Abstract
Calcium hydroxide (CaOH2) is the most widely used canal dressing
material. The primary function of calcium hydroxide as a routine intracanal
medicament is to provide antimicrobial activity. However, the mechanisms
of antimicrobial activity of calcium hydroxide are not well known.
Physicochemical properties of this substance may limit its effectiveness in
disinfecting the entire root canal system. In addition, calcium hydroxide is
not effective against all bacterial species found in root canal infections.
Association with other medicaments may enhance the efficacy of the
intracanal medication in eliminating residual bacteria in the root canal
system.
Key Word : Calcium hydroxide, canal dressing material, antimicrobial
activity, antibacterial, intracanal medicament, bacterial, root canal
treatment
Pendahuluan
Salah satu tujuan yang paling penting dari perawatan saluran akar
adalah menghilangkan mikroorganisme dari sistem saluran akar. Penyebab
utama kegagalannya yaitu kemampuan mikroorganisme untuk bertahan
pada apikal saluran akar gigi yang telah dirawat. Selain bakteri anaerob,
bakteri fakultatif seperti Enterococcus faecalis merupakan salah satu spesies
yang dapat tetap berada di saluran akar dan menyebabkan kegagalan
menunjukkan
tidak
terdapat
perbedaan
berarti
dalam
di
foramen
apikal
dan
jaringan
lateral
sehingga
7,8
Kalsium hidroksida memiliki kelarutan yang rendah terhadap air, serta tidak
dapat larut dalam alkohol. Karena sifat yang dimilikinya, kalsium hidroksida
dinilai efektif dalam melawan mikroba anaaerob yang berada pada pulpa
gigi yang nekrosis.7
Bakteri dapat bertahan hidup setelah medikasi intra kanal untuk beberapa
waktu. 5
Kedua, sel bakteri tidak dapat dihalangi dengan variasi anatomis yang
tidak dapat diakses kemedikamen tersebut.
Ketiga, medikamen dapat dinetralisir oleh komponen jaringan dan selsel bakteri atau produ dimana kehilangan efek antibacterial nya.
2,4,5,7
lingkungan yang basa ini. 2,4,5,7 Ketika terjadi kontak langsung pada spesies
bakteri yang ditemukan di saluran akar, dapat terinfeksi dan dieliminasi
hanya dalam waktu singkat. Aktivitas antimikroba kalsium hidroksida
berhubungan dengan pelepasan ion hidroksil dalam lingkungan berair. 1,2,3,5,6
Ion hidroksil radikal bebas yang sangat oksidan yang menunjukkan
reaktivitas yang ekstrim, bereaksi dengan beberapa biomolekul. Reaktivitas
ini tinggi, sehingga radikal bebas jarang berdifusi jauh dari situs generasi.
1,2,3,5,6
10
Penghalang/Barrier Fisik
Sistem saluran akar dapat kembali terkontaminasi ketika jumlah sel
bakteri melebihi aktivitas antibakteri dari medikamen tersebut. Selain itu, air
liur mencairkan obat dan dapat menetralisir efek, yang memungkinkan
invasi mikroorganisme.4,7 Medikamen yang mengisi seluruh panjang dari
tindakan saluran akar sebagai penghalang fisik terhadap penetrasi bakteri.
Kontaminasi ulang dari saluran akar hanya akan terjadi dengan: solubilisasi
obat oleh air liur, obat permeabilitas air liur, dan perkolasi air liur pada
antarmuka antara obat dan dinding saluran akar tersebut.7 Namun, dalam
semua mekanisme, jika obat ini juga memiliki efek antibakteri, netralisasi
harus terjadi sebelum invasi bakteri. Kemampuan mengisi kalsium
hidroksida pasta isprobably lebih penting dalam kontaminasi ulang saluran
akar penghambat daripada efek kimia.7 Meskipun zat pembawa digunakan,
kalsium hidroksida bertindak sebagai penghalang fisik yang efektif.
Medikamen yang bertindak sebagai penghalang fisik dapat membunuh
mikroorganisme yang tersisa dengan substrat untuk pertumbuhan dan
menahan dengan membatasi ruang untuk multipikasi. Hal ini tentu salah
satu tindakan antimikroba dari CaOH2.4,7
Kesimpulan
Kalsium hidroksida (CaOH2) memiliki peran penting dalam
Endodontik, yang diindikasikan untuk beberapa kondisi klinis. CaOH2
bukan merupakan medikamen yang efektif namun kalsium hidroksida pasta
dapat dianggap sebagai medikamen yang penting dalam penyusunan kemomekanis saluran akar, dan mampu untuk menghilangkan E.nterococcus
faecalis, yang merupakan spesies mikroba diakui sebagai tahan terhadap
kalsium hidroksida. Kalsium hidroksida memiliki spektrum antibakteri yang
terbatas yang tidak mempengaruhi semua anggota mikrobiota endodontik.
Selain itu, sifat fisikokimia zat ini dapat membatasi efektivitasnya dalam
desinfektan sistem saluran akar secara keseluruhan setelah penggunaan
jangka pendek.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Javidi, Maryam, DDS, MS, Mina Zarei DDS, MMS, Farzaneh Afkhami
DDS. Antibacterial effect of calcium hydroxide on intraluminal and
intratubular Enterococcus faecalis. IEJ Iranian Endodontic Journal
2011;6(3):103-106.
2. Gomes, B. P. F. A, S. F.C.Souza, C.C.R. Ferraz, F. B. Teixeira, A. A.
Zaia, L. Valdrighi & F. J. Souza-Filho. Effectiveness of 2% chlorhexidine
gel and calcium hydroxide against Enterococcus faecalis in bovine root
dentin in vitro. International Endodontic Journal, 36, 267-275, 2003.
3. B, Gaikwad, Banga KS, Tharoke AJ. Effect of Calcium hydroxide as an
intracanal dressing on apical seal An in-vitro study. Endodontology,
Vol.12. 2000.
4. Khan, Dr. Sheeba, Dr Nasir K. Inamdar, Dr. Akash, Dr.GK Meshram,
Dr. MP Singh, Dr.Hemanth Chaurasia. Calcium Hydroxide A Greal
Calcific Wall. Journal of Orafacial Research. Volume 1: Issue 1 : 2011.
5. Gomez, Brenda Paula Figueiredo de, Caio Cezar Randi Ferraz, Morgana
Eli Vianna, Pedro Luiz Rosalen, Alexandre Augusto Zaia, Fabricio
Batista Teixeira, Francisco Jose de Souza-Filho. In Vitro Antimicrobial
Activity of Calcium Hydroxide Pastes and their Vehicles Against Selected
Microorganisms. Brazil Dental Journal 1 3 (3) 2002.
6. Lana, Patricia Elaine Panicali, Miriam Fatima Zaccaro Scelza, Licino
Esmeraldo Silva, Ana Luiza de Mattos-Guaraldi, aphael Hirata Junior.
Antimicrobial Activity of Calcium Hydroxide Pastes on Enterococcus
faecalis Cultivated in Root Canal Systems. Brazin Dental Journal 20(1)
2009.
7. Siquera, J. F. Jr, H.P Lopes. Mechanisms of antimicrobial activity of
calcium hydroxide: a critical review. International Endodontic Journal,
32, 361-369, 2000.
8. Desai, Shalin, BDS and Nicholas Chandler, BDS, MSc, PhD. Calcium
Hydroxide-Based Root Canal Sealer.
American Association of
12
13