13 Balasan
Bismillahirrahmanirrahim.
Saya menyukai tulisan yang rapi.
Semenjak awal mengenal Linux, saya
telah mengenal banyak PDF yang rapi. Ternyata PDF-PDF tersebut ditulis dengan ,
bukan dengan Microsoft Word seperti yang saya sangka. Sejak itu saya tertarik.
Namun baru pada 22 Oktober 2013 saya menginstal untuk pertama kalinya. Ternyata
sangat menarik. Jauh lebih menarik daripada Writer atau Word. Saya bisa
mengendalikan seluruh dokumen semau saya tetapi otomatis rapi. Dan semangat
menulis saya bangkit kembali setelah mencoba ini. Sungguh luar biasa
menyenangkan. Saya ingin menunjukkan betapa mudah dan rapinya LaTeX.
LaTeX di Ubuntu
Saya menginstal Gummi selaku GUI
untuk . Mengapa? Karena setelah saya
membaca beberapa artikel perbandingan GUI untuk , saya memilih yang memiliki live
preview. Sejauh ini baru Texmaker dan Gummi saja yang saya temukan. Sesungguhnya
saya lebih menyukai Texmaker karena tampilannya keren sekali (seperti Qt Creator).
Namun akhirnya pilihan saya jatuh pada Gummi. Ia yang paling kecil ukuran
unduhannya (sekitar 300 MB) dibanding yang lain. Memang besar, tetapi kalau
hasilnya serapi ini, 300 MB cuma angin lalu. Gambar ini diambil di KDE yang belum
terinstal qtcurve, sehingga tampilan Gummi (GTK) terkesan kurang menarik.
kesulitan memakainya. Namun saya mulai tertarik sejak melihat komputer seorang
pengguna Windows yang di situ terdapat Texmaker. Ah, indah! Yang kedua, saya
memberanikan diri mencari artikelnya. Subhanallah, saya menemukan artikel
http://tex.stackexchange.com/questions/339/latex-editors-ides dan harus saya akui
artikel ini penyebab saya bersikeras ingin menggunakan . Ya, di situ ada banyak
skrinsot Texmaker, Gummi, Vim, dan editor lain yang demikian indah. Berikut ini
skrinsot dari laman tersebut. Siapa tak tergoda mencobanya?
Texmaker
Texstudio
Texworks
Vim & LaTeX Extension
Dan tidak akan saya lupakan, sebuah
buku karya Kang Tedy Tirtawidjaja
yang membahas secara komplet sehingga menumbuhkan semangat saya mencoba. Buku
inilah yang pertama kali memprovokasi saya untuk mencoba . Saya memperoleh dasardasar menulis dengan awalnya dari buku ini. Akhirnya saya bisa menerapkannya.
Terima kasih, Kang Tedy! Unduh bukunya di http://budi.insan.co.id/docs/membuat
%20dokumen%20dengan%20latex%20-%20ver.0.3.pdf .
Salah satu
halaman
buku tersebut
Apa
Kelebihan LaTeX?
memiliki sintaks yang mirip
HTML, dan sama sekali tidak sulit. Anda hanya butuh beberapa hari saja untuk
bisa menggunakan (saya mulai menggunakan LaTeX 5 hari lalu/22 Oktober 2013).
itu gratis.
Tak
pernah
saya
mengira
tulisan
saya
bisa
serapi
ini.
Tak
putusputus
rasa
hati
ingin
memandangnya. Padahal saya baru memakai sedikit kode . Dan tujuan saya menginstal
Gummi di Ubuntu adalah menulis seluruh versi PDF untuk posting selanjutnya dengan
LaTeX.
http://www.andy-roberts.net/res/writing/latex/original_toc.pdf
http://en.wikibooks.org/wiki/LaTeX/Colors
http://www.maths.tcd.ie/~dwilkins/LaTeXPrimer/GSWLaTeX.pdf
http://www.tug.org/twg/mactex/tutorials/ltxprimer-1.0.pdf
http://latex-project.org/guides/usrguide.pdf
http://www.ling.ohio-state.edu//events/lcc/tutorials/intro-latex.pdf
http://tex.stackexchange.com/questions/38978/how-can-i-manually-install-alatex-package-debian-ubuntu-linux
http://tex.stackexchange.com/questions/867/syntax-coloring-in-latex
http://texblog.org/2011/06/11/latex-syntax-highlighting-examples/
http://tex.stackexchange.com/questions/83882/how-to-highlight-python-syntaxin-latex-listings-lstinputlistings-command
About these ads