PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya
sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia
baik dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan
keilmuannya maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahanperubahan yang terjadi di lingkungannya setiap saat.
Ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan
tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik
intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan
menimbulkan berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan
asuhan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat di perkirakan terjadi
atau tidak terjadi di masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter,
social, politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat,
hari kematian ataupun tentang krisis.
Legal adalah sesuatu yang di anggap sah oleh hukum dan undang-undang
(Kamus Besar Bahasa Indonesia).Aspek legal yang sering pula disebut dasar
hukum praktik keperawatan mengacu pada hukum nasional yang berlaku di
suatu negara. Hukum bermaksud melindungi hak publik, misalnya undangundang keperawatan bermaksud melindungi hak publik dan kemudian
melindungi hak perawatan.
Praktik keperawatan adalah Tindakan mandiri perawat professional
melalui kerja sama bersifat kolaboratif dengan pasien/klien dan tenaga
kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup
wewenang dan tanggung jawabnya.
Karakteristik praktik keperawatan professional
1.
2.
3.
4.
6.
hal
praktik
keperawatan,
perlu
diperhatikan
peraturan
perundangan
ini
memuat
aturan
yang
mengatur
Tingkat Atas
(SLTA),
misalnya
Sekolah
Perawat
Kesehatan.
b.
c.
d.
Program
pendidikan
berkelanjutan/pelatihan
yang
dapat
2.
b.
c.
d.
B. Klasifikasi
1.
membela hak-haknya.
Klien mempunyai hak legal yang diakui secara hukun untuk
mendapatkan pelayanan yang aman dan kompeten. Perhatian terhadap
legal dan etik yang dimunculkan oleh konsumen telah mengubah sistem
pelayanan kesehatan. Kebijakan yang ada dalam institusi menetapkan
prosedur yang tepat untuk mendapatkan persetujuan klien terhadap
tindakan pengobatan yang dilaksanakan. Institusi telah membentuk
berbagai komite etik untuk meninjau praktik profesional dan memberi
pedoman bila hak-hak klien terancam. Perhatian lebih juga diberikan
pada advokasi klien sehingga pemberi pelayanan kesehatan semakin
bersungguh-sungguh untuk tetap memberikan informasi kepada klien dan
keluarganya bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan.
3.
b.
seseorang,
masyarakat
akan
membawanya
ke
persidangan.
4.
Contoh :
1) Kecerobohan luar biasa yang menunjukkan bahwa pelaku tidak
mengindahkan sama sekali nyawa orang lain (korban).
Kejahatan ini dapat dikenakan tindak perdata maupun pidana.
2) Kealpaan
mematuhi
mengakibatkan
undang-undang
tewasnya
orang
kesehatan
lain
yang
atau
Contoh :
1) Sembarangan menguras barang pribadi klien (pakaian, uang,
kacamata, dll) sehingga rusak atau hilang.
2) Tidak menjawab tanda panggilan klien yang di rawat sehingga
klien mencoba mengatasinya sendiri dan terjadi cedera.
3) Tidak melakukan tindakan perlindungan pada klien yang
mengakibatkan klien cedera, misalnya tidak mengambilkan air
e.
khusus
menyatakan
yang
bahwa
ditandatangani
rumah
sakit
yang
klien/keluarga,
yang
bersanguktan
tidak
g.
klien
dioperasi
tanpa
persetujuan
yang
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
10
http://shabrinaazz.blogspot.com/2012/12/isu-legal-dalam-praktikkeperawatan.html
http://nenesekaandriyana.blogspot.com/2011/10/isu-legal-dalam-praktekkeperawatan.html
http://findarticles. com/ p/ articles/mi_m0FSW/is_4_18/ai_n18610226
http://www.inna-ppni.or.id/ index.php?name =News &file=article&sid=71
http://penunjangperawat.blogspot.com/
11