A. PENDAHULUAN
Studi di Asia Pasifik baru-baru ini menunjukkan bahwa tingkat tidak masuk kerja akibat asma
jauh lebih tinggi dibandingkan di Amerika Serikat dan Eropa. Hampir separuh dari seluruh pasien
asma dirawat di Rumah sakit dan melakukan kunjungan ke bagian gawat darurat setiap
tahunnya3. Prevalensi terendah di Indonesia, didapatkan di kota Bandung yaitu 2,6%, tertinggi di
kota Jakarta 16,4% dan Yogyakarta 10,55%. Kecenderungan meningkatnya angka morbiditas dan
mortalitas asma merupakan permasalahan tersendiri, penyebab meningkatnya angka tersebut
adalah keterlambatan diagnosis dan penanganan yang tidak adekuat di gawat darurat. Diagnosa
yang tepat dalam mendeteksi penyakit asma sangatlah penting. Tahun 2008, terdapat 18 orang
penderita asma dengan serangan akut meninggal dunia akibat keterlambatan penanganan asma di
IGD5. Terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan waktu tanggap perawat dalam
melakukan tugasnya, faktor tersebut adalah faktor internal dan faktor eksternal individu. Faktor
internal meliputi pengetahuan, pendidikan, lama bekerja, umur, dan jenis kelamin. Faktor
eksternal adalah imbalan dan sarana5.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan bulan januari 2012 di IGD RSUD
Panembahan Senopati Bantul didapatkan data jumlah perawat sebanyak 20 orang dengan
klasifikasi pendidikan yang berbeda-beda, dengan masa kerja lebih dari 1 tahun dan jumlah
perawat laki-laki sebanyak 12 dan perempuan sebanyak 8 orang. Dalam setiap shift jaga terdiri
dari 4 orang perawat dengan rata-rata kunjungan pasien ke IGD perhari sebanyak 69 orang dan
rata-rata kunjungan pasien asma perhari kurang lebih 3 orang.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada 5 orang pasien asma pada tanggal 11
sampai 14 januari didapatkan, penderita asma mengaku bahwa saat terjadi serangan asma,
penderita sulit bernapas, dada terasa tertekan, terdengar suara ngik-ngik ketika bernapas, dan
sulit untuk berbicara, sehingga yang paling harapkan pasien ketika tiba di IGD adalah
pertolongan yang cepat agar terbebas dari keadaan tersebut.
B. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan lama waktu tanggap perawat pada
penanganan asma Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Panembahan Senopati
Bantul.
2. Tujuan Khusus
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Diketahuinya faktor apakah yang paling dominan berhubungan dengan lama waktu
tanggap perawat pada penanganan asma di IGD RSUD Panembahan Senopati
Bantul.
C. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, non eksperimental,
menggunakan metode deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan
tujuan utama untuk menggambarkan suatu keadaan secara objektif kemudian dianalisis
faktor-faktor yang berhubungan dengan lama waktu tanggap perawat pada penanganan asma,
selanjutnya dilakukan analisis dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian
untuk mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan waktu tanggap perawat pada
penanganan asma9.
Polpulasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian1. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh perawat pelaksana yang bekerja ke IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul
yang berjumlah 20 orang.
b.
Sampel
Sampel adalah bagian objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi10.
Sampel dari penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang bekerja di IGD RSUD
Panembahan Senopati. Teknik sampling yang digunakan yaitu Total sampling
Variabel
Definisi
Lama waktu
tanggap
perawat pada
penanganan
pasien asma
Cara
Parameter
Skala
Lembar
Nominal
observasi
menit
pengukuran
asma
2
Pendidikan
5 menit
Pendidikan adalah sekolah
Kuesinoer
D III
Nominal
DIV/S1
Usia
Kuesioner
Dewasa muda
Nominal
(20-40 tahun )
Dewasa
madya (41-60
tahun)
Jenis
Kuesioner
Pria
Kelamin
Pengetahuan
perawat
jawaban yang
tentang
benar antara
waktu
pencegahan, komplikasi,
76-100%
Nominal
Wanita
Kuesioner
Baik bila
Ordinal
tanggap
perawat
Cukup bila
dalam
standar.
jawaban yang
penanganan
benar antara
asma
56-75%
Kurang bila
jawaban yang
benar 55%
6
Lama kerja
Kuesioner
Nominal
Lama > 5
tahun
Motivasi
Kuesioner
Tinggi
seseorang
50%)
Nominal
Rendah
(apabila skor
50%).
4. Analisa Data
a.
Analisa univariat
Analisa univariat digunakan untuk menggambarkan karateristik perawat berdasarkan
umur, lama bekerja, jenis kelamin, dan pendidikan, serta frekuensi variabel penelitian
seperti pengetahuan, motivasi dan lama waktu tanggap.
lama waktu tanggap.
b.
Analisa bivariat
Analisa untuk melihat besarnya hubungan variabel dependen dan independen. Masingmasing dilakukan uji korelasi chi square, namun bila syarat tidak terpenuhi seperti
jumlah sel mempunyai nilai expected kurang dari 5 lebih dari 20% maka menggunakan
uji fishers exact test dengan derajat kemaknaan p < 0.05 dengan tingkat kepercayaan
95%.
c.
Analisa Multivariat
Analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis multivariat yaitu hubungan
antara banyak variabel bebas dengan satu variabel terikat. Pada studi analisis ini yang
digunakan adalah regresi logistic dimana uji variabel terikatnya berupa variabel
kategorik dikotom. Analisis ini digunakan untuk mengetahui faktor yang paling
dominan berhubungan dengan lama waktu tanggap perawat dalam penanganan asma.
Kandidat multivariat adalah variabel independen yang memiliki p-value < 0.25.
Karakteristik
Jumlah
Persentase
Responden
(%)
D3
14
70
D4/S1
30
Dewasa muda
Dewasa madya
13
65
Laki-laki
12
60
Perempuan
40
Baru
30
Lama
14
70
Cukup
35
Baik
13
65
Rendah
30
Tinggi
14
70
Lama Waktu
Lambat
40
Tanggap perawat
Cepat
12
60
Kriteria
Responden
Pendidikan
Umur
Jenis Kelamin
Lama Kerja
Pengetahuan
Motivasi
35
Variabel
N
Cepat
%
value
OR
(95% CI)
Pendidikan
D3
21.4
111
78.6
D4/S1
78.6
16.7
Dewasa muda
85.7
14.3
Dewasa madya
15.4
11
84.6
Laki-laki
8.3
11
91.7
Perempuan
87.5
12.5
Kurang
85.7
14.3
Baik
15.4
11
57.9
Baru
83.3
16.7
Lama
21.4
11
78.6
Rendah
83.3
16.7
Tinggi
21.4
11
78.6
0.018
0.055
0.004-0.663
Umur
0.004
Jenis kelamin
0.001
Pengetahuan
0.004
Lama kerja
0.018
Motivasi
0.018
33.00
2.455 443.591
0.013
0.001- 0.243
33.00
2.455 443.591
18.333
1.508 222.875
18.333
1.508 222.875
S.E
Sig
Exp (B)
Lama Kerja
1.759
1.616
0.276
5.808
Motivasi
5.554
1.266E4
0.329
3.851
2. PEMBAHASAN
a. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di IGD RSUD
Panembahan Senopati Bantul. Karakteristik responden yang diteliti adalah pendidikan,
umur, jenis kelamin dan lama kerja. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama bulan
Mei sampai Juni 2012 didapatkan bahwa sebagian besar perawat yang bertugas di IGD
RSUD Panembahan Senopati Bantul mempunyai yang pendidikan D3 yaitu sebanyak 14
orang (70%) dengan umur antara 41-60 tahun (dewasa madya) yaitu sebanyak 13 orang
(65%) dan sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 12 orang (60%),
dengan masa kerja yang <5 tahun sebanyak 6 orang (30%) dan >5 tahun sebanyak 14
orang (70%). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata perawat yang
bekerja di IGD RSUD Panembahan Senopati mayoritas berjenis kelamin laki-laki,
dengan usia 41-60 tahun dengan masa kerja >5 tahun, yang mana pengalaman kerja yang
dimiliki sudah banyak dan hal tersebut sangat membantu dalam penanganan pasien
asma.
Hasil ini didukung oleh teori10, pengalaman seorang individu tentang berbagai hal
dapat diperoleh dari lingkungan kehidupan didalam proses perkembangan misalnya
mengikuti kegiatan yang mendidik, hal ini dapat memperluas jangkauan pengalaman
karena dari berbagai kegiatan tersebut informasi tentang suatu hal dapat diperoleh.
10
kategori yang baik yaitu sebanyak 13 orang (65%), sedangkan yang dalam kategori
cukup sebanyak 7 orang (35%).
Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan perawat tentang waktu tanggap, asma
dan penanganan asma adalah baik, selain itu didukung dengan perawat yang mayoritas
memiliki pengalaman kerja yang >5 tahun, sehingga pengetahuan yang mereka miliki
juga meningkat seiring dengan lama kerja.
di
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul berlatar belakang
pendidikan D3 yaitu sebanyak 14 orang (70%). Berdasarkan hasil analisis fishers exact
diperoleh sebanyak 11 orang perawat dengan pendidikan D3 mempunyai waktu tanggap
yang cepat dibandingkan dengan perawat yang mempunyai pendidikan D4/S1 dengan value 0.018. Hasil ini menunjukkan bahwa pendidikan mempunyai hubungan dengan
lama waktu tanggap perawat pada penanganan asma di IGD RSUD Panembahan
11
13
12
peningkatan lama kerja akan diikuti dengan peningkatan kerja. Ely (2000) tentang
faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat menerapkan standar asuhan
keperawatan pada puskesmas rawat inap di kabupaten Sleman, yang menyebutkan
bahwa pengalaman masa kerja yang lama merupakan variabel faktor internal yang
memiliki hubungan kuat dengan kepatuhan perawat menerapkan standar asuhan
keperawatan.
13
kurang.
Hasil
ini
menunjukkan
bahwa
pengetahuan
sangat
14
E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1.
Ada hubungan antara pendidikan, usia, jenis kelamin, dan lama kerja dengan lama waktu
tanggap perawat pada penanganan asma di IGD Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul.
2.
Pengetahuan perawat tentang lama waktu tanggap pada penanganan asma di IGD Rumah
Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul dalam kategori baik.
3.
Lama waktu tanggap perawat pada penanganan asma di IGD RSUD Panembahan Senopati
Bantul dalam kategori cepat.
4.
Terdapat hubungan antara karakteristik dengan lama waktu tanggap perawat pada penanganan
asma di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul.
5.
Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan lama waktu tanggap perawat pada
penanganan asma di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul.
6.
Terdapat hubungan antara motivasi dengan lama waktu tanggap perawat pada penanganan
asma di IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul.
7.
Berdasarkan nilai signifikan diperoleh variabel lama kerja merupakan faktor yang paling
dominan berhubungan dengan lama waktu tanggap perawat pada penanganan asma di IGD
RSUD Panembahan Senopati Bantul.
15
F. DAFTAR PUSTAKA
1.
2.