Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRAKTIKUM R-LAB

OR 01 - Pengukuran Panjang Gelombang Laser

Nama

: Pratiwi Rostiningtyas Lusiono

NPM

: 1306370833

Fakultas

: Teknik

Departemen/Jurusan : Teknik Kimia/Teknologi Bioproses

Kode Praktikum

: OR01

Tanggal Praktikum

: 6 September 2014

Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD)


Universitas Indonesia
Depok

I.

Tujuan
Mengukur panjang gelombang sinar laser dengan menggunakan kisi difraksi

II.

Alat
1. Piranti Laser dengan catu daya
2. Piranti pemulih otomatis kisi difraksi (500 slit/mm)
3. Piranti scanner beserta detektor totodioda
4. Camcorder
5. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

III.

Landasan Teori
DIFRAKSI
Di dalam suatu medium yang sama, gelombang merambat lurus. Oleh karena itu,
gelombang lurus akan merambat ke seluruh medium dalam bentuk gelombang lurus juga.
Hal ini tidak berlaku bila pada medium diberi penghalang atau rintangan berupa celah.
Untuk ukuran celah yang tepat, gelombang yang datang dapat melentur setelah melalui
celah tersebut. Lenturan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa
celah dinamakan difraksi gelombang.

Definisi
Difraksi adalah gerak gelombang bila sebuah gelombang terdistorsi oleh sebuah
perintang yang mempunyai dimensi yang sebanding dengan panjang gelombang dari
gelombang. Interferensi merupakan hasil interaksi sumber individual satu sama lain.
Difraksi merupakan interferensi sebuah gelombang tertentu dengan dirinya sendiri.
Jika penghalang celah yang diberikan sedikit lebar, maka difraksi tidak begitu
jelas terlihat. Muka gelombang yang melalui celah hanya melentur di bagian tepi celah,
seperti ditunjukkan pada gambar 1.23. Jika penghalang celah sempit, yaitu berukuran
dekat dengan orde panjang gelombang, maka difraksi gelombang sangat jelas. Celah
bertindak sebagai sumber gelombang berupa titik, dan muka gelombang yang melalui
celah dipancarkan berbentuk lingkaran-lingkaran dengan celah tersebut sebagai pusatnya
seperti ditunjukkan pada gambar 1.22.

Gambar 1.22 Pada celah lebar, hanya muka


gelombang pada tepi celah saja melengkung

Gambar 1.23 Pada celah sempit, difraksi


gelombang tampak jelas.

Terdapat dua macam difraksi yaitu difraksi Fraunhofer dan difraksi Fresnel.
Difraksi Fraunhofer menganggap bahwa sinar-sinar yang datang sejajar dan pola difraksi
diamati pada jarak yang cukup jauh sehingga secara efektif yang diterima hanyalah sinarsinar terdifraksi yang sejajar. Difraksi Fresnel menganggap bahwa sinar-sinar yang
datang berasal dari suatu sumber titik.

Difraksi Fraunhofer
Menurut prinsip Huygens, bila gelombang yang datang jatuh pada celah, semua
titik bidang celah menjadi gelombang sekunder yang memancarkan gelombanggelombang baru yang disebut gelombang terdifraksi. Gelombang ini dapat diamati pada
sebuah layar yang diletakkan pada suatu jarak yang jauh dari celah. Pada sudut-sudut
yang berbeda terhadap arah datang ditemukan intensitasnya adalah nol. Sudut ini
diberikan oleh hubungan:

b sin = n

no ...(1)

n = bilangan bulat positif atau negatif


b = lebar celah
=
Jika n=0 akan terjadi penerangan maksimum
sin = n /b

Maka,

...(2)

Intensitasnya nol untuk sin = /b, 2/b, 3/b, ...


Selisih panjang lintasan untuk dua sinar diperoleh r1-r2= bilangan bulat ganjil x (/2).
Untuk n bilangan ganjil, maka selisih panjang lintasannya adalah
r1-r2= 1/2b sin = n /2

...(3)

Untuk n bilangan genap, maka selisih panjang lintasannya adalah


r1-r2= 1/4b sin = (n/2) (/2)

...(4)

Untuk =0, tidak ada beda fase untuk sinar-sinar yang datang pada titik-titik yang
berbeda.
Diantara setiap intensitas nol terdapat sebuah maksimum, tetapi sebuah
maksimum ini berangsur-angsur intensitasnya berkurang. Intensitas gelombang dengan
fungsi memiliki lebar maksimum pusat 2 kali lebih besar dari yang lain.
Rumus intensitas:
sin(b sin / )
sin u
Io
Io

u
I= b sin /
2

..(5)

Kisi Difraksi
Kisi difraksi atau dapat pula disebut kisi interferensi terdiri dari banyak kisi
paralel yang dapat mentransmisikan berkas cahaya melewati kisi-kisinya. Kisi seperti ini
disebut pula sebagai kisi transmisi. Jika kisi difraksi disinari dengan berkas cahaya
paralel maka sinar-sinar yang ditransmisikan oleh kisi dapat berinteferensi. Sinar-sinar
yang tidak mengalami deviasi ( = 0) berinterferensi konstruktif menghasilkan berkas
yang tajam (maksimum/puncak) pada pusat layar. Interferensi konstruktif juga terjadi
pada sudut ketika sinar-sinar mempunyai selisih panjang lintasan l = m, dimana m
merupakan bilangan bulat. Kisi umumnya mempunyai goresan mencapai 5000 goresan
per centimeter. Sehingga jarak antara dua celah sangat kecil yaitu sekitar d = 1/5000 =
20000 A. Jadi jika jarak antar kisi adalah d (Gbr.1.) maka l = d sin , sehingga:

dengan m = 1, 2, 3,

Gambar 1. Diagram difraksi pada kisi difraksi


Kisi difraksi transmisi bertujuan untuk menganalisis cahaya dekat inframerah,
cahaya tampak, atau ultraungu. Kisi difraksi terdiri dari beberapa ribu celah per
centimeter yang didapat dengan menggoreskan sederet garis sejajar pada sebuah lapisan
tipis yang transparan. Kisi difraksi juga dapat bekerja karena pemantulan sederet garis-

garis sejajar yang digoreskan pada sebuah permukaan logam. Garis-garis sempit diantara
goresan memantulkan cahaya dan menghasilkan suatu pola difraksi. Selain itu dikenal
juga kisi refleksi, yaitu garis-garis yang dibuat berjarak sama pada layar reflektif.
Bila cahaya yang terdiri dari beberapa panjang gelombang jatuh pada sebuah kisi,
maka panjang gelombang yang berbeda menghasilkan maksimum difraksi pada sudut
yang berbeda kecuali orde nol karena orde ini bernilai sama untuk semuanya (maksimum
terang pusat). Sekelompok maksimum untuk suatu orde tertentu untuk semua panjang
gelombang menghasilkan sebuah spektrum. Maka kita akan mendapatkan spektrum untuk
orde pertama, kedua, ketiga, dstnya. Perhatikan bahwa untuk panjang gelombang yang
lebih panjang maka deviasi untuk suatu orde tertentu dari spektrum akan semakin besar.
Oleh karena itu merah akan lebih terdeviasi daripada ungu. Pengaruh ini berlawanan
dengan yang terjadi apabila cahaya didispersikan oleh sebuah prisma. Dispersi dari
sebuah kisi didefinisikan oleh
D=d/ d yaitu laju perubahan sudut deviasi terhadap panjang gelombang.
Cos (d/d)= n/a

...(9)

maka
D= d/d =

n
a cos

...(10)

hubungan di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi orde difraksi maka semakin
besar difraksinya.
Aplikasi dari kisi difraksi dapat kita terapkan dalam analisis spektrum dalam
daerah yang berjangkauan lebar pada spektrum elektromagnetik dan memiliki beberapa
keuntungan jika dibandingkan dengan prisma yaitu kisi difraksi tidak bergantung pada
sifat dispersif bahan melainkan hanya bergantung pada sifat geometri kisi.

Pola distribusi cahaya oleh kisi


Jika suatu kisi transmisi disinari dari belakang, tiap celah bertindak sebagai suatu

sumber cahaya koheren. Pola cahaya yang diamati pada layar dihasilkan dari kombinasi
efek interferensi dan difraksi. Tiap celah menghasilkan difraksi, dan berkas difraksi ini

berinterferensi dengan yang lain untuk menghasilkan pola akhir. Kita telah melihat pola
dari efek kombinasi ini untuk kasus 2 celah:

Perhatikan bagaimana pola difraksi bertindak sebagai suatu envelop dan


mengontrol intensitas interferensi maksimum secara teratur.

Pengaruh memperbesar jumlah celah


Diagram menunjukkan pola interferensi yang dibungkus oleh pita interferensi

pusat untuk setiap kasus. Jarak celah sama untuk 5 kasus tersebut. Hal yang penting
adalah:

Posisi angular dari maksimum utama (primary maxima) untuk N yang berbeda
adalah sama.

Jumlah maksimum sekunder antara dua maksimum primer meningkat dengan N


dan sama dengan N-2.

Intensitas maksimum sekunder melemah dibandingkan maksimum primer.

Lebar maksimum primer berkurang dengan naiknya N

Kondisi untuk maksimum primer dari kisi


Kondisi interferensi konstruksi kisi merupakan beda jalan antara sinar dari
pengatur celah besarnya sama dengan satu panjang gelombang
perkalian

Maximum pada

= 0 (m = 0) disebut maksimum orde-0 (zero-order maximum).

Maximum pada jarak sudut

dengan dsin

pertama. Maksimum orde ke m adalah jarak sudut

dari beberapa integral

( m = 1) disebut maksimum orde


m dengan dsin

m=m .

Kondisi minimum untuk kisi


Kisi difraksi yang mempunyai N celah, terdapat N-2 maksimum kedua dan N-1
minimum antara dua maksimun yang diatur. Kondisi minimum diperoleh ketika jumlah
fasor gelombang cahaya dari N celah = 0, dengan :

m =1, 2, 3,..
n = 1, 2, 3,., N-1

IV.

Cara Kerja
1. Memasang Kisi dengan sempurna
2. Menghidupkan Power Supply
3. Menghidupkan Scanning Intensitas untuk mendapatkan pola difraksi
4. Mencatat data yang telah didapat

V.

Data Percobaan
Tabel Hasil Pengamatan
Posisi (mm)
0.00
0.44
0.88
1.32
1.76
2.20
2.64
3.08
3.52
3.96
4.40
4.84
5.28

Intensitas
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.09
0.09
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10

5.72
6.16
6.60
7.04
7.48
7.92
8.36
8.80
9.24
9.68
10.12
10.56
11.00
11.44
11.88
12.32
12.76
13.20
13.64
14.08
14.52
14.96
15.40
15.84
16.28
16.72
17.16
17.60
18.04
18.48
18.92
19.36
19.80
20.24
20.68
21.12
21.56
22.00
22.44
22.88

0.11
0.10
0.12
0.11
0.14
0.19
0.20
0.25
0.33
0.33
0.31
0.28
0.24
0.17
0.13
0.11
0.11
0.10
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.09
0.09
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09

23.32
23.76
24.20
24.64
25.08
25.52
25.96
26.40
26.84
27.28
27.72
28.16
28.60
29.04
29.48
29.92
30.36
30.80
31.24
31.68
32.12
32.56
33.00
33.44
33.88
34.32
34.76
35.20
35.64
36.08
36.52
36.96
37.40
37.84
38.28
38.72
39.16
39.60
40.04
40.48

0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.09
0.09
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.09
0.09
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.10
0.10

40.92
41.36
41.80
42.24
42.68
43.12
43.56
44.00
44.44
44.88
45.32
45.76
46.20
46.64
47.08
47.52
47.96
48.40
48.84
49.28
49.72
50.16
50.60
51.04
51.48
51.92
52.36
52.80
53.24
53.68
54.12
54.56
55.00
55.44
55.88
56.32
56.76
57.20
57.64
58.08

0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.10
0.10
0.10
0.10
0.11
0.10
0.12
0.14
0.19
0.22
0.26
0.35
0.33
0.41
0.69
1.10
3.00
3.98
4.88
4.88
4.88
4.88
4.88
4.88
2.33
0.92
0.43
0.30
0.30
0.30
0.20
0.17
0.13
0.11

58.52
58.96
59.40
59.84
60.28
60.72
61.16
61.60
62.04
62.48
62.92
63.36
63.80
64.24
64.68
65.12
65.56
66.00
66.44
66.88
67.32
67.76
68.20
68.64
69.08
69.52
69.96
70.40
70.84
71.28
71.72
72.16
72.60
73.04
73.48
73.92
74.36
74.80
75.24
75.68

0.11
0.10
0.10
0.11
0.09
0.10
0.10
0.10
0.10
0.10
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10

76.12
76.56
77.00
77.44
77.88
78.32
78.76
79.20
79.64
80.08
80.52
80.96
81.40
81.84
82.28
82.72
83.16
83.60
84.04
84.48
84.92
85.36
85.80
86.24
86.68
87.12
87.56
88.00
88.44
88.88
89.32
89.76
90.20
90.64
91.08
91.52
91.96
92.40
92.84
93.28

0.10
0.10
0.10
0.10
0.11
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.10
0.11
0.10
0.10
0.11
0.10
0.10
0.11
0.10
0.11
0.10
0.10
0.11
0.11
0.11
0.12
0.12
0.18
0.24
0.44
0.57
0.68
0.96
0.81
1.04
2.20
4.18
4.87
4.87

93.72
94.16
94.60
95.04
95.48
95.92
96.36
96.80
97.24
97.68
98.12
98.56
99.00
99.44
99.88
100.32
100.76
101.20
101.64
102.08
102.52
102.96
103.40
103.84
104.28
104.72
105.16
105.60
106.04
106.48
106.92
107.36
107.80
108.24
108.68
109.12
109.56
110.00
110.44
110.88

4.87
4.87
4.87
4.87
4.87
4.87
4.88
2.34
1.10
0.83
0.75
0.76
0.45
0.32
0.22
0.14
0.13
0.11
0.12
0.11
0.10
0.11
0.11
0.10
0.11
0.10
0.10
0.11
0.10
0.10
0.11
0.10
0.10
0.10
0.10
0.10
0.10
0.10
0.11
0.10

111.32
111.76
112.20
112.64
113.08
113.52
113.96
114.40
114.84
115.28
115.72
116.16
116.60
117.04
117.48
117.92
118.36
118.80
119.24
119.68
120.12
120.56
121.00
121.44
121.88
122.32
122.76
123.20
123.64
124.08
124.52
124.96
125.40
125.84
126.28
126.72
127.16
127.60
128.04
128.48

0.10
0.11
0.10
0.10
0.10
0.10
0.11
0.10
0.10
0.11
0.09
0.11
0.11
0.10
0.11
0.10
0.10
0.11
0.10
0.10
0.11
0.10
0.11
0.11
0.10
0.11
0.11
0.10
0.12
0.10
0.11
0.12
0.11
0.11
0.11
0.11
0.12
0.11
0.12
0.13

128.92
129.36
129.80
130.24
130.68
131.12
131.56
132.00
132.44
132.88
133.32
133.76
134.20
134.64
135.08
135.52
135.96
136.40
136.84
137.28
137.72
138.16
138.60
139.04
139.48
139.92
140.36
140.80
141.24
141.68
142.12
142.56
143.00
143.44
143.88
144.32
144.76
145.20
145.64
146.08

0.12
0.14
0.15
0.16
0.23
0.38
0.55
0.68
1.17
1.17
1.31
2.15
4.14
4.87
4.89
4.89
4.87
4.87
4.87
4.87
4.87
4.87
4.21
1.59
1.11
1.01
0.92
0.63
0.44
0.35
0.18
0.14
0.13
0.12
0.13
0.13
0.12
0.13
0.12
0.12

146.52
146.96
147.40
147.84
148.28
148.72
149.16
149.60
150.04
150.48
150.92
151.36
151.80
152.24
152.68
153.12
153.56
154.00
154.44
154.88
155.32
155.76
156.20
156.64
157.08
157.52
157.96
158.40
158.84
159.28
159.72
160.16
160.60
161.04
161.48
161.92
162.36
162.80
163.24
163.68

0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.12
0.11
0.11
0.12
0.11
0.11
0.12
0.10
0.11
0.11
0.11
0.12
0.11
0.11
0.12
0.11
0.11
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.13
0.12
0.12
0.13
0.12
0.13
0.14
0.13
0.14
0.15

164.12
164.56
165.00
165.44
165.88
166.32
166.76
167.20
167.64
168.08
168.52
168.96
169.40
169.84
170.28
170.72
171.16
171.60
172.04
172.48
172.92
173.36
173.80
174.24
174.68
175.12
175.56
176.00
176.44
176.88
177.32
177.76
178.20
178.64
179.08
179.52
179.96
180.40
180.84
181.28

0.15
0.16
0.18
0.21
0.24
0.25
0.30
0.29
0.27
0.27
0.29
0.30
0.33
0.36
0.42
0.48
0.57
0.69
1.11
2.16
4.48
4.88
4.87
4.87
4.87
4.87
4.86
4.85
4.85
4.84
4.83
4.84
4.84
4.85
4.85
4.86
4.87
4.87
4.87
4.87

181.72
182.16
182.60
183.04
183.48
183.92
184.36
184.80
185.24
185.68
186.12
186.56
187.00
187.44
187.88
188.32
188.76
189.20
189.64
190.08
190.52
190.96
191.40
191.84
192.28
192.72
193.16
193.60
194.04
194.48
194.92
195.36
195.80
196.24
196.68
197.12
197.56
198.00
198.44
198.88

4.87
4.88
4.91
4.91
2.68
0.88
0.42
0.38
0.36
0.32
0.32
0.32
0.31
0.33
0.31
0.28
0.24
0.22
0.23
0.26
0.23
0.23
0.24
0.16
0.13
0.12
0.12
0.13
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.11
0.11
0.11
0.10

199.32
199.76
200.20
200.64
201.08
201.52
201.96
202.40
202.84
203.28
203.72
204.16
204.60
205.04
205.48
205.92
206.36
206.80
207.24
207.68
208.12
208.56
209.00
209.44
209.88
210.32
210.76
211.20
211.64
212.08
212.52
212.96
213.40
213.84
214.28
214.72
215.16
215.60
216.04
216.48

0.11
0.11
0.10
0.11
0.11
0.11
0.11
0.11
0.11
0.12
0.10
0.11
0.11
0.10
0.11
0.11
0.11
0.12
0.11
0.11
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.12
0.12
0.13
0.13
0.13
0.15
0.14
0.18
0.29
0.40
0.55
0.85
1.09
1.14

216.92
217.36
217.80
218.24
218.68
219.12
219.56
220.00
220.44
220.88
221.32
221.76
222.20
222.64
223.08
223.52
223.96
224.40
224.84
225.28
225.72
226.16
226.60
227.04
227.48
227.92
228.36
228.80
229.24
229.68
230.12
230.56
231.00
231.44
231.88
232.32
232.76
233.20
233.64
234.08

1.45
2.30
4.65
4.96
4.96
4.96
4.96
4.95
4.95
4.95
4.03
2.34
1.11
0.88
0.81
0.87
0.64
0.45
0.40
0.23
0.13
0.12
0.11
0.11
0.12
0.11
0.12
0.12
0.11
0.12
0.11
0.11
0.12
0.11
0.11
0.12
0.10
0.11
0.11
0.10

234.52
234.96
235.40
235.84
236.28
236.72
237.16
237.60
238.04
238.48
238.92
239.36
239.80
240.24
240.68
241.12
241.56
242.00
242.44
242.88
243.32
243.76
244.20
244.64
245.08
245.52
245.96
246.40
246.84
247.28
247.72
248.16
248.60
249.04
249.48
249.92
250.36
250.80
251.24
251.68

0.11
0.10
0.10
0.11
0.10
0.10
0.11
0.10
0.11
0.10
0.10
0.11
0.10
0.10
0.11
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.10
0.11
0.10
0.10
0.11
0.09
0.10
0.10
0.09
0.11
0.10
0.10
0.11
0.10
0.10
0.11
0.10
0.11
0.11

252.12
252.56
253.00
253.44
253.88
254.32
254.76
255.20
255.64
256.08
256.52
256.96
257.40
257.84
258.28
258.72
259.16
259.60
260.04
260.48
260.92
261.36
261.80
262.24
262.68
263.12
263.56
264.00
264.44
264.88
265.32
265.76
266.20
266.64
267.08
267.52
267.96
268.40
268.84
269.28

0.10
0.11
0.11
0.11
0.12
0.11
0.12
0.13
0.16
0.22
0.30
0.39
0.54
0.63
0.67
0.80
1.07
1.43
1.90
2.34
2.57
2.63
2.22
1.86
1.28
0.97
0.73
0.60
0.53
0.51
0.47
0.37
0.32
0.27
0.16
0.12
0.11
0.11
0.10
0.11

269.72
270.16
270.60
271.04
271.48
271.92
272.36
272.80
273.24
273.68
274.12
274.56
275.00
275.44
275.88
276.32
276.76
277.20
277.64
278.08
278.52
278.96
279.40
279.84
280.28
280.72
281.16
281.60
282.04
282.48
282.92
283.36
283.80
284.24
284.68
285.12
285.56
286.00
286.44
286.88

0.11
0.10
0.11
0.11
0.10
0.11
0.10
0.10
0.11
0.10
0.10
0.11
0.10
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.10
0.11
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.09

287.32
287.76
288.20
288.64
289.08
289.52
289.96
290.40
290.84
291.28
291.72
292.16
292.60
293.04
293.48
293.92
294.36
294.80
295.24
295.68
296.12
296.56
297.00
297.44
297.88
298.32
298.76
299.20
299.64
300.08
300.52
300.96
301.40
301.84
302.28
302.72
303.16
303.60
304.04
304.48

0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.10
0.10
0.10
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.10
0.11
0.10
0.11
0.13
0.13
0.17
0.20
0.23
0.27
0.26
0.30
0.34
0.37
0.44
0.49
0.50
0.52
0.47
0.43
0.42

304.92
305.36
305.80
306.24
306.68
307.12
307.56
308.00
308.44
308.88
309.32
309.76
310.20
310.64
311.08
311.52
311.96
312.40
312.84
313.28
313.72
314.16
314.60
315.04
315.48
315.92
316.36
316.80
317.24
317.68
318.12
318.56
319.00
319.44
319.88
320.32
320.76
321.20
321.64
322.08

0.37
0.34
0.32
0.27
0.25
0.25
0.20
0.20
0.17
0.13
0.11
0.10
0.10
0.10
0.10
0.10
0.11
0.10
0.11
0.10
0.10
0.11
0.10
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09

322.52
322.96
323.40
323.84
324.28
324.72
325.16
325.60
326.04
326.48
326.92
327.36
327.80
328.24
328.68
329.12
329.56
330.00
330.44
330.88
331.32
331.76
332.20
332.64
333.08
333.52
333.96
334.40
334.84
335.28
335.72
336.16
336.60
337.04
337.48
337.92
338.36
338.80
339.24
339.68

0.10
0.10
0.09
0.10
0.09
0.09
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.09
0.09
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.09
0.09
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.09
0.10
0.10

340.12
340.56
341.00
341.44
341.88
342.32
342.76
343.20
343.64
344.08
344.52
344.96
345.40
345.84
346.28
346.72
347.16
347.60
348.04
348.48
348.92
349.36
349.80
350.24
350.68
351.12
351.56
352.00
352.44
352.88
353.32
353.76
354.20
354.64
355.08
355.52
355.96
356.40
356.84
357.28

0.09
0.10
0.10
0.10
0.11
0.10
0.10
0.11
0.11
0.11
0.12
0.10
0.12
0.12
0.11
0.12
0.11
0.11
0.11
0.10
0.10
0.11
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.09
0.09
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.10
0.09
0.10
0.09
0.09

357.72
358.16
358.60
359.04

VI.

0.10
0.09
0.10
0.10

Pengolahan Data
a. Grafik hubungan antara posisi dengan intensitas

Grafik Intensitas Terhadap Posisi


6.00
5.00

Intensitas

4.00
3.00
2.00
1.00
0.00
0.00

50.00

100.00

150.00

200.00

250.00

300.00

350.00

400.00

Posisi (mm)

Gambar 1. Grafik Posisi terhadap arus


Dari data dan grafik percobaan, maka letak terang pusat (m=0), intensitas minimum
orde pertama (m=1), orde ke-2 (m=2), orde ke-3 (n=3), dst dapat ditentukan, seperti dibawah
ini:
1. m=0 merupakan terang pusat yaitu pada posisi 174.68 184.36 mm.
2. m=1 berarti intensitas maksimum orde 1 yaitu pada posisi 135.96 139.48 mm di atas
terang pusat dan 219.56 222.64 mm di bawah terang pusat.
3. m=2 berarti intensitas maksimum orde 2 yaitu pada posisi 94.60 97.68 mm di atas
terang pusat dan 261.36 264.00 mm di bawah terang pusat.

4. m=3 berarti intensitas maksimum orde 3 yaitu pada posisi 53.24 55.00 mm di atas
terang pusat dan 304.48- 304.92 mm di bawah terang pusat.

Untuk menentukan posisi terang pusat dan maksimum orde 1-3 dapat dilakukan dengan
mencari nilai rata-rata dari setiap orde dengan menggunakan rumus:

Untuk orde ke-1 :


XiYi = 14852.627
Yi = 83.77
X = 177.30 mm
Untuk orde ke-2 :
XiYi = 12891.94
Yi = 73.83
X = 174.62 mm
Untuk Orde ke-3:
XiYi = 2669.691
Yi = 28.5
X = 93.67 mm
Untuk terang pusat:
XiYi = 20343.38
Yi = 113.32
X = 179.52 mm

Posisi yang telah kita dapatkan digunakan untuk mencari jarak antara terang pusat
dengan intensitas maksimum setiap orde difraksi dengan cara mengurangi posisi intensitas
terang pusat dengan posisi intensitas maksimum setiap orde. Jarak antara terang pusat dengan

intensitas maksimum adalah x. Dari hasil perhitungan di atas, berarti terang pusat berada
pada posisi 179.52 mm dari sumbu (0,0) dan jarak terang orde kesatu, kedua, ketiga, dari
terang pusat dapat dihitung dengan cara:
Xi = |Xpusat Xi|

Untuk orde kesatu, X1 = |179.52 177.30| mm = 2.22 mm = 0.222 cm

Untuk orde kedua, X2 = |179.52 174.62| mm = 4.9 mm = 0.49 cm

Untuk orde ketiga, X3= |179.52 93.67| mm = 85.85 mm = 8.585 cm

Untuk menghitung sudut dari masing-masing orde terang, maka kita menghitungnya
dengan menggunakan rumus: i =arcsin(Xi/L) dengan L diketahui bernilai (130 1) cm.
Untuk orde 1, 1= arcsin(0.222/130) = 0.0978
Untuk orde 2, 2= arcsin(0.49/130) = 0.216
Untuk orde 3, 3= arcsin(8.585/130) = 3.786

Setelah mengetahui sudut difraksi pada masing-masing orde, maka kita dapat membuat
grafik sin vs n/d. Dengan bantuan grafik tersebut kita dapat menghitung panjang
gelombang dari sinar laser yang kita gunakan.
Sin =
dengan sin sebagai sumbu y, n/d sebagai sumbu x dan sebagai gradien (b).
Nilai b didapat dari slope atau kemiringan grafik.

Grafik sin vs n/d


0.07
0.06

y = 6E-05x - 0.0405
R = 0.774

0.05

sin

0.04
0.03
0.02
0.01
0
-0.01 0

200

400

600

-0.02

800

1000

1200

1400

1600

n/d

Gambar 2. Grafik sin vs n/d


(Ket: nilai-nilai yang didapatkan dalam hasil-hasil diatas dan hasil selanjutnya
menggunakan software Regresi Linier).
= (6E-05 2.7E-08) m
maka, panjang gelombang laser yang digunakan sebesar (6E-05 2.7E-08) m.

Jika sin didekati oleh tan , maka yang dihasilkan


Untuk orde 1, 1= arctan(0.222/130) = 0.0978
Untuk orde 2, 2= arctan(0.49/130) = 0.216
Untuk orde 3, 3= arctan(8.585/130) = 3.778

Grafik sin vs n/d


0.07
0.06

y = 6E-05x - 0.0405
R = 0.774

0.05

sin

0.04
0.03
0.02
0.01
0
-0.01 0

200

-0.02

400

600

800

1000

1200

1400

1600

n/d

Gambar 2. Grafik sin vs n/d

= (6E-05 2.7E-08) m
maka, panjang gelombang laser yang didapatkan sebesar (6E-05 2.7E-08) m.
Kesalahan relatif
VII.

Analisis

Analisis percobaan
Dalam percobaan remote kali ini bertujuan untuk mengukur panjang gelombang

sinar laser dengan menggunakan kisi difraksi. Langkah pertama yang dilakukan pada
percobaan adalah menekan tombol pasang kisi, setelah itu menekan tombol nyalakan
sinar laser dan yang terakhir adalah mengklik tombol start sehingga kita
menginstruksikan agar percobaan tersebut dimulai. Percobaan r-lab ini dilakukan secara
digital sehingga percobaan dapat berjalan dengan otomatis. Pada saat percobaan suhu
ruangan dibuat 20 0C. Hal ini dikarenakan difraksi berpengaruh juga terhadap suhu
walaupun hanya sedikit. Tetapi pada percobaan ini data yang saya gunakan data yang
berasal dari teman saya dikarenakan data yang saya ingin ambil dari Rlab saya kosong,

sehingga saya harus meminta data teman yang sudah melakukan percobaan dan datanya
muncul.
Difraksi adalah pembelokan cahaya apabila cahaya tersebut melewati suatu
penghalang contohnya tepi sebuah celah, kawat, atau benda-benda lain yang bertepi
tajam. Pada percobaan ini cahaya mengalami pembelokan karena melewati tepi sebuah
celah yaitu kisi. Kisi yang digunakan pada percobaan ini adalah kisi yang memiliki
banyak celah. Pengaruh banyaknya celah terhadap difraksi adalah pola difraksi terlihat
maksimum dari interferensi menyempit dan lebih tajam, jika jumlah celah lebih banyak
lagi maka akan dihasilkan pita terang yang berbentuk garis saja dan maksimum sekunder
yang lemah akan terjadi diantara maksimum utama interferensi sehingga jumlah
maksimum sekunder akan bertambah apabila jumlah celah bertambah.
Kisi difraksi adalah sebuah alat optis yang terdiri dari banyak celah yang identik
yang disusun berjarak sama dan sejajar. Pola difraksi pada kisi cukup rumit. Celah
rangkap merupakan kisi yang paling sederhana. Kegunaan kisi adalah untuk
spektroskopi. Sinar laser digunakan karena sinar ini merupakan sumber cahaya yang
bersifat monokromatis, kuat, dan sangat terkumpul. Aplikasi dari sinar laser ini adalah
sebagai penguat sinar cahaya yang lemah dan sebagai pembawa informasi dari satu titik
ke titik lain.
Detektor adalah alat yang digunakan untuk mengubah energi cahaya menjadi
sinyal listrik yang dapat dibaca. Detektor terdiri dari dua macam yaitu detektor fotolistrik
dan detektor panas. Detektor fotolistrik tidak dapat digunakan untuk mendeteksi sinar
inframerah, karena energi foton sinar inframerah tidak cukup besar untuk membebaskan
elektron dan permukaan katoda suatu tabung foton. Detektor panas untuk mendeteksi
sinar inframerah adalah termokopel, bolometer dan sel Golay. Ketiga detektor ini bekerja
berdasarkan efek pemanasan yang ditimbu1kan oleh sinar inframerah.
Pada percobaan remote kali ini sinar laser sebagai sumber cahaya akan
menembakkan cahaya yang monokromatis sehingga menabrak suatu penghalang yang
bercelah banyak yaitu kisi. Celah yang ada memungkinkan adanya sinar yang diteruskan
dan yang dipantulkan. Peristiwa ini disebut difraksi. Sinar monokromatis tersebut masuk

ke dalam detektor. Setelah itu detektor akan mendeteksi sinar tersebut dan menampilkan
hasil pembacaan spektrum yang terlihat pada grafik. Pada percobaan ini dapat dilihat
bahwa kita memiliki terang maksimum dan maksimum sekunder (mempunyai orde
difraksi 1, 2, 3, dstnya) beserta posisinya. Dari kedua data tersebut kita dapat menghitung
panjang gelombang yang akan dibahas pada analisa perhitungan.

Analisis Hasil Percobaan dan Perhitungan.


Dilihat dari hasil pengamatan, praktikan mendapatkan data pengamatan yang

berjumlah 818 data. Data- data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam bentuk grafik
agar dapat melihat intensitas dan posisi dari orde 1,2,3, dan 4. Data intensitas dan posisi
dari orde-orde itu kemudian digunakan untuk mencari nilai sin dengan menggunakan
rumus:

Setelah perhitungan, didapatkan nilai sin 1 , 2 , 3 berturut-turut, 0.0978; 0.216


dan 3.786
Data sin yang didapat kemudian digunakan untuk mencari nilai lebar celah
dengan menggunakan rumus:

Nilai panjang gelombang yang didapat adalah 1.707 x 10-3 mm = 1707 .


Sementara itu, ketika diadakan pendekatan antara sin dan tan , didapat rumus:

Nilai panjang gelombang yang didapat adalah 1.707 x 10-3 mm = 1707

Analisis Grafik.
Ada beberapa grafik yang akan dianalisa disini. Pertama adalah grafik intensitas

pola difraksi yang dibuat dari data yang diperoleh dari percobaan. Dari grafik tersebut
kita dapat menganalisis letak dari terang pusat, intensitas maksimum orde pertama, orde
kedua, orde ketiga, dan orde keempat.

Kemudian grafik selanjutnya melalui grafik sin dan tan, kita dapat menghitung
panjang gelombang (). Dari grafik sin kita dapat menggunakan persamaan berikut:

Pada saat sin dan m/d diplotkan ke dalam grafik, kita dapat menghitung
besarnya panjang gelombang yaitu merupakan gradient (m) dari grafik tersebut. Pada
percobaan ini, panjang gelombang yang diperoleh berdasarkan grafik sin vs m/d yaitu
1,707 x 10-3 mm.
Pada grafik tan dapat digunakan persamaan sebagai berikut:

Jika tan dan m/d diplotkan ke dalam grafik, kita bisa menghitung besarnya
panjang gelombang yaitu merupakan gradient (m) dari grafik tersebut. Pada percobaan
ini, panjang gelombang yang diperoleh berdasarkan grafik tan yaitu 1,707 x 10-3 mm.
Panjang gelombang dengan menggunakan grafik sin besarnya sama dengan panjang
gelombang dengan menggunakan grafik tan . Hal ini disebabkan oleh kecilnya sudut
sehingga nilai tan dan sin hampir sama.

Analisa Kesalahan.
Pada percobaan ini, nilai kesalahan relatif dari grafik di atas dapat diketahui

dengam metode least square. Dimana, kesalahan relatif sebesar (2.7E-05/6E08x)*100% = 60.7436%. Nilai kesalah relatif sagat berhubungan sekali dengan nilai
kesalahan percobaan. Dari nilai kesalahan relatif, percobaan dapat diketahui seberapa
besar percobaan ini mendekati sempurna yang mempunyai faktor kesalahan kecil.

Pada percobaan remote laboratory tentang pengukuran lebar celah ini, meskipun
sudah dirancang secara otomatis tetap dapat timbul beberapa kesalahan yang tidak
diinginkan seperti:
1. Kesalahan Teknis
Pada percobaan pengukuran lebar celah ini rentan dengan berbagai kesalahan
walaupun semuanya dijalankan dengan otomatis menggunakan sensor, komputer, dan
semacamnya.
2. Kesalahan matematis
Kesalahan seperti kesalahan hitung, kesalahan penulisan data, dan kesalahan
pembulatan mungkin dapat terjadi mengingat terlalu detailnya jarak atau pengukuran
lainnya.
3. Kesalahan prosedural
Dalam menjalankan Rlab, mungkin saja ada kesalahan seperti tidak mengikuti
setiap langkah yang disediakan dengan benar.

VIII.

Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah:
1. Difraksi adalah pembelokan cahaya apabila cahaya tersebut melewati suatu penghalang .
2. Pengukuran panjang gelombang laser yang digunakan sebesar (6E-05 2.7E-08) m.
3. Pengukuran panjang gelombang dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
- menggunakan rumus
d sin = m
Dimana, d = l/N, dimana N = banyaknya celah; l = panjang kisi dan m = orde difraksi.
- menggunakan grafik sin Vs m
4. Nilai sin berbanding lurus dengan orde reaksi

IX.

Referensi
Alonso, Marcelo.1992. Dasar-dasar Fisika Universitas Edisi Kedua.
Jakarta:Erlangga.
A.S, Ganijanti.1981. Gelombang dan Optika Edisi III. Depok: FMIPA UI
Giancoli, D.C.2000. Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition.Prentice
Hall,NJ.
Halliday, Resnick. 1984. Fundamentals of Physics, 3th Edition. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai