Anda di halaman 1dari 9

A.

LATAR BELAKANG

Indonesia telah terpuruk di bidang pendidikan selama kurang lebih satu dekade terakhir. Hal ini menjadi tugas
bersama seluruh lembaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk membangkitkan kembali dunia pendidikan.
Kebangkitan dunia pendidikan harus dimulai dari hal yang terkecil dan mungkin terlupakan oleh kita bersama.
Salah satu masalah yang terlupakan adalah peran serta atau keaktifan siswa di luar jam belajar (ekstra
kurikuler).

Sangat boleh jadi semangat belajar siswa ditentukan dari kepuasan mereka dalam menyalurkan bakat dan

keinginannya. Faktor-faktor yang berhubungan secara langsung dan tidak langsung dengan
siswa harus dijadikan sebuah tolak ukur untuk menentukan keberhasilan pendidikan.
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara langsung berhubungan dengan siswa dan dapat
m

engembangkan minat, bakat, dan keinginan siswa. Prestasi demi prestasi akan terus dicetak
oleh siswa jika sekolah memberikan dukungan yang lebih kepada siswa.
Tugas utama siswa di sekolah adalah belajar. Kegiatan di luar sekolah tentu bukan suatu batu
loncatan ketika
siswa tidak mampu lagi belajar. Kegiatan di dalam ekstra kuriuler haruslah menjadi
penopang yang sangat kuat terhadap kegiatan belajar di sekolah.

KEBIJAKAN UMUM

Wakasek kesiswaan bertugas mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan siswa. Harapan uatamanya
adalah bagaimana siswa menjadi insan beriman dan bertaqwa, terdidik, dan selalu mengembangkan
kepribadiaannya untuk kemanfaatan pribadi, lingkungan dan orang lain.

Semua kegiatan siswa sudah terakomodir dan difasilitasi oleh sekolah. Berkenaan dengan tugas tersebut,
wakasek kesiswaan sudah menentukan garis besar semua kegiatan yang boleh diiikuti oleh siswa, diantaranya :

1. Semua kegitan dilaksanakan dengan izin kepala sekolah dan orang tua siswa
2. Semua kegiatan tidak melupakan tugas utamanya, yaitu belajar.
3. Semua kegiatan selalu berorientasi untuk pengembangan diri setiap siswa
4. Semua kegiatan didanai oleh komite sekolah dan dibantu oleh donatur yang tidak mengikat.
5. Jadwal kegiatan harus disesuaikan dengan agenda kegiatan sekolah.
6. Semua kegiatan sudah terencana dengan baik dan matang.
7. Semua kegiatan tidak menyebabkan ekses negatif baik untuk SMAN 2, maupun untuk yang lainnya.
8. Semua kegiatan ekstra kurikuler harus dilasanakan di luar jam sekolah kecuali dalam keadaan
mendesak dengan izin kepala sekolah.

LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 butir 6 yang

2.
3.

4.

mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik, Pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik, dan Pasal 4 ayat (4) bahwa pendidikan diselenggarakan dengan
memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran, dan Pasal 12 Ayat (1b) yang menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap
satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 te ntang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 5 s.d Pasal
18 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri peserta didik dalam struktur
kurikulum setiap satuan pendidikan difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan.
Dasar Standarisasi Profesi Konseling yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Tahun 2004 untuk memberi arah pengembangan profesi konseling di sekolah dan di luar sekolah.

FUNGSI WAKASEK KESISWAAN

1. Mewakili kepala sekolah apabila kepala sekolah berhalangan hadir kecuali masalah keuangan dan
penandatanganan surat-surat yang tidak didelegasikan.

2. Menyusun program kegiatan kesiswaan setiap awal semester dan melaporkannnya kepada kepala
sekolah untuk mendapatkan pengesahannya.

3. Merencanakan dan melaksanakan penerimaan siswa baru.


4. Bersama wakasek urusan kurikulum mengelola mutasi siswa dan melaporkannya kepada kepala
sekolah.

5. Merencanakan dan melaksanakan penataran siswa kelas X.


6. Mengorganisir:
1. Kegiatan pembinaan OSIS
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
3. Kegiatan Upacara Bendera
4. 6 K ( Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kerindangan, dan kekeluargaan)
5. Kegiatan penglepasan siswa kelas XII.
6. Kegiatan pendafataran ke perguruan tinggi negeri
7. Mengatur tata tertib siswa dan dan mengurus siswa yang melanggar tata tertib.
8. Mengatur seluruh aktivitas siswa baik di dalam maupun di luar sekolah
9. Mengorganisir pelaksanaan karya wisata siswa.
10. Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa penerima beasiswa bersama-sama
dengan BP/BK.
VISI DAN MISI

Program kerja wakasek kesiswaan mempunyai Visi dan Misi yang sesuai dengan visi dan misi sekolah yaitu:
Visi :
Wadah Peningkatan kreatifitas
Pengembang Intelektual dan Imtaq
Pelestari Budaya Santun
Pembimbing Menuju Sukses

Misi :

1. Membina dan mengembangkan prestasi siswa sesuai bakat, minat, dan kemampuan
2. Meningkatkan dan mengembangkan intelektualitas dan imtaq melalui pembinaan yang intensif
3. Menjunjung tinggi martabatdan citra sebagai manusia terpelajar yang berbudi pekerti luhur,
berkepribadian yang mantap, mandiri, dan berdisiplin

4. Mengembangkan potensi siswa melalui peningkatan life skill sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memasuki tenaga kerja

5. Mewujudkan kerja sama dan menjalin kekeluargaan diantara warga sekolah sebagai implementasi dari
wawasan wiyata mandala

STRATEGI

1. Mengembangkan kreatifitas, bakat, dan minat siswa


1. Membuat kegiatan-kegiatan yang berguna buat siswa
2. Melaksanakan kegiatan yang kreatif dan inovatif
3. Membuat program kerja setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh OSIS dan ekskul.
4. Membuat anggaran yang proporsional untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh OSIS dan
eksku

2. Mencetak siswa yang berprestasi di dalam akdemik dan organisasi


1. Memantau seluruh kegiatan yang bersifat prestatif.
2. Mengikuti seluruh turnamen, lomba-lomba, kuis-kuis, seleksi siswa teladan di Bogor dan luar
Bogor.

3. Mengirim siswa berprestasi ke tingkat Provinsi Jawa Barat dan tingkat nasional di bidang
olahraga dan akademik.

4. Mengutus siswa mengikuti seminar dan diklat yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga
tertentu yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian siswa.

5. Mendata kegiatan-kegiatan yang diikuti oleh siswa


PROGRAM KERJA WAKASEK KESISWAAN
A. PROGRAM KERJA JANGKA PENDEK
Adapun program jangka pendek merupakan suatu rencana pencapaian tujuan kegiatan dalam kurun waktu
1 semester sampai 1 tahun, diantaranya:

1. Menyusun program kerja


2. Menyusun jadwal kegiatan setiap kegiatan OSIS dan ekskul (semua jadwal terlampir)
3. Membuat Tata Tertib Siswa (terlampir)
4. Menyusun pengurus dan pembina OSIS dan ekskul (terlampir)
5. Membuat skor sangsi setiap pelanggaran siswa.(terlampir)
6. Membina siswa yang bermasalah.
7. Memantau dan membimbing kegiatan yang dilaksanakan oleh OSIS dan ekskul (jenis kegiatan
terlampir)
8. Menjalin hubungan baik dengan wakasek kesiswaan dan siswa sekolah lain.
B. PROGRAM KERJA JANGKA PANJANG
Program jangka panjang merupakan suatu rencana pencapaian tujuan kegiatan dalam kurun 2 5 tahun,
diantaranya:
1. Membangun sekolah yang berwawasan disiplin dan patuh terhadap aturan yang berlaku.
2. Mencetak siswa yang berprestasi di Kota bogor dan luar Kota Bogor.
3. Mengembangkan kepribadian siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku.
4. Mengirimkan wakil atau duta siswa yang mengikuti olimpiade sains dan ekonomi di tingkat
internasional.
5. Mencetak siswa yang mempunyai kemampuan bertaraf nasional dan internasional.
6. Mengirim utusan pertukaran pelajar dengan negara lain.
7. Mendata dan memberdayakan seluruh alumni SMAN 2 Bogor untuk kemajuan SMAN 2 Bogor
PENUTUP
KESIMPULAN
Semua kegiatan yang dilaksanakan, baik langsung oleh sekolah maupun oleh siswa yang berkaitan dengan
pengembangan kepribadian selalu terencana dengan baik dan matang dengan selalu membuat rencana program
kerja atau kegiatan dan rencana anggaran kegiatan. Semua rencana harus dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan agenda sekolah dan selalu dipantau oleh kepala sekolah melalui wakasek kesiswaan. Peran serta yang
sangat aktif dari seluruh siswa sangat diharapkan demi terwujudnya kepribadian siswa yang menuju ke arah
yang positif.
SARAN-SARAN
Sebaik apapun kegiatan itu terenca dan terlaksana, maka penulisan laporan pertanggungjawaban harus dibuat
untuk dijadikan bahan evaluasi dan rekomendasi untuk kegiatan-kegiatan berikutnya. Harapan utamanya adalah
kegiatan yang sudah terlaksana akan menjadi cermin atau gambaran, sehingga kegiatan berikutnya akan
terlaksana dengan baik dan sukses.

Administrasi Kesiswaan
a. Tujuan Administrasi Kesiswaan
Tujuan administrasi kesiswaan adalah mengatur kegiaatan-kegiatan peserta didik dari mulai
masuk sekolah sampai lulus sekolah. Pengaturan kegiatan peserta didik tersebut diarahkan
pada peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar baik intra maupun ekstrakulikuler,
sehingga memberikan konstribusi bagi pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah serta tujuan

pendidikan secara keseluruhan. Dengan demikian administrasi kesiswaan di sekolah


menengah (SMA-SMK) disusun untuk memberi petunjuk bagi penyelenggara dan pengelola
administrasi kesiswaan dapat tertib dan teratur sehingga mendukung tercapainya tujuan
sekolah.
b. Sasaran
Sasaran administrasi kesiswaan adalah seluruh siswa pada setiap tingkat, dan jenjang
pendidikan.
c. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kesiswaan meliputi :
1) perencanaan peserta didik yang diawali dengan penerimaan siswa baru, dan Masa
Orientasi Siswa (MOS).
Penerimaan Siswa Baru (PSB) meliputi : Penetuan kebujakan PSB, sistem PSB, kriteria
PSB, Prosedur PSB, dan pemecahan provlrm-problem PSB.
Orientasi Siswa Baru, meliputi pengaturan hari-hari pertama sekolah, Masa Orientasi Siswa
(MOS), pendekatan yang digunakan dalam MOS, dan tehnik-tehnik yang digunakna dalam
orientasi siswa.
2) Mengatur kehadiran, dan ketidakhadiran peserta didik di sekolah
3) Mengatur pengelompokan peserta didik
4) Mengatur evaluasi peserta didik, baik dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar,
bimbingan penyuluhan maupun kepentingan peserta didik.
5) Mengatur kenaikan tingkat/ kenaikan kelas peserta didik
6) Mengatur peserta didik yang drop out
7) Mengatur kode etik, dan peningkatan disiplin peserta didik
8) Mengatur organisasi peserta didik yang meliputi seperti OSIS, Organisasi Pramuka, PMR,
KIR, Kelompok Studitour, Club Pecinta Alam, Peringatan hari besar keagamaan
9) Mengatur layanan peserta didik
Layanan BP/ BK,
Layana perpustakaan
Layanan laboratorium
Layanan penasihat akademik (wali kelas)
Layanan koperasi siswa/i.
j) Mengatur kegiatan pelaksanaan wawasan wyatamandala.
d. Pelaksanaan Administrasi Kesiswaan
Proses administrasi kesiswaan dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1) Pemilihan data siswa
a) Data siswa kelas I baru (Danun, STTB, kartu seleksi)
b) Data siswa kelas II baru (Surat Pernyataan Mutasi, Rapot, Nilai UAS/UN, STTB)
c) Data siswa yang pindah/ keluar (Surat Pernyataan Mutasi, Raport)
d) Siswa yang tamat belajar (STTB, Nilai UAN/UAS)
e) Data rombongan belajar (Nilai UAN, Raport, Peringkat)
f) Kegiatan belajar mengajar (kehadiran siswa, Intrakurikuler, Agenda PBM)
g) Data siswa dalam kegiatan pengembangan diri (daftar minat dan bakat)
h) Data siswa dalam kegiatan OSIS, PMR, Pramuka, KIR, )
2) Pengisian Format Data Siswa
a) Penerimaan Siswa baru
Penerimaan Siswa Baru merupakan kegiatan yang mengatur siswa melalui rangkaian

prosedur: pembentukan panitia, rapat penentuan siswa baru, pemasangan/pengiriman


pengumuman, pendaftaran siswa baru, seleksi, penentuan siswa yang diterima dan
pendaftaran siswa yang diterima.
Instrumen yang biasa digunakan untuk PSB antara lain:
Forum A ( formulir pendaftaran)
Forum B (bukti pendaftaran), daftar peringkat, Nilai UAN
Form C (pengendali) jurnal harian
Kuitansi pengelolaan PSB
Petunjuk singkat/ Persyaratan masuk
Bukti pengambilan nilai UN yang diterima
Masa Orientasi Siswa (MOS)
Buku Klaper
Pengelompokkan belajar siswa
b) Buku Klaper
Buku induk siswa digunakan untuk mencari siswa yang masih ada pada saat sekarang,
maupun untuk mencari nomor induk siswa yang telah tamat atau pernah bersekolah di
sekolah tersebut. Untuk itu, pengisian buku klaper memerlukan ketelitian dalam
mengerjakannya secara terus menerus dari tahun ke tahun.
c) Daftar kehadiran siswa
Daftar kehadiran siswa berguna untuk pembinaan disiplin siswa dan pengecekan materi
pelajaran akibat ketidakhadiran siswa di sekolah.
Format:
Dibuat sesuai dengan kebutuhan
Diisi setiap hari
Direkap setiap bulan
d) Daftar Kelas/ leger
Biodata setiap siswa dalam satu kelompok belajar siswa dicatat pada suatu buku daftar kelas
termasuk nilai rapot setiap siswa.
e) Buku kemajuan siswa/ jurnal
Buku kemajuan siswa/jurnal berguna untuk mengetahui:
Jadwal pelajaran
Nama guru mata pelajaran yang melaksanakan KBM
Materi yang diajarkan
Kehadiran guru dan siswa
f) Nominasi siswa (8355)
Untuk mengetahui seluruh jumlah siswa dan identitas setiap siswa dapat dipantau dari daftar
nominasi siswa.
g) Buku mutasi siswa
Pengisian buku mutasi rutin setiap awal dan akhir bulan sangat membantu dalam pembuatan
laporan keadaan siswa setiap bulan/ semester/ tahun. Formasi siswa dalam setiap kelas dapat
cepat diketahui dalam buku mutasi siswa, sehingga dapat membantu kelancaran pengolahan
data secara cepat dan tepat sebagai bahan membuat laporan.
h) Nominasi peserta UAS/UN
Dalam menyusun formulir dan format data calon peserta UAS/UN diperlukan ketelitian agar
tidak terjadi kekeliruan terutama dalam inventarisasi awal dan pengolahan lebih lanjut yang
berkaitan dengan UAS/UN.
i) Dokumen penyerahan STTB
STTB merupakan dokumen resmi dan merupakan surat berharga. Oleh karena itu,
pengolahan STTB harus dilakukan secara teliti dan copy dokumen STTB harus disimpan
dalam file tersendiri.

j) Tata tertib siswa


Penyususnan tata tertib disesuaikan dengan ketentuan Dinas Pendidikan dan Kebutuhan
sekolah setempat.
k) Papan absen kelas
Digunakan untuk mencatat siswa yang tidak hadir dan pengumuman di kelas masing-masing.
Format disesuaikan dengan kebutuhan.
l) Papan data
Papan data dapat dipakai untuk menyusun program-program pendidikan yang perlu untuk
dipaparkan. Papan data dibuat menurut kebutuhan antar lain yang berkaitan dengan:
PSB
Kelulusan
Usia siswa
Status/Pekerjaan
m) Kohort
n) Kohort adalah diagram yang menggambarkan arus perkembangan siswa sejak awal,
sampai akhir jenjang pendidikan.
e. Administrasi Pembinaan Kesiswaan
Pembinaan kesiswaan adalah suatu kegiatan yang meliputi perencanaan, pengaturan,
pelaksanaan, pengawasan, penilaian, pengembangan, dan pemberian berbagai bentuk
kegiatan kepada peserta didik sebagai insan pribadi, insan pendidikan sesuai dengan nilainilai luhur Pancasila dan Tujuan Pendidikan Nasional.
1) Materi dan Jalur pembinaan Kesiswaan
a) Materi pembinaan kesiswaan mencakup:
(1) pembinaan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(2) pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara
(3) pembinaan pendidikan pendahuluan bela negara
(4) pembinaan kepribadian dan budi pekerti luhur
(5)pembinaan berorganisasi, pendidikan politik, dan kepemimpinan
(6) pembinaan keterampilan dan kewirausahaan
(7) pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi
(8) pembinaan persepsi, apresiasi, dan kreasi seni.
b)Jalur pembinaan kesiswaan meliputi:
(1) Organisasi kesiswaan
(2) Latihan kepemimpinan
(3) Kegiatan ekstrakurikuler
(4) Kegiatan wawasan wyatamandala
2) Organisasi Kesiswaan
OSIS merupakan satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah untuk mencapai
tujuan pembinaan dan pengembangan kesiswaan. OSIS bersifat intrasekolah, artinya, tidak
ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain, dan tidak menjadi bagian dari
organisasi lain yang ada di luar sekolah. Setiap siswa otomatis menjadi anggota OSIS di
sekolah yang bersangkutan. Keanggotaan itu secara otomatis berakhir dengan keluarnya
siswa dari sekolah yang bersangkutan.
3) Pelatihan Kepemimpinan
Pelatihan kepemimpinan meliputi:
a) pelatihan kepemimpinan bagi pembina OSIS
b) pelatihan kepemimpinan bagi pengurus OSIS
c) pelatihan kepemimpinan bagi perwakilan kelas
d) pelatihan kepemimpinan bagi anggota OSIS

Pelatihan kepemimpinan bagi pembina OSIS juga dikenal dengan orientasi pengembangan
pembimbing kesiswaan (OPPK) dan latihan bagi pengurus OSIS dan perwakilan kelas
melalui Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS).
4) Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan perbaikan dan pengayaan yang berkaitan
dengan program kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk lebih memantapkan
pembentukan kepribadian. Kegiatan ini dilaksanakan di luar jam pelajaran yang tercantum di
dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut.
a) Pembinaan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
(1) melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing;
(2) memperingati hari-hari besar agama,
(3) melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama;
(4) membina toleransi kehidupan antarumat beragama;
(5) menyelenggarakan kegiatan seni yang bernafaskan keagamaan.
b) Pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara
(1) melaksanakan upacara bendera pada setiap hari Senin dan Sabtu, serta hari-hari basar
Nasional;
(2) melaksanakan bakti sosial;
(3) mengadakan lomba karya tulis;
(4) melaksanakan pertukaran siswa antarpropinsi;
(5) menghayati dan mampu menyanyikan lagu-lagu Nasional.
c) Pembinaan pendidikan pendahuluan bela negara
(1) melaksanakan tata tertib sekolah;
(2) melaksanakan baris-berbaris;
(3) mempelajari dan menghayati sejarah perjuangan bangsa;
(4) melaksanakan wisata siswa, pencinta alam,kelestarian alam dan lingkungan;
(5) mempelajari dan menghayati semangat perjuangan para pahlawan bangsa.
d) Pembinaan kepribadian dan budi pekerti luhur
(1) melaksankan tata krama pergaulan
(2) menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran rela berkorban dengan jalan melaksanakan
perbuatan amal untuk meringankan beban dan penderitaan orang lain.
(3) meningkatkan sikap hormat siswa terhadap orang tua, guru, dan sesama siswa di
lingkungan masyarakat.
e) Pembinaan berorganisasi, pendidikan politik, dan kepemimpian meliputi:
(1) memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS sesuai dengan tugas dan
fungsi masing-masing;
(2) membentuk kelompok belajar berdasarkan keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,
kekeluargaan, dan kerindangan (6);
(3) melaksanakan latihan kepemimpinan siswa;
(4) mengadakan forum diskusi ilmiah;
(5) mengadakan media komunikasi OSIS (bulletin, majalah dinding, dsb.);
(6) mengorganisasikan suatu pementasan atau bazaar.
f) Pembinaan keterampilan dan kewirausahaan meliputi:
(1) meningkatkan keterampilan dalam menciptakan suatu barang tidak berguna menjadi
berguna;
(2) meningkatkan keterampilan di bidang teknik, elektronik, pertanian, dan peternakan;
(3) meningkatkan usaha-usaha keterampilan tangan;
(4) meningkatkan usaha-usaha keterampilan tangan;

(5) meningkatkan usaha Koperasi Sekolah dan Unit Produksi;


(6) Melaksanakan Praktik Kerja Nyata (PKN) atau Pengalaman Kerja Lapangan (PKL).
g) Pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi
(1) meningkatkan kesadaran hidup sehat d lingkungan sekolah, rumah, dan masyarakat;
(2) melaksanakan usaha kesehatan sekolah;
(3) melaksanakan keindahan sekolah, penghijauan, dan kebersihan sekolah;
(4) menyelenggarakan kantin sehat;
(5) meningkatkan kesehatan mental;
(6) melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, minuman keras, dan
merokok;
(7) melaksanakan Senam Pagi Indonesia, Senam Kesegaran Jasmani, dan olah raga lainnya;
(8) menyelenggarakan lomba berbagai macam olah raga;
(9) mengembangkan motto: rekreasi dan kreatif
h) Pembinaaan persepsi, apresiasi, dan kreasi seni.
(1) mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa di bidang seni suara, seni tari, seni
kerajinan, drama,/ sastra, musik, dan fotografi;
(2) menyelenggarakan sanggar berbagai seni;
(3) meningkatkan daya cipta seni;
(4) mementaskan, memamerkan berbagai cabang seni, baik hasil karya siswa/ sekolah
maupun karya seni dari luar lingkungan sekolah.
5) Kegiatan Wawasan Wyatamandala
Wawasan wyatamandala pada hakikatnya merupakan suatu sikap pandang dan kesadaran
serta tanggung jawab terhadap lingkungan pendidikan yang fungsinya sebagai tempat
kegiatan proses belajar mengajar dan tidak untuk kegiatan lain yang tidak mendukung
pendidikan;
Unsur-unsur Wawasan wyatamandala sebagai berikut:
a) sekolah sebagai lingkungan pendidikan
b) kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas penyelenggaraan
pendidikan dalam lingkungan sekolahnya;
c) guru dan orang tua siswa yang saling pengertian dan kerja sama yang erat untuk
mengemban tugas pendidikan;
d) Warga sekolah, baik dalam maupun luar lingkungan sekolah harus menjunjung tinggi
martabat dan citra guru;
e) masyarakat sekitarnya yang harus mendukung kerukunan antarwarga sekolah.

Anda mungkin juga menyukai