A. Dasar Hukum
Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
B. Pengertian
1. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
(BPHTB) adalah pajak atas perolehan hak atas tanah
dan bangunan
2. Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah
perbuatan
atau
peristiwa
hukum
yang
mengakibatkan diperolehnya hak atas tanah dan
bangunan oleh orang pribadi atau Badan.
3. Hak atas Tanah dan Bangunan adalah hak atas
tanah, termasuk hak pengelolaan, beserta bangunan
diatasnya, sebagaimana dimaksud dalam undangundang pertanahan dan bangunan.
C. Obyek, Subyek dan Wajib Pajak
1. Objek Pajak adalah perolehan hak atas tanah dan
bangunan oleh orang pribadi atau badan
2. Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, meliputi:
a. Pemindahan hak, karena:
-
Jual beli
Tukar menukar
Hibah
Hibah wasiat
Waris
Pemasukan dlm perseroan/
badan hukum lainnya
- Pemisahan hak yang
mengakibatkan peralihan
- Hak pakai
Adalah hak untuk menggunakan dan memungut hasil
dari tanah yang dikuasai langsung oleh Negara atau
tanah milik orang lain yang memberi wewenang dan
kewajiban
yang
ditentukan
dalam
keputusan
pemberiannya
oleh
pejabat
yang
berwenang
memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik
tanahnya, yang bukan perjanjian sewa menyewa atau
perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu sepanjang
tidak bertentangan dengan jiwa dan peraturan
perundang-undangan.
- Hak pengelolaan
Adalah hak menguasai dari Negara atas tanah yang
kewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan
kepada pemegang haknya untuk merencanakan
peruntukan dan penggunaan tanah, menggunakan tanah
untuk keperluan pelaksaaan tugasnya, menyerahkan
bagian-bagian kepada pihak ketiga dan kerjasama
dengan pihak ketiga
2. Cara Perhitungan
Cara Perhitungan : (NJOP-NPOPTKP)x tarif pajak
Tarif Pajak
: 5%
NPOP
: 1.500m2 x Rp. 82.000
NPOPTKP :
NPOPKP :
BPHTB
: 5% x 63.000.000
Pengurangan : 50% (krn segaris)
BPHTB yang harus dibayar
= Rp. 123.000.000
= Rp. 60.000.000
= Rp. 63.000.000
= Rp. 3.150.000
= Rp. 1.575.000
= Rp. 1.575.000
2.
3.
4.
5.
6.
Pajak
Daerah