BAB VII
PRODUK PEMBIAYAAN
PERBANKAN SYARIAH
Prinsip Sewa
Untuk Mendapatkan Jasa
PRODUK
PENYALURAN
DANA
REGULASI
UU Perbankan 21/2008
PBI :
- No.9/19/PBI/2007
(Pelaks. Prinsip Syariah)
- No.9/9/PBI/2007 (KAP)
- No.8/13/PBI/2005
(BMPK)
- SE BI 8/19/DPbs
PRODUK
PEMBIAYAAN
BANK SYARIAH
KETENTUAN/ATURAN FIQIH
Fatwa Dewan
Syariah Nasional
Majelis Ulama
Indonesia
TRANSAKSI or PEMBIAYAAN
UU No.21, 2008. Definisi Pembiayaan:
Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan
dengan itu berupa:
1. transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;
2. transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam
bentuk ijarah muntahiya bittamlik;
3. transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan
istishna;
4. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh; dan
transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi
multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank
Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa
imbalan, atau bagi hasil.
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
JUAL BELI
PRODUK
MURABAHAH
SALAM
KOMERSIL PERTANIAN
ISTISHNA
-KOMERSIL KONSTRUKSI/MANUFACTUR
MUDHARABAH
BAGI HASIL
MUSYARAKAH
IJARAH
SEWA
IMBT
SKEMA MURABAHAH
1. Negosiasi & Persyaratan
BANK
NASABAH
2. Akad Jual Beli
6. Bayar Kewajiban
3. Beli Barang
4. Kirim Barang
PEMASOK
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
KETENTUAN MURABAHAH
UANG MUKA
(13/DSN-MUI/IX/2000)
10
KETENTUAN MURABAHAH
DISCOUNT
(16/DSN-MUI/IX/2000
11
KETENTUAN MURABAHAH
Hutang Murabahah (hutang nasabah)
Secara prinsip, penyelesaian hutang tidak ada kaitannya
dengan transaksi lain.
Hutang
Murabahah
(Fatwa DSN : 04/DSNMUI/IV/2000)
12
KETENTUAN MURABAHAH
DENDA
(17/DSN-MUI/IX/2000)
13
KETENTUAN MURABAHAH
GANTI RUGI
(43/DSN-MUI/VIII/2004)
Hanya boleh dikenakan atas pihak yang dengan sengaja atau karena kelalaian
melakukansesuatu yang menyimpang dari ketentuan akad dan menimbulkan
kerugian padapihak lain.
Kerugian yang dapat dikenakan Tawidh => adalah kerugian riil yang
dapatdiperhitungkan dengan jelas.
Kerugian riil => biaya-biaya riil yang dikeluarkan oleh LKS dalam rangka
penagihanhak yang seharusnya dibayarkan.
Besar tawidh => sesuai dengan nilai kerugian riil (real/loss) yang pasti dialami
(fixedcost) dalam transaksi tersebut dan bukan kerugian yang diperkirankan
akan terjadi(potensitial loss) karena adanya peluang yang hilang (opportunity
loss/al-furshah al-dha-Iah).
Hanya boleh dikenakan pada transaksi (akad) yang menimbulkan utang
piutang(dyain), yang pembayarannya dilakukan tidak secara tunai.
Dalam akad mudharabah dan musyarakah=> hanya boleh dikenakan oleh
shahibul maalatau salah satu pihak dalam musyarakah apabila bagian
keuntungannya sudah jelastetapi tidak dibayarkan.
Ganti rugi yang diterima=> dapat diakui sebagai hak (pendapatan)bagi hak
yangmenerimanya.
Jumlah ganti rugi besarnya harus tetap sesuai dengan kerugian riil dan tata
carapembayarannya tergantung kesepakatan para pihak.
Besarnya ganti rugi ini tidak boleh dicantumkan dalam akad.
Pihak yang cedera janji bertanggung jawab atas biaya perkara dan biaya lainnya
yang timbulakibat proses penyelesaian perkara.
14
KETENTUAN MURABAHAH
Ketentuan Penyelesaian Piutang Murabahah:LKS ( Bank) boleh
melakukan penyelesaian murabahahbagi nasabah yang tidak bisa
menyelesaikan/melunasi pembiayaannyasesuai jumlah dan waktu
yang telah disepakati, dengan ketentuan:
PENYELESAIAN
PIUTANG MURABAHAH
(47/DSN-MUI/II/2005)
1.
2.
Apabila hasil penjualan lebih kecil dari sisa hutang maka sisa
hutang tetap menjadi hutang nasabah;
15
KETENTUAN MURABAHAH
PENJADWALAN
KEMBALI TAGIHAN
MURABAHAH
(48/DSN-MUI/II/2005)
16
KETENTUAN MURABAHAH
KONVERSI AKAD
(49/DSN-MUI/II/2005)
17
KETENTUAN MURABAHAH
OBJEK MATERIAL
PENGAWASAN
MURABAHAH
(BI : 2008)
Pengujian Substantif :
1. Memastikan barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh
syariah Islam.
2. Memastikan bank menjual barang tersebut kepada nasabah
dengan harga jual senilai harga beli di tambah margin. Dalam
hal nasabah membiayai sebahagian dari harga barang tersebut,
maka akan mengurangi tagihan bank kepada nasabah.
3. Meneliti apakah akad wakalah telah dibuat oleh bank
secaraterpisah dari akad murabahah apabila bank hendak
mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang tersebut
dari pihak ke tiga. Akad jual beli murabahah harus dilakukan
setelah barang secara prinsip menjadi milik bank yang dibuktikan
dengan faktur atau kwitansi jual beli yang dapat
dipertanggungjawabkan.
4. Meneliti pembiayaan berdasarkan prinsip murabahah dilakukan
setelah adanya permohonan nasabah dan perjanjian pembelian
suatu barang atau asset kepada bank
18
Harga Mobil
Diskon (sblm akad) 10%
Rp. 2.000.000,-(+)
Rp. 110.000.000,-
19
=
=
=
110,000,000
20,000,000
90,000,000
=
27,000,000
(90,000,000 x 10% x 3)
=
=
=
110,000,000
27,000,000
137,000,000
=
=
=
20,000,000
117,000,000
3,250,000
(117,000,000 : 36)
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
20
21
Penjual
5. Melakukan
pengadaan barang
(membuat)
Bank
(Penjual/pembeli)
6. Panen
Pembeli
8. Kirim barang
& dokumen
22
SALAM PARALEL
(Yang sering terjadi dalam praktek Perbankan)
NASABAH
5
BANK
SUPPLIER
2
4
23
24
TRANSAKSI SALAM
RUKUN
1.Penjual (BaI)
2.Pembeli (Musytari)
3.Obyek/Barang (Mabi)
4.Harga (Tsaman)
5.Ijab Qabul / serah terima (Shigat)
SYARAT
1. Barang yang dibeli jelas kriterianya, ukuran, jumlah dan sifat-sifatnya
2. Penjual & pembeli harus saling ridho
3. Penjual & pembeli mempunyai kekuasaan & cakap hukum
4. Pembeli harus membayar 100% harga barang di muka (pada saat akad)
5. Penghantaran barang dilakukan kemudian sesuai dengan jadual yg
disepakati
6. Barang yang dibeli halal
7. Dalam Salam paralel, salam 1 (pembeli dgn bank) dan salam 2 (bank dgn
nasabah terpisah)
8. Umumnya digunakan untuk pemesanan komoditi pertanian yg harus
ditanam dulu
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
25
IJON
Salam
mengukur Dalam Ijon barang dibeli tidak
barang pada ukuran menurut
ukuran
dan
dan timbangannya.
timbangannya yang asli
Contoh Salam :
Pembeli
membeli
padi sebanyak satu
ton padi dari petani
yang diantar pada
waktu panen
Contoh Ijon :
Pembeli membeli beras yang
saat itu masih belum dipanen
sebanyak satu hektar dan
dihantar pada saat panen.
Terdapat spekulasi disini yang
akan merugikan salah satu
fihak
26
ISTISHNA
Definisi
27
Penjual
5. Melakukan pengadaan
barang (membuat)
Bank
(Penjual/pembeli)
6. Barang Jadi
7. Kirim barang
& dokumen *
Pembeli
8. Kirim barang
& dokumen *
* : cara pembayaran fleksibel (di muka, bertahap atau diakhir ), cara penghantaran juga fleksibel (bertahap sesuai progress/di akhir
seluruhnya)
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
28
TRANSAKSI ISTISHNA
RUKUN
1.Penjual (BaI)
2.Pembeli (Musytari)
3.Obyek/Barang (Mabi)
4.Harga (Tsaman)
5.Ijab Qabul / serah terima (Shigat)
SYARAT
1. Barang yang dibeli jelas kriteria, ukuran, jumlah & sifat-sifatnya
2. Penjual & pembeli harus saling ridho
3. Penjual & pembeli mempunyai kekuasaan & cakap hukum
4. Pembeli dapat membayar harga barang di muka, di akhir atau bertahap sesuai
kesepakatan saat akad
5. Penghantaran barang dilakukan kemudian sesuai dengan cara, jadual dan
tempat yg disepakati
6. Barang yang dibeli halal
7. Dalam Istishna paralel, istishna 1 (pembeli dgn bank) dan istishna 2 (bank dgn
nasabah) terpisah dan independent
8. Umumnya digunakan untuk pemesanan barang manufaktur yg dapat dibuat
modelnya
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
29
ISTISHNA
30
SALAM
$
$
Pembayaran
tunai di muka
Resiko yg timbul
Solusi
Barang
diserahkan di
akhir akad
Pembayaran
cicilan di awal
$
Barang
diserahkan
di akhir akad
31
MUDHARABAH
Definisi
Adalah suatu akad kerja sama kemitraan antara
penyedia dana usaha (disebut shahibul maal /
rabulmal) dengan Pengelolaan dana / manajemen
usaha (disebut sebagai mudharib) untuk memperoleh
hasil usaha dengan pembagian hasil usaha sesuai porsi
(nisbah) yang disepakati bersama pada awal.
32
SKEMA AL-MUDHARABAH
2
Negosiasi dan Persyaratan
(nasabah butuh modal kerja 75 unit mobil)
Kontrak
Penyewaan Mobil
Akad Mudharabah
Menyerahkan
modal
Bank Syariah
5
Usaha
6
Nisbah
Nasabah
bayar sewa
Mengelola
Nasabah
Pendistribusan
Modal & Keuntungan
PT. XYZ
Nisbah
Nasabah
Pengembalian
Pokok
Tingkat keuntungan
Modal
33
JENIS MUDHARABAH
MUDHARABAH MUTHLAQAH (Unrestricted Investment /
Investasi Tidak tertikat / Dana Syirkah Temporer)
shahibul maal memberi kuasa penuh kepada mudharib, untuk
menjalankan proyek tanpa larangan/batasanyang berkaitan
dengan proyek itu dan tidak terikat dengan waktu, tempat, jenis
perusahaan dan pelanggan.
34
PERSYARATAN AL-MUDHARABAH
Trust Financing / Trust Investment KETENTUAN MURABAHAH
Pihak yang berakad
Obyek
Akad (sighot)
35
36
37
38
39
PT. XYZ memerlukan modal kerja dalam rangka memenuhi order kaos olahraga SDN
01 Jakarta. Untuk keperluan tersebut PT. XYZ mengajukan Fasilitas Pembiayaan
kepada Bank BCA Syariah dengan total kebutuhan dana Rp.120.000.000,Setelah dilakukan analisa pembiayaan, maka disetujui fasilitas oleh Bank Syariah
KARIM kepada PT. XYZ, dengan struktur financing sbb :
STRUKTUR FINANCING
Jenis Akad
Penggunaan
Plafond
Jangka Waktu
Nisbah Bagi Hasil
Obyek Bagi Hasil
Pembayaran Bagi Hasil
Pengembalian Pokok
Jaminan
Kondisi dan Persyaratan
: Mudharabah
: Modal Kerja Pembuatan Baju Seragam Sepakbola
: Rp.120.000.000,: 12 Bulan
: 20 % bank dan 80 % nasabah
: Revenue Sharing
: per 3 bulan
: Pada akhir bulan ke-12
:
:
menjadi bank syariah andalan dan pilihan masyarakat
40
AL-MUSYARAKAH
(JOINT VENTURE PROFIT SHARING)
Definisi
Adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu
di mana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana atau amal / expertise
dengan kesepakatan bahwa
keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama
sesuai dengan kesepakatan
41
SKEMA AL-MUSYARAKAH
BANK
20 jt
80 jt
NASABAH
PROYEK
50%
KEUNTUNGAN
10 jt
50%
BAGI HASIL
Sesuai Kesepakatan(nisbah)
Bagi Resiko Sesuai porsi Modal
42
AL-MUSYARAKAH
(JOINT VENTURE PROFIT SHARING)
RUKUN
Tidak ada bentuk khusus dari kontrak.Berakad dianggap sah jika diucapkan
secara verbal atau ditulis.Kontrak dicatat dalam tulisan dan disaksikan.
Mitra harus kompeten dalam memberikan atau diberikan kekuasaan
perwalian.
Modal harus uang tunai, emas, perak atau yang nilainya sama.Dapat terdiri
dari aset perdagangan, hak yang tidak terlihat (mis.lisensi, hak paten, dsb.)
Partisipasi para mitra dalam pekerjaan, adalah sebuah hukum dasar,dan tidak
dibolehkan bagi salah satu dari mereka untuk mencantumkan tidak ikut
sertanya mitra lainnya.Namun porsi melaksanakan pekerjaan tidak perlu
harus sama, demikian pula dengan bagian keuntungan yang diterima.
43
44
45
46
47
MUSYARAKAH
(08/DSN-MUI/IV/2000)
1. Trust Financing
1. Joint Financing( pihak pertama dan
(pihak pertama / shahibul maal
pihak kedua memiliki kontribusi modal)
menyediakan seluruh modal (100%) dan 2. Keuntungan dan kerugian yang timbul
pihak kedua (mudharib) bertindak sbg
dibagi secara proporsional sesuai akad.
pengelola.
2. Keuntunganyang diperoleh dibagi secara
proporsionalsesuai nisbah.
3. Kerugian akan ditanggung oleh pemilik
modalselama bukan diakibatkan karena
kelalaian pengelola usaha (maksimal
kerugian yang ditanggung oleh pemilik
modal sebesar jumlah pembiayaan yang
diberikan)
48
MUSYARAKAH
(08/DSN-MUI/IV/2000)
4.
5.
49
MUDHARABAH
MUSYARAKAH
RUKUN :
1.PEMILIK DANA 100%
2.PENGELOLA DANA 0%
3.MODAL
4.KEGIATAN USAHA
5.IJAB QOBUL
RUKUN :
1.PARA PEMODAL
2.PENGELOLA DANA
3.MODAL
4.KEGIATAN USAHA
5.IJAB QOBUL
SYARAT :
1.KEGIATAN USAHA HALAL
2.CAKAP HUKUM
3.PEMBAGIAN HASIL USAHA DISEPAKATI
4.KERUGIAN BUKAN KARENA KELALAIAN
USAHA DI TANGGUNG PEMILIK DANA.
SYARAT :
1.KEGIATAN USAHA HALAL
2.CAKAP HUKUM
3.PEMBAGIAN HASIL USAHA DISEPAKATI
4.KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DI BAGI
PROPORSIONAL DIANTARA PARA
PEMODAL.
50
IJARAH
Definisi
51
52
SEWA (IJARAH)
SEWA
MURNI/IJARAH
SEWA TANPA
PERPINDAHANKEPEMILIKAN :
OPERATING LEASE
SEWA TIDAK
MURNI / IJARAH
MUNTAHIYA
BITTAMLIK
53
SEWA( IJARAH)
SEWA DIAKHIRI
KEPEMILIKAN
( IMBT)
RUKUN :
1.PENYEWA
2.YANG MENYEWAKAN
3.MANFAAT
4.HARGA SEWA
5.IJAB QOBUL
SYARAT :
1. OBYEK YANG DISEWAKAN HALAL DAN
MEMILIKI MANFAAT.
2. MANFAAT DAPAT DI NILAI.
3. MANFAAT DAPAT DIBERIKAN KEPADA
PENYEWA
RUKUN :
1.PENYEWA
2.YANG MENYEWAKAN
3.MANFAAT
4.HARGA SEWA
5.IJAB QOBUL
SYARAT :
1.OBYEK YANG DISEWAKAN HALAL DAN
MEMILIKI MANFAAT.
2.MANFAAT DAPAT DI NILAI.
3.MANFAAT DAPAT DIBERIKAN KEPADA
PENYEWA
4.DIAKHIR MASA SEWA, OBJECT DAPAT
DIMILIKI DENGAN HIBAH ATAU JUAL
BELI.
54
55
Tijarah
56
QARD
Pinjaman
Uang
Tanpa Syarat
RAHN
Pinjaman Uang
+
Jaminan
HIWALAH
Pinjaman Uang
dimana
tujuannya
Ambil Alih
Piutang Pihak
LainJASA
57
QARDH
QARDH(kodifikasi
produk Al Qardh adalah transaksi pinjam meminjam
perbankan syariah BI : 2008)
dana tanpa imbalandengan kewajiban pihak
peminjam mengembalikan pokok pinjaman
secara sekaligusatau cicilan dalam jangka
waktu tertentu.
RUKUN QARDH
Peminjam ( muqtaridh).
Pemberi pinjaman (muqridh).
Dana (qardh).
Ijab Qabul (sighat).
58
QARDH
1.
2.
1.
KETENTUAN UMUM QARDH
(fatwa DSN nomor 19/DSN2.
MUI/IV/2001)
3.
4.
5.
6.
59
QARDH
SANKSI QARDH
(fatwa DSN nomor
MUI/IV/2001)
1.
19/DSN2.
3.
1.
2.
KETENTUAN PEMBIAYAAN
PENGURUSAN HAJI LEMBAGA
KEUANGAN SYARIAH
(fatwa DSN No.29/DSNMUI/VI/2002)
1.
2.
3.
4.
60
RAHN
RAHN
(kodifikasi produk perbankan
syariah BI : 2007)
RUKUN RAHN
1. Yang menggadaikan(Raahin)
2. Penerima gadai(Murtahin)
3. Harta yang digadaikan(Marhun)
4. Hutang (Marhun bih)
5. Ijab Qabul(Sighat).
61
RAHN
KETENTUAN UMUM RAHN
(fatwa DSN nomor 25/DSNMUI/III/2002)
1.
2.
3.
62
RAHN
PENJUALAN MARHUN (BARANG)
(fatwa DSN nomor 25/DSNMUI/III/2002)
Apabila
jatuh
tempo,
Murtahin
(
bank)
harusmemperingatkan
Rahin
(nasabah)
untuk
segeramelunasi hutangnya. Apabila Rahin (nasabah)
tetap tidak melunasi hutangnya, maka Marhun(barang)
dijual/dieksekusi melalui lelang sesuaisyariah.Hasil
penjulan Marhun (barang) digunakan untuk melunasi
hutang, biaya pemeliharaan danpenyimpanan yang
belum dibayar serta biaya penjualan.Kelebihan hasil
penjualan menjadi milik Rahindan kekurangannya
menjadi kewajiban Rahin.
KETENTUAN
RAHN EMAS
(fatwa DSN nomor 26/DSNMUI/III/2002)
63
HAWALAH
PENGERTIAN
RUKUN HAWALAH
64
HAWALAH
KETENTUAN UMUM
HAWALAH
(Fatwa DSN No. 12/DSNMUI/IV/2000)
65
ALHAMDULILLAH
TERIMA KASIH
66