Anda di halaman 1dari 15

1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA


WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI
INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN
SENOPATI BANTUL
Anita K. Achmad1, Sri Arini Winarti2, Nazwar Ramdani R.3
INTISARI
Latar Belakang : Kecenderungan meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas asma merupakan
masalah tersendiri. Penyebab meningkatnya angka tersebut adalah keterlambatan diagnosis dan
penanganan yang tidak adekuat di IGD. Waktu tanggap merupakan jarak waktu antara waktu
kedatangan pasien dan waktu pertama kali dilakukan penilaian dan pemeriksaan medis. Beberapa
faktor yang berhubungan dengan lama waktu tanggap perawat adalah pendidikan, jenis kelamin, usia,
lama kerja, pengetahuan, sarana prasarana, imbalan, kegawatdaruratan dan motivasi.
Tujuan Penelitian : Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lama waktu tanggap
perawat pada penanganan asma di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Metode Penelitian : Metode dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif analitik dengan
pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat IGD RSUD Panembahan
Senopati Bantul sebanyak 20 orang. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan kuesioner.
Analisis dengan analisa fishers exact test untuk mengetahui hubungan dan analisis regresi logistic
untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan.
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat IGD RSUD Panembahan Senopati
mempunyai waktu tanggap cepat (<5 menit) sebanyak 12 orang (60%). Hasil uji fishers exact test
menunjukkan nilai p-value dari masing-masing faktor < taraf signifikan=0,05 dan berdasarkan hasil
regresi logistic didapatkan bahwa lama kerja mempunyai nilai signifikan yang paling rendah =0.276.
Kesimpulan : Pendidikan, usia, jenis kelamin, lama kerja, pengetahuan dan motivasi merupakan
faktor yang berhubungan dengan lama waktu tanggap perawat pada penanganan asma di IGD RSUD
Panembahan Senopati Bantul.
Kata Kunci : waktu tanggap perawat, penanganan asma, instalasi gawat darurat
1

Mahasiswa Keperawatan Universitas Respati Yogyakarta


Dosen POLTEKKES Kemenkes Yogyakarta
3
Dosen Keperawatan Universitas Respati Yogyakarta
2

FACTORS RELATED TO LENGTH OF NURSES RESPONSE


TIME IN ASTHMA MANAGEMENT AT EMERGENCY
INSTALLATION OF RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
Anita K. Achmad1, Sri Arini Winarti2, Nazwar Ramdani R.3
ABSTRACT
Background: The increasing tendency of morbidity and mortality rate of asthma is a distinct problem.
Causes for the increase are delayed diagnosis and inadequate management at emergency installation.
Response time is duration between patients arrival and first medical assessment and examination.
Some factors related to length of nurses response time are education, gender, age, working period,
knowledge, facilities, rewards, emergency and motivation.
Objective: To identify factors related to length of nurses response time in the management of asthma
at emergency installation of Panembahan Senopati Hospital.
Method: The study was descriptive analytical with cross sectional design. Samples were nurses at
emergency installation of Panembahan Senopati Hospital, comprising 20 nurses. Research
instruments were observation sheets and questionnaire. Data analysis used Fisher exact test to identify
association and logistic regression to identify factors mostly related.
Result: As many as 12 nurses (60%) at emergency installation of Panembahan Senopati Hospital had
quick response rate (<5 minutes). The result of Fisher exact test showed score of p-value of each
factor was < significance =0.05 and the result of logistic regression showed working period had the
lowest score of significance=0.276.
Conclusion: Education, age, gender, working period, knowledge and motivation were factors related
to length of nurses response time in the management of asthma at emergency installation of
Panembahan Senopati Hospital Bantul.
keywords: nurses response time, asthma management, emergency installation
1

Student of Nursing Study Program Respati Yogyakarta University


Lecture of POLTEKKES Kemenkes Yogyakarta
3
Lecture of Nursing Study Program Respati Yogyakarta University
2

A. PENDAHULUAN
Studi di Asia Pasifik baru-baru ini menunjukkan bahwa tingkat tidak masuk kerja akibat asma
jauh lebih tinggi dibandingkan di Amerika Serikat dan Eropa. Hampir separuh dari seluruh pasien
asma dirawat di Rumah sakit dan melakukan kunjungan ke bagian gawat darurat setiap
tahunnya3. Prevalensi terendah di Indonesia, didapatkan di kota Bandung yaitu 2,6%, tertinggi di
kota Jakarta 16,4% dan Yogyakarta 10,55%. Kecenderungan meningkatnya angka morbiditas dan
mortalitas asma merupakan permasalahan tersendiri, penyebab meningkatnya angka tersebut
adalah keterlambatan diagnosis dan penanganan yang tidak adekuat di gawat darurat. Diagnosa
yang tepat dalam mendeteksi penyakit asma sangatlah penting. Tahun 2008, terdapat 18 orang
penderita asma dengan serangan akut meninggal dunia akibat keterlambatan penanganan asma di
IGD5. Terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan waktu tanggap perawat dalam
melakukan tugasnya, faktor tersebut adalah faktor internal dan faktor eksternal individu. Faktor
internal meliputi pengetahuan, pendidikan, lama bekerja, umur, dan jenis kelamin. Faktor
eksternal adalah imbalan dan sarana5.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan bulan januari 2012 di IGD RSUD
Panembahan Senopati Bantul didapatkan data jumlah perawat sebanyak 20 orang dengan
klasifikasi pendidikan yang berbeda-beda, dengan masa kerja lebih dari 1 tahun dan jumlah
perawat laki-laki sebanyak 12 dan perempuan sebanyak 8 orang. Dalam setiap shift jaga terdiri
dari 4 orang perawat dengan rata-rata kunjungan pasien ke IGD perhari sebanyak 69 orang dan
rata-rata kunjungan pasien asma perhari kurang lebih 3 orang.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada 5 orang pasien asma pada tanggal 11
sampai 14 januari didapatkan, penderita asma mengaku bahwa saat terjadi serangan asma,
penderita sulit bernapas, dada terasa tertekan, terdengar suara ngik-ngik ketika bernapas, dan
sulit untuk berbicara, sehingga yang paling harapkan pasien ketika tiba di IGD adalah
pertolongan yang cepat agar terbebas dari keadaan tersebut.

B. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lama waktu tanggap perawat pada
penanganan asma Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Panembahan Senopati
Bantul.

2. Tujuan Khusus
a.

Diketahuinya karakterisitik perawat di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul.

b.

Diketahuinya pengetahuan perawat tentang lama waktu tanggap pada penanganan


asma di IGD Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul.

c.

Diketahuinya waktu tanggap perawat pada penanganan asma di IGD RSUD


Panembahan Senopati Bantul.

d.

Diketahuinya hubungan karakteristik dengan lama waktu tanggap perawat pada


penanganan asma di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul.

e.

Diketahuinya hubungan pengetahuan dengan lama waktu tanggap perawat pada


penanganan asma di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul.

f.

Diketahuinya hubungan motivasi dengan lama waktu tanggap perawat pada


penanganan asma di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul

g.

Diketahuinya faktor apakah yang paling dominan berhubungan dengan lama waktu
tanggap perawat pada penanganan asma di IGD RSUD Panembahan Senopati
Bantul.

C. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, non eksperimental,
menggunakan metode deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan
tujuan utama untuk menggambarkan suatu keadaan secara objektif kemudian dianalisis
faktor-faktor yang berhubungan dengan lama waktu tanggap perawat pada penanganan asma,
selanjutnya dilakukan analisis dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian
untuk mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu tanggap perawat pada
penanganan asma9.

2. Populasi dan Sampel Penelitian


a.

Polpulasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian1. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh perawat pelaksana yang bekerja ke IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul
yang berjumlah 20 orang.

b.

Sampel
Sampel adalah bagian objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi10.
Sampel dari penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang bekerja di IGD RSUD
Panembahan Senopati. Teknik sampling yang digunakan yaitu Total sampling

3. Variabel dan Definisi Operasional


Tabel 1. Variabel dan definisi operasional
No
1

Variabel

Definisi

Lama waktu

Selisih antara waktu tiba pasien

tanggap

di IGD dengan waktu pertama

perawat pada

kali kontak antara perawat dan

penanganan

pasien asma

Cara

Parameter

Skala

Lembar

Cepat jika < 5

Nominal

observasi

menit

pengukuran

Lambat jika >

asma
2

Pendidikan

5 menit
Pendidikan adalah sekolah

Kuesinoer

formal yang telah diselesaikan

D III

Nominal

DIV/S1

oleh perawat berdasarkan ijasah


terakhir saat penelitian
dilakukan
3

Usia

Usia adalah lama waktu hidup

Kuesioner

dari lahir sampai ulang tahun

Dewasa muda

Nominal

(20-40 tahun )

terakhir. Dalam hal ini umur


responden dihitung dari lahir

Dewasa

sampai penelitian dilakukan

madya (41-60
tahun)

Jenis

Sifat jasmani yang membedakan

Kuesioner

Pria

Kelamin

antara laki-laki dan perempuan

Pengetahuan

Pengetahuan adalah pemahaman

perawat

perawat terhadap pengertian,

jawaban yang

tentang

penyebab, manifestasi klinik,

benar antara

waktu

pencegahan, komplikasi,

76-100%

Nominal

Wanita
Kuesioner

Baik bila

Ordinal

tanggap

pengobatan, serta prosedur

perawat

penanganan asma di RS sesuai

Cukup bila

dalam

standar.

jawaban yang

penanganan

benar antara

asma

56-75%

Kurang bila
jawaban yang
benar 55%
6

Lama kerja

Lamanya perawat bekerja di

Kuesioner

Baru < 5 tahun

Nominal

rumah sakit dihitung sejak


diangkat menjadi pegawai

Lama > 5
tahun

Motivasi

Suatu dorongan untuk

Kuesioner

Tinggi

mempengaruhi tingkah laku

(apabila skor >

seseorang

50%)

Nominal

Rendah
(apabila skor
50%).

4. Analisa Data
a.

Analisa univariat
Analisa univariat digunakan untuk menggambarkan karateristik perawat berdasarkan
umur, lama bekerja, jenis kelamin, dan pendidikan, serta frekuensi variabel penelitian
seperti pengetahuan, motivasi dan lama waktu tanggap.
lama waktu tanggap.

b.

Analisa bivariat
Analisa untuk melihat besarnya hubungan variabel dependen dan independen. Masingmasing dilakukan uji korelasi chi square, namun bila syarat tidak terpenuhi seperti
jumlah sel mempunyai nilai expected kurang dari 5 lebih dari 20% maka menggunakan
uji fishers exact test dengan derajat kemaknaan p < 0.05 dengan tingkat kepercayaan
95%.

c.

Analisa Multivariat
Analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis multivariat yaitu hubungan
antara banyak variabel bebas dengan satu variabel terikat. Pada studi analisis ini yang
digunakan adalah regresi logistic dimana uji variabel terikatnya berupa variabel
kategorik dikotom. Analisis ini digunakan untuk mengetahui faktor yang paling
dominan berhubungan dengan lama waktu tanggap perawat dalam penanganan asma.
Kandidat multivariat adalah variabel independen yang memiliki p-value < 0.25.

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. HASIL PENELITIAN
a. Karakteristik Responden dan Distribusi Variabel Penelitian
Tabel 2 Distribusi Karakteristik Perawat di IGD Rumah Sakit Panembahan Senopati
Bantul pada Bulan Mei Juni 2012
No
1

Karakteristik

Jumlah

Persentase

Responden

(%)

D3

14

70

D4/S1

30

Dewasa muda

Dewasa madya

13

65

Laki-laki

12

60

Perempuan

40

Baru

30

Lama

14

70

Cukup

35

Baik

13

65

Rendah

30

Tinggi

14

70

Lama Waktu

Lambat

40

Tanggap perawat

Cepat

12

60

Kriteria

Responden
Pendidikan

Umur

Jenis Kelamin

Lama Kerja

Pengetahuan

Motivasi

Sumber : Data primer diolah, 2012.

35

b. Hasil pengujian hubungan antara pendidikan, usia, jenis kelamin,


pengetahuan, lama kerja dan motivasi dengan lama waktu tanggap
Tabel 3
Faktor-faktor yang berhubungan dengan lama waktu perawat pada penanganan
asma di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul
Lama waktu tanggap
Lambat

Variabel
N

Cepat
%

value

OR
(95% CI)

Pendidikan
D3

21.4

111

78.6

D4/S1

78.6

16.7

Dewasa muda

85.7

14.3

Dewasa madya

15.4

11

84.6

Laki-laki

8.3

11

91.7

Perempuan

87.5

12.5

Kurang

85.7

14.3

Baik

15.4

11

57.9

Baru

83.3

16.7

Lama

21.4

11

78.6

Rendah

83.3

16.7

Tinggi

21.4

11

78.6

0.018

0.055
0.004-0.663

Umur
0.004

Jenis kelamin
0.001

Pengetahuan
0.004

Lama kerja
0.018

Motivasi
0.018

33.00
2.455 443.591

0.013
0.001- 0.243

33.00
2.455 443.591

18.333
1.508 222.875

18.333
1.508 222.875

c. Model Akhir Regresi Logistik Variabel Bebas yang Diteliti Terhadap


Lama Waktu Tanggap Perawat Pada Penanganan Asma
Tabel 4
Model Akhir Regresi Logistik Variabel Bebas Yang Diteliti Terhadap Lama Waktu
Tanggap Perawat pada Penanganan Asma
Variabel

S.E

Sig

Exp (B)

Lama Kerja

1.759

1.616

0.276

5.808

Motivasi

5.554

1.266E4

0.329

3.851

Sumber : Data primer diolah, 2012

2. PEMBAHASAN
a. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di IGD RSUD
Panembahan Senopati Bantul. Karakteristik responden yang diteliti adalah pendidikan,
umur, jenis kelamin dan lama kerja. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama bulan
Mei sampai Juni 2012 didapatkan bahwa sebagian besar perawat yang bertugas di IGD
RSUD Panembahan Senopati Bantul mempunyai yang pendidikan D3 yaitu sebanyak 14
orang (70%) dengan umur antara 41-60 tahun (dewasa madya) yaitu sebanyak 13 orang
(65%) dan sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 12 orang (60%),
dengan masa kerja yang <5 tahun sebanyak 6 orang (30%) dan >5 tahun sebanyak 14
orang (70%). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata perawat yang
bekerja di IGD RSUD Panembahan Senopati mayoritas berjenis kelamin laki-laki,
dengan usia 41-60 tahun dengan masa kerja >5 tahun, yang mana pengalaman kerja yang
dimiliki sudah banyak dan hal tersebut sangat membantu dalam penanganan pasien
asma.
Hasil ini didukung oleh teori10, pengalaman seorang individu tentang berbagai hal
dapat diperoleh dari lingkungan kehidupan didalam proses perkembangan misalnya
mengikuti kegiatan yang mendidik, hal ini dapat memperluas jangkauan pengalaman
karena dari berbagai kegiatan tersebut informasi tentang suatu hal dapat diperoleh.

b. Pengetahuan perawat tentang waktu tanggap perawat pada penanganan


asma di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul
Menurut7, pengetahuan merupakan dasar untuk mengerjakan sesuatu atau bertindak
serta terkait dengan pengalaman dan pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
pengetahuan yang dimiliki oleh perawat IGD RSUD Panembahan Senopati dalam

10

kategori yang baik yaitu sebanyak 13 orang (65%), sedangkan yang dalam kategori
cukup sebanyak 7 orang (35%).
Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan perawat tentang waktu tanggap, asma
dan penanganan asma adalah baik, selain itu didukung dengan perawat yang mayoritas
memiliki pengalaman kerja yang >5 tahun, sehingga pengetahuan yang mereka miliki
juga meningkat seiring dengan lama kerja.

c. Lama waktu tanggap perawat pada penanganan asma di IGD RSUD


Panembahan Senopati Bantul
Lama waktu tanggap perawat adalah selisih antara waktu tiba pasien di IGD dengan
waktu pertama kali kontak antara perawat dan pasien asma. Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan bahwa mayoritas lama waktu tanggap perawat di IGD RSUD
Panembahan Senopati dalam kategori cepat yaitu sebanyak 12 orang (60%)
mempunyai waktu tanggap <5 menit, ini menunjukkan bahwa perawat mempunyai
waktu tanggap yang cepat, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pelayanan yang
cepat pada pasien dengan asma.
Berkaitan dengan penyakit asma, maka sangat penting sekali dalam melakukan
penanganan dengan cepat. Karena kalau tidak ditangani dengan cepat akan
mengancam jiwa pasien saat serangan asma kambuh. Penderita yang berisiko tinggi
mengalami kematian adalah penderita yang datang dengan serangan berat, penyakit
asmanya jarang dikontrol, respon sebagian atau tidak respon terhadap pengobatan, dan
keterlambatan penilaian berat serangan baik oleh tenaga kesehatan atau penderita.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh12 yang mendapatkan rata-rata
waktu tanggap perawat pada pasien dengan cidera kepala yaitu <5 menit. Berbeda dari
penelitian yang dilakukan oleh 9, yang mendapatkan waktu tanggap sebesar 7.45
menit, hal ini disebabkan karena kurangnya tenaga medis dalam penanganan, sehingga
menyebabkan waktu tanggap lebih lama.

d. Hubungan karakteristik dengan lama waktu tanggap perawat pada


penanganan asma di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebagian besar perawat yang bekerja

di

Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul berlatar belakang
pendidikan D3 yaitu sebanyak 14 orang (70%). Berdasarkan hasil analisis fishers exact
diperoleh sebanyak 11 orang perawat dengan pendidikan D3 mempunyai waktu tanggap
yang cepat dibandingkan dengan perawat yang mempunyai pendidikan D4/S1 dengan value 0.018. Hasil ini menunjukkan bahwa pendidikan mempunyai hubungan dengan
lama waktu tanggap perawat pada penanganan asma di IGD RSUD Panembahan

11

Senopati Bantul, sehingga hipotesis penelitian diterima. Berdasarkan hasil analisis


diperoleh nilai odd rasio sebesar 0.055, sehingga dapat diartikan bahwa perawat dengan
pendidikan D3 mempunyai peluang untuk mengurangi lama waktu tanggap yang lambat.
Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan 16 yang menyatakan pendidikan dapat
mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata perawat yang bekerja di
IGD RSUD Panembahan Senopati berumur antara 41 60 tahun (Dewasa madya).
Berdasarkan hasil analisis fishers exact di peroleh sebanyak 11 orang dewasa madya
(84.6%) mempunyai waktu tanggap yang lebih cepat di bandingkan dengan dewasa
muda yaitu 1 orang (14.3%), dengan p-value sebesar 0.004. Hasil ini berarti ada
hubungan antara umur dengan lama waktu tanggap perawat pada penanganan asma di
IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul, sehingga hipotesis diterima. Berdasarkan
hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 33.000, artinya perawat dengan umur dewasa
madya mempunyai lama waktu tanggap yang cepat 33.000 kali dibandingkan dengan
perawat dewasa muda. Hasil ini sesuai dengan teori7 yang menyatakan bahwa semakin
bertambah umur seseorang akan semakin bertambah kedewasaannya dan semakin
menyerap informasi yang akan mempengaruhi kinerjanya. Pada usia madya, individu
akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak
melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua.
Berdasarkan tabel distribusi di dapatkan bahwa yang mendominasi IGD RSUD
Panembahan Senopati adalah Laki-laki, yaitu sebanyak 12 orang (60%). Berdasarkan
hasil analisis di peroleh bahwa perawat dengan jenis kelamin laki-laki mempunyai waktu
tanggap lebih cepat dari pada perawat yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak
11 orang (91.7%) dengan p-value sebesar 0.001 di mana terdapat hubungan antara jenis
kelamin dengan lama waktu tanggap perawat pada penanganan asma di IGD RSUD
Panembahan Senopati Bantul. Berdasarkan hasil analisis diperoleh pula nilai OR =
0.013, artinya perawat yang berjenis kelamin laki-laki mempunyai peluang mengurangi
waktu tanggap yang lambat. Hasil ini menunjukkan bahwa laki-laki mempunyai
keunggulan terutama yang berkaitan dengan fisik dan kecepatan.
Hasil ini sesuai dengan penelitian-penelitian psikologis yang menunjukkan bahwa
wanita lebih bersedia untuk mematuhi wewenang dan pria lebih agresif serta
kemungkinan lebih besar dari wanita untuk memiliki harapan atau keberhasilan, namun
perbedaan-perbedaan itu tidak besar. Menurut

13

wanita dalam pekerjaannya lebih teliti

dan rapi, sedangkan laki-laki lebih cekatan tanpa memperhatikan kerapian.

12

Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa sebagian besar perawat


di IGD RSUD Panembahan Senopati bantul mempunyai lama kerja yang lebih dari 5
tahun (lama) mempunyai waktu tanggap yang lebih cepat daripada perawat yang
mempunyai masa kerja kurang dari 5 tahun (baru) yaitu sebanyak 11 orang atau 78.6%.
Analisis terhadap hubungan antara lama kerja dengan lama waktu tanggap perawat pada
penanganan asma di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul menunjukkan -value
sebesar 0.018. Hasil ini menunjukkan ada hubungan antara lama kerja dengan lama
waktu tanggap perawat pada penanganan asma di IGD RSUD Panembahan Senopati
Bantul. Berdasarkan hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 18.333, artinya perawat
yang mempunyai masa kerja > 5 tahun mempunyai peluang memiliki waktu tanggap
cepat 18.333 kali dibandingkan dengan perawat yang memiliki masa kerja < 5 tahun.
Masa kerja yang telah dijalani oleh perawat akan membentuk pengalaman kerja sehingga
akan mampu meningkatkan pengetahuan dan kompetensi dalam melaksanakan tugasnya.
Semakin lama masa kerja yang dijalani seorang perawat maka akan semakin banyak
pengalaman yang diperolehnya sehingga akan mampu melaksanakan tugasnya dengan
baik.
Hasil ini sama dengan penelitian

menyebutkan terdapat hubungan positif dimana

peningkatan lama kerja akan diikuti dengan peningkatan kerja. Ely (2000) tentang
faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat menerapkan standar asuhan
keperawatan pada puskesmas rawat inap di kabupaten Sleman, yang menyebutkan
bahwa pengalaman masa kerja yang lama merupakan variabel faktor internal yang
memiliki hubungan kuat dengan kepatuhan perawat menerapkan standar asuhan
keperawatan.

e. Hubungan pengetahuan dengan lama waktu tanggap perawat pada


penanganan asma di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul
Menurut Zaini, dkk (2002) pengetahuan merupakan suatu ingatan terhadap materi
yang telah dipelajari, yang meliputi ingatan terhadap jumlah materi yang banyak dari
fakta-fakta yang khusus, hingga teori-teori yang lengkap. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan, pengetahuan yang dimiliki oleh perawat di IGD RSUD Panembahan
Senopati Bantul rata-rata berada dikategori baik yaitu sebanyak 13 orang (65%).
Analisis terhadap hubungan pengetahuan dengan lama waktu tanggap perawat pada
penanganan asma di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul bahwa perawat dengan
tingkat pengetahuan baik mempunyai waktu tanggap yang cepat yaitu sebanyak 11 orang
(84.6%) dengan nilai -value sebesar 0.004. Hasil ini menunjukkan ada hubungan antara
pengetahuan dengan lama waktu tanggap perawat pada penanganan asma di IGD RSUD

13

Panembahan Senopati Bantul. Berdasarkan hasil analisis diperoleh pula nilai OR =


33.000, artinya perawat yang mempunyai pengetahuan yang baik mempunyai peluang
memiliki waktu tanggap cepat 33.000 kali dibandingkan dengan perawat yang
berpengetahuan

kurang.

Hasil

ini

menunjukkan

bahwa

pengetahuan

sangat

mempengaruhi perawat dalam melakukan tugasnya. Seiring dengan bertambahnya lama


kerja yang telah dijalani oleh perawat akan membentuk pengalaman kerja sehingga akan
mampu meningkatkan pengetahuan dan kompetensi dalam melaksanakan tugasnya
Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Zaini, perilaku yang baik sangat
dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap yang baik, begitu pula sebaliknya. Seorang
petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat berperilaku
sesuai dengan standar yang telah ditentukan, jika petugas tersebut memiliki pengetahuan
yang baik untuk melakukannya sesuai standar.

f. Hubungan motivasi dengan lama waktu tanggap perawat pada


penanganan asma di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul
Motivasi merupakan sejumlah proses-proses psikologikal, yang menyebabkan
timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan sukarela yang
diarahkan ketujuan tertentu, baik yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang
individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusias (Syakira, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa sebanyak 14 orang
perawat (70%) mempunyai motivasi yang tinggi. Analisis terhadap hubungan motivasi
dengan lama waktu tanggap perawat pada penanganan asma di IGD RSUD Panembahan
Senopati Bantul menunjukkan sebanyak 11 orang perawat (78.6%) yang mempunyai
motivasi tinggi mempunyai waktu tanggap cepat dibandingkan dengan perawat yang
mempunyai motivasi rendah, dengan -value sebesar 0.018, ini berarti bahwa ada
hubungan antara motivasi dengan lama waktu tanggap perawat pada penanganan asma di
IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul. Berdasarkan hasil analisis diperoleh pula OR
= 18.333, artinya perawat dengan motivasi tinggi berpeluang memiliki waktu tanggap
cepat 18.333 kali dibandingkan dengan perawat yang mempunyai motivasi rendah.
Dapat dikatakan semakin tinggi motivasi perawat, maka makin cepat pula penanganan
pada pasien asma.
Hasil ini sesuai dengan salah satu fungsi dari motivasi, yaitu motivasi berfungsi
sebagai penggerak. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya
suatu pekerjaan

14

g. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan lama waktu tanggap


perawat pada penanganan asma di IGD RSUD Panembahan Senopati
Bantul
Berdasarkan hasil analisis multivariat, di ketahui bahwa faktor yang paling dominan
berhubungan dengan lama waktu perawat pada penanganan asma adalah lama kerja
dengan nilai signifikan 0.276. Lama kerja yang panjang akan membentuk pengalaman
kerja yang banyak sehingga akan meningkatkan pengetahuan dan kompetensi perawat
IGD dalam melakukan tugasnya. Semakin lama masa kerja maka akan semakin banyak
pengalaman yang akan meningkatkan kompetensi dalam penanganan asma.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian4 tentang faktor-faktor yang
berhubungan dengan kepatuhan perawat menerapkan standar asuhan keperawatan pada
puskesmas rawat inap di kabupaten Sleman, yang menyebutkan bahwa pengalaman
masa kerja yang lama merupakan variabel faktor internal yang memiliki hubungan kuat
dengan kepatuhan perawat menerapkan standar asuhan keperawatan.

E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1.

Ada hubungan antara pendidikan, usia, jenis kelamin, dan lama kerja dengan lama waktu
tanggap perawat pada penanganan asma di IGD Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul.

2.

Pengetahuan perawat tentang lama waktu tanggap pada penanganan asma di IGD Rumah
Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul dalam kategori baik.

3.

Lama waktu tanggap perawat pada penanganan asma di IGD RSUD Panembahan Senopati
Bantul dalam kategori cepat.

4.

Terdapat hubungan antara karakteristik dengan lama waktu tanggap perawat pada penanganan
asma di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul.

5.

Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan lama waktu tanggap perawat pada
penanganan asma di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul.

6.

Terdapat hubungan antara motivasi dengan lama waktu tanggap perawat pada penanganan
asma di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul.

7.

Berdasarkan nilai signifikan diperoleh variabel lama kerja merupakan faktor yang paling
dominan berhubungan dengan lama waktu tanggap perawat pada penanganan asma di IGD
RSUD Panembahan Senopati Bantul.

15

F. DAFTAR PUSTAKA
1.
2.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta


Darajat, A.(2005). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kinerja Tenaga
Pengajar
dalam Proses Pembelajaran di Dua Akademi Keperawatan Swasta
di Kabupaten Serang
Tahun 2005. Tesis. Program pascasarjana Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia.
3. Depkes, (2008). Kepmenkes Pengendalian Asma. http://www.depkes.go.id . 22
Desember 2011 pukul 22.16 WIB
4. Ely, (2000). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat
Menerapkan
Standar Asuhan Keperawatan pada Puskesmas Rawat Inap di Kabupaten
Sleman.
http://digilib.litbang.depkes.go.id .26 Juni 2012 Pukul
1:52 Am
5. Gibson, et all. (2000). Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta : Erlangga
6. Noor, Y. A. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Response Time
pada
Penanganan Pasien Instalasi Gawat Darurat RSUP Persahabatan. Tidak Dipublikasikan
7. Notoatmodjo. (2007). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
8. Robbins. (2007). Perilaku Organisasi. Jakarta : Macanan Jaya Cemerlang
9. Sugiyono. (2005). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfa Beta
10. Sukmadinata, N. (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : PT Remaja
Rusdarkaria
11. Wawan dan Dewi. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta : Numed
12. Widiarso, H. (2003). Waktu Tanggap Pelayanan Pasien Cedera Kepala di Instalasi
Gawat Darurat Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Tidak Dipublikasikan

Anda mungkin juga menyukai