Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEMBAHASAN
PENYELESAIAN AUDIT: SUBSEQUENT EVENT
Laporan auditor independen umumnya diterbitkan dalam hubungannya dengan laporan
keuangan historis yang dimaksudkan untuk menyajikan posisi keuangan pada tanggal tertentu
dan hasil usaha, perubahan ekuitas, serta arus kas untuk periode yang berakhir pada tanggal
tersebut. Namun, ada peristiwa atau transaksi yang kadang-kadang terjadi sesudah tanggal
tersebut tetapi sebelum diterbitkannya laporan keuangan dan laporan audit, yang mempunyai
akibat material terhadap laporan keuangan, sehingga memerlukan penyesuaian atau
pengungkapan dalam laporan-laporan tersebut.
Misalnya, auditor mengaudit laporan keuangan per 31 Desember 2007 dan menerbitkan
laporan auditor independen (opini auditor) pada tanggal 22 Maret 2008. Selama pelaksanaan
audit, auditor harus memperhatikan kemungkinan adanya peristiwa atau transaksi yang terjadi
setelah tanggal 31 Desember 2007 sampai tanggal 22 Maret 2008 yang memerlukan penyesuaian
atau pengungkapan dalam laporan keuangan auditan per 31 Desember 2007 tersebut.
Peristiwa atau transaksi tersebut di atas merupakan Peristiwa Kemudian atau Peristiwa
Setelah Tanggal Neraca (Subsequent Events) yang diatur dalam Standar Profesional Akuntan
Publik (SPAP) SA Seksi 560 (PSA No. 46) tentang Peristiwa Kemudian serta Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 8 (Revisi 2003) tentang Peristiwa Setelah Tanggal Neraca.
Peristiwa kemudian atau subsequent event atau post-statement event adalah peristiwa
kemudian yang terjadi dalam periode sejak tanggal neraca sampai dengan tanggal selesainya
pekerjaan lapangan. Dalam periode peristiwa kemudian (subsequent period) kemungkinan terjadi
peristiwa-peristiwa yang mempunyai pengaruh yang material terhadap penyajian informasi yang
tercantum di dalam laporan keuangan. Auditor berkepentingan untuk menjelaskan terjadinya
peristiwa kemudian ini di dalam laporan auditornya, jika dampak peristiwa tersebut terhadap
laporan keuangan aufitan material, sehingga diperkirakan jika auditor tidak berbuat demikian,
pemakai laporan keuangan akan melakukan keputusan yang salah.
1.1
xxx
Hutang Dagang
xxx
xxx
Hutang Dagang
xxx
Akibatnya per tanggal neraca tetap terlihat saldo barang dalam perjalanan dan terjadi dua
kali pencatatan hutang dagang :
Persediaan
xxx
xxx
xxx
xxx
4. Untuk memastikan kewajiban dan beban yang masih harus dibayar yang tercantum di
neraca per tanggal neraca, merupakan kewajiban perusahaan yang akan dilunasi pada saat
jatuh temponya (sesudah tanggal neraca).
5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per tanggal
neraca.
Menurut Sukrisno Agoes (2004:138), subsequent event yang harus di audit oleh akuntan
publik adalah:
2
1. Subsequent Collection
Penagihan
sesudah
tanggal
neraca,
sampai
mendekati
selesainya
pekerjaan
lapangan/audit field work, dan dilaksanakan dalam pemeriksaan piutang, dan barang dalam
perjalanan
2. Subsequent Payment
Pembayaran sesudah tanggal neraca sampai mendekati selesainya audit field work, dan
dilaksanakan pada saat pemeriksaan hutang dan biaya yang masih harus dibayar.
Peristiwa kemudian yang perlu dijelaskan di dalam laporan audit:
1.
2.
3.
Peristiwa yang terjadi dalam periode sejak tanggal neraca sampai dengan tanggal selesainya
pekerjaan lapangan.
3. Pembelian dan pelepasan aset dalam jumlah yang signifikan, atau pengambilalihan
aset oleh pemerintah
4. Perubahan abnormal atas harga aset atau nilai tukar mata uang asing setelah tanggal
neraca
5. Perubahan tarif pajak atau peraturan perpajakan yang diberlakukan atau diumumkan
setelah tanggal neraca dan memiliki pengaruh yang signifikan pada aset dan
kewajiban pajak kini dan tangguhan
6. Kerugian aktiva tetap atau persediaan yang diakibatkan oleh kebakaran
Peristiwa Kemudian
Bank klien bangkrut.
Keputusan pengadilan yang menyita data klien.
Perampokan, pencurian dan penggelapan kas yang jumlahnya
Piutang Usaha
Investasi
bawah kosnya.
Kerugian karena kebakaran atau bencana alam yang lain,
yang tidak diasuransikan.
Kenaikan atau penurunan drastis harga pasar sediaan.
Perubahan metode penentuan harga sediaan.
Penggunaan sediaan yang bersifat luar biasa sebagai jaminan
Aktiva Tetap
penarikan kredit.
Kerugian karena kebakaran atau bencana alam yang lain,
yang tidak diasuransikan.
Rencana perluasan usaha atau pengurangan dana.
Penilaian aktiva tetap.
Keusangan aktiva tetap karena perubahan yang mendadak
pada permintaan atau produk yang dihasilkan.
Utang Lancar
Modal Saham
pembelian
saham
sebagai treasury
Laba
Earnings)
luar
biasa,
yang
Unsur lain
laporan yang biasanya sama dengan tanggal berakhirnya pekerjaan lapangan. Tanggungjawab ini
dilaksanakan dengan dua cara berikut:
1.
2.
a. Membaca laporan keuangan interim yang terakhir yang terakhir, membandingkan laporan
keuangan interim dengan laporan keuangan yang akan dilaporkan dan membuat berbagai
perbandingan lainnya yang dipertimbangkan cukup memadai sesuai dengan kondisi ada.
Prosedur ini meliputi:
1. Periksa pengeluaran dan penerimaan kas sesudah tanggal neraca, sampai
mendekati tanggal selesainya audit field work,
7
2. Periksa bukti pengeluaran dan penerimaan barang sesudah tanggal neraca, sampai
mendekati tanggal selesainya audit field work,
3. Periksa cut-off pembelian dan penjualan,
4. Review laporan keuangan interim untuk periode sesudah tanggal neraca,
5. Minta copy notulen rapat direksi, dewan komisaris, pemegang saham, periksa
apakah ada commitment dari perusahaan yang baru dipenuhi pada periode
sesudah tanggal neraca,
b. Mengajukan pertanyaan dan membicarakan dengan pejabat atau eksekutif yang
bertanggungjawab atas masalah keuangan dan akuntansi tentang :
Apakah ada utang bersyarat yang cukup besar atau komitmen yang terjadi
pada tanggal neraca yang dilaporkan atau pada tanggal pertanyaan diajukan.
Apakah ada perubahan yang cukup signifikan dalam modal saham, utang
jangka panjang, atau modal kerja sampai pada tanggal pertanyaan diajukan.
Status sekarang mengenai unsur dalam laporan keuangan yang dilaporkan,
yang dipertanggungjawabkan berdasarkan data sementara, awal, atau data
yang tidak konklusif.
Apakah penyesuaian yang tidak biasanya terjadi telah dibuat selama periode
dari tanggal neraca sampai dengan tanggal pertanyaan diajukan.
c. Membaca notulen rapat pemegang saham, direktur, komite resmi lainnya, apabila
notulen rapat tidak tersedia, auditor mengajukan pertanyaan mengenai masalah yang
dibicarakan dalam rapat tersebut.
d. Mengajukan pertanyaan kepada konsultan hukum klien tentang adanya tuntutan
hukum, klaim, dan keputusan pengadilan.
e. Mendapatkan surat pernyataan dari pejabat yang berwenang, umumnya adalah
presiden direktur dan direktur keuangan, yang bertanggal sama dengan tanggal
laporan aduit, tentang apakah setiap peristiwa yang telah terjadi setelah tanggal
laporan keuangan yang dilaporkan oleh auditor independen, menurut pandangan para
eksekutif tersebut memerlukan penyesuaaian atau pengungkapan dalam laporan
tersebut.
8
1.4
transaksi, atau kejadian yang terjadi pada tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan audit.
1.5
dinyatakan selesai:
1. Seluruh kertas kerja pemeriksaan harus diparaf oleh pembuatnya dan direview oleh
atasannya.
2. Hasil review harus didokumentasikan dalam suatu review notes dan harus dijawab oleh
staf yang direview (reviewee) secara tertulis.
3. Daftar audit adjustment harus disusun, lengkap dengan index working papernya,
diskusikan dengan klien.
4. Audit adjustment yang sudah disetujui klien harus diposting ke masing-masing kertas
kerja yang berkaitan.
5. Draft report disusun oleh auditor in-charge (pimpinan tim audit), direview oleh audit
manager dan audit partner.
6. Sebelum kertas kerja pemeriksaan dan draft report di review oleh audit manager dan
audit partner, maka audit supervisor harus menyusun notes to PPM (catatan untuk
Partner, Principal dan Manager).
7. Setelah draft report direview dan disetujui PPM, diskusikan dengan klien. Jika klien
setuju, buat final audit report.
9
8. Sebelum laporan audit diserahkan kepada klien, auditor harus meminta Surat Pernyataan
Langganan dari klien. Tanggal surat harus sama dengan tanggal selesainya audit field
work dan tanggal laporan audit.
9. Auditor membuat draft management letter, setelah direview dan disetujui PPM,
diskusikan dengan klien. Klien setuju, buat management letter final untuk klien
10. Tahap akhir, selesaikan urusan pelunasan audit fee
11. Dalam audit working papers, cantumkan catatan untuk audit tahun berikutnya.
12. Opini yang diberikan, tergantung hasil pemeriksaan
13. Dalam mereview kertas kerja pemeriksaan, KAP sebaiknya mempunyai daftar Audit
Working Papers Review Guide.
1.6
keuangan akan menyebabkan auditor tidak dapat memberi pendapat wajar dengan penegcualian.
Tergantung materialitasnya, auditor harus memberi pendapat wajar dengan pengecualian atau
pendapat tidak wajar karena laporan keuangan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi berlaku umum.
1.7
atas peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal dan penerbitan laporan auditor, penemuan
faktor yang ada, dan penemuan prosedur yang dihilangkan.
melakukan pengungkapan atau penyesuaian atas laporan keuangan untuk peristiwa itu. Apabila
penyesuaian diperlukan dan manajemen secara layak mengubah laporan tersebut, maka auditor
dapat mengeluar laporan audit standar. Apabila pengungkapan yang diperlukan dibuat oleh
manajemen, auditor juga dapat mengeluarkan laporan standar asalkan laporan itu diberi tanggal
agar sesuai dengan tanggal peristiwa kemudian.
Tanggal ganda (dual dating) adalah praktik yang paling umum karena memberi tanggal
kembali atas keseluruhan laporan akan memperluas tanggung jawab auditor secara keseluruhan
di luar penyelesaian pekerjaan lapangan. Ketika memberi tanggal kembali, auditor harus
memperpanjang prosedur review atas peristiwa kemudian sampai tanggal terakhir.
Jika penyesuaian atau pengungkapan peristiwa kemudian dilakukan dalam laporan audit
atau laporan keuangan maka auditor dapat memilih menggunakan tanggal ganda atau tanggal
kemudian dalam laporan auditnya.
Dalam metode tanggal ganda, tanggung jawab auditor untuk peristiwa yang terjadi
setelah tanggal selesainya pekerjaan lapangan dibatasi pada peristiwa tertentu yang secara
spesifik disebut atau diungkapkan dalam laporan audit (atau laporan keuangan). Contoh tanggal
ganda : 10 Februari 2001, kecuali untuk catatan nomor , yang bertanggal 3 Maret 2001.
Pada metode tanggal kemudian (tanggal peristiwa yang terjadi setelah tanggal selesainya
pekerjaan lapangan), tanggung jawab auditor untuk peristiwa kemudian diperluas sampai dengan
tanggal laporan audit. Dalam hal ini auditor mengundur tanggal laporan audit dari tanggal
selesainya pekerjaan lapangan ke tanggal terjadinya peristiwa yang menyebabkan auditor
menggunakan tanggal kemudian.
Pemberitahuan kepada klien bahwa laporan auditor harus tidak lagi di hubungkan dengan
laporan keuangan.
Pemberitahuan kepada badan pengatur yang memiliki kekuasaan terhadap klien bahwa
laporan auditor tidak lagi dapat lagi di andalkan.
Pemberitahuan (biasanya melalui badan pengatur )kepada setiap orang yang diketahui
oleh auditor meletakkan keperecayaan terhadap laporan keuangan bahwa laporan
auditnya tidak lagi dapat di handalkan.
SA 561.09 memberi pedoman bagi auditor dalam menyampaikan pemberitahuan kepada
pihak-pihak selain kepada klien. Jika auditor telah dapat melakukan penyelidikan yang
memuaskan terhadap informasi dan telah menentukan bahwa informasi tersebut handal, maka ia
harus menjelaskan dampak informasi yang diperoleh kemudian terhadap laporan keuangan dan
laporan auditor.Jika klien tidak mau berkerja sama dan auditor tidak dapat melakukan
penyelidikan yang memuaskan, maka tanpa mengungkapkan informasi tersebut, auditor harus:
1) Menyebutkan bahwa klien tidak mau bekerja sama, dan
12
2) Menyatakan bahwa informasi tersebut benar,dan laporan auditor tidak lagi dapat
dihandalkan.
c. Penemuan Prosedur Yang Dihilangkan
Setelah tanggal laporan audit, auditor mungkin berkesimpulan bahwa satu atau lebih
prosedur audit yang dipandang perlu pada saat audit, dengan adanya keadaan kemudian, tidak
dilaksanakan dalam audit atas laporan keuangan, namun tidak terdapat petunjuk bahwa laporan
keuangan tersebut disajikan tidak wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau
atas basis akuntansi komprehensip yang lain. Standar auditing tidak mengharuskan auditor untuk
melakukan review pasca audit apapun atas pekerjaan yang telah dilakukannya. Jika auditor
berkesimpulan bahwa prosedur auditing yang di pandang perlu pada saat audit dalam keadaan
yang kemudian yang terjadi, jika dilaksanakan dalam audit terhadap laporan keuangan, ia harus
menentukan
pentingnya
prosedur
audit
yang
tidak
dilaksanakan
tersebut
terhadap
kemampuannya sekarang dalam mendukung pendapat yang telah dinyatakan sebelumnya tas
laporan keuangan sebagai keseluruhan.
Apabila dasar yang memuaskan untuk menyatakan pendapat telah diperoleh dan buktibukti mendukung pendapat yang dinyatakan, auditor tidak mempunyai tanggung jawab lagi.
Tetapi, jika pelaksanaan prosedur yang dihilangkan mengungkapkan fakta yang ada pada tanggal
laporan sehingga akan mengubah pendapat yang dinyatakan sebelumnya, auditor harus
mengikuti prosedur pemberitahuan yang diuraikan dalam paragraph terakhir dari bagian
terdahulu untuk mencegah ketergantungan selanjutnya atas laporan bersangkutan. Jika auditor
tidak dapat melaksanakan prosedur alternatif atau yang dihilangkan, maka auditor dapat
berkonsultasi dengan pengacara untuk menentukan tindakan yang tepat.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
13
Subsequent Events adalah peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca
tetapi sebelum diterbitkannya laporan audit yang mempunyai akibat yang material terhadap
laporan keuangan dan memerlukan penyesuaian atau pengungkapan dalam laporan tersebut.
Terdapat 2 jenis subsequent eventmerujuk pada PSAK no. 46, yakni:
1. Peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang ada
pada tanggal neraca dan berdampak terhadap taksiran yang melekat dalam proses
penyusunan laporan keuangan.
2. Peristiwa yang menyediakan tambahan bukti yang berhubungan dengan kondisi yang tidak
ada pada tanggal neraca, namun kondisi tersebut ada sesudah tanggal neraca.
Salah satu tujuan dilakukan pemeriksaan subsequent event adalah Menentukan
keberadaan kejadian penting sesudah tanggal neraca yang membutuhkan penyesuaian terhadap
laporan keuangan atau memerlukan pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan agar
tidak menyesatkan pengguna laporan keuangan.
Kegagalan untuk mencatat atau mengungkapan peristiwa kemudian dalam laporan
keuangan akan menyebabkan auditor tidak dapat memberi pendapat wajar dengan penegcualian.
Tanggung jawab setelah audit (post audit responsibility) mencakup pertimbangan
atas peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal dan penerbitan laporan auditor, penemuan
faktor yang ada, dan penemuan prosedur yang dihilangkan.
DAFTAR PUSTAKA
14