Anda di halaman 1dari 11

PT PLN (PERSERO)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Teori Listrik Terapan

1. TEORI LISTRIK TERAPAN

1.1. ARUS BOLAK-BALIK.


Untuk melayani keperluan Arus bolak balik disediakan saluran 1 phasa dan 3 phasa.

1.1.1. Arus Bolak-Balik 1 Phase


Tidak seperti arus searah dimana besar dan polaritas dari arus/tegangan selalu
tetap sepanjang waktu maka pada arus bolak-balik, besar dan polaritas dari
arus/tegangan berubah-rubah terhadap waktu mengikuti bentuk fungsi sinusoidal.

Gambar 1. Gelombang Sinusioda Arus Bolak Balik

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Teori Listrik Terapan

Dari karakteristik tersebut maka kita kenal

a. Tegangan / arus sesaat


b. Tegangan / arus puncak / maksimum
c. Tegangan / arus efektif
Tegangan
Nilai sesaat
Nilai maks
Nilai efektif

:
:
:

e = V sin wt
V = V
Vef = V / 2

Arus
I = sin t
I =I
Ief = I / 2

Nilai efektif adalah nilai yang terukur pada alat ukur (Volt meter /Amper meter)
Misalnya tegangan dirumah : 220 volt atau 380 volt.

1.1.2. Listrik Arus Bolak-Balik 3 Phase


Suatu sistem Listrik bolak-balik 3 phase sebenarnya merupakan gabungan dari 3
buah sistem 1 phase yang sedemikian rupa sehingga diperoleh sistem 3 phase
seimbang. Rangkaian listrik 3 Phase yang masing-masing phase berbeda 1200
listrik. Tiga GGL gelombang sinus yang demikian ditunjukkan dalam gambar 1.
Ketiga GGL ini dibangkitkan dalam tiga pasang kumparan jangkar yang terpisah
dalam generator AC, Tiga pasang kumparan ini dipasang terpisah 120 derajat
listrik pada jangkar generator .
Ujung-ujung kumparan semuanya dikeluarkan dari generator untuk membentuk
tiga rangkaian phase tunggal yang terpisah. Tetapi kumparan-kumparan biasanya
biasanya saling dihubungkan baik didalam ataupun diluar guna membentuk sistem
tiga phase kawat tiga atau kawat empat.

Gambar 2. Tegangan Sistem 3 phase


Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Teori Listrik Terapan

Berdasarkan hubungan antara kumparan masing-masing phase ada dua macam


hubungan dalam sitem 3 phase yaitu hubungan bintang dan segitiga (delta).

a. Hubungan Segitiga
Perhatikan gambar 2. Hubungan segitiga ini dinamakan juga hubungan delta
dibentuk oleh tiga kumparan phase yang saling berhubungan seri sehingga
membentuk suatu segitiga .
Pada hubungan ini tidak terdapat titik netral.

Gambar 3. Sistem 3 phase hubungan segitiga

Arus phase pada hubungan delta (Gambar 2) adalah I1, I2 dan I3 dengan
diagram fasornya seperti gambar 2. Nilai arus pada setiap kawat saluran
didapat dengan menjumlahkan fasor arus yang mengalir pada titik pertemuan
kedua phase.

I A I 1 I 3

I B I 2 I 1

I C I 3 I 2
Bila I1 dan - I3 adalah fasor yang besarnya sama dan berbeda 600, maka
jumlah fasornya adalah

3 atau 1,73 kali harga I1 atau I3. Jadi pada hubungan

delta ( ) nilai arusnya adalah :

I 1 3.I P 1,73 .I P
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Teori Listrik Terapan

Pengamatan dari diagram menunjukan bahwa tegangan yang bangkitkan


dalam setiap phase juga merupakan tegangan antara dua kawat saluran.
Sebagai contoh, tegangan yang dibangkitkan dalam phase 1 juga merupakan
tegangan antara saluran A dan B. Oleh sebab itu dalam hubungan delta,
tegangan line merupakan juga tegangan phase UL = UP.

b. Hubungan bintang
Perhatikan gambar 3. Salah satu ujung kumparan tiap phase disatukan
sebagai terminal netral yang lainnya merupakan terminal A, B, C.
Terminologi yang digunakan pada, sistem hubungan bintang :

Tegangan phase adalah beda potensial antara phase yang satu dengan
netral = UP.
Tegangan phase ke phase adalah beda potensial antara phase yang
satu dengan phase yang lainya = UL
Hubungan antara UP denvan UL adalah :

UL = 3.UP
G

Gambar 4. Sistem 3 phase hubungan bintang

Tegangan antara setiap dua terminal saluran dari generator yang terhubung Y
adalah selisih potensial antara kedua terminal ini terdapat netral. Sebagai
contoh : tegangan saluran UAB sama dengan tegangan A terhadap netral (UAN)
dikurangi dengan B terhadap netral (UBN).
Untuk mengurangkan UBN dari UAN, perlulah membalikkan UBN dan
menjumlahkan fasor ini pada UAN. Kedua fasor UAN dan UNB, panjangnya sama
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Teori Listrik Terapan

dan berbeda 60 , seperti ditunjukan dalam gambar 3. Dapat ditunjukan secara


grafik atau dibuktikan dengan ilmu ukur bidang bahwa UAB sama dengan

atau 1,73 di kali harga UAN atau UNB.


Konstruksi grafik ditunjukkan dalam diagram fasor. Oleh sebab itu dalam
hubungan Y yang seimbang, UL =

3 Up = 1,73 Up.

1.2. BEBAN PADA ARUS BOLAK-BALIK


Pada sistem arus searah hanya mengenal beban resistive ( R ), tetapi pada sistem
arus bolak balik beban merupakan Impedansi ( Z ) yang biasa dibentuk dari unsur
: R, L, C.
Contoh beban :
R (hambatan murni)
L ( hambatan induktif)
C (hambatan kapasitas)

: Lampu pijar, setrika listrik, heater


: Reaktor, komparan
: Kapasitor

Sifat hambatan L (XL) dengan C (XC) saling bertentangan /meniadakan.


XL = 2.f.L, dan XC = 1/2.f.C
XL dan XC merupakan bagian imajiner dari impedansi Z
Hubungan dari tiga beban / hambatan digambarkan sebagai berikut :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Teori Listrik Terapan

Gambar 5. Vektor Diagram Beban Listrik

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Teori Listrik Terapan

1.3. KESEIMBANGAN BEBAN


Hubungan Bintang pada Sirkuit Seimbang

Gambar 6. Hubungan Bintang

Arus pada penghantar Netral sama dengan nol. Besarnya arus pada kawat netral
sama dengan jumlah vektoris dari 3 arus pada kawatkawat phasa.
Karena ketiga arus ini sama besarnya, tetapi berbeda phasa 1200 satu sama lain,
maka resultantenya nol.

I N I1 I 2 I 3 0
Pada percobaan diatas dimana alat pemakai adalah beban resistif maka arus I
sephase dengan tegangan Phase-Netral.

Pada sambungan bintang seimbang, penghantar netral


dapat ditiadakan (dihilangkan ).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Teori Listrik Terapan

Gambar 7. Hubungan Bintang Beban Seimbang

Maka titik bersama dari ketiga alat pemakai disebut :


titik netral buatan" . Tegangan titik bintang adalah
sama dengan "tegangan penghantar Netral
Hubungan Bintang Pada Sirkuit Tak Seimbang.

Gambar 8.Hubungan Bintang Beban Tidak Seimbang

Bila sirkuit tak seimbang, penghantar Netral dilalui arus, Dalam hal ini penghantar
netral tidak boleh dihilangkan.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Teori Listrik Terapan

Ketiga arus phase tidak sama besarnya. Jumlah vektoris dari ketiga arus, sama
dengan arus yang mengalir pada penghantar Netral.

I1 I 2 I3 I N

Gambar 9.Vektor Beban Seimbang

Percobaan

Bila kawat Netral suatu sambungan bintang diputus/ditiadakan

Gambar 10.Hubungn Bintang Netral Putus pada Beban tidak seimbang

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Teori Listrik Terapan

Akibat netral putus pa hubungan Bintang Beban Tidak Seimbang :

Alat pemakai pada phase 1 dengan beban yang terkecil bertegangan diatas
nominal.

Alat pemakai pada phase 2 dengan beban lebih besar, bertentangan


dibawah nominal.

Tegangan titik bersama selalu bergeser kearah tegangan dari phase yang
paling besar bebannya.

Tegangan phase-phase tetap sama dengan tegangan normal.

Gambar 11. Vektor Beban Tidak Seimbang

1.4. DAYA PADA ARUS BOLAK-BALIK


Karena beban Z mempunyai/membentuk pergeseran sudut terhadap V (sebagai
referensi) maka arus beban Ib yang mengalirpun membentuk sudut yang sama
searah dengan sudut dari Z sebesar .
Hal ini berakibat timbulnya 3 macam daya.
a. Daya aktif
b. Daya reaktif
c. Daya semu

: P (watt)
: Q (VAR)
: S (VA)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

10

PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Teori Listrik Terapan

Hubungan dari ketiga macam daya tersebut kita kenal sebagai segitiga daya.

Beban bersifat induktif

Beban bersifat kapasitif


Gambar 12. Segi Tiga Daya

Penjumlahan Vektor P dan Q

S = P JQ

1.5. RUMUS-RUMUS DAYA


1 Phasa :
S = VxI
P = V x I x cos
Q = V x I j X sin

(VA)
(Watt)
(VAR)

V = Tegangan Phasa-netral (220 Volt)


I = Arus Phasa
3 Phasa :
S = V x I x 3
P = V x I x 3 x cos
Q = V x I x 3 j X sin
V = Tegangan Phasa-phasa (380 Volt)
I = Arus Phasa

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan

(VA)
(Watt)
(VAR)

11

Anda mungkin juga menyukai