a) Merupakan seperangkat prinsip yang logis, saling terkait dan membentuk kerangka
umum.
b)
c) Harus mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbedabeda satu sama lain.
d)
Harus dapat memberikan penjelasan mengenai praktik akuntansi, menjawab dan
menjelaskan semua fenomena yang melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam praktik
akuntansi.
e) Harus dapat menjelaskan mengapa perusahaan lebih cenderung menggunakan metode
LIFO daripada FIFO dalam menilai persediaannya.
f)
Harus bisa memprediksi atau bahkan menemukan gejala akuntansi yang belum
diketahui.
g)
1. Syntactic
Teori dirumuskan dengan garis logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk aturan seperti
aturan bahasa, aturan matematik, dan lain sebagainya.
2. Semantic
Teori menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke objek nyata.hubungan ini dituangkan
dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi operasional. Semantic menyangkut hubungan
kata, tanda, atau symbol dari kenyataan sehingga teori itu lebih mudah dipahami, realistic,
dan berarti.
3. Pragmatic
Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Disini pragmatis itu berkaitan dengan pengaruh
kata-kata, symbol terhadap manusia. Akuntansi dianggap memiliki kemampuan
mempengaruhi perilaku manusia.
6. PENDEKATAN DALAM PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI
Dalam literature dikenal beberapa pendekatan dalam menrumuskan teori akuntansi. Masingmasing penulis memberikan metode yang diikutinya. Beberapa pendekatan dalam perumusan
teori akuntansi menurut Belkaoui adalah sebagai berikut :
1. Pendekatan informal terbagi atas :
a. Pragmatis, praktis, dan non teoritis
Dalam metode ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan praktik di
lapangan. Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna untuk menyelesaikan
persoalan secara praktis.
b. Pendekatan otoriter
Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang
mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.
2. Pendekatan Teoritis terbagi atas :
a. Pendekatan Deduktif
Perumusan dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat dan prinsip akuntansi) dan
selanjutnya diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi mengenai hal yang
dipersoalkan. Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan struktur akuntansi dimana
dirumuskan dulu tujuan laporan keuangan, rumuskan postulat, kemudian prinsip, dan
akhirnya lebih khusus menyusun teknik atau standar akuntansi.
b. Pendekatan Induktif
Penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran khusus dan
akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang seragam atau berulang (informasi
akuntansi) dan diambil kesimpulan umum (postulat dan prinsip akuntansi).
Tahapan yang dilalui adalah:
1.
2.
3.
4.
3. Pendekatan Etika
Dalam pendekatan perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran, keadilan, pemilikan
dan kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang harus digunakan dalam perumusan teori
akuntansi adalah keadilan dengan memperlakukan pihak yang berkaitan secara adil.
4. Pendekatan Sosial
Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak social dari
teknik akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai langsung, tetapi juga
masyarakat secra keseluruhan.
5. Pendekatan Makro Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi menekankan pada control perilaku
indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teori akuntansi. Dengan demikian,
pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada ekonomi nasional. Dapat
disimpulkan bahawa teknik dan kebijakan akuntansi harus dapat menggambarkan realitas
ekonomi dan pilihan terhadap teknik akuntansi harus tergantung pada konsekuensi ekonomi.
6. Pendekatan Eklektif
Merupakan pendekatan dalam perumusan teori akuntansi dimana teori akuntansi dirumusan
tidak hanya pada satu pendekatan saja, melainkan kombinasi dari pendekatan-pendekatan
yang ada.
Dari literature lain kita mengenal pendekatan komunikatif dalam perumusan teori akuntansi.
Pendekatan ini dikembangkan oleh Bedfourd dan Baldouni yang menganggap akuntansi
adalah sebagai suatu system yang terpadu dalam proses komunikasi. Disini dirumuskan
informasi apa yang perlu dan disajikan oleh perusahaan kepada para pembaca agar mereka
dapat menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan.
Banyak lagi pendekatan yang perlu dikemukakan disini antara lain behavioural approach,
yang menekankan pada aspek perilaku yang ditimbulkan oleh informasi akuntansi, pragmatic,
nontheoritical approach, theory of account approach yang melihat akuntansi dari aspek
hubungan antara perkiraan yang dibangun dari dasar teori double entry.
7. PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI DI INDONESIA
Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan teori atau
standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau standar akuntansi
Amerika atau yang terakhir dari IASC (International Accounting Standard Committee)
sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah air. Standar akuntansi keuangan maupun
pernyataan standar pemeriksaaan masih mengadopsi atau menterjemahkan standar serat
pedoman dari Amerika atau IASC dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru
dilakukan oleh profesi akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum
menyentuh dasar teori akuntansinya.
Tingkatan
Teori
Akuntansi
:
1. Teori Sintaktis (teori yang berhubungan dengan struktur akuntansi)
Teori yang mencoba menerapkan praktek akuntasi yang sedang berjalan dan meramalkan
bagaimana akuntan harus bereaksi terhadap situasi-situasi tertentu, atau bagaimana mereka
akan melaporkan kejadian-kejadian tertentu. Misal : dalam periode harga yang melambung
tinggi LIFO akan cenderung menghasilkan laba yang lebih rendah dibandingkan metode
FIFO.
2.
Teori
Semantis
(teori
interpretasional)
Teori yang berkonsentrasi pada hubungan antara gejala(obyek atau kejadian) dan istilah atau
simbol yang menunjukannya. Misal : Interpretasi aktiva adalah nilai tersebut menunjukkan
nilai
manfaat
di
masa
yad,
konsep
laba,
konsep
nilai.
3.
Teori
Pragmatik
(teori
perilaku/behavioral
theories)
Teori yang menekankan pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi terhadap perilaku atau
keputusan, mengukur dan menilai pengaruh ekonomik, psikologis dan sosiologis dari
prosedur akuntansi alternatif dan media pelaporannya.
Pengertian Teori Akuntansi
A. Pengertian Teori Akuntansi
Teori akuntansi merupakan penalaran logis dalam bentuk seperangkat prinsip luas yang
memberikan kerangka acuan umum yang dapat digunakan untuk menilai praktek akuntansi
memberi arah pengembangan prosedur dan praktek baru.
Tujuan teori akuntansi adalah untuk memberikan seperangkat prinsip logis yang saling
berkaitan, yang membentuk kerangka acuan umum bagi penilaian dan pengembangan praktek
akuntansi yang sehat. Dalam pengembangan teori akuntansi selain pertimbangan kemampuan
untuk menjelaskan atau meramalkan, juga harus dipertimbangkan kesanggupan teori tersebut
untuk mengukur risiko, atau probabilitas prediksi untuk berfungsi sebagai pernyataan yang
tepat atas kejadian di masa depan.
B. Teori Akuntansi Sebagai Sains
Teori akuntansi sering diartikan sebagai sekumpulan prinsip prinsip akuntansi yang
berlaku dan harus dianut dalam lingkungan tertentu.
Pengertian teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang saling berkaitan.
Teori berisi pernyataan pernyataan asumsi dan hipotesis. Dan tujuan teori sendiri adalah
menjelaskan ( menganalisis dan memberi alasan mengapa fenomena atau fakta seperti yang
diamati ) dan memprediksi ( memberi keyakinan bahwa asumsi atau syarat yaang diteorikan
besar kemungkinan merupakan suatu fenomena atau kejadian tertentu yang akan terjadi ).
C. Aspek Sasaran Teori
Aspek sasaran teori akuntansi ini adalah pembedan teori akuntansi menjadi teori akuntansi
positif ( berisi pernyataan tentang suatu kejadian, tindakan, atau perbuatan seperi apa adanya
sesuai dengan fakta atas dasar empiris ) dan normatif ( berisi pernyataan dan penalaran untuk
menilai apakah sesuatu itu baik atau buruk atau relevan atau tidak relevan dalam
hubungannya dengan kebijakan ekonomik atau sosial tertentu.
D. Aspek Tataran Semiotika
Semiotika merupakan bidang kajian yang membahas teori umum tentang tanda tanda dan
simbol simbol dalam bidang lingustika ( bidang kajian ilmu bahasa yang membahas
fonetik, gramatika, morfologi,, dan makna kata atau ungkapan). Tanda atau simbol bhasa dan
tata bahasa membentuk ungkapan bahasa yang menjadi media komunikasi.
F. Teori Akuntansi Semantik
Teori akuntansi semantik ini menekankan pembahasan pada masalah penyimbolan dunia
nyata atau realitas ke dalam tanda tanda bahasa akuntansi ( elemen statemen keuangan )
sehingga orang dapat membayangkan kegiatan. Oleh karena itu, teori ini banyak membahas
pemdefinisian makna elemen, pengidentifikasian atribut atau karakteristik elemen sebagai
bahan pendefinisian, dan penentuan jumlah rupiah elemen sebagai salah satu atribut.
G. Teori Akuntansi Sintatik
Teori akuntansi sintatik merupakan teori yang berorientasi untuk membahas masalah
masalah tentang bagaimana kegiatan kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan secara
semantik dalam elemen elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk statemen
keuangan. Simbol simbol tersebut ( misalnya aset, kewajiban, dan lainnya ).
H. Teori Akuntansi Pragmatik
Teori ini memusatkan perhatiannya pada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku
pemakai laporan. Dengan kata lain, teori ini membahas reaksi pihak yang dituju oleh
informasi akuntansi. Teori pragmatik juga membahas berbagai hal dan masalah yang
berkaitan dengan pengujian kebermanfatan informasi baik dalam konteks pelaporan
keuangan eksternal maupun manajerial.
I. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif merupakan proses penyimpulan yang berawal dari suatu pernyataan
umum yang disepakati ( diebut premis ) ke pernyataan khusus sebagai kesimpulan. Penalaran
deduktif dalam akuntansi digunakan untuk memberi penjelasan dukungan terhadap kelayakan
suatu pernyataan akuntansi
J. Penalaran Induktif
Penalaran induktif merupakan proses yang berawal dari suatu pernyataan atau keadaan yang
khusus dan berakhir dengan pernyataan umum yang merupakan generalisasi dari keadaan
khusus tersebut. Penalaran induktif dalam akuntansi pada umumnya digunakan untuk
menghasilkan pernyataan umum yang menjadi penjelasan terhadap gejala akuntansi tersebut.