Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
GRINDING SIZING
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014
MODUL
: GRINDING SIZING
PEMBIMBING
PEMBUATAN
: 12 November 2014
Oleh :
Hidniati Shafira
131411010
Imtihani Fauziah
131411011
Irfanty Widiastuti
131411012
Irma Nurfitriani
131411013
2 A- D3 Teknik Kimia
Kelompok 3
I.
Modul Praktikum
Nama Pembimbing
Tanggal Praktek
: 12 November 2014
Tanggal Penyerahan
: 26 November 2014
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
1. Menentukan ukuran (diameter) partikel umpan (feed) yang berbentuk padatan dan
produk grinding dengan menggunakan analisis ayakan
2. Menghitung energy kominusi yang dibutuhkan untuk mereduksi ukuran diameter
umpan (Dp awal) menjadi produk (Dp akhir)
3. Menghitung Dp rata-rata
4. Menentukan efisiensi ayakan.
Zat padat dapat diperkecil dengan berbagai cara, namun hanya ada empat metode
yang lazim digunakan untuk pengecilan ukuran. Metode itu adalah :
1. Penempaan (compression)
Untuk pemecahan kasar zat padat keras dengan menghasilkan relatif sedikit halusan
2. Penumbukkan (impact)
Menghasilkan hasil yang berukuran kasar, sedang, dan halus
3. Penggerusan (attrition)
Menghasilkan hasil yang sangat halus dari bahan yang lunak dan tidak abeasif
4. Pemotongan (cutting)
Memberikan hasil yang ukurannya pasti, dan kadang-kadang dengan sedikit atau sama
sekali tidak ada halusan pada bentuknya.
Kominusi
Kominusi adalah istilah umum yang digunakan untuk operasi penghancuran.
Contoh peralatannya adalah mesin penghancur (crusher) dan mesin penggiling (grinder).
Penghancur yang ideal hendaknya :
1. Memiliki kapasitas yang besar
2. Memerlukan masukan daya yang rendah persatuan produk
3. Menghasilkan produk dengan distribusi ukuran seseragam mungkin atau dengan
distribusi ukuran tertentu sesuai dengan yang dikehendaki
Menghitung energi kominusi biasanya dihitung dengan menggunakan persamaan bond :
1
1
W 10Wi
Dp awal
Dp akhir
Keterangan ;
W : energi grinding
Wi : work index
Dp akhir : diameter rata-rata setelah grinding 80% kumulatif lolos (m)
Dp awal : diameter rata-rata sebelum grinding 80% kumulatif lolos (m)
Pengayakan (sizing/screening)
Pengayakan merupakan salah satu metode pemisahan partikel sesuai dengan
ukuran yang dikehendaki. Metode ini dimaksudkan untuk memisahkan fraksi-fraksi
tertentu sesuai dengan keperluan dari suatu material yang baru mengalami grinding.
Ukuran yang lolos melalui saringan biasanya disebut sebagai undersize dan partikel yang
tertahan disebut oversize. Beberapa jenis ayakan yang sering digunakan antara lain:
1. Grizzly jenis ayakan statis, dimana material yang akan diayak mengikuti aliran pada
posisi kemiringan tertentu
2. Vibrating screen ayakan dinamis dengan permukaan horizontal dan miring
digerakkan pada frekuensi (1000-1700 Hz). Satuan kapasitas tinggi dengan efisiensi
pemisahan yang baik yang digunakan untuk range yang luas dari ukuran partikel
3. Oscillating Screen ayakan dinamis pada frekuensi 100-400 Hz dengan waktu yang
lebih lama, lebih linier dan tajam
4. Reciprocating Screen ayakan dinamis dengan gerakan menggoyang, pukulan yang
panjang (20-200 Hz). Digunakan untuk pemindahan dengan pemisahan ukuran
5. Shifting Screen ayakan dinamis dioperasikan dengan gerakan memutar dalam
bidang permukaan ayakan. Gerakan actual dapat berupa putaran atau gerakan memutar.
Digunakan untuk pengayakan material basah atau kering
6. Revolving Screen ayakan dinamis dengan posisi miring, berotasi pada kecepatan
rendah (10-20 rpm). Digunakan untuk pengayakan basah dari material-material yang
relative kasar, tetapi memiliki pemindahan yang besar dengan vibrating screen.
Diameter partikel
Diameter partikel dapat diukur dengan berbagai cara. Untuk partikel berukuran
besar (> 5mm) dapat diukur langsung dengan micrometer. Untuk partikel yang sangat halus
diukur dengan ayakan standar. Ukuran ayakan dinyatakan dengan dua cara, yaitu dengan
ukuran mesh (jumlah lubang dalam in2) dan dengan ukuran actual dari bukaan ayakan
dengan ukuran partikel besar (dalam mm atau inchi). Ada beberapa perbedaan standar
dalam penggunaan ukuran ayakan tetapi yang penting adalah memperoleh standar tertentu
dalam penentuan ukuran partikel yang kita kehendaki. Tabel di bawah ini menunjukkan
daftar nomor mesh yang bersesuaian untuk ayakan buku Tyler.
Tabel 1 Ayakan Tyler
Mesh
Number
(in)
(mm)
0,263
6,68
0,185
4,699
0,131
3,327
0,093
2,362
10
0,065
1,651
14
0,046
1,168
20
0,0328
0,833
28
0,023
0,589
35
0,0164
0,417
48
0,0116
0,295
65
0,0082
0,028
100
0,0058
0,147
150
0,0041
0,104
200
0,0029
0,074
270
0,0021
0,053
400
0,0015
0,038
Diameter rata-rata partikel antar ayakan berdasarkan ayakan Tyler, misal partikel yang
lolos melalui ayakan 150 mesh tetapi tertahan pada 200 mesh dilambangkan dengan
partikel -150+200 mesh. Berikut ini table diameter partikel rata-rata penentuan ayakan
Tyler.
Tabel 2 Diameter rata-rata berdasarkan ayakan Tyler
Ukuran ayakan
Diameter partikel
Dp (in)
-10+14
0,0555
-14+20
0,0394
-20+28
0,0280
-28+35
0,0198
-35+48
0,0140
-48+65
0,0099
II.
-65+100
0,0070
-100+150
0,0050
-150+200
0,0035
METODE PRAKTIKUM
2.1 Alat dan Bahan
Alat
No
Alat
Jumlah
Ball Mill
1 set
1 set
Ayakan getar
1 set
Bola baja
25 buah
Bahan
No
Bahan
Jumlah
Zeolit
1 kg
Alat Sizing
Alat Grinding
Menimbang masing-masing
fraksi yang berada dalam
IV.
KESIMPULAN
1. Grinding merupakan proses penghancuran dan penghalusan suatu zat padat yang
memiliki ukuran partikel besar menjadi partikel yang berukuran kecil
2. Sizing adalah proses pengayakan suatu partikel beragam untuk disaring
berdasarkan ukuran partikel yang diinginkan.
3. - Setelah grinding dengan kecepatan R1
-
Dp awal = 1800
Dp akhir = 1650
Dp rata-rata = 1725
4.
Dp awal = 1930
Dp akhir = 1880
Dp rata-rata = 1905
dengan kecepatan R1
Bola Keramik
4. Semakin banyak jumlah bola penggerus maka hasil produk akan semakin halus.
5. Semakin banyak bola penggerus maka semakin besar energi kominusi yang
dibutuhkan.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi grinding meliputi, jenis media penggerus,
kecepatan putar ball mill, material yang akan di-grinding, waktu penggerusan
(grinding), dan banyaknya media penggerus.
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi sizing meliputi ukuran partikel, waktu tinggal
pengayakan, bentuk bahan yang diayak, jenis permukaan ayakan, jenis ayakan.
Daftar Pustaka
Warren L, McCabe, Julian C. Smith, dan Peter harriot, (1999), Operasi Teknik Kimia,
Jilid 1, Cetakan ke-4, PT. Erlangga
Crristie J. Geankoplis, (1997), Transport Process and Unit Operation, 3rd Ed., PrenticeHall Of India
Stanley M. Walas, (1998), Chemical Process Equipment, 10th Butterworth Publisher
USA