Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN PINJAMAN

DAERAH
Lienggar
Rahadiantino
Angga
Permana Jati

Azif Zardafi
Anugraha

Yogi Agung
Prasetyo

Hari Santosa

Masalah Pinjaman Daerah


Sulawesi Tenggara

Sulawesi Selatan

Pusat Investasi Pemerintah


(PIP) menyetujui usulan
Pinjaman daerah untuk
pinjaman Pemerintah Provinsi
peningkatan sarana
(Pemprov) Sulsel senilai Rp 500
miliar. Namun, Pemprov tanda
prasarana publik dan
tanya besar karena ada
mencukupi kebutuhan
kesalahan awal dalam proses
masyarakat.
pengajuannya. Seharusnya
pengajuan pinjaman Pemprov
menerima pinjaman
mengikutsertakan persetujuan
daerah sebesar Rp
DPRD Sulsel sejak awal tapi
170.000.000.000,00
ternyata ada kesalah
pahamana tentang prosedur
dari Mendagri
proposal dana pinjaman antara
Pemprov dengan PIP.

Manfaat Pinjaman Daerah


Untuk
menutup
defisit belanja
daerah

Membiayai
pelaksanaan
kegiatan
daerah

untuk
membiayai
pelayanan
publik

membiayai
kegiata
investasi
sarana sarana
prasarana

Persyaratan Pinjaman Daerah


(PP RI no 54 Tahun 2005)
Jumlah Kumulatif Pokok Pinjaman Daerah

BMP = (Jumlah kumulatif pokok pinjaman daerah


/Penerimaan Umum APBD t-1) x 100 75 %
Maksudnya : Jumlah kumulatif pokok pinjaman
daerah yang wajib dibayar adalah jumlah pokok
pinjaman lama yang belum dibayar (termasuk
akumulasi bunga yang sudah dikapitalisasi),
ditambah dengan jumlah pokok pinjaman yang akan
diterima dalam tahun tersebut.

Prosedur Pengajuan Pinjaman


Penyusunan Proposal dalam bentuk Kerangka
Acuan Kegaiatan (KAK) Pinjaman Daerah
Melampirkan
Melampirkan analisis kelayakan kegiatan
yang akan diusulkan
dan tinjauan aspek
untuk didanai melalui
ekonomi daerah
pinjaman daerah

Kegagalan Alokasi Dana


Pinjaman

kurang
matangnya
perencanaan
kegiatan

tahap
implementasi
tidak sesuai
dengan jadwal
pekerjaan

mutu dan kualitas hasil


kerja rendah

Kesimpulan
Arah dan strategi pinjaman daerah, harus
mengkaji dan meneliti study kelayakan apakah sudah
akurat, sehingga kegiatan yang direncanakan
menggunakan dana Pinjaman Daerah yang dapat
berfungsi dan memberikan kontrinusi pendapatan
dalam APBD serta mampu membayar pokok hutang
berserta bunga.
Selanjutnya kebutuhan tersebut diselaraskan
dengan kemampuan keuangan yang ada. Selain itu,
dalam pengajuan harus sesuai dengan ketentuan dan
kriteria yang ada serta mencantumkan penggunaan
dana yang jelas dan transparansi.

Anda mungkin juga menyukai