Gambar :
A
Keterangan :
A : Caput
B : Truncus
C : Cauda
1 : Mata Pinna caudal
2 : Pinna dorsal
3 : Pinna pectoral
4 : Sisik tipe sikloid
5 : Insang
6 : Pinna Anal
7 : Pinna dorsal II
8 : Pinna caudal
4
Deskripsi :
Pada umumnya morfologi ikan terdiri dari:
Ikan kakap juga seperti ikan lainnya memiliki sirip. Sirip ekor ikan kakap
putih berbentuk bulat. Ikan kakap putih memiliki sirip punggung berjari jari keras,
kuat dan kaku. Jari jari siripnya terdiri dari 3 jari keras dan 7-8 jari lunak pada sirip
punggungnya. Sedangkan sirip yang lainnya tidak ada menunjukkan ciri ciri
khusus jika di bandingkan dengan ikan lainnya. (Mulyono, 2011)
Dilihat dari matanya ikan kakap juga memiliki keunikan tersendiri.
Berbeda dengan ikan yang lainnya yang mempunyai mata berwarna hitam.
Perbedaannya adalah warna mata ikan kakap putih ber warna merah terang. Mata
ikan kakap putih lebih kecil di bandingkan ikan kakap lainnya. (Chalik dkk, 2005)
Tubuh ikan kakap putih memanjang dan gepeng dengan pangkal sirip ekor
melebar. Tulang rahang atas melewati mata sebelah belakang sedangkan rahang
bawahnya lebih menonjol ke depan dari rahang atasnya. Bentuk kepala tirus ke
depan. Warna tubuhnya perak keabuabuan sewaktu dewasa, pada waktu masih
burayak warnanya gelap (1-2 bulan), kemudian akan terang setelah menjadi
gelondongan (3-5 bulan). Ukuran maksimalnya dapat mencapai 170 cm. (Kordi,
2010)
Caput (kepala)
Celah masuk (rima oris), celah ini terletak pada moncong.
Fovea nasalis, sepasang cekung hidup di depan mata
Organum visum, berada di bagian kepala sebelah lateral ( consula dan isi bola
mata)
Aparatus opercula yang membuka dan menutup sewaktu bernafas.
Truncus ( badan )
Epidermisnya bersifat tipis, licin, transparan dan menghasilkan mucus.
Squama, tersusun seperti susunan genteng.
Linea lateralis, berupa garis memanjangdi sisi lateral truncus mulia dari kepela
hingga ekor.
Pinnae, terdiri atas membrane dan skeleton.
Lubang pengeluaran yang terletak antara anus, porus genitalis dan porus
excartorius.
Cauda ( Ekor )
Terdapat sirip ekor ( protocercal, homocercal, heterocercal ) yang berfungsi
menjaga keseimbangan saat berenang.
Sisik yang terdapat pada ikan nila di antaranyantipe stenoid, ganaoid, kosinoid,
dan placoi.
Keterangan :
1.Gills
2.Ren
3.Intestinum
4.Vesica felea
5.Gonad
6.Ventriculus
7.Saccus pneumaticus
2
6
4
3
1
Deskripsi :
Terdapat beberpa organ penting:
1. Brancia, terletak pada bagian cranial( daerah caput ), tertutup oleh apparatus
opercularis ( penutup insang ), Brancia berfungsi sebagai alat pernafasan.
2. Cor, terletak dekat daerah insang dan di bungkus oleh suatu selaput pericardium,
letaknya di ventro caudal insang, agak ke kanan. Berfungsi untuk memompa darah ke
seluruh tubuh.
3. Ren, berwarna merah tua, terletak di sebelah ventral columna vertebralis, berfungsi
untuk melakukan filtrasi darah kotor agar menjadi darah bersih.
4. Ventriculus, merupakan saluran pencernaan( tracus digestivus ), letaknya di atas cor
pada bagian ventral agak menengah.
5. Intestium, berupa pipa panjang dan berkelok-kelok, berakhir pada anus. Berfungsi
dalam proses pencernaan dan menyerap sari makanan.
6. Hepar, berwarna merah kecoklatan, terletak pada bagian depan rongga badan dan
meluas mengelilingi usus. Berfungsi untuk menghasilkan kantung empedu yang di
timpun dalam pesica fellea.
7. Gonad, pada jantan berwarna putih kompak, pada betina berwarna seperti agar-agar
jernih sehingga jika terisi telur terlihat jelas.
8. Vesica felea,( kantong empedu ), terletak pada bagian ventral lobus dexter hepatis,
berbentuk bulat berwarna hijau untuk menempung empedu yang di hasilkan oleh hati.
9. Porus Genitalis, sebagai tempat keluar telur pada betina dan alat reproduksi pada
jantan tang terletak di belakang anus.
10. Porus excretorius, sebagai saluran kencing. Terletk di bagian paling belakang sebelah
porus genitalis.
11. Anus, tempat pengeluaran sisa pencernaan( feses). Terletak di depan porus genitalis.
Keterangan :
1. Arcus brancialis
2. Holobrancia
3. Hemibrancia
Deskripsi :
System respiratory berfungsi untuk melakukan pernafasan, mangambil oksigen dan
mengeluarkan karbon dioksida. System pernafasan pada ikan ini berupa insang.
Insang terdiri dari arcus branchialis ( lengkung insang ), trrdiri atas tulang rawan, di
sebelah dalamnya terdapat gills racker (gigi gigi insang) sebagai altpenyaring,
filament branchialis yang berbentuk V warna merah dan lamella branchialis yang
merupakan lipatan-lipatan tipis yang terdapat pada permukaan filament.
Pada osteichtyes, insangnya memiliki tutup insang ( apparatus opercularis ). Bagianbagian tiap insang yakni :
- Archus branchialis : tampak memutih, terdiri dari tulang rawan.terdapat rigirigi sepasang, berguna untuk saringan alat pernafasan.
- Hemibranchia ( lembaran insang ) : berwarna merah, berupa banguna seperti
sisir, terdiri dari jaringan lunak yang melekat pada arcus branchialis.
Mengandung banyak pembuluh darah kapiler sebagai cabang arteri
branchialis, di tempat ini terjadi pertukaran gas.
- Holobranchia : merupakan pasangan hemibranchia yang melekat pada tiap
arcus branchialias.
Insang tersebut di pisahkan oleh interbranchiata yang berhubungan dengan
pharynx melalui opercula branchiale interna keluar melalui opercula branchiale
externa.
Mekanisme pernafasan
Pertukaran gas CO2 dan O2 yang terjadi secara difusi ketika air dari habitat masuk
melalui mulut mendorong kea rah daerah insang , O2 yang banyak dalam air akaan
diikat oleh Hb darah, sedangkan CO2 yang dikandung di dalam darah akan di
keluarkan ke perairan. darah yang telah banyak mengandung O2 kemudian di edarkan
kembali ke seluruh organ tubuh.
Keterangan :
1.Limpa
2.Vesica felea
3.Intestinum
4. Vasa
Deskripsi :
System kardiovaskular mengatur peredaran darah yakni mengangkut sari makanan,
mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh ikan.
Organ-organ dalam system ini antara lain
- Cor ( jantung )
Terletak di belakang daan sedikit di bawah insang. Bagian-bagian jantung:
Sinus vencus, berdinding tipis sehingga warnanya merah coklat, berada
di bagian sub dorsal. Menerima darah dari vena cardialis anterior dan
vena cardialis posterior.
Atrium (serambi), berwarna merah dan berdidnding tipis.
Ventrikel ( bilik ), berdinding tebal dan warnanya lebih muda dari
atrium.
Bulbus anteriousus, dinding tebal berwarna putih.
- Vasa ( pembuluh darah )
Untukmengedarkan darah ke seluruh tubuh, dari bulbus anteriosus keluar
arteri besar yaitu aorta aventralis yang menuju ke nsang di sebut aorta
branchialis. Di dalam insang branchialis bercabang menjadi kapilaer halus
untuk pertukaran gas, lalu bersatu menjadi pembuluh darah besar mejadi aorta
dorsalis, yang berjalan searah dengan tulang punggung, bercabang ke seluruh
tubuh dan kembali ke cor melalui vena.
Keterangan :
1.Rongga mulud, didalam
meliputi :
Lidah
Kelenjar kelenjar lender
Rahang dengan gigi-gigi
2.Limpa
3.Intestinum
4.Anus
4
2
3
Deskripsi :
System digestive merupakan system pencernaan yang mengatur mulai makanan
masuk, diproses dalam tubuh hingga di keluarkan dari tubuh.
Mulut
Bagian terdepan dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir tidak berkembng dan
malahan hilang secara total karena digantikan oleh paruh atau rahang (ikan famili scaridae,
diodotidae, tetraodontidae). Pada ikan belanak atau tambakan, bibir berkembang dengan baik
dan menebal, bahkan mulutnya dapat disembulkan. Keberadaan bibir berkaitan erat dengan
cara mendapatkan makanan. Di sekitar bibir pada ikan tertentu terdapat sungut, yang berperan
sebagai alat peraba. Mulut terletak di ujung hidung dan juga terletak di atas hidung.
b. Rongga mulut
Di bagian belakan mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut. Rongga mulut ini
berhubungan langsung dengan segmen faring. Secara anatomis organ yang terdapata pada
rongga mulut adalah gigi, lidah dan organ palatin. Permukaan rongga mulut diselaputi oleh
lapisan sel permukaan (epitelium) yang berlapis. Pada lapisan permukaan terdapat sel-sel
penghasil lendir (mukosit) untuk mempermudah masuknya makanan. Disamping mukosit, di
bagian mulut juga terdapat organ pengecap (organ penerima rasa) yang berfungsi menyeleksi
makanan.
c. Farings
Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mlut, masih ditemukan organ
pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan makanan.
d. Esofagus
Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk
membantu penelanan makanan. Pada ikan laut, esofagus berperan dalam penyerapan garam
melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum akan menurun
ketika berada di lambung dan usus sehingga memudahkan penyerapan air oleh usus belakang
dan rectum (proses osmoregulasi)
e. Lambung
Lambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain. Besarnya ukuran lambung berkaitan
dengan fungsinya sebagai penampung makanan. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh
sel mukus yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung
dinding lambung dari kerja asam klorida. Sebagai penampung makanan dan mencerna
makanan secara kimiawi. Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard (lambung khusus)
berfungsi untuk menggerus makanan (pencernaan secara fisik).
f. Pilorus
Pilorus merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus depan. Segmen ini sangat
mencolok karena ukurannya yang mengecil/menyempit.
g. Usus ( intestinum)
Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Intestinum berakhir dan
bermuara keluar sebagai anus. Merupakan tempat terjadinya proses penyerapan zat makanan
h. Rektum
Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung. Secara anatomis sulit
dibedakan batas antara usus dengan rektum. Namun secara histologis batas antara kedua
segmen tersebut dapat dibedakan dengan adanya katup rektum.
i. Kloaka
Kloaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan saluran urogenital. Ikan
bertulang sejati tidak memiliki kolaka, sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ
tersebut.
j. Anus
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di
sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuk tubuhnya memanjang, anus terletak
jauh dibelakang kepala bedekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya
membundar, posisi anus terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati sirip dada.
Keterangan :
1.Kloaka
Deskripsi :
Ikan kakap merupakan ikan hermaprodit protandry jika di lihat dari siklus hidupnya.
Hermaprodit protandry adalah mampu mengubah kelamin jantan menjadi kelamin betina.
Pada saat awal reproduksinya ikan kakap putih berjenis kelamin jantan, kemudian pada umur
lebih dari 6-8 tahun akan berubah menjadi betina. Selain dari umurnya, ikan kakap putih juga
akan berubah kelamin dari jantan menjadi betina pada ukuran 2 kg. Ikan kakap akan
mempunyai testis pada umur 1-2 tahun. Perubahan kelamin ikan kakap jantan menjadi ikan
betina setelah ikan kakap putih berumur 5-6 tahun.
Ikan kakap sering beruaya pada akhir musim panas dan musim pemijahan yang terjadi
pada awal musim penghujan. Akibat perubahan suhu dan salinitas diperiran terjadi pemijahan
pada musim penghujan. Salah satu faktor yang penting dalam proses pemijahan ikan kakap
putih adalah suhu dan salinitas. Bila musim penghujan terlambat maka musim pemijahan
ikan kakap putih juga akan terlambat.
Pada saat musim pemijahan induk ikan kakap jantan dan betina sangat mudah di
kenali. Ikan kakap putih pada ukuran panjang yang sama, ikan kakap putih jantan akan
kelihatan lebih kecil dan badannya paling langsing di bandingkan ikan kakap putih betina.
Ikan kakap putih jantan juga dapat di ketahui dengan melakukan striping, jika yang keluar
adalah sperma maka ikan kakap tersebut adalah jantan dan jika yang keluar adalah telur maka
ikan kakap tersebut adalah betina.
Telur ikan kakap yang telah matang gonad biasanya jumlahnya tergantung ukuran
dari kakap putih tersebut. Seekor induk yang memiliki berat 1,05 meter mampu menghasilkan
telur sebanyak 7,5 juta butir telur. Telur yang telah dibuahi oleh ikan jantan akan mengapung
di permukaan air. Sifat telur yang mengapung ini mempermudah dalam pengumpulannya.
(Kordi, 1997)
LAMPIRAN