Anda di halaman 1dari 7

Multinational Organizations

Perusahaan atau organisasi yang beroperasi di berbagai negara disebut perusahaan


international (international firms) ataupun multinational corporations. Proses manajemen
stratejik pada multinational firms cenderung lebih kompleks akibat banyaknya variable
dan hubungan yang harus diperhitungkan. Multinational firms menghadapi ancaman yang
tak terbatas seperti tantangan sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah,
legal, teknologi dan kompetisi.
Faktor-faktor tersebut akan semakin meningkat jumlahnya seiring meningkatnya
range produk ataupun area geografis yang perusahaan miliki. Oleh karena itu, lebih
banyak waktu dan riset yang diperlukan untuk mengidentifikasi tren dari faktor-faktor
eksternal yang dihadapi perusahaan multinasional ketimbang perusahaan domestik.
Implementasi dari strategi perusahaan pun dapat lebih sulit dilakukan akibat perbedaan
budaya, norma, nilai-nilai dan etika pekerjaan. Perusahaan multinasional seringkali
dihadapkan pada kebutuhan untuk menjadi perusahaan yang kompetitif secara global dan
juga secara lokal.
Sebelum memasuki pasar internasional, perusahaan harus memperhatikan laporan
paten ataupun jurnal, mencari saran dari perusahaan riset,

berpartisipasi pada

international trade fairs, membentuk hubungan kerjasama, dan melakukan riset ekstensif
untuk mengurangi risiko dari memasuki area baru. Perusahaan juga dapat mengurangi
risiko tersebut dengan membeli asuransi.
Kelebihan dan Kekurangan Operasi Bisnis Internasional
Salah satu kelebihan terbesar dari operasi bisnis pada tingkat internasional adalah
meningkatnya jumlah pelanggan dan nilai penjualan. Peningkatan dari nilai penjualan
dan profit merupakan salah satu tujuan paling umum dari perusahaan dan menjadi salah
satu faktor yang digunakan untuk mengukur tingkat kesuksesan perusahaan.
Beberapa kelebihan dari operasi bisnis tingkat internasional adalah:
1. Perusahaan dapat meningkatkan jumlah pelanggan

2. Operasi bisnis di negara lain memungkinkan perusahaan untuk menggunakan


kelebihan kapasitasnya, mengurangi biaya per unit produk, dan menyebarkan
risiko ekonomi dengan memiliki pangsa pasar yang lebih luas
3. Perusahaan dapat memperoleh fasilitas produksi dengan biaya yang relative lebih
rendah di lokasi-lokasi yang dekat dengan bahan baku ataupun biaya pekerja yang
murah.
4. Kompetisi di negara asing bisa saja lebih longgar ketimbanga kompetisi di pasar
domestik
5. Operasi di negara asing dapa tmengurangi biaya cukai, biaya pajak dan perlakuan
politik yang lebih baik.
6. Perusahaan dapat mempelajari teknologi, budaya, dan praktik bisnis baru melalui
joint venture dan menyebarkan hubungan dengan calon pelanggan, pemasok,
kreditor ataupun distributor di negara asing.
7. Pasar global dapat menciptakan economies of scale bagi perusahaan. Produksi
pada skala besar dan efisiensi yang lebih baik memungkinkan adanya penjualan
yang lebih tinggi dan penawaran harga yang lebih rendah.
8. Power dan prestige dari perusahaan di negara domestik akan meningkat apabila
perusahaan beroperasi secara global. Peningkatan prestige ini dapat meningkatkan
kemampuan negosiasi perusahaan dengan kreditor, pemasok, distributor, dan
pihak-pihak lainnya.
Di sisi lain, terdapat beberapa kekurangan dari operasi bisnis pada tingkat internasional:
1. Operasi di negara asing dapat ditolak oleh beberapa golongan nasionalis
2. Perusahaan menghadapi faktor-faktor seperti perbedaan sosial, budaya,
demografi, lingkungan, politik, pemerintah, legal, teknologi, ekonomi, dan
kompetisi. Faktor-faktor tersebut dapat menyulitkan komunikasi di dalam
perusahaan.
3. Terdapat kecenderungan untuk meng-overestimasi kelemahan dan meremehkan
kelebihan competitor lokal. Sulit untuk terus mendapatkan informasi terkait
competitor di tingkat internasional.
4. Bahasa, budaya dan sistem nilai yang berbeda antar negara dapat menjadi
hambatan komunikasi dan manajemen perusahaan.
5. Perusahaan perlu memahami organisasi regional seperti European Economic
Community, the Latin American Free Trade Area, the International Bank for

Reconstruction and Development, dan International Finance Corporation


6. Menghadapi lebih dari satu sistem moneter dapat membuat operasi bisnis pada
tingkat internasional lebih kompleks.
Procter & Gamble mulai menjadi perusahaan global sejak tahun 1930 seiring dengan
akuisisi Thomas Hedley Co. P&G pun membangun international headquarters pertama di
Hedley House di Newcastle upon Tyne. Sekarang, Procter & Gamble telah beroperasi di
delapan area, yaitu Afrika, Asia, Australia & New Zealand, Eropa Timur & Tengah,
Amerika Latin, Timur Tengah, Amerika Utara, dan Eropa Barat. P&G pun membagi
operasi globalnya menjadi go-to-market organizations atau yang disebut P&G sebagai

Selling and Market Operations (SMO).

P&G memiliki

sebuah Global Business Service (GBS) model. Dengan menggunakan Global Business
Service (GBS) model ini, P&G ingin menurunkan biaya dan disaat bersamaan
meningkatkan kualitas serta produktifitas.

P&G memiliki innovation hubs yang didedikasikan sebagai fasilitas inovasi. Innovation
hubs tersebut berada di beberapa area, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Swiss, Brussel,

Bejing dan Singapura. Sesuai dengan GBS, P&G memiliki nilai-nilai yang menjadi
tujuan dari GBS. Nilai-nilai tersebut dan pencapaian oleh P&G selama beberapa tahun
belakangan adalah:
Cost Savings
P&G berhasil melakukan cost savings hingga sekitar 800 juta dollar. Biaya
sebagai % dari penjualan pun telah menurun sebesar 1/3 sejak tahun 2003
Scale
Standardisasi sistem P&G meningkat dari 27% hingga 60%. P&G juga dapat
menangani project workload 3 kali dari biasanya.
Innovasi
P&G telah dapat melakukan virtualisasi dari brand design dan development
Agility
P&G telah melakukan integrasi ataupun divestitures beberapa tahun belakangan
P&G memiliki riset operasi yang cukup baik dengan menggunakan pengolahan dan
analisis data. Sebagai contoh, divisi product supply analytics memiliki tim yang terdiri
dari 20 analis professional yang menggabungkan simulasi tingkat perusahaan dan risk
assessment software dengan in-house tool untuk membantu membangun supply chain,
meluncurkan brand baru, dan membangun internal workflow models. Menurut Glenn
Wegryn, associate director divisi product supply analytics, industri consumer product
adalah industri yang cost driven sehingga supply chain yang efisien dan efektif menjadi
sangat penting untuk menentukan profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu, riset operasi
dapat mengurangi biaya, mengurangi persediaan dan meningkatkan pertumbuhan P&G
secara global.
Salah satu bukti dari pentingnya riset operasi di P&G adalah rekomendasi Wegryn dan
timnya mengenai pabrik manufaktur yang terlalu banyak di seluruh dunia. Wegryn dan

timnya memberikan sejumlah teknik dan data yang membantu perusahaan menutup
beberapa pabrik yang menyebabkan kelebihan kapasitas. P&G pun berhasil membangun
kebijakan inventory holding yang lebih baik, mengoptimalisasi supply chain dan
menghemat biaya lebih dari 1 milyar dollar.
P&G sebagai perusahaan global pun terekspos pada risiko perubahan nilai tukar. Oleh
karena itu, P&G menggunakan software yang juga dibangun oleh tim analytics
perusahaan untuk menghadapi tantangan dari perdagangan internasional dan finansial.
P&G memiliki software yang dapat memprediksi optimal exchange rates yang dapat
menjadi informasi tambahan bagi manajer produksi untuk menentukan manufaktur dan
sourcing dari produk-produk P&G. Informasi ini menjadi penting untuk meminimalisir
exchange rate exposure, dan meningkatkan profit margin perusahaan.
Untuk menangani isu perbedaan kebijakan pemerintahan di berbagai negara, P&G
memiliki Global Government Relations & Public Policy team (P&G GGRPP). P&G
GGRPP memberikan edukasi terkait isu kebijakan publik dan legislatif pada pengambil
keputusan dan key stakeholders di berbagai branch office di negara-negara P&G
beroperasi. P&G GGRPP juga memfasilitasi pertukaran informasi antara pengambil
keputusan dengan pemerintah setempat ataupun organisasi yang membuat kebijakan
publik.
Dengan berbagai teknik yang digunakan P&G untuk menangani risiko dari operasi
global, P&G terbukti telah menjadi top consumer product company di beberapa negara.
Nilai penjualan global dari P&G adalah sebesar 83,1 milyar dollar dan 61 persen
penjualan berasal dari area diluar Amerika Serikat. Penjualan P&G di Amerika Serikat
pun mengalami pertumbuhan yang relatif rendah yaitu hanya sebesar 3,5 persen
sedangkan pertumbuhan penjualan di negara-negara lain jauh lebih pesar. Hal ini
menunjukkan posisi P&G sebagai top consumer product company yang cukup baik, serta
potensi P&G untuk terus berkembang di tingkat global.

5 pasar asing utama P&G adalah Cina, Brazil, Inggris, Rusia dan Jerman. Cina
menyumbang nilai penjualan sebesar 10 milyar dollar dan telah bertumbuh cukup pesat
sejak tahun 2009, yaitu sebesar 63,3%. P&G pun melihat bahwa Cina merupakan salah
satu pasar paling profitable, kedua setelah Amerika Serikat. P&G memiliki 10 pabrik di
Cina sejak tahun 2010. Produk beauty and personal care, paper, dan deterjen menjadi
range produk yang memberikan proporsi nilai penjualan cukup besar di Cina. Sedangkan
Brazil menyumbang 5,6 milyar dollar pada nilai penjualan global. Pertumbuhan
penjualan Brazil pun sangat pesat yaitu sebesar 91,9%. P&G memiliki empat pabrik di
Rio, Brazil. Range produk beauty and personal care, paper, dan home care oleh P&G
menjadi unggulan di negara Brazil. Eksekutif P&G pun berpendapat bahwa Brazil
menjadi pasar yang sangat potensial dimana konsumen Brazil cenderung lebih
menginginkan produk yang memiliki harga premium, seperti contohnya Oral-B 3D
White.
Inggris adalah negara ketiga di pasar global yang cukup dianggap menguntungkan
dengan nilai penjualan 5,2 milyar dollar. Walaupun pertumbuhan penjualan Inggris tidak
sebesar Brazil dan Cina, yaitu hanya sebesar 13,7 persen, Inggris tetap menjadi negara
dengan pasar terkuat bagi P&G di Eropa. Inggris juga merupakan negara dimana P&G
paling lama beroperasi, yaitu sejak tahun 1930 sehingga brand portfolio P&G di Inggris
pun cukup beragam. P&G memiliki 4 pabrik di Inggris.
Rusia menjadi negara ke-empat dan disusul oleh Jerman. Rusia menyumbang nilai
penjualan sebesar 4,4 milyar dollar dan bertumbuh cukup pesat sebesar 40,3 persen. P&G

memiliki tiga pabrik di Rusia. Di Jerman, pertumbuhan penjualan P&G memang


melebihi pertumbuhan penjualan di Amerika Serikat, yaitu sebesar 4.8 persen. Namun
nilai pertumbuhan ini memang tidak begitu tinggi apabila dibandingkan negara asing
utama lainnya, dan mengingat nilai penjualan Jerman pun hanya sebesar 4,2 milyar
dollar.
http://www.cincinnati.com/story/money/2014/09/06/guess-countries-rise-pg/15203945/
http://www.cbsnews.com/news/how-operations-research-drives-success-at-pg/

Anda mungkin juga menyukai