakan
aksenik. Biakan yang berisi lebih dari satu macam mikroorganisme (bakteri)
dikenal
sebagai
hanya
terdiri
dari
dua
jenis
mikroorganisme, yang dengan sengaja dipelihara satu sama lain dalam asosiasi,
dikenal sebagai biakan dua-jenis
Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage adalah harus adanya kondisi
optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya. Sumber bakteriofage yang
paling baik dan paling utama adalah habitat inang. Sebagai contoh fage koli yang
di jumpai di dalam pencernaan dapat diisolasi dari limbah atau pupuk kandang.
Hal ini dilakukan dengan sentifugasi atau filtrasi bahan sumbrnya dan
penambahan kloroform untuk membunuh sel-sel bakterinya (Adams, 2000).
Ada beberapa cara yang digunakan untuk bakteri, fungi, dan khamir dengan
metode garis, metode tuang, metode sebar, metode penuangan, serta
micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering banyak digunakan adalah
teknik cawan tuang dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip
yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga individu
species dapat dipisahkan (plezar, 2006)
Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada medium yang terdiri dari
bahan nutrient. Biasanya pemilihan medium yang dipakai bergantung kepada
banyak faktor seperti seperti apa jenis mikroorganisme yang akan ditumbuhkan.
Perbenihan untuk pertumbuhan bakteri agar dapat tetap dipertahankan harus
mengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh organisme tersebut. Faktor
lain seperti PH, suhu, dan pendinginan harus dikendalikan dengan baik (Buckle,
2007)
Selain untuk tujuan diatas medium juga memiliki fungsi lain, seperti tempat
untuk mengisolasi, seleksi, evaluasi dan diferensiasi biakan yang didapatkan.
Agar tiap-tiap medium memilki karakteristik yang sesuai dengan tujuan sehingga
seringkali digunakan beberapa jenis zat tertentu yang mempunyai pengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba (Suriawiria, 2005).
Beberapa indikasi pembiakan pada laboratorium mikrobiologi meliputi:
1.
2.
3.
4.
Untuk mendapatkan bahan biakan yang cukup untuk membuat antigen dan
6.
7.
sebab itu media buatan (agar) dapat dimasukkan ke dalam sebuah tabung
percobaan labu atau cawan Petri. Pada permulaannya tabung atau cawan Petri
harus dalam keadaan steril (bebas dari setiap mikroorganisme hidup) lalu setelah
itu dimasukkan mikrobia yang diinginkan, tabung atau cawan harus dilindungi
terhadap kontaminasi dari luar. Sumber utama pencemaran dari luar adalah udara,
yang banyak mengandung mikroorganisme yang berterbangan. Bentuk cawan
petri, dengan tutup yang saling menyelubungi, dirancang untuk mencegah
pencemaran udara. Pencemaran tabung atau labu dihindari dengan cara
menyumbat mulutnya dengan penutup yang cocok, biasanya dengan kapas.
Permukaan luar cawan biakan yang menjadi sasaran pencemaran, dan bagian
dalam labu atau tabung akan tercemar bila dibuka untuk memasukkan atau
mengeluarkan bahan. Bahaya ini dapat dihindari dengan cara membakar bibir atau
pinggiran cawan, tabung atau labu dalam api, segera setelah penutup dibuka dan
dibakar sekali lagi pada waktu akan ditutup.
Metode gores
Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu,
2.
Metode tebar
Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawan
petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril.
Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan dapat
menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang
merata dengan baik. Pada beberapa pinggan akan muncul koloni koloni yang
terpisah-pisah.
3.
Metode tuang
Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar melakukan
Macam-Macam Media
Ada beberapa macam media yang digunakan untuk inokulasi yaitu :
Mixed culture
Plate culture
Slant culture
Stap culture
Shake culture
dikocok.
Teknik Aseptik
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada
dan tidak diharapkan keberadaanya, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu
medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus
dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri.
Sebelum proses kultur mikroba dilakukan, harus dipertimbangkan terlebih
dahulu bagaimana agar tidak terjadi kontaminasi. Teknik yang digunakan dalam
pencegahan kontaminasi disebut teknik aseptik dengan menjaga kesterilan kondisi
inokulasi. Pengerjaan inokulasi mikroba dapat dilakukan pada laminar air flow,
yang merupakan kotak kaca yang dijaga kesterilannya melalui perawatan bagianbagiannya dengan alcohol dan penyinaran dengan lampu UV sebelum pengerjaan
inokulasi. Selanjutnya, media yang digunakan dapat disterilkan terlebih dahulu
menggunakan alat autoclave. Selain itu, transfer aseptik pada kultur dari salah
satu medium ke medium yang lain harus dilakukan dengan baik dan teliti dengan
loop inokulasi atau jarum ose yang harus disterilkan oleh pembakaran pada nyala
api.
2.3. Identifikasi Mokroba
Identifikasi mikroba yaitu Untuk mengetahui sifat-sifat morfologi bakteri,
maka bakteri dapat diperiksa dalam keadaan hidup atau mati. Pemeriksaan
morfologi bakteri ini perlu, untuk mengenal nama bakteri. Disamping itu juga
perlu pengenalan sifat-sifat fisiologisnya bahkan sifat-sifat fisiologis ini
kebanyakan merupakan faktor terentu dalam mengenal nama spesies suatu
bakteri. Sedangkan konfirmasi mikroba yaitu untuk mengetahui jenis bakteri dan
koloninya. Konfirmasi jenis bakteri dapat menggunakan berbagai pewarnaan,
10
11
pertumbuhan bakteri lain termasuk E. coli. Namun demikian media ini kurang
mampu memilah S. aureus karena semua koagulase positip dapat tumbuh
termasuk S. epidermidis dan Proteus.
Cetrimide Agar Medium biasanya digunakan untuk isolasi Pseudomonas.
Kandungan cetrimide yang merupakan quarternary ammonium merupakan
senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain, karena menyebabkan
kebocoran unsur-unsur di dalam sel, namun tidak terjadi pada Pseudomonas. Pada
media cetrimide konvensional beberapa bakteri dapat tumbuh seperti Klebsiella,
Proteus dan Providencia. Untuk menghambat pertumbuhan mereka dapat
ditambahkan cetrimide. Pada media ini, P. aeruginosa dapat dibantu dengan
menggunakan media Pseudomonas Selective Medium yang mengandung Nalidixi
acid untuk menghambat pertumbunan bakteri lain.
Simmon sitrat atau nama lainnya Simmons Citrate Medium mengandung
amonium dihidrogen fosfat, natrium klorida, natrium sitrat. Magnesium sulfat,
agar, bromtimol biru, aquades dan memiliki pH 6,9.
Triple Sugar Iron Agar medium, biasanya digunakan untuk konfirmasi
pengujian E. coli dan dapat digunakan untuk identifikasi bakteri gram negatif
yang memfermentasi dekstrosa/laktosa/sukrosa dan produksi H2S. Dari fungsi
tersebut media ini dapat diusulkan untuk konfirmasi Salmonella dan memilahkan
dari Pseudomonas yang tumbuh pada media lain BSA dan BGA. Terjadinya
fermentasi dekstrosa oleh Salmonella akan menurunkan pH menjadi asam.
Kondisi ini akan menyebabkan perubahan phenol red (media merah) menjadi
kuning. Sedangkan Pseudomonas karena tidak mampu memfermentasi dekstrosa,
maka media akan tetap berwarna merah. Dengan demikian media ini dapat dengan
mudah memilah Salmonella dari Pseudomonas.
Karakteristik koloni bakteri hasil inokulasi merupakan salah satu bagian
dalam identifikasi bakteri. Beberapa bentuk koloni spesifik koloni bakteri pada
media agar datar yaitu (Sutedjo dalam Sari, 2009) :
1.
Ukuran
Titik
Kecil
12
Sedang
Besar
2.
Warna koloni
Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan tidak kontras dengan air, di mana
sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Oleh karena itu pengamatan tanpa
pewarnaan menjadi lebih sukar dan tidak dapat digunakan untuk melihat bagianbagian sel dengan teliti
3.
Bentuk koloni
Bundar
Tidak beraturan
Rhizoid (tersebar seperti akar)
4.
Rata (entire)
Tidak rata, bergelombang secara beraturan (lobate )
Bergelombang (undulate )
Bergerigi (serrate )
Seperti filamen (filamentous)
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari kamis, 13, 17 dan 21 Novermber 2014
bertempat di Ruang Laboratorium TPHP dan Avertebrata Lantai 2 Gedung FPIK
Universitas Padjajaran.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat yang digunakan
Tabel 1. Alat yang digunakan pada saat praktikum
No
Alat
Fungsi
Cawan Petri
Ose Bulat
Bunsen
Inkubator
Gelas Ukur
Tabung Reaksi
Pipet tetes
Kertas Bungkus
Untuk membungkus
diinkubasi
Tali
10
Pinset
13
cawan
perti
yang
akan
14
Bahan
Fungsi
Media Agar
Ikan
Akuades
Media
inokulan
Ambil sampel insang bagian kiri dan kanan dengan menggunakan pinset
Tambahkan 15 ml media agar yang masih hangat dan aduk dengan menggerakgerakan cawan petri di atas meja hingga membentuk angka delapan
15
Ambil 5 ml ekstrak pepaya tua, masukan kedalam sampel tempe pertama, lalu
tutu cawan petri tersebut dan tunggu selama 30 menit
Siapkan media kultur yang telah berisi inokulan. Tentukan dua jenis
populasi mikroba yang akan dipilih. Pemilihan mikroba sebaiknya
didasarkan pada karakter bentuk atau warna.
Ambil ose bulat dan lakukan sterilisasi panas dengan menggunakan api bunsen
Inokulasikan mikroba yang menempel pada ose ke media kultur steril yang telah
disediakan dengan menggunakan metode gores
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum
4.1.1
Isolasi Mikroba
Gambar 3. Hasil isolasi
17
18
Tumbuh
Petri
pok
Murni
1
Keterangan
Campuran
Berhasil. Tidak
terkontaminasi, warnanya
sama semua putih
1
Berhasil,
sedikit
10
kontaminan
Berhasil,
terkontaminasi.
sama yaitu putih.
ada
karena
ada
kontaminasi
mikroba lai, berwarna kuning
Prosedur sudah
dengan baik
tidak
Warnanya
Adanya
mikroba
dilakukan
pencampuran
19
4.1.2
Identifikasi Mikroba
Gambar 5. Identifikasi mikroba
20
a.
FISIK
(MORFOLOGIS)
1. Bentuk Koloni
KOLONI 2
KOLONI 1
Round
Round
Lobate
Lobate
Wrinkled
Wrinkled
Mikroba
2. Bentuk Tepi Koloni
Mikroba
3. Bentuk Permukaan
Koloni
b.
Kel
1
Sampel
Air
Cucian
Ikan
Pengen
ceran
10-1
Air
Cucian
Ikan
10-2
Air
Cucian
Ikan
10
-3
Air
cucian
ikan
10-4
Bentuk Koloni
Koloni 1
Bentuk Koloni : round
Koloni 2
Bentuk Koloni : Filamentous
21
Insang
Insang
Insang
10-3
10-4
10-5
10
Pencerna
an Ikan
Pencerna
an Ikan
Pencerna
an Ikan
10-4
10-5
10
-6
22
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan Kelompok
Pada praktikum isolasi mikroba dengan sampel ikan kembung (Rastrelliger
sp.) dilakukan isolasi mikroba dari beberapa bagian ikan tersebut. Pada setiap
kelompok bagian yang diisolasi berbeda. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi
jenis-jenis mikroba yang ada pada bagian tubuh ikan tersebut. Bagian-bagian ikan
yang diisolasi yaitu insang, air cucian tubuh ikan, dan saluran pencernaan. Isolasi
mikroba ini dilakukan dengan menggunakan metode agar cawan dengan goresan.
Selain itu pada prosesnya menggunakan beberapa pengenceran. Pengenceran
dilakukan bertujuan untuk mengurangi jumlah mikroba, sehingga semakin besar
pengenceran maka semakin sedikit jumlah mikroba dan semakin besar
kemungkinan mendapatkan satu jenis mikroba.
Praktikum isolasi yang dilakukan oleh kelompok 7 yaitu mengisolasi
mikroba yang terdapat pada insang dengan pengenceran 10 -5. Proses yang
dilakukan pertama yaitu proses inokulasi mikroba dengan tahapan pertama dalam
praktikum yaitu menyiapkan alat yang sudah disterilkan dan bahan yang
digunakan. Tahapan kedua dilakukan pengambilan sampel. Untuk sampel insang
diambil dengen menggunakan pinset dan dilarutkan kedalam beaker glass yang
sudah berisi akuades sebanyak 50 mL. Selanjutnya dilakukan pengenceran sampai
didapatkan pengenceran 10-5. Hasil dari pengenceran di ambil sebanyak 1 mL
untuk di inokulasikan kedalam cawan petri. Tahapan berikutnya yaitu,
menyiapkan nutrien agar sebagai media tumbuh dari inokulan. Nutrien agar harus
dalam kondisi hangat, jika nutrient agar terlalu panas akan mengakibatkan
kematian pada inokulan, dan terlalu dingin pula akan mengakibatkan nutrien agar
menjadi padat dan tidak tercampur dengan inokulan. Nutrien agar yang hangat di
masukkan kedalam cawan petri secara aseptic,setelah itu nutrient agar dan
inokulan digerak-gerakan diatas meja dengan membentuk angka delapan secara
konstan. Hal ini bertujuan agar inokulan tersebar merata.
Proses selanjutnya yaitu tahapan inkubasi. Inkubasi bertujuan untuk
menumbuhkan inokulan suhu yang terkontrol. Berdasarkan teori pertumbuhan
mikroba di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: suplai energi,
23
24
Pembahasan Kelas
Berdasarkan data hasil isolasi dan indentifikasi yang dilakukan dari
,10-3,10-4.
Untuk kelompok 1 dengan sampel air cucian ikan dan pengenceran 10 -1
didapatkan hasil isolasi biakan murni. Hal tersebut ditandai dengan tidak adanya
kontaminasi dari mikroba lain sehingga warna biakan yanga ada pada permukaan
cawan petri hanya satu warna saja. Ini didukung dengan proses selanjutnya yaitu
identifikasi yang dilakukan terhadap mikroba. Identifikasi menunjukkan bahwa
koloni mikroba I mempunya bentuk koloni round, Tepi Koloni lobate, dan
Permukaan Koloni smooth. Sedangkan untuk koloni mikroba II Bentuk Koloni
Filamentous, Tepi Koloni wavy, Permukaan Koloni smooth
Untuk kelompok 2 dengan sampel air cucian ikan dengan pengenceran 10 2
. Pada kelompok ini isolasi yang dilakukan sama yaitu berhasil mendapatkan
biakan murni yang tidak terkontaminasi. Hal tersebut terjadi karena pada cawan
petri hanya ada inokulan yang digoreskan saja. Identifikasi yang dilakukan oleh
kelompok 2 mendapatkan ciri-ciri morfologi untuk koloni I dan II dengan bentuk
koloni irregular, tepi koloni lobate, dan permukaan koloni I wrinkled, sedangkan
untuk koloni II smooth.
25
26
mengikuti arah goresan dari jarum ose. Warna yang ditimbulkan pun hanya satu
warna, sehingga diduga tidak terkontaminasi oleh mikroba lain. Hasil identifikasi
memnunjukkan bahwa mikroba yang ada pada sampel insang memiliki bentuk
yang sama untuk kedua koloni yaitu round, lobate, dan wrinkled.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba.
Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke
medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Identifikasi
mikroba yaitu untuk mengetahui sifat-sifat morfologi bakteri, maka bakteri dapat
diperiksa dalam keadaan hidup atau mati. Hasil dari identifikasi menunjukkan
bahwa bakteri yang diamati memiliki bentuk koloni round, bentuk tepi koloni
lotale, dan bentuk permukaan koloni wrinkled baik itu koloni 1 maupun koloni 2.
5.2 Saran
Praktikan harus benar-benar memahami prosedur yang harus dilalukan pada
saat praktikum isolasi, inokulasi dan identifikasi mikroba agar hasil yang
didapatkan dari praktikum tersebut baik. Ketelitian dan
praktikan juga sangat penting dalam praktikum ini.
27
kehati-hatian dari
DAFTAR PUSTAKA
Pelczar
dan
Chan.
2007. Analisis
Mikroba
pada
Inokulasi .
Kelima.Erlangga: Jakarta
Purwanto, Eko., 2011. Artikel Inokulasi Mikroba.
Bukle, KA., 1987, Ilmu pangan, Universitas Jakarta: Jakarta.
Dwijoseputro, D., 1989, Dasar-dasar Mikrobiologi, Djambatan: Malang.
28
Edisi
LAMPIRAN 1
Nama : Ayu Nurul Fadhilla Said
NPM : 230110130079
1. Jelaskan oleh Anda, kemungkinan apa yang dapat menyebabkan kegagalan
pembuatan biakan murni mikroba.
Faktor kesalahan pada pertumbuhan biakan murni ini ialah pada saat
penggoresan atau metode streak pada NA, menekan media terlalu kuat akan
menyebabkan robeknya media, dan juga pada saat inokulasi terjadi petridish
tidak didekatkan dengan lampu Bunsen sehingga tidak terjadi kontaminasi.
Selain itu kesalahan dalam menggoreskan misalnya penggoresan yang terlalu
dalam atau penggoresan yang membuat media rusak dan kurangnya
ketelitian, sehingga pertumbuhan biakan murni tidak didapatkan. Lalu apabila
praktikan langsung menggunakan kawat ose yang masih panas sehingga
membuat mikroba yang akan ditumbuhkan mati. Serta pengerjaanya yang
tidak aseptik atau tidak dilakukan dibelakang lampu Bunsen sehingga
mengakibatkan
masuknya
zat
atau mikroba
lain yang
mengganggu
29
30
4. Menurut Anda, apakah isolasi mikroba hanya dilakukan pada media agar
lempeng, tidak bias dilakukan pada media agar tegak atau agar miring?
Isolasi mikroba dapat dilakukan di media agar tegak dan miring pula,
dilakukan dengan cara menggoreskan secarazig-zag pada permukaan
agar miring menggunakan jarum ose yang bagian atasnya dilengkungkan.
Cara ini juga dilakukan pada agar tegak untuk meminimalisir pertumbuhan
mikroba dalam keadaan kekurangan oksigen. Usaha mencegah masuknya
mikroorganisme yang tidak diinginkan dan untuk menanam suatu spesies
terdapat
baberapa
cara,
yaitu: penanaman
dengan
penggoresan
dan
31
Angga Nugraha
230110130088
1. Jelaskan oleh anda, kemungkinan apa yang dapat menyebabkan kegagalan
pembuatan biakan murni mikroba?
Kegagalan biakan murni mikroba dapat disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya kurang sterilnya alat-alat yag digunakan dan pakaian praktikan
dan kesalahan dalam metode isolasi mikroba sehingga lingkungan ketika
isolasi dapat mudah terkontaminasi. Untuk metode seperti cawan gores
yang diperlukan keahlian pun kurang diperhatikan sehingga isolasi
mikroba dengan metode tersebut di lakukan tidak tepat sesuai prinsip.
tabung
reaksi
ke
tempat
lain
dengan
tujuan
untuk
4. Menurut anda, apakah isolasi mikroba hanya dilakukan pada media agar
lempeng, tidak bisa dilakukan pada media agar tegak atau agar miring?
Isolasi mikroba dapat dilakukan pada media agar apapun. Tergantung
dengan jenis mikroba dan tujuan isolasi yang diinginkannya.
32
33
34
1.
2.
pengenceran
yaitu
unutk menurunkan
atau memperkecil
3.
4.
Menurut anda, apakah isolasi mikroba hanya dilakukan pada media agar
lempeng, tidak bisa dilakukan pada media agar tegak atau agar miring?
35
Isolasi mikroba juga dapat dilakukan pada media agar tegak dan media
agar miring. Isolasi mikroba ini dilakukan dengan cara menggoreskan
secara zig-zag pada permukaan agar miring menggunakan jarum ose yang
bagian atasnya di lengkungkan. Cara ini juga dilakukan pada media agar
tegak dengan menggunakan jarum ose lurus untuk meminimalisir
pertumbuhan mikroba dalam keadaan kekurangan oksigen. Usaha
mencegah masuknya mikroba yang tidak diinginkan dan untuk menanam
suatu spesies terdapat beberapa cara, yaitu penanaman dengan
penggoresan dan penanaman lapangan biakan agar tabung.
5.
36
Mochammad Fadhil
230110130120
37
Aliyah
230110130144
pada saat
38
39
40
41
LAMPIRAN 2
42
43
LAMPIRAN 3
Gambar moertar
(Sumber: Dokumen Pribadi)
44