13
MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN LATIHAN
___________________________________________
1.
A.
UMUMPengantar
Pengaturan lalu lintaslalu-lintas merupakan salah satu tugas yang
harus dilakukan oleh anggota Polri dDalam rangka menciptakan
keamanan, ketertiban, keselamatan dan Kelancaran arus lalu lintaslalulintas.
13
2.
Agar lebih memahami tugas seorang anggota Polri maka Pendidikan
Pertama Bintara lebih banyak praktek dilapangan.
Ruang lingkup penyusunan Naskah Sekolah ini meliputi : Teknik dan taktik
pengaturan lalu lintas, Pengaturan lalu lintas dengan isyarat, Mengatur
kemacetan lalu lintas, Deskresi lalu lintas.
B.
Standar Kompetensi
TANDAR KOMPETENSI
Memahami Teknik dan terampil mengaturPengaturan lLalu- lintas.
dangan memperhatikan prinsip-prinsip dasar hHak aAsasi Mmanusia.
13
BAB I
PENGERTIAN, DASAR HUKUM, TATA CARA
BERLALU-LINTAS
DAN PERLENGKAPAN PENGATURAN LALU-LINTAS
.
KKompetensi Dasar
Memahami pengertian pengaturan lalu
lintaslalu-lintas, dasar hukum, dan tata cara
berlalu-lintas yang dianuberlakut di Indonesia
dan perlengkapan pengaturan lalu-lintas.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
13
8.
1.A.
7.
1.
13
Pengertian Lalu-lintas
Pengaturan
Lalu
lintaslLalu-lintas
diartikan
sebagaiadalah pemberitahuan kepada pemakai jalan, bagaimana dan
dimana mereka dapat atau
tidak dapat bergerak atau berhenti
terutama pada waktu
ada kemacetan atau keadaan darurat, dalam
arti luas
pengaturan lalu lintaslalu-lintas meliputi semua aktifitas dari
polisi dalam mengatur lalu lintaslalu-lintas di jalan umum.
2.
a.b.
Dasar Hhukum
a.
b.
c.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
a.
b.
b.
c.
Undang-undang No 14 22 tahun 1992 2009 tentang Lalu
LintasLalu-lintas Dan dan Angkutan Jalan.n dan Peraturan
Pelaksanaannya.
d.
d.
Undang-undang No 28 2 tahun 1997 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
e.
Surat ke.
Keputusan mMenteri Perhubungan. No. 62
tahun 1993 tentang .mengatur lalu-nlintas dengan APIL.
f.
f.
Peraturan-peraturan Daerah.
bc3.. Tata Cara Berlalu- lLintas Di Jalan Yang dianut Berlaku Di Indonesia
Tata cara berlalu-lintas yang dianut dan diterapkan di Indonesia
diatur dalam pasal 105-126 UU no 22 tahun 2009adalah ialah prinsip lalu
lintaslalu-lintas sebelah kiri. Hal ini dengan jelas tercantum pada pasal 21
ayat (1) dan (2) UULAJ No 14 /1992 dan pasal 5(1) dan (2) PP 43/1993
yang berbunyi sebagai berikut :
13
a)
b)
3.2.
b.
1)
2)
2)
3)
4)
5)
d)
e)
f)
g)
h)
b.
13
6)
7)
8)
9)
10)
c.
d.
2)
3)
4)
2)
3)
e.
13
13
f.
2)
3)
4)
5)
6)
13
www.legalitas.org
g.
Batas Kkecepatan.
1)
Pengemudi Kkendaraan Bbermotor di Jjalan dilarang :
1)
a) Mmengemudikan
Kkendaraan
melebihi batas kecepatan paling tinggi yang diperbolehkan.
2)
b) Bberbalapan dengan Kkendaran
Bbermotor lain.
h.
i.
10
13
b)
2)
3)
j.
k.
11
l.
13
12
4
c.d.
13
a.
1)
1)
a.
b.
b.
c.
c.
d.
d.
3)
3)
Lampu senter dengan pancaran warna tertentu
yang jelas dilihat oleh pemakai jalan.
4)
/ 4) Rambu..
4)
Rambu lalu lintaslalu-lintas, berikade-berikade (garis batas
Polisi) yang dapat di pindah-pindahkan untuk situasi khusus.
e.
e.
5)
f.
f.
g.
6)
g.
7)
h.
8)
h.
13
13
BAB II
GERAKAN DAN ISYARAT PENGATURAN
SERTADAN DISKRESI
LALU-LINTAS
Kompetensi dasar
Memahami dan terampil melaksanakan gerakan dan isyarat pengaturan
lalu lintas serta penerapan dan pelaksanaan diskresiserta diskresi lalu-lintas.
Indikator Hasil Belajar
Setelah menyelesaikan Bab II, diharapkan siswa mampu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
1.
Menjelaskan 12 gerakan pengaturan Lalu
lintaslLalu-lintas dengan gerakan isyarat tangan.
3.
MemperagakanMelaksanakan
12 gerakan
pengaturan Lalu lintaslLalu-lintas dengan gerakan isyarat tangan.
4.
MemperagakanMenjelaskan pengaturan Lalu
lintaslLalu-lintas dengan isyarat peluit.
Melaksanakan pengaturan lalu-lintas dengan isyarat
peluit.
Menjelaskan
5.
Memperagakan pengaturan Lalu lintaslLalulintas dengan isyarat cahaya.
Melaksanakan pengaturan lalu-lintas dengan isyarat
cahaya.
6.
Menjelaskan pengaturan lalu lintaslalu-lintas
dengan APIL (Alat Pemberi Isyarat Lalu lintasLalu-lintas).
Menjelaskan
tata
cara
penggunaan
lampu
isyarat/rotator dan sirene.
Menjelaskan cara mengatur kemacetan lalu lintas.
Menjelaskan
cara
mengambil
posisi
dalam
pengaturan lalu lintas.
menjelasknan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengaturan lalu-lintas
13.
14.
lalu lintaslalu-lintas.
15.
lintaslalu-lintas.
7.
8.
Menyebutkan
contoh-contoh
dDiskresi lalu
14
13
21.
Gerakan Pengaturan lalu lintasLalu-Lintas Dengan Isyarat Tangan
PENGATURAN LALU LINTAS DENGAN ISYARAT
a.
Taktik dan Ttehnik pengaturan lalu lintas disesuaikan dengan Perundang-undangan lalu
lintas serta kemampuan tehnis yang dimiliki petugas yang di perinci dalam berbagai cara
mengatur lalu lintas seperti tersebut dibawah ini :
a.
1)
(lihat gambar).
2)
b.
c.
15
d.
4)
13
Menjalankan kendaraan yang datang dari arah kiri petugas (lihat gambar).
16
13
e.
Menjalankan kendaraan yang datang dari arah kanan
petugas.
5)
Isyarat ini pula di berikan dengan memperlihatkan papan hijau,
ataupun dengan menghidupkan cahaya hijau yang letaknya tegak lurus
atau hampir tegak lurus terhadap jurusan lalu lintas yang harus jalan terus
itu.
6)
Menjalankan kendaraan yang datang dari arah kanan petugas (lihat
gambar)
f.
/ 7) Menjalankan..
7)
Menjalankan kendaraan yang datang dari arah kiri
dan
kanan petugas.
s (lihat gambar)
g.
8)
Mempercepat kendaraan yang datang dari arah kiri
petugas.
(lihat gambar).
17
13
h.
9)
Mempercepat kendaraan yang datang dari arah
petugas. (lihat gambar
kanan
i.
10)
(lihat gambar
j.
18
13
11)
k.
12)
l.
13) Memberhentikan kendaraan yang ditunjukan / terhadap kendaraan
tertentu.
(lihat gambar).
19
13
a.
2)
1)
Tiupan panjang 1 x berarti berhenti.
b.
Tiupan pendek 2 x berarti jalan.
c.
3)
3.
c.
1)
b.
c.
/ 1) Sinar..
Sinar panjang berarti berhenti.
2)
Sinar pendek 2 Xx berarti berjalan.
3)
Sinar pendek berulang-ulang lebih dari 2 X x berarti untuk
meminta perhatian terhadap pemakai jalan yang tidak mematuhi
isyarat yang diberikan oleh petugas (lihat gambar)..
20
4.
13
d.
MMengatur lalu- lintas dengan APIL (Alat Pemberi Isyarat lalu
lintasLalu-Lintas), )
Mengatur lalu-lintas dengan APIL (Alat Pemberi Isyarat LaluLintas), diatur dalam Skep Menhub No. 62 tahun 1993 yaitu :
a.
1)
Dengan APIL 3 warna (Merah, Kuning , Hijau) digunakan untuk
mengatur kendaraan bermotor.
b.
2)
c.
3)
5.
Tata Cara
e.
2)
3)
4)
5)
21
b)
c)
13
22
63.
13
a.
6.1.
Mengatur lalu-lintaslalu lintaslalu-lintas di jalan lurus :
Cari tempat ketinggian, dari tempat itu lihat dan perhatikan
sekeliling, apa yang menjadi penyebab kemacetan.
1)
6.11
a).1. Bila penyebab kemacetan adalah kendaraan bermotor
mogok di atas jalur aspal, usahakan di dorong agar keluar
dari jalur asspal.
2b)
Mintalah bantuan masyarakat t untuk mendorong kendaraan
tersebut.
2)
6.1.2.32
c)
Bila kendaraan mogok tersebut tidak mungkin di dorong ke
pinggir jalan oleh karena patah as roda, roda copot dan
sebagainya, lakukanlah hal-hal sebagai berikut :
a)
b)
c
c)
d
d)
e)
f)
b.
b.
dari
(4) Perintahkan
kepada
Si
pengemudi untuk segera mengatasi kerusakan
kendaraannya dengan sopan, dan simpatik dan tidak
dengan arogan(panggil derek dan sebagainya)..
e) Memanggil derek atau tenaga
montir bila diperlukan.
e
(5)f) MengaturAtur arus lalu-lintaslalu
lintaslalu-lintas sebagaimana di atas sampai petugas
Polantas tiba di tempat atau sampai arus menjadi
lancar kembali.
6.2.
Cara mengatur lalu lintaslalu-lintas di persimpangan :
1)
Bila kemacetan disebabkan kendaraan mogok, usahakan
mendorongnya keluar jalur lalu lintaslalu-lintas dengan
bantuan masyarakat.
23
2)
13
b)
b)
c)
c)
Setelah itu beri kesempatan kepada arus yang bersilangan dengan cara
yang sama.
24
13
7.
c.
1)
Mematikan lampu pengatur lalu-lintaslalu
lintaslalu-lintas (traffic light) dan mengambil alih fungsinya apabila
pengatur lampu lalu-lintaslalu lintaslalu-lintas tersebut kurang/tidak
berfungsi lagi dalam menjamin kelancaran lalu-lintaslalu lintaslalulintas.
/ 2) Petugas..
b.
2)
Petugas lalu-lintaslalu lintaslalu-lintas jangan
memberi kesempatan kendaraan yang menunggu di persimpangan
dan untuk saling mendahului mendekati persimpangan. Jika
kendaran-kendaraan tersebut berhasil memenuhi seluruh jalur
jalan, maka lalu-lintaslalu lintaslalu-lintas dari jurusan berlawanan
akan terganggu.
c.
3)
Mengatur para penyeberang jalan agar tidak
mengganggu arus lalu-lintaslalu lintaslalu-lintas pada umumnya.
d.
4)
Agar segera menyingkirkan kendaraan yang
mogok agar lalu-lintaslalu lintaslalu-lintas tetap lancar.
e.
55)
Melarang kendaraaan-kendaraan
yang parkir tidak pada tempatnya dengan simpatik.
.
8.
7.1.
Pelaksanaan
Cara mengambil Mengambil Posisi Dalam Pengaturan Lalu lintas
:
a.
25
13
a.
Sikap dasar dalam menganmtur lalu-lintaslalu lintaslalulintas dalam keadaaan sikap sempurna.
b.
b.
c.
c.
d.
d.
e.
e.
f.
g.
h.
9.
7.2.
b.
c.
Kelengkapan petugas dalam melaksanakan pengaturan lalulintaslalu lintaslalu-lintas harus disertai dengan Manset Shet dan
Peluitpeluit, khusus pada malam hari ditambah dengan
perlengkapan rompi yang dapat memantulkan cahaya dan senter
dengan sinar warna merah.
Diupayakan setiap kelompok pengatur lalu lintaslalu-lintas
dilengkapi dengan tilang, BAP singkat dan blanko L-101.
Menempatkan posisi kendaraan yang dipergunakan sebagai sarana
mobilitas pada tempat yang aman sehingga tidak mengganggu
pemakai jalan yang aman.
26
13
d.
/ b. Diupayakan..
b.
Diupayakan setiap kelompok pengatur lalu lintas lalu-lintas dilengkapi
dengan tilang, BAP singkat dan blanko L-101.
c.
Menempatkan posisi kendaraan yang dipergunakan sebagai sarana
mobilitas pada tempat yang aman sehingga tidak mengganggu pemakai jalan
yang aman.
d.
Apabila pelaksanaan pengaturan dilaksanankan oleh beberapa beberapa
orang (lebih dari 2 orang) diupayakan tidak mengelompok.
27
10.
13
28
13
4.
a.
Pada saat adanya aktifitas aktivitas perayaan hari-hari
Nasional (HUT RI, Peringatan hari jadi suatu kota, hari-hari
Nasional lainnya).
c.
b.
Pada saat adanya kegiatan-kegiatan olah raga, konferensi
baik yang berskala Nasional maupun Internasional yang
diperkirakan akan mengundang kerawanan lalu-lintaslalu lintaslalulintas.
d.
c.
Pada saat terjadi keadaan darurat
demontrasi, bencana alam, kebakaran dll).
(rusuh
massa,
CContoh :
29
13
Suatu jalan yang mempunyai dua jalur yaitu jalur pergi dan jalur
balik. Pada jam tertentu atau jam pergi berangkat kantor jalur pergi padat
sekali sehingga arus lalu-lintaslalu lintaslalu-lintas tidak lancar. Untuk
mengatasi hal tersebut seorang petugas lalu-lintaslalu lintaslalu-lintas
mengambil keputusan dengan membuka sebagian jalan jalur balik untuk
menjadi jalur pergi untuk beberapa waktu saja menurut kebutuhan setelah
itu arus kembali dinormalkan.
30
13
31
13
DAFTAR ISI
BAB I
1.
2.
3.
4.
BAB II
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1
1
2
3
3
3
4
5
6
8
9
9
10
10
11
13
32
13
33