Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR

DRAFT

Tujuan Instruksional Umum


Pengetahuan Dasar-dasar Teknik Pembakaran dan Bahan Bakar
Tujuan Instruksional Khusus
Pengetahuan mengenai draft (cerobong)

Cerobong (Draft)
Suatu gaya yang mengakibatkan adanya aliran fluida atau juga
disebut DRAFT disebabkan karena adanya suatu perbandingan
tekanan dari fluida itu sendiri.
Di dalam praktek pada ketel uap yang menggunakan energi
panas yang didapat dari proses pembakaran, maka untuk menjamin
kelangsungan pembakaran secara baik diperlukan penyediaan udara
pembakaran dan pengeluaran gas hasil secara baik juga. Untuk
maksud tersebut di atas dibutuhkan adanya aliran udara yang dalam
hal ini ditimbulkan oleh draft, dengan menggunakan cerobong (stack),
fan blower atau kombinasi keduanya dan jet dari pada uap bisa
diperoleh draft tersebut.
Dari penjelasan diatas bisa dinyatakan bahwa draft dibagi dalam
dua bentuk/macam yaitu natural dan buatan.
- Secara Natural

: dengan pemakaian cerobong

- Secara Buatan

- draft mekanis
1. draft hisap
2. draft tekan
3. draft seimbang
- Jet uap
1. draft hisap
2. draft tekan

DRAFT

90

TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR

9.1. Draft Natural


Pertimbangkan pada instalasi pembangkit tenaga uap yang terdiri
dari ketel (di dalamnya terdapat tungku bakar), economizer (pemanas
air pendahuluan), saluran gas dan cerobong asap lihat skema pada
gambar 9.1
Pada kondisi pertama dimana dalam hal ini api belum dinyalakan.
Tekanan atmosfer pada semua titik A,B,C,D dan E dengan ketinggian
tungku bakar adalah sama (P1). Tekanan pada semua titik dengan
ketinggian cerobong a,b,c,d dan e juga sama (P 2).

Gambar 9.1 Sistem Tarikan Cerobong


Sumber : T. Pembakaran & Bahan Bakar, 1990 : 192
Sekarang pertimbangkan bahwa api dinyalakan (kondisi kedua) maka
cerobong akan dipenuhi dengan gas panas. Keadaan ini tidak merubah
tekanan atmosfir pada puncak cerobong, yaitu tetap sama dengan P 2.
Tekanan diluar ketel pada ketinggian tungku bakar tidak
berubah,

tetap

sama

dengan

P1.

Tetapi

pada

dasar

cerobong

mempunyai tekanan P2 + tekanan karena tinggi kolom gas panas H


dan tekanan P1 = P2 + tekanan karena tinggi kolom udara dingin H.
Dalam hal ini :
P2 + tekanan dari tinggi kolom H udara dingin sehingga tekanan
pada tungku bakar (karena tekanan kolom gas panas). Ini semua

DRAFT

91

TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR

mengakibatkan adanya perbedaan dalam tekanan statis antara tungku


bakar dan dasar cerobong yang ditimbulkan oleh kolom udara dingin H
dan kolom panas dengan tinggi kolom gas panas H. Perbedaan
tersebut disebut DRAFT STATIS yang setara dengan tinggi kolom gas
panas h, dan dinyatakan dalam mm H2O. Karena draft tersebut maka
udara akan terisap masuk keruang tungku bakar, economizer dan
saluran gas buang untuk kemudian ke cerobong asap.
Perbedaan tekanan statis antara udara dan gas di dalam cerobong
akan berkurang dengan semakin tingginya permukaan dan tidak ada
(sama dengan nol) pada puncak cerobong dimana gas akan bercampur
dengan udara atmosfir.
9.1.1. Manometer Pengukur DRAFT
Berbagai macam peralatan digunakan untuk pengukuran draft
dari yang mempunyai ketelitian tinggi elektronik atau peralatan
lainnya. Peralatan yang mempunyai bentuk sederhana dan banyak
dipakai pengukuran draft yaitu Manometer. Draft biasanya dinyatakan
dalam

mm

H2O.

manometer
ketinggian

hanya
yang

Sebagai

catatan

menyatakan
sama

bukan

bahwa

perbedaan
tekanan

pengukuran
tekanan

absolut.

dengan

statis

pada

Sehingga

jika

pengukuran dilakukan pada puncak cerobong tidak akan diperoleh


perbedaan, juga pada lubang masuk udara di tungku bakar, walaupun
ada suatu perbedaan tekanan absolut antara puncak cerobong dan
tungku bakar.
8.1.2. Perhitungan Tinggi Cerobong.
Dari reaksi pembakaran karbon :
C

1 vol

O2

CO2

1 vol

1 vol
2 H 2O

Reaksi pembakaran hidrogen :


2H2

O2

2 vol

1 vol

2 vol

Volume molekul dari semua gas adalah sama. Dari persamaan 1 dan 2
didapatkan bahwa pada pembakaran karbon diperlukan 1 vol O 2 untuk
menghasilkan 2 vol H2O, O2 yang digunakan dalam reaksi diperoleh
dari udara dan N2 yang ada di udara dalam hal ini tidak ikut dalam
reaksi. Perlu diketahui untuk pembakaran dari bahan bakar padat
DRAFT

92

TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR

maupun cair kandungan H2 sangat kecil sehingga uap air yang


terbentuk dalam reaksi tidak berarti (sangat kecil) dibanding unsur
lain.
Maka bisa diambil asumsi bahwa volume udara yang diperlukan untuk
pembakaran adalah kira-kira sama dengan volume hasil pembakaran,
asumsi tersebut cukup teliti.
m = massa dari udara pembakaran (kg/kg bb)
T = suhu absolut rata-rata dari gas dalam cerobong ( oK)
T1 = suhu absolut dari udara luar (oK)
(m+1) kg/kg bb = massa gas hasil pembakaran vol/kg gas
buang pada 273oK (0oC) = vol/kg udara pada 273o K (0oC)

RT
v = P ; R = 29,27 universal gas constant
T = 273 oK
P = 1,0332 x 104 kg/m2

287 x 273
v =

0,7734 m3/kg (dalam SI unit v =

= 0,7734

1,0332 x10

m3/kg
Untuk

perhitungan

volume

pada

suhu

tinggi,

adanya

perbedaaan tekanan pada ruang bakar dan dasar cerobong adalah


sangat kecil (pada order 25 mmH2O) dalam hal ini tekanan pada kedua
tempat tersebut bisa dianggap tetap.
Sehingga volume jenis udara pada T1o K
vT1 = 0,7734 x

T1 3
m / kg
273

(9.1)
dan volume m kg udara pada T1oK
vT1(m) = 0,7734 x m x

T1
m3
273

..

(9.2)
yang sama dengan volume gas seberat (m+1) kg pada T 0 K

DRAFT

93

TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR

0,7734 x m x T

vg.T =

m3

273

(9.3)
Density udara pada T1oK
massa

a . T1 =

volume

m x
0, 7734

273
x m xT1

1, 293( 273 / T1 ) kg .m

(9.4)
Density gas pada ToK
g

massa gas

volume gas

( m 1) x 273

0, 7734 x m xT

1, 293

m 1

x ( 273 / T ) kg .m

(9.5)

gaya yang bekerja / m2 ketinggian tungku bakar oleh adanya gas panas
dengan tinggi 1 m adalah sama dengan berat gas panas 1 m 3.
berat gas ( kgf )
2
m

tekanan =

Density massa dalam kg/m3 secara numerik adalah sama dengan


density dalam kgf/m3 sehingga tekanan yang ada pada kolom gas
panas setinggi H meter = density x H kgf/m2.

m 1

Pg 1, 293

273
T

xH kgf / m

(9.6)
Dengan cara yang sama tekanan yang ada karena kolom udara dingin
setinggi H meter.
Pud 1,293 X

273
xH kgf / m 2
T1

Karena draft (dalam kgf/m2) adalah karena perbedaan tekanan statis


antara kolom gas panas dalam cerobong setinggi H dan kolom udara
dingin diluar cerobong setinggi H.
P = Pud Pg
=

(1, 293 X

273
T

= 353 H (

xH ) (1, 293

m 1 273

H)

1
m 1 1
(
) )kgf / m 2
T1
m T

..

(9.7)
Dan 1 kgf/m2 = 1 mm H2O
Apabila draft p dinyatakan dalam mm H2O.
DRAFT

94

TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR

h = 353 H

1
m 1 1

(
)
m T
T1

mm H 2 O

(9.8)
jika draft p (kgf/m2) dihasilkan oleh tinggi kolom gas panas H 1

P (kgf / m 2 )
density kgf / m 3
1 ( m 1)
1,293 x 273 xH (
)
T1
mxT

m 1 1
1,293 x 273(
)x
m
T

m
T
H ((
) x ) 1
m 1 T1

H1

Kesimpulan : pada suhu udara kehilangan karena gesekan maka


kecepatan gas dalam cerobong adalah :
V

2 g ( H 1 Hf ) 4,43

Hf

K 4,43 1

Hf
H1

0,825 untuk cerobong dari bata


1,1 untuk cerobong dari baja

(9.10)
Untuk cerobong dari baja:

K 4,43 1

Hf
H1

1,1 4,43 1

Hf
H1

Hf
1 (1,1 / 4,43) 2 0,9383
1
H
(9.11)
Sehingga kehilangan karena gesekan adalah 93,83% dari pada yang
tersedia dan sebesar 6,17% darinya menyebabkan gas mengalir
dengan kecepatan V.
Bila M = massa gas yang mengalir ke cerobong per jam.
M = (m+1) B ; B = laju umpan bahan bakar (kg/jam) dan
M = 3600 A. V. (kg/jam)
A = luas tampang cerobong (m2)
= / 4 . D2

DRAFT

95

TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR

V = kecepatan gas (m/detik)


g = density gas (kg/m3)
Diameter cerobong (D) :
D =

1 / .

4M
3600 g V

(9.12)
Contoh:
1. Cerobong dengan tinggi 30 m terisi penuh gas dengan suhu
288oC. Suhu udara luar 21oC. Jika draft yang tersedia 80% dari
draft teoritis (h) hitung draft yang tersedia. Ketel menggunakan
udara 18 kg/kg bb
Jawab:
Draft teoritis:
h = 353 H

m 1
1
1
(
)
)
T1
m
T

= 353 x 30

18 1
1
1
(
)
)
21 273
18
288 273

= 10590 ( 0,0034 0,0018816)


= 16,1 mm H2O
Draft yang tersedia :
= 0,8 x 16,1 = 12,88 mm H2O
2. Hitung tinggi cerobong untuk menghasilkan draft statis 20 mm
H2O. Suhu gas buang rata-rata dalam cerobong 270oC dan suhu
udara atmosfir 20oC. Barometer adalah 760 cmHg, konstanta
gas untuk udara 29,27 kgf m/kg K dan untuk gas dalam
cerobong 26 kgf m/kg K.
Penyelesaian :
Density udara pada 20oC
1
P

V RT
1,033 x10 4

1,2 kg / m 3
29,27 x(273 20)

ud , 20oC

Density gas pada 270oC

DRAFT

96

TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR

1 P

V RT
1,033x10 4

0,73 kg / m 3
26 x(273 270)

ud , 270oC

Perbedaan tekanan :
P = H (ud gas) kg/m3
H=

20
42,6 m
(1,2 0,73)

9.1.4. Kondisi Untuk Massa Maksimum Melalui Cerobong


Tinggi kolom gas panas yang menghasilkan draft

H1 = H m 1 T 1

Kecepatan gas panas dalam cerobong (m/det)


1
V = K1 H

V = K1

m
T
H (
)
1

m 1 T1

K1 = konstatnta
Rumus gas ideal
pv = RT
p
RT

K
p
2
RT
T

K2 = konstanta

= density gas panas


T = suhu gas panas
Density gas panas berbanding terbalik dengan suhu dan sebanding
dengan konstanta K2.
Massa gas yang mengalir melalui penapang melintang A dengan
kecepatan V adalah
M=A.V.

M= K1. A K1

K
m
T
H (
)
1 x 2
m

1
T
T1
1

DRAFT

97

TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR

m
T
H (
)
1

m 1 T1

K1
= T .

K1 = A1 K1 K2
Atau

m
T
)
1
m 1 T1

c
M= T .
c = K1

atau
K1
M=c T .

m
1
)
m

1
T

1 .T
(

T2

Bila suhu atmosfir T1, tinggi cerobong H dan luas penampang A adalah
konstan maka variable yang ada pada persamaan diatas hanya M dan
T
Persamaan ektuen
dM
=O
dt

m
1
1
2
(
)x 1 x 2 3
1
m 1 T T
T
dM
Atau
=cx 2x
=0
m 1
1
dt
2
m 1 T1T T
Persamaan ini terpenuhi jika :
m

- ( m 1) x T x T 2 T 3 = 0
1
(

m
1
1
) x
3
m 1
T1 T 2
T

T
m 1
2 (
)
T1
m

Untuk maksimum massa gas yang mengalir ke/melalui cerobong pada


tinggi dan penampang tertentu diperoleh perbandingan tertentu dari
suhu absolut gas panas (T) dan suhu atmosfir (T 1).
Sehingga dengan substitusi T ke persamaan tinggi kolom gas panas

1
T
)
1
m 1 T1

H =H
(

DRAFT

98

TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR

( 1 ) 2 ( m 1) 1
m 1 m

=H
= H ( 2 1)
1

H = H untuk kondisi maksimum


Sehingga untuk kondisi maksimum tinggi kolom gas panas (yang
menghasilkan draft) sama dengan tinggi cerobong,
Maka :
Mmaks = konstan x A

2 g h

2 gh

= konstan x A

2 gh

= konstan x A

= konstan x

A p

p
RT

p
m
R.2 (
) T1
m 1

2g m

2 R ( m 1)

h
T1

Mmaks = kg/det
A

= luas penampang cerobong (m2)

= tekanan atmosfir kgf/m2

= tinggi cerobong (m)

= konstanta gas (kgf m/kg K)

= massa udara pembakaran (kg/kg bb)

T1

= suhu udara atmosfir (K)

= 9,81 m/det2

Draft teoritis
1
m 1
1
(
)

T1
m
T

h = 353 H

pada kondisi maksimum


m 1
) T1
m
dengan T = 2
(

maka h = 353 H

1
m 1
(
) .

T
m
1

m 1
2 (
) T1

DRAFT

99

TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR

353 H
2 T1

= 176,5

H
T1

mmH2O

Contoh :
Hitung draft statis yang dihasilkan cerobong 30 m tinggi untuk massa
gas maksimum, suhu dari udara luar 27oC
Jawab :
Kondisi maksimum :
h = 176,5
= 176,5

H
T1

mmH2O

30
mmH2O
273 27

9.2 Draft Buatan


Berbeda dengan dratft alamiah yang dikembangkan dengan
penggunaan cerobong tinggi dimana masih tergantung dari kondisi
atmosfir , draft buatan dihasilkan dari jet uap pada lokomotif untuk
menimbulkan draft pada dasar cerobong yang tidak perlu tinggi atau
dengan penggunaan fan. Tujuan utama dari draft buatan adalah untuk
menaikan gas ke atas untuk menghindari adanya pengotoran
Macam draft buatan :
1. Draft Hisap
2. Draft Tekan (force Draft)

Rangkuman

1. Draft adalah Suatu gaya yang mengakibatkan adanya aliran fluida


yang disebabkan karena adanya suatu perbandingan tekanan dari
fluida itu sendiri
2. Draft dibagi dalam dua bentuk/macam yaitu natural dan buatan.
3. Draft secara Natural : dengan pemakaian cerobong.
4. Draft secara Buatan :
- draft mekanis
1. draft hisap
DRAFT

100

TEKNIK PEMBAKARAN DAN BAHAN BAKAR

2. draft tekan
3. draft seimbang
- Jet uap
1. draft hisap
2. draft tekan

Latihan

A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !


1. Apa yang dimaksud dengan draft?
2. Ada berapa macam draft ?
3. Sebutkan draft natural?
4. Sebutkan yang termasuk draft buatan?
5. Coba tuliskan rumus tinggi cerobong?
B. Diskusikan dengan teman anda !
Coba kita diskusikan cerobong-cerobong pada pabrik gula di
sekitar madiun ?

DRAFT

101

Anda mungkin juga menyukai