1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
pasukan liar apa pimpinan siapa dan tujuannya apa yang berada di luar istana ?
mengapa habibi tdk menjadi capres lagi?
jelaskan masalah BLBI dan penyelesaiannya?
apa prestasi habibi dibidang ekonomi keuangan di era reformasi , buktikan!
jelaskan kebijakan megawati yg kontroversial!
departemen apa saja yg dibubarkan gusdur beserta alasannya
siapa kapolri waktu itu yg akan diganti oleh gusdur dan siapa calon kapolri yg diajukan
gusdur bagaimana kesudahannya?
8. kebijakan terakhir apa yg mempercepat kejatuhan gusdur?mengapa?
9. apa krismon itu dan jelaskan dampak beruntunnya di indonesia?
10. apa alasan atau latar belakang setiap bangsa memerlukan kondisi ketahanan nasional yg
kuat (ulet dan tangguh)Kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan keuletan?
PEMBAHASAN SOAL
1. pasukan liar yang dipimpin oleh Elang Mulya Lesmana, Hafidhin Royan, Hendrawan Sie,
dan Heri Hartanto beserta mahasiswa dan elemen-elemen masyarakat yang bertujuan
menuntut turunnya presiden Soeharto dari jabatannya.
2. Habibie mewarisi kondisi kacau balau pasca pengunduran diri Soeharto pada masa orde
baru, sehingga menimbulkan maraknya kerusuhan dan disintegerasi hampir seluruh
wilayah Indonesia. Segera setelah memperoleh kekuasaan Presiden Habibie segera
membentuk sebuah kabinet. Salah satu tugas pentingnya adalah kembali mendapatkan
dukungan dari Dana Moneter Internasional dan komunitas negara-negara donor untuk
program pemulihan ekonomi. Dia juga membebaskan para tahanan politik dan mengurangi
kontrol pada kebebasan berpendapat dan kegiatan organisasi.
Pada era pemerintahannya yang singkat ia berhasil memberikan landasan kokoh bagi
Indonesia, pada eranya dilahirkan UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat,
perubahan UU Partai Politik dan yang paling penting adalah UU otonomi daerah. Melalui
penerapan UU otonomi daerah inilah gejolak disintergrasi yang diwarisi sejak era Orde
Baru berhasil diredam dan akhirnya dituntaskan di era presiden Susilo Bambang
Yudhoyono, tanpa adanya UU otonomi daerah bisa dipastikan Indonesia akan mengalami
nasib sama seperti Uni Soviet dan Yugoslavia.
Pengangkatan B.J. Habibie sebagai Presiden menimbulkan berbagai macam kontroversi
bagi masyarakat Indonesia. Pihak yang pro menganggap pengangkatan Habibie sudah
konstitusional. Hal itu sesuai dengan ketentuan pasal 8 UUD 1945 yang menyebutkan
bahwa "bila Presiden mangkat, berhenti, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam
masa jabatannya, ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis waktunya". Sedangkan
pihak yang kontra menganggap bahwa pengangkatan B.J. Habibie dianggap tidak
konstitusional. Hal ini bertentangan dengan ketentuan pasal 9 UUD 1945 yang
menyebutkan bahwa "sebelum presiden memangku jabatan maka presiden harus
mengucapkan sumpah atau janji di depan MPR atau DPR".
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Di bidang ekonomi, ia berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap dollar masih berkisar
antara Rp 10.000 Rp 15.000. Namun pada akhir pemerintahannya, terutama setelah
pertanggungjawabannya ditolak MPR, nilai tukar rupiah meroket naik pada level Rp 6500
per dolar AS nilai yang tidak akan pernah dicapai lagi di era pemerintahan selanjutnya.
Selain itu, ia juga memulai menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus
mengurusi perekonomian. Untuk menyelesaikan krisis moneter dan perbaikan ekonomi
Indonesia, BJ Habibie melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
Salah satu kesalahan yang dinilai pihak oposisi terbesar adalah setelah menjabat sebagai
Presiden, B.J. Habibie memperbolehkan diadakannya referendum provinsi Timor Timur
(sekarang Timor Leste), ia mengajukan hal yang cukup menggemparkan publik saat itu,
yaitu mengadakan jajak pendapat bagi warga Timor Timur untuk memilih merdeka atau
masih tetap menjadi bagian dari Indonesia. Pada masa kepresidenannya, Timor Timur
lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi negara terpisah yang
berdaulat pada tanggal 30 Agustus 1999. Lepasnya Timor Timur di satu sisi memang
disesali oleh sebagian warga negara Indonesia, tapi disisi lain membersihkan nama
Indonesia yang sering tercemar oleh tuduhan pelanggaran HAM di Timor Timur.
Kasus inilah yang mendorong pihak oposisi yang tidak puas dengan latar belakang
Habibie semakin giat menjatuhkan Habibie. Upaya ini akhirnya berhasil dilakukan
pada Sidang Umum 1999, ia memutuskan tidak mencalonkan diri lagi setelah
laporan pertanggungjawabannya ditolak oleh MPR.
3. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) adalah skema bantuan (pinjaman) yang
diberikan Bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami masalah likuiditas pada saat
terjadinya krisis moneter 1998 di Indonesia. Skema ini dilakukan berdasarkan perjanjian
Indonesia dengan IMF dalam mengatasi masalah krisis. Pada bulan Desember 1998, BI
telah menyalurkan BLBI sebesar Rp 147,7 triliun kepada 48 bank.
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) bukanlah bantuan cuma-cuma alias gratis,
tetapi merupakan bentuk pinjaman kepada sejumlah bank yang betul-betul
mengalami
BLBI. Dalam hal ini, pengucuran dana BLBI ke sejumlah bank tersebut berada dalam
situasi emergency atau darurat. Asumsinya, kalau bank-bank tersebut tidak segera dibantu
bank-bank tersebut akan kolaps dan bangkrut, yang pada gilirannya berdampak kurang
menguntungkan bagi perekonomian saat itu.
Salah satu yang cukup menarik dari kasus BLBI adalah bahwa sejumlah bank penerima
BLBI tersebut saat ini berada dalam pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(BPPN). Dengan kata lain bahwa kondisi mereka saat ini sudah tidak seperti dulu lagi.
Ada sekitar 54 Bank-bank penerima BLBI yang masuk dalam pengawasan BPPN antara
lain 10 Bank Beku Operasi (BBO), 4 Bank Take Over (BTO), 24 Bank Beku Kegiatan
Usaha (BBKU), dan 16 Bank Dalam Likuidasi (BDL). Melihat kondisi tersebut, maka
harapan untuk dapat menarik kembali dana
yang saat ini dalam kendali BPPN nampaknya menjadi semakin berat (payah). Bank yang
diharapkan dapat beroperasi secara normal setelah suntikan BLBI, ternyata harus
menerima pil
penerima BLBI tersebut memiliki asset perusahaan, namun seringkali nilai asset yang
digunakan jaminan kurang sebanding dengan nilai BLBI yang diterimanya. Disamping itu,
pola pengembalian BLBI secara kontan yang semula hanya dalam waktu satu bulan,
selanjutnya diperbarui menjadi sampai dengan lima tahun. Mengingat bahwa jangka waktu
yang hanya satu bulan untuk mengembalikan kucuran dana BLBI dalam situasi saat ini
nampaknya sulit
waktu kelonggaran hingga lima tahun, dengan suatu harapan kucuran dana BLBI dapat
segera ditarik kembali dan tidak menguap. Dengan demikian, saat ini menjadi tugas yang
amat berat bagi BPPN untuk dapat menarik kembali kucuran dana dari bank-bank
penerima BLBI sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Adapun penyelesaian masalah BLBI sekarang sebenarnya sudah tidak diurus oleh
pemerintah. Pengucuran dana BLBI ke sejumlah bank yang mengalami kesulitan likuiditas
yang hingga kini belum menampakkan hasil yang berarti tersebut hendaknya menjadi
pengalaman yang berharga bagi dunia perbankan. Peran Bank Sentral dalam mengucurkan
dana BLBI ke sejumlah bank tersebut merupakan salah satu fungsi yang diembannya
sebagai lender of the last resort. Sehingga kalau ada bank yang mau kolaps karena di rush,
tentunya BI tak akan tinggal diam dan memberikan suntikan dana segar dalam bentuk
BLBI. Yang sekarang masih menjadi perdebatan publik kaitannya dengan masalah BLBI
4. Di bidang ekonomi, ia berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap dollar masih
berkisar antara Rp 10.000 Rp 15.000. Namun pada akhir pemerintahannya, terutama
setelah pertanggungjawabannya ditolak MPR, nilai tukar rupiah meroket naik pada level
Rp 6500 per dolar AS nilai yang tidak akan pernah dicapai lagi di era pemerintahan
selanjutnya. Selain itu, ia juga memulai menerapkan independensi Bank Indonesia agar
lebih fokus mengurusi perekonomian. Untuk menyelesaikan krisis moneter dan perbaikan
ekonomi Indonesia, BJ Habibie melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
5.
6.
7.
Jenderal Polisi Suroyo Bimantoro (lahir 1 November 1946; umur 66 tahun) adalah
Kapolri yang dipilih oleh Presiden Abdurrahman Wahid, akan tetapi ditentang oleh
kalangan Polri.
Polemik ini dipicu karena diadakannya kembali jabatan Wakil Kepala Kepolisian
Republik Indonesia atau wakapolri oleh presiden Abdurrahman Wahid.
Kemudian gerakan ini terakomodir oleh para perwira menengah Polri yaitu antara lain
Kolonel (Pol) Alfons Lemau yang ingin perubahan dalam tubuh Polri dalam bentuk
jabatan Wakapolri ditiadakan.
9. Pengertian Krisis Moneter - Krisis Moneter adalah krisis finansial yang dimulai pada
Juli 1997 di Thailand, dan memengaruhi mata uang, bursa saham dan harga aset lainnya di
beberapa negara Asia, sebagian Macan Asia Timur. Peristiwa ini juga sering disebut krisis
moneter (krismon) di Indonesia.
Indonesia, Korea Selatan dan Thailand adalah negara yang paling parah terkena dampak
krisis Moneter ini. Hong Kong, Malaysia dan Filipina juga terpengaruh. Daratan
Tiongkok, Taiwan dan Singapura hampir tidak terpengaruh. Jepang tidak terpengaruh
banyak tapi mengalami kesulitan ekonomi jangka panjang.
Kemiskinan juga termasuk dampak krisis moneter. Pada oktober 1998 jumlah
keluarga miskin di perkirakan sekitar 7.5 juta. Meningkatnya jumlah penduduk yang
miskin tidak terlepas dari jatuhnya nilai mata uang rupiah yang tajam, yang menyebabkan
terjadinya kesenjangan antara penghasilan yang berkurang akibat PHK atau naik sedikit
dengan pengeluaran yang meningkat tajam karena tingkat inflasi yang tinggi.
Disaat krisis itu terjadi banyak pejabat yang melakukan korupsi. Sehingga
mengurangi pendapatan para pekerja yang lain. Banyak perusahaan yang meminjam uang
pada perusahaan Negara asing dengan tingkat bunga yang lumayan tinggi, hal itu
menambah beban utang Negara.
Pada sisi lain merosotnya nilai tukar rupiah juga membawa hikmah. Secara umum
impor barang menurun tajam. Sebaliknya arus masuk turis asing akan lebih besar, daya
saing produk dalam negeri dengan tingkat kandungan impor rendah meningkat sehingga
bisa menahan impor dan merangsang ekspor khususnya yang berbasis pertanian.
Dampak dari krisis moneter lebih banyak yang negative dibandingkan dampak
positifnya. Itu di karenakan krisis ini mengganggu kesejahteraan masyarakat.
10.
Setiap bangsa sudah pasti mempunyai cita-cita yang ingin diwujudkan dalam hidup
dan kehidupan nyata. Cita-cita itu merupakan arahan dan atau tujuan yang sebenarbenarnya dan mempunyai fungsi sebagai penentu arah dari tujuan nasionalnya.
Namun demikian, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional itu bukan sesuatu yang
mudah diwujudkan karena dalam perjalanannya kearah itu akan muncul energi baik
yang positif maupun negatif yang memaksa suatu bangsa untuk mencari solusi
terbaik, terarah, konsisten, efektif, dan efisien. Energi positif bisa muncul dari dua
situasi kondisi yaitu dalam negeri dan luar negeri. Kedua situasi kondisi itu akan
menjadi motor dan stimulan untuk membangkitkan kesadaran pada bangsa untuk
membangun ketahanan nasional yang holistik dan komprehensif. Di sisi lain, energi
negatif juga akan muncul dari dua situasi kondisi tadi, yang biasanya menjadi
penghambat dan rintangan untuk membangun ketahanan nasional. Energi negatif
biasanya muncul secara parsial tetapi tidak bisa dipungkiri dalam banyak hal
merupakan suatu produk yang tersistem dan terstruktur dengan rapi dalam sistem
operasional yang memakan waktu lama.
Energi positif tersebut diatas dalam banyak wacana biasanya disebut dengan daya dan
upaya penguatan pembangunan suatu bangsa dalam rangka mencapai cita-cita dan
tujuan nasionalnya. Sementara itu, energi negatif cenderung untuk menghambat
dengan tujuan akhir melemahkan bahkan menghancurkan suatu bangsa.
Kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan keuletan sebuah bangsa melemahkan dan
atau menghancurkan setiap tantangan, ancaman, rintangan dan gangguan itulah yang
disebut dengan Ketahanan Nasional. Oleh karena itu, ketahanan nasional mutlak
senantiasa untuk dibina dan dibangun serta ditumbuhkembangkan secara terusmenerus dengan simultan dalam upaya mempertahankan hidup dan kehidupan bangsa.
Lebih jauh dari itu adalah makin tinggi tingkat ketahanan nasional suatu bangsa maka
makin kuat pula posisi bangsa itu dalam pergaulan dunia.