Anda di halaman 1dari 24

BATUAN TERALTERASI

&
BATUAN METAMORFOSA

MIRZAM A
2012
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI- ITB

Alterasi

Pelapukan
Alterasi

Larutan Hidrotermal
Metamorfosa

Alterasi Hidrotermal
Ubahan hidrotermal:
terubahnya mineral/batuan
menjadi mineral sekunder akibat reaksi larutan sisa
magma yang kaya uap air, gas, & unsur logam (larutan
hidrotermal) dengan batuan samping,
Prosesnya
berupa:
penggantian,
pencucian,
&
pengendapan mineral langsung dari larutannya yang
mengisi rekahan atau rongga.
Indikasi hadirnya mineral ubahan: adanya perubahan
warna, tekstur, & kekerasan.

Metamorfosa dan Batuan Metamorfik


Batuan metamorfik umumnya
terjadi dibawah
permukaan akibat panas (T), tekanan (P) & aktifitas
fluida,
Panas dari intrusi magma adalah sumber utama yang
menyebabkan metamorfosa,
Tekanan terjadi diakibatkan oleh
beban perlapisan
diatas (lithostatic pressure) atau tekanan diferensial
sebagai hasil berbagai stress misalnya tektonik stress
(differential stress),
Fluida yang berasal dari batuan sedimen & magma dapat
mempercepat reaksi kima yang berlangsung pada saat
proses metamorfosa
yang dapat menyebabkan
pembentukan mineral baru.

Metamorfosa dan Batuan Metamorfik

Proses ubahan akibat perubahan


Temperatur (T) atau keduanya (P & T),

Proses isokimia,

Dalam keadaan padat.

Tekanan

(P),

Empat jenis
metamorfosa:

Kontak,

Dinamik,

Regional,

Burial

Metamorfosis Regional (dinamo-termal)


Akibat perubahan P & T,
Dapat terjadi di jalur pegunungan & batas lempeng tektonik.
Metamorfosis KontaK (termal)
Temperatur tinggi; interaksi dengan fluida pada tekanan rendah.
Pada daerah kontak intrusi.
Metamorfosis Burial (beban)
Hasil pembebanan di cekungan sedimentasi (P & T rendah).
Metamorfosis Kataklastik
Akibat penggerusan di zone sesar atau daerah tektonik aktif
lainnya.
+ Shock metamorphism
Akibat meteorit

Metamorfosis Regional (P &T)

Metamorfosis Kontak

Metamorphic grade (tingkat metamorfosis)


Kondisi temperatur & tekanan tertentu dimana batuan akan
mengalami rekristalisasi/metamorfosis
contoh : protolit batulumpur
mengalami metamorfosis secara bertahap,mengalami kenaikan T
& P akan menghasilkan batusabak, filit, sekis,& geneis.
Macam-macam : tingkat rendah, menengah, tinggi.

Proses metamorfosis akan menghasilkan 2 macam tekstur batuan :


Foliasi,
Non foliasi

Macam-macam foliasi
Menyabak (slaty cleavage) : batusabak
batuan keras, flat, terdiri dari mineral lempung
Filitik : filit
batuan mengkilat, seperti kain satin,halus,terdiri dari mineral
mika berserabut
Sekistose : sekis
terdiri dari mineral yang dapat terlihat dgn mata biasa; ada
perlapisan : orientasi mineral mika, berselingan dengan
mineral granular (kuarsa)
Genesose : genes
ukuran lebih kasar;
mempperlihatkan adanya band/pita warna gelap & terang

SLATE
FOLIATED

PHYLLITE

Mica Schist

Gneiss

SCHIST AND GNEISS

QUARTZ SAND GRAINS

Quartzite
NON-FOLIATED

CALCITE
CRYSTALS

Marble

NON-FOLIATED

Tourmaline Quartzite

Antracite

NON-FOLIATED

amfibolit

hornfels

milonit

Anda mungkin juga menyukai