Metode Riset
Hal.
16
Periode PTA
Modul Praktikum
Materi Uji Perbedaan (Lebih dari Dua Sampel)
4. Pengisian :
a. Dependent List atau variable dependen yang akan diuji. Perbedaannya, dalam
kasus ini adalah variable sales, untuk itu pilih sales.
b. Factor atau grup yang akan diuji, yang dalam hal ini adalah grup daerah penjualan.
Pilih daerah.
NB : factor/variable independent seharusnya sebuah data kualitatif (kategori).
c. Buka kolom Options.
Pengisian :
Untuk Statistics atau perhitungan statistic yang akan dilakukan, pilih
Descriptive dan Homogeneity-of-variance.
Descriptive untuk melihat
ringkasan statistic ketiga grup dan Homogeneity-of-variance untuk mengetahui
apakah varians penjualan kaos di ketiga kota sama ataukah berbeda. Jika varians
berbeda, maka akan dilakukan proses transformasi.
Abaikan yang lain dan tekan Continue jika pengisian dianggap selesai.
Untuk kolom Post-Hoc atau analisis lanjutan dari F test, jika ketiga rata-rata
penjualan di ketiga daerah tersebut memang berbeda. Tentu saja, jika pada
analisis ANOVA ternyata ketiga daerah tidak berbeda dalam penjualan, maka
bagian Post-Hoc tidak relevan untuk dianalisis. Untuk itu klik mouse pada tombol
Post-Hoc.
Tampak kotak dialog Post-Hoc. Pengisian : untuk analisis lanjutan, untuk
keseragaman klik mouse pada pilihan Bonferroni dan Tukey.
5. Tekan Continue jika pengisian dianggap selesai.
6. Kemudian tekan OK untuk proses data.
D. OUTPUT
- - - - Variable
By Variable
SALES
DAERAH
O N E W A Y
- - - - -
Source
D.F.
Between Groups
Within Groups
Total
2
35
37
Sum of
Squares
1529.9127
525.9694
2055.8821
Mean
Squares
764.9563
15.0277
F
Ratio
F
Prob.
50.9031
.0000
Group
Count
Mean
Standard
Deviation
Standard
Error
Grp 1
Grp 2
Grp 3
15
13
10
25.5467
31.1769
41.4900
2.6079
4.8565
4.0515
.6734
1.3469
1.2812
24.1024
28.2422
38.5918
TO
TO
TO
26.9909
34.1117
44.3882
Total
38
31.6684
7.4542
1.2092
29.2183
TO
34.1185
Metode Riset
Hal.
17
Periode PTA
Modul Praktikum
Materi Uji Perbedaan (Lebih dari Dua Sampel)
GROUP
MINIMUM
MAXIMUM
Grp 1
Grp 2
Grp 3
22.0000
22.0000
33.7000
31.0000
37.0000
45.7000
TOTAL
22.0000
45.7000
df1
2
df2
35
- - - - Variable
By Variable
SALES
DAERAH
2-tail Sig.
.099
O N E W A Y
- - - - -
DAERAH
25.5467
31.1769
41.4900
Grp 1
Grp 2
Grp 3
Metode Riset
*
* *
Hal.
18
Periode PTA
Modul Praktikum
Materi Uji Perbedaan (Lebih dari Dua Sampel)
- - - - Variable
By Variable
SALES
DAERAH
O N E W A Y
- - - - -
DAERAH
25.5467
31.1769
41.4900
Grp 1
Grp 2
Grp 3
*
* *
E. ANALISIS
1. Output bagian pertama.
Group
Count
Mean
Standard
Deviation
Standard
Error
Grp 1
Grp 2
Grp 3
15
13
10
25.5467
31.1769
41.4900
2.6079
4.8565
4.0515
.6734
1.3469
1.2812
24.1024
28.2422
38.5918
TO
TO
TO
26.9909
34.1117
44.3882
Total
38
31.6684
7.4542
1.2092
29.2183
TO
34.1185
GROUP
MINIMUM
MAXIMUM
Grp 1
Grp 2
Grp 3
22.0000
22.0000
33.7000
31.0000
37.0000
45.7000
TOTAL
22.0000
45.7000
Pada bagian pertama menunjukkan ringkasan statistic dari ketiga kota. Sebagai contoh,
rata-rata penjualan di kota Bandung sebesar 25.547 kaos (baik polos ataupun motif),
sedangkan kota Surabaya sebesar 31.177 kaos dan kota Semarang sebesar 41.490 kaos.
Metode Riset
Hal.
19
Periode PTA
Modul Praktikum
Materi Uji Perbedaan (Lebih dari Dua Sampel)
df1
2
df2
35
2-tail Sig.
.099
Bagian kedua menguji berlaku tidaknya salah satu asumsi untuk ANOVA, yaitu apakah
rata-rata penjualan di ketiga kota tersebut mempunyai varians yang sama.
Hipotesis
Hipotesis untuk kasus ini adalah :
Ho = Ketiga varians Populasi adalah identik.
Ha = Ketiga varians Populasi adalah tidak identik.
Pengambilan Keputusan
Dasar pengambilan keputusan adalah :
Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
Keputusan
Terlihat bahwa nilai probabilitas Levene Test (2-tail Sig.) adalah 0,099. Oleh karena
probabilitas > 0,05, maka Ho diterima, atau ketiga sample mempunyai varians populasi
yang sama. Hal ini berarti dengan mengambil sejumlah sample tadi, dapat disimpulkan
varians dari penjualan kaos PT. ROCKY di Bandung relative sama dengan varians dari
penjualan kaos PT. ROCKY di Surabaya dan Semarang.
Jika varians sample berbeda, maka analisis ANOVA tidak dapat diteruskan karena
pengambilan keputusan akan bias. Untuk itu, harus dilakukan transformasi pada data,
atau jumlah sample diperbanyak, kemudian proses pengujian tersebut diulang kembali.
3. Output bagian ketiga (Analysis of Variance)
Analysis of Variance
Source
Between Groups
Within Groups
Total
D.F.
2
35
37
Sum of
Squares
1529.9127
525.9694
2055.8821
Mean
Squares
764.9563
15.0277
F
Ratio
F
Prob.
50.9031
.0000
Bagian ini menguji apakah ketiga sample tadi mempunyai rata-rata (Mean) yang sama
atau tidak.
Metode Riset
Hal.
20
Periode PTA
Modul Praktikum
Materi Uji Perbedaan (Lebih dari Dua Sampel)
Hipotesis
Hipotesis untuk kasus ini adalah :
Ho = Ketiga rata-rata populasi adalah identik.
Ha = Ketiga rata-rata populasi adalah tidak identik.
Pengambilan Keputusan
Dasar pengambilan keputusan adalah :
Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima
Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
Keputusan
Terlihat bahwa F probabilitas adalah 0,000. Oleh karena probabilitas < 0,05, maka Ho
ditolak.
4. Output bagian keempat (Bonferroni dan Tukey-HSD)
- - - - Variable
By Variable
SALES
DAERAH
O N E W A Y
- - - - -
DAERAH
25.5467
31.1769
41.4900
Grp 1
Grp 2
Grp 3
Metode Riset
*
* *
Hal.
21
Periode PTA
Modul Praktikum
Materi Uji Perbedaan (Lebih dari Dua Sampel)
- - - - Variable
By Variable
SALES
DAERAH
O N E W A Y
- - - - -
DAERAH
25.5467
31.1769
41.4900
Grp 1
Grp 2
Grp 3
*
* *
Setelah diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan di ketiga kota, kemudian akan
dicari mana saja daerah yang berbeda dan mana yang tidak berbeda ? dengan
menggunakan analisis Bonferroni dan Tukey.
Pedoman :
Lihat ada atau tidaknya tanda (*) di tiap koordinat group (dalam hal ini yang dimaksud
adalah kota). Jika terdapat tanda tersebut, maka perbedaan tersbut adalah signifikan,
demikian sebaliknya.
Analisis :
Terlihat di tiap koordinat group mempunyai tanda (*), yang berarti antar ketiga daerah
(Bandung, Surabaya, dan Semarang) mempunyai rata-rata penjualan yang berbeda. Hal
ini dapat diartikan penjualan di Bandung berbeda dengan Semarang, penjualan di
Bandung berbeda dengan Surabaya, dan penjualan di Semarang berbeda dengan
Surabaya.
5. Kebijakan Perusahaan
Dengan hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa dampak promosi ternyata berbeda
pada setiap kota, dengan kota Semarang mempunyai rata-rata penjualan yang paling
tinggi disbanding kedua kota lainnya. Dari hasil output ini, Manajer Penjualan dapat lebih
mengingkatkan promosi di kota Semarang, atau bahkan dapat berpromosi lebih gencar
lagi di kota Bandung, agar penjualan kaos di kota itu lebih meningkat lagi.
Metode Riset
Hal.
22
Periode PTA