Anda di halaman 1dari 9

OUTLINE SUP

RANIETAMA DEWINTA
PEND AKUN REG 09

Pengaruh Keterlambatan Pelaporan Keuangan dan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Kegunaan Penelitian

BAB II KAJIAN TEORETIK


A. Deskripsi Konseptual
1. Variabel Terikat
2. Variabel Bebas
3. Variabel lain (jika ada)
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Teoretik
D. Perumusan Hipotesis

OUTLINE SUP
RANIETAMA DEWINTA
PEND AKUN REG 09

PENGARUH KETEPATAN WAKTU PUBLIKASI LAPORAN


KEUANGAN DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP KUALITAS
LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR
DI BURSA EFEK INDONESIA

A. Latar Belakang
Interpretasi terhadap laporan keuangan sebagai hasil akhir dari
kegiatan akuntansi sangat bermanfaat bagi pihak pihak yang berkepentingan
dengan laporan keuangan tersebut. Pihak pihak yang membutuhkan
informasi akuntansi laporan keuangan perusahaan dikelompokkan menjadi
dua pihak, yaitu: (1) pihak intern perusahaan (manajemen) dan (2) pihak
ekstern perusahaan, yang antara lain terdiri atas: pemilik perusahaan
(investor), kreditur, pemerintah, serikat pekerja, dan masyarakat tertentu.
Laporan akuntansi suatu perusahaan, oleh pihak pihak tersebut umumnya
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi yang akan
dilakukan, sesuai kepentingan masing masing pihak tersebut.
Variabel yang paling signifikan dalam menganalisis laporan keuangan
adalah kualitas laba yang mendasari pelaporan laba bersih. Salah satu tujuan
utamanya yakni untuk membantu investor dan calon investor serta kreditur
dalam meramalkan laba dan arus kas perusahaan di masa depan. Bagi pemilik
perusahaan atau pemegang saham, hal ini sangatlah penting karena berkaitan
dengan modal yang diinvestasikan pada perusahaan tersebut. Melalui
informasi yang diperoleh dari laporan akuntansi, hasil usaha yang telah
dicapai perusahaan tersebut selama periode tertentu serta prospek hasil usaha
di masa yang akan datang pun akan dapat diukur oleh para pemegang
kepentingan.

OUTLINE SUP
RANIETAMA DEWINTA
PEND AKUN REG 09

Informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu sangat diandalkan


oleh pemilik perusahaan maupun investor di pasar modal sebagai alat analisis
untuk mengambil keputusan investasi. Apabila pengumuman atas informasi
tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada
waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Ketika para pengguna
laporan keuangan dan analisnya meramalkan laba masa depan, mereka
mengharapkan apa yang telah diprediksikan menjadi kenyataan. Sehingga
pada saat itu mereka lebih fokus terhadap persisten atau pengulangan elemen
pada laba bersih.
Hal yang membuat laporan keuangan menjadi penting bagi para
pengambil keputusan
Bagaimana faktor tersebut mempengaruhi pengambilan keputusan.
Permasalahan yang berhubungan dengan laporan keuangan yang
berdampak pada pengambilan keputusan
Contoh kasus

Kebutuhan akan laporan keuangan sebagai sumber informasi utama


dalam pengambilan keputusan oleh manajemen merupakan hal yang sangat
penting. Pada hakekatnya laporan keuangan memiliki fungsi sebagai alat
pengambil keputusan, oleh karena itu harus relevan. Relevan disini dapat
diartikan bahwa laporan keuangan haruslah dilaporkan tepat waktu. Karena
laporan keuangan yang disajikan tepat pada waktunya pasti akan dapat
menyajikan informasi yang berkualitas sehingga dapat mempengaruhi
keputusan manajemen.
Informasi keuangan menjadi berkualitas atau kredibel dan bermanfaat
apabila memiliki sifat relevan dan reliable. Dikatakan relevan, apabila
informasi keuangan tersebut memiliki sifat bernilai prediktif, bernilai umpan

OUTLINE SUP
RANIETAMA DEWINTA
PEND AKUN REG 09

balik dan tepat waktu. Sedangkan reliabilitas atau keandalan apabila dapat
diujikan, penyajian secara jujur dan bersifat netral. Kualitas informasi dapat
meningkat bagi investor apabila tingkat asimetri informasi rendah, dimana
investor dapat mengamati setiap kebijakan manajemen maupun informasi
internal perusahaan. Pada teori signaling berperan dalam mengunkapkan
peran ketepatan waktu sebagai signal yang dapat menunjukkan kandungan
kualitas laba akuntansi. Ketepatan waktu dalam proksi kecepatan manajemen
melakukan publikasi laporan keuangan tahunan setelah pengauditan akan
berpengaruh positif terhadap nilai return abnormal kumulatif yang sekaligus
mencerminkan semakin tinggi kandungan kualitas laba akuntansi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas laba, yaitu :
1.
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur di Indonesia
pada periode 2010-2012
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah yang
hendak diteliti dalam penelitian ini dituangkan dalam bentuk pertanyaan
sebagai berikut :
1. Apakah ketepatan waktu publikasi laporan keuangan berpengaruh
signifikan terhadap earnings response coefficient (ERC)?
2. Apakah persistensi laba berpengaruh signifikan terhadap earnings
response coeficient (ERC)?

OUTLINE SUP
RANIETAMA DEWINTA
PEND AKUN REG 09

E. Variabel Terikat (Y) : Kualitas laba


1. Pengertian Kualitas laba

No Nama

Teori
Ketepatan waktu merupakan salah satu cerminan
dari kualitas kinerja perusahaan dan karenanya
mencerminkan kredibilitas atau kualitas informasi
Syafrudin, 2004
(termasuk informasi laba) akuntansi yang
dilaporkannya dan karennya berpengaruh terhadap
ERC.
Kualitas laba dapat diindikasikan sebagai
kemampuan informasi laba memberikan respon
Novita inrawati &
kepada pasar yang dengan kata lain, laba yang
Lilla Yulianti
dilaporkan memiliki kekuatan respon (power
response )
Laba yang berkualitas adalah laba yang dapat
mencerminkan keberlanjutan laba (sustainnable
Penman (2001)
earnings ) dimasa depan yang ditentukan komponen
akrual dan aliran kasnya.
Quality of Earnings is the extent to which current
Norton, Diamond,
earnings are useful in predicting future earnings and
dan Pagach (2007)
cash flows.

5 Weygant (2011)

Quality of earnings is indicates the level of full


and transparent information provided to users of
the financial statement.

2. Indikator Kualitas Laba


Kualitas laba akuntansi diukur dengan Cumulative Abnormal Return (CAR)
yang menunjukkan hubungan laba akuntansi dan harga saham suatu emiten. Return
abnormal dihitung berdasarkan pada model sesuaian pasar (market adjusted model)
yang dianggap relatif powerfull dan well-specified, baik dalam kondisi yang luas
maupun kondisi spesifik. Meskipun sederhana, metodenya memiliki kinerja yang baik
untuk mengacu pada Brown dan Warner (1985) yang dinyatakan oleh Chandrarin
(2001). CAR dihitung dalam jendela amatan 11 hari, terdiri dari 5 hari sebelum
publikasi, hari publikasi dan 5 hari setelah publikasi, CAR dapat diformulasikan sebagai
berikut :

OUTLINE SUP
RANIETAMA DEWINTA
PEND AKUN REG 09

CAR it = CAR it (-5+5) =


Keterangan :
CAR

it (-5+5)

= return abnormal kumulatif perusahaan i selama

periode amatan yaitu 5 hari sebelum dan sesudah publikasi laporan


keuangan.

3. Faktor yang Mempengaruhi Kualitas laba Akuntansi

Persistensi, Pertumbuan dan Keterprediksian Laba terwakili dan


terukur dalam ukuran market value to book value of equity-MBV per31 Desember (Bae dan Sami, 1999, 2004)

Risiko (Beta) setiap perusahaan menggunakan risiko (beta koreksian)


berdasarkan metoda Fowler dan Rorke yang dianggap sebagai metoda
paling kuat untuk mengurangi bias beta pada pasar modal berkembang
(Hartono dan Surianto, 2002)

Struktur Modal (SM) diacu dari Dhaliwal, dkk (1991) dengan proksi
leverage yaitu rasio nilai buku utang dan total aktiva. Nilai buku utang
dan total aktiva yang digunakan dalam riset ini diperoleh dari laporan
keuangan tahunan per-31 Desember setiap perusahaan sampel.

Ukuran Perusahaan (SZ) diukur berdasarkan nilai pasar ekuitas


setiap perusahaan sampel pada setiap akhir tahun perioda amatan
(2003-2005). Nilai pasar ekuitas pada akhir perioda dikalikan jumlah
saham yang beredar (nilai kapitalisasi pasar).

F. Variabel Bebas (X): Ketepatan Waktu dan Persistensi Laba


1. X1 : Ketepatan Waktu
a.

Pengertian Ketepatan Waktu

OUTLINE SUP
RANIETAMA DEWINTA
PEND AKUN REG 09

No Nama

Teori

1 Baridwan (1992)

Tepatwaktu diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini


mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu
dalam pengambilan keputusan - keputusan ekonomi untuk
menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.

Gregory dan Van Secara konseptual yang dimaksud dengan tepat waktu adalah
2 Horn (1963) dalam kualitas ketersediaan informasi pada saat yang diperlukan atau
Utari (2007)
kualitas informasi yang baik dilihat dari segi waktu.
Timeliness ( Ketepatan Waktu) merupakan salah satu tujuan
APB Statements
3
kualitatif laporan keuangan selain relevance, understandability,
No. 4
verifiability, neutrality, comparability, dan complementness.

6
7
8
9

Ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah rentang waktu


Rachmawati
mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit kepada
(2008:5)
publik sejak tanggal tutup buku perusahaan (31 Desember) sampai
tanggal penyerahan ke Bapepam-LK
Ketepatan waktu dalam laporan keuangan merupakan
karakteristik signifikan dari informasi akuntansi, informasi yang
Owusu (1994)
usang kurang bermanfaat bagi pelaku pasar dalam proses
pembuatan keputusan investasi mereka.
Ketepatan waktu laporan merupakan karakteristik penting bagi
Dyer dan McHugh
laporan keuangan dan merupakan elemen pokok bagi catatan
(1975:204)
laporan keuangan yang memadai.
Donald E Kieso
Timeliness means having information available to decision maker
(2010)
befor it loses its capacity to influence decisions.
Accounting information is timely when it is available to decision
James Wahlen (2012)
makers in time to influence they decisions
Timeliness is essential for information to make a difference
Stice (2003 : 26)
because if the information becomes available after the decision
made, it isn't of much use.

b. Indikator Ketepatan Waktu


Debt to Total Asset (DTA) =

Total Utang

Total Aktiva
Alasannya karena DTA menunjukkan presentasi dana yang
diberikan kreditor bagi perusahaan, dalam hal ini digunakan
perusahaan untuk membiayai total aktivanya. Adanya indikasi
perusahaan

menggunakan

perataan

laba

untuk

menghindari

pelanggaran perjanjian hutang dapat dilihat dari kemampuan


pelunasan hutang dalam perhitungan DTA. Perusahaan dengan tingkat

OUTLINE SUP
RANIETAMA DEWINTA
PEND AKUN REG 09

leverage atau DTA tinggai diduga melakukan perataan laba karena


perusahaan terancam default dalam pelunasan hutangnya, sehingga
manajemn membuat kebijakan yang dapat meningkatkan pendapatan
(Arik&Gerianta 2010).

2. X2 : Persistensi Laba
a.

Pengertian Persistensi Laba (Persistence of Earnings)


No Nama

Teori
Persistensi laba adalah revisi laba yang diharapkan di
Penman, 2001
masa mendatang (expected future earnings ) yang
1
atau Scott (2009) diimplikasi oleh inovasi laba tahun berjalan (current
earnings
). persisten adalah laba yang dapat
Laba yang
mencerminkan kelanjutan laba (sustainable) di masa
depan yang ditentukan oleh komponen akrual dan
aliran kasnya
laba yang persisten adalah laba akuntansi yang
Chandarin, 2003
memiliki sedikit atau tidak mengandung gangguan
(Dalam Wijayanti
(noise ), dan dapat mencerminkan kinerja keuangan
(2006)
perusahaan yang sesungguhnya.
Komendi dan
Persistensi laba adalah pengaruh inovasi terhadap
Lipe, 1987 dalam
laba akuntansi yang diharapkan di masa mendatang.
Setiati, 2004)
Earnings persistence is shown to depend on the
Sloan (1996)
relative magnitude to the cash and accrual components
of earnings
CMALS Self
Earnings Persistence is a measure of how well
Study
current earnings predict future earnings.
Norton, Diamond, Persistence of Earnings isthe predictabillity that
dan Pagach
earnings have when the components of net income can
(2007)
be expected to remain stable from year to year.

2 Wijayanti, 2006

5
6
7

b. Indikator Persistensi Laba


Persistensi laba akuntansi diukur menggunakan koefisien
regresi antara laba akuntansi periode sekarang dengan laba akuntansi
periode yang lalu. Skala data yang digunakan adalah rasio, dengan
rumus:
Eit = 0+ 1Eit-1+it
8

OUTLINE SUP
RANIETAMA DEWINTA
PEND AKUN REG 09

Keterangan :
Eit = Laba akuntansi (earnings) setelah pajak perusahaan i pada
tahun t
0 = Konstanta
1 = Persistensi Laba Akuntansi
Eit-1 = Laba akuntansi (earnings) setelah pajak perusahaan i
sebelum tahun t
Apabila persistensi laba akuntansi 1

> 1

hal ini menunjukkan

bahwa laba perusahaan adalah high persisten. Apabila persistensi laba


1 > 0 hal ini menunjukkan bahwa laba perusahaan tersebut persisten.
Sebaliknya, persistensi laba 1 0 berarti laba perusahaan fluktuatif
dan tidak persisten.
D. Penelitian Terdahulu

Anda mungkin juga menyukai