PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan ini setiap orang pasti mengalami masalah maupun
tekanan yang pada akhirnya saat koping individu tidak efektif lebih sering
mengakibatkan terganggunya kesehatan mental atau jiwa seseorang.
Terganggunya kesehatan mental atau jiwa seseorang mengakibatkan penyakit
jiwa. Salah satu penyakit jiwa yang sering terjadi adalah Skizoprenia, yaitu
merupakan suatu bentuk psikosa yang sering dijumpai dimana mana.
( Maramis, 2004 : 215 ). Skizoprenia adalah gangguan psikotik yang kronis,
mengalami kekambuhan dengan manifestasi banyak dan tidak khas.
Berdasarkan data yang penulis peroleh dari RSJD Dr. Amino
Gondohutomo Semarang periode tahun 2002/2003 jumlah pasien rawat inap
sebanyak 3604 pasien dan jumlah pasien dengan Skizoprenia adalah 2721
pasien. Angka kejadian Skizoprenia diseluruh dunia diperkirakan 0,2 0,8 %
setahun ( Maramis, 1980 : 218 ). Sedangkan di Amerika Serikat angka
kejadiannya adalah 1 per 1000 orang penduduk ( Widjaja Kusuma, 1997 :
575). Gejala umum dari pasien dengan Skizoprenia adalah halusinasi, yaitu
persepsi sensori yang palsu yang terjadi tanpa rangsang eksternal yang nyata.
(Barbara, 1997 : 575 ).
Asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi adalah agar klien
mampu mengontrol halusinasinya, sehingga klien tidak terbawa dalam
halusinasinya terus menerus. Tindakan yang sering dilakukan untuk
mengontrol halusinasi adalah dengan mengusir atau menolak halusinasi jika
halusinasi itu muncul, melaporkan pada perawat atau seseorang yang biasa
diajak ngobrol, malakukan kegiatan yang bermanfaat dan mengkonsumsi obat
secara teratur.
Pemberian asuhan keperawatan merupakan proses terapeutik yang
melibatkan hubungan kerja sama antara perawat, keluarga dan masyarakat.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien halusinasi, perawat
2.
3.
4.
5.
6.
7.
C. Sumber Pembelajaran
Johnson, B. S. (1997), Adaptation and Growth Psychiatric-Mental Health
Nursing, 4th Edition, Philadelphia: Lippincot-Raven Publishers,.
Keliat dkk. (1998), Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Kusuma, W. (1997), Dari A Sampai Z Kedaruratan Psikiatrik Dalam Praktek,
Professional Books, Jakarta.
Maramis, W. F. (2004), Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University
Press, Surabaya.
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Halusinasi adalah persepsi sensori yang palsu yang terjadi tanpa
rangsang ensternal yang nyata. ( Barbara, 1997 : 575 ).
Halusinasi adalah penerapan tanpa adanya rangsang apapun pada
panca indra seorang pasien, yang terjadi dalam keadaan sadar atau bangun,
dasarnya mungkin organik, fungsional, psikotik ataupun histerik. ( Maramis,
2004 : 119 ).
Halusinasi adalah suatu sensori persepsi terhadap sesuatu hal tanpa
stimulus dari luar. Haluasinasi merupakan pengalaman terhadap mendengar
suara Tuhan, suara setan dan suara manusia yang berbicara terhadap dirinya,
sering terjadi pada pasien skizoprenia. (Stuart and Sundeen, 1995 : 501)
Halusinasi yang sering terjadi pada gangguan persepsi sensori adalah
halusinasi akustik (auditorik). Halusinasi ini sering berbentuk :
1. Akoasma
2. Phonema
Halusinasi
penglihatan
(visual, optik): tak berbentuk(sinar, kilapan atau pola cahaya) atau yang
berbentuk(orang, binatang, barang yang dikenal) baik itu yang berwarna atau
tidak
Halusinasi
(autif, akustik): suara manusia, hewan, binatang
pendengaran
Halusiansi
Penciuman
Halusinasi
pengecap
Biologis
Isolasi sosial :
menarik diri
Kurang
pengetahuan
keluarga merawat
klien
2.
3.
4.
5.
D. Penyebab Halusinasi
Halusinasi
Suara suara yang terdengar dapat berupa perintah untuk bunuh diri
Lebih
cenderung
mengikuti
petunjuk
yang
diberikan
oleh
alcohol
bagaimana
gejala
psikologis
lain
telah
2.
3.
4.
5.
orang
mengungkapkan
lain,
beri
perasaannya
kesempatan
tentang
kepada
keuntungan
klien
untuk
berhubungan
dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain,
diskusikan
bersama
klien
tentang
keuntungan
dan
kerugian
dorong
klien
mengungkapkan
parasaannya
bila
waktu
ansietas,
terjadinya
coba
untuk
halusinasi
dengan
mengalihkan
waktu
pasien
dari
halusinasinya.
c. Isolasi sosial
Sasaran jangka pendek : pasien siap untuk masuk dalam terapi aktivitas
ditemani oleh seorang perawat yang dipercayanya dalam satu minggu
Sasaran jangka panjang : pasien dapat secara sukarela meluangkan waktu
bersama pasien lain dan perawat dalam aktivitas kelompok di unit rawat
inap.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Halusinasi adalah suatu sensori persepsi terhadap sesuatu hal tanpa
stimulus dari luar. Halusinasi dapat terjadi pada kelima indra sensoris utama
yaitu Pendengaran terhadap suara, Visual terhadap penglihatan, Taktil terhadap
sentuhan, Pengecapan terhadap rasa, Penghidu terhadap bau. Halusinasi
merupakan pengalaman terhadap mendengar suara Tuhan, suara setan dan suara
manusia yang berbicara terhadap dirinya, sering terjadi pada pasien skizoprenia.
Halusinasi pendengaran (autif, akustik) yaitu suara manusia, hewan, binatang
mesin, barang, kejadian alamiah atau musik.
Asuhan keperawatan pada klien dengan halusinasi terutama pendengaran
ditekankan ditekankan agar klien dapat mengontrol halusinasinya, sehingga klien
tidak larut dalam halusinasinya. Tindakan yang sudah lazim yang dilakukan untuk
mengontrol halusinasi tersebut adalah dengan cara menghardik halusinasi jika
halusinasi muncul, mengajak ngobrol perawat atau seseorang untuk diajak
ngobrol, menyibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat
B. Saran
Komunikasi terapeutik baik verbal maupun non verbal adalah suatu tehnik
yang harus dikuasai oleh perawat yang akan memberikan asuhan keperawatan
jiwa. Pemberian asuhan keperawatan jiwa hendaknya sesuai tahapan tujuan
khusus dalam perumusan diagnosa keperawatan. Setiap tujuan khusus harus
dilalui karena terdapat hubungan yang saling berkaitan antara tujuan khusus yang
satu dengan tujuan khusus yang lain.
Dalam memberikan asuhan keperawatan jiwa, kemandirian klien dalam
mengatasi halusinasi terutama halusinasi pendengaran merupakan tujuan utama,
sehingga klien harus selalu dibimbing untuk dapat mempraktekkan cara cara
mengatasi halusinasi yang sudah diajarkan oleh perawat.
Keperawatan Jiwa
Nama Mahasiswa
NIM
Judul Mata Ajar
Jenis tugas
Judul tugas
Torik Mustakim
1.1.10476
Keperawatan Jiwa
Kontrak Belajar
Penatalaksanaan Keperawatan pasien
Dengan Perilaku Kekerasan
Pembimbing
Batas Akhir Pengumpulan
Tanggal Dikumpulkan
Tanda Tangan Mahasiswa
Rekomendasi/Komentar Pembimbing:
3 juli 2006