Anda di halaman 1dari 15

Disusun Oleh

Nama

: Bilal Fahd Abraham

No

: 08

Kelas

: X TGB-C

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai PONDASI.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat petunjuk, bimbingan dan saran
dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak terkait yang telah mendukung baik moral, ide, dan material
dalam menyusun makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, oleh karena itu penulis sangat
menghargai segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun dalam mendukung
pelaksanaanya.

Wonogiri, 25 Februari 2013

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Teori Umum

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pondasi

B. Syarat Syarat Pondasi

C. Macam Macam Pondasi

BAB III PENUTUP

11

A. Kesimpulan

11

B. Saran

11

DAFTAR PUSTAKA

12

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Teori Umum
Setiap bangunan sipil seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan,menara,
dam/tanggul dan sebagainya harus mempunyai pondasi yang dapat mendukungnya. Istilah
pondasi digunakan dalam teknik sipil untuk mendefenisikan suatu konstruksi bangunan
yang berfungsi sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban bangunan di atasnya
(upper structure) ke lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Untuk itu, pondasi
bangunan harus diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat
sendiri, bebanbeban yang bekerja, gaya gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi
dan lain lain.

B.

Rumusan masalah.
Dalam pembahasan ini masalah yang akan dibahas adalah :
a. Pengertian Pondasi
b. Syarat Syarat Pondasi
c. Macam Macam Pondasi

C.

Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah Pondasi sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui apa itu pondasi
b. Memahami macam macam pondasi.
c. Menyelesaikan tugas

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Pengertian Pondasi
Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu bangunan.
Karena pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh beban (hidup dan mati ) yang berada di
atasnya dan gaya gaya dari luar.
Pondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban menuju
lapisan tanah pendukung dibawahnya. Dalam struktur apapun, beban yang terjadi baik
yang disebabkan oleh berat sendiri ataupun akibat beban rencana harus disalurkan ke dalam
suatu lapisan pendukung dalam hal ini adalah tanah yang ada di bawah struktur tersebut.
Pengertian umum untuk Pondasi adalah Struktur bagian bawah bangunan yang
berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak dibawah
permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan lainnya di
atasnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap
beratnya sendiri, beban-beban bangunan (beban isi bangunan), gaya-gaya luar seperti:
tekanan angin,gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan
level melebihi batas yang diijinkan.

B. Syarat Syarat Pondasi


Untuk memilih tipe pondasi yang perlu diperhatikan adalah apakah pondasi itu
cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk
diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya?
Sehingga pondasi yang merupakan bagian dari konstruksi bangunan harus memenuhi
beberapa persyaratan, antara lain:
1.

Cukup kuat untuk mencegah/menghindarkan timbulnya patah geser yang


disebabkan muatan tegak ke bawah.

2.

Dapat menyesuaikan terhadap kemungkinan terjadinya gerakan-gerakantanah


antara lain, tanah mengembang, tanah menyusut, tanah yang tidak stabil,
kegiatan pertambangan dan gaya mendatar dari gempa bumi.

3.

Menahan

gangguan

dari

unsur-unsur

kimiawi

di

dalam

tanah

baik

organik maupun anorganik.


4.

Dapat menahan tekanan air yang mungkin terjadi. Suatu konstruksi pondasi yang
tidak cukup kuat dan kurang memenuhi persyaratan tersebut diatas, dapat
menimbulkan kerusakan pada bangunannya. Akibat yang ditimbulkan oleh
kerusakan ini, memerlukan perbaikan dari bangunannya bahkan kemungkinan
terjadi seluruh bangunan menjadi rusak dan harus dibongkar. Di samping itu,
tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan.

Macam-Macam Kemungkinan Pondasi


1.

Keadaan Tanah yang Kering (tidak dapat diperngaruhi air hujan dan sebagainya
dengan air di dalam tanah sedikit atau dalam sekali, gunung).Jika daya dukung
bagus pake pondasi lajur atau umpak. Kalau tidak, bisa pake plat beton.

2.

Keadaan Tanah yang Basah (mungkin terjadi longsor akibat terkena air hujan
atau air di bawah permukaan) biasanya digunakan dinding bendungan. Paku
bumi dari kayu hanya boleh digunakan di bawah permukaan air tanah permukaan
terendah karena bahaya pembusukan.

3.

Pondasi di Dalam Air pada prinsipnya dapat digunakan cara seperti pada pondasi
pada tanah basah yaitu menggunakan dinding bendungan dan pondasi paku bumi
kayu atau beton bertulang. Kemudian juga dengan menimbun batu kali selebar
mungkin dengan ketinggian di atas permukaan air.

Sebelum memulai pengerjaan pondasi, terlebih dahulu harus memenuhi syarat syarat secara :
a. Fungsional : mampu mendukung dan menyalurkan dengan baik beban- beban
diatasnya
b. Struktural : tidak ambles dan tidak berubah bentuk

C.

Macam Macam Pondasi


Secara umum, terdapat dua macam pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi
dalam. Pondasi dangkal digunakan bila bangunan yang berada di atasnya tidak terlalu
besar. Rumah sederhana misalnya. Pondasi ini juga bisa dipakai untuk bangunan umum
lainnya yang berada di atas tanah yang keras.
a. Pondasi Dangkal
Disebut Pondasi dangkal karena kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal,
hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang sering digunakan
ialah pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah, dibuat dari beton atau pasangan
batu,meneruskan beban dari dinding dan kolom bangunan ke tanah keras. Pondasi
dangkal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis :

Pondasi Pasangan Batu Kali Menerus


Pondasi ini digunakan oleh sebagian besar
rumah

satu

lantai

(terutama

rumah-rumah

di

perumahan) di Indonesia. Pondasi ini dipasang


menerus

sepanjang

dinding

bangunan

untuk

mendukung dinding serta kolom-kolom berdekatan.

Pondasi Telapak/Footplat
Pondasi telapak berbentuk seperti telapak kaki
seperti

ini.Pondasi

ini

setempat,

gunanya

untuk

mendukung kolom baik untuk rumah satu lantai maupun


dua lantai. Jadi, pondasi ini diletakkan tepat pada kolom
bangunan.Pondasi ini terbuat dari beton bertulang. Dasar
pondasi telapak bisa berbentuk persegi panjang atau persegi.

Pondasi Telapak Menerus


Pondasi telapak menerus adalah pondasi telapak
yang dibuat memanjang sepanjang dinding. Ini adalah

versi menerus dari pondasi footplat. Seperti ilustrasi di bawah ini.

Pondasi Umpak
Pondasi umpak dijumpai pada rumah kayu, rumah-rumah adat, rumah jaman
dulu. Pondasi jenis ini masih bisa ditemui di perdesaan, yang mayoritas rumahnya
masih berstruktur kayu. Rumah nenek anda pun mungkin masih menggunakannya.
Pondasi umpak merupakan pondasi setempat, terletak di
bawah kolom kayu atau bambu. Biasanya menggunakan material
batu kali yang dipahat, pasangan batu ataupun pasangan bata.
Berhubung rumah seperti itu menggunakan material kayu sebagai
struktur utamanya, berat sendiri bangunan cukup ringan, sehingga
pondasi ini cukup kuat untuk meneruskan beban ke tanah.

Pondasi Rakit
Bila di kedalaman dangkal ditemui tanah yang
lunak

untuk

diletakkan

pondasi,

maka

solusinya bisa menggunakan pondasi rakit.


Pondasi

rakit

bisa

digunakan

untuk

mendukung bangunan yang terletak di tanah


lunak. Selain itu, pondasi ini juga berguna
untuk

mendukung

kolom-kolom

yang

jaraknya terlalu berdekatan tidak mungkin untuk dipasangi telapak satu per satu,
solusinya yakni dijadikan satu kekakuan.
b. Pondasi Dalam
Jenis Jenis Pondasi dalam :
Berdasarkan materi yang digunakan :
Pondasi tiang kayu

Pondasi tiang kayu sangat cocok untuk daerah rawa. Biasanya dapat menahan
beton hingga 25 ton tiap tiang. Dan juga dapat dipergunakan untuk
memperbaiki daya dukung tanah lunak yang biasa disebut dengan cerucuk.

Pondasi tiang baja


Pondasi tiang baja terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Pipa baja (pipe pile)
2. Tiang pipa berpenampang H (H-pile)
Pemakaian tiang baja memiliki keuntungan yaitu kekuatannya sangat
besar sehingga dalam pengangkutan dan pemancangannya tidak menumbulkan
bahaya patah. Namun, memiliki kelemahan tidak tahan terhadap korosi. Tanah
yang dapat menyebabkan karat adalah tanah rawa, tanah payau dan tanah-tanah
yang mengandung alkali. Sehingga,dalam pemakaiannya harus dilakukan
perlindungan, yaitu pemilihan mutu baja dan melakukan pelapisan permukaan
baja dengan lapisananti karat.C.

Pondasi tiang beton


Pondasi tiang beton dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Tiang beton pracetak
tanpa prategang (precast)
dengan prategang (prestressed)
2. Tiang beton dicor di tempat (cast in place)

Tiang franki
Tiang

pancang

ini

dikerjakan

dengan

cara

penumbukan.

Diametertiang franki berkisar antara 50-55 cm dengan daya


dukungmaksimum 150 ton dan kedalaman mencapai 27 m. Diameter
dasarnya 70-80 cm. Sebaiknya hindari diameter yang besar, bilaperlu
kedalaman tiang ditambah untuk memperkecil diameternya.Tiang
franki cocok untuk mendukung beban yang besar pada kedalaman

yang dangkal atau menembus lapisan tanah lunak yang dalam hingga
mencapai tanah keras.

Tiang Raymond

Tiang simpleks

Tiang bor
Pondasi Bored pile digunakan untuk bangunan berlantai banyak
seperti rumah susun yang memiliki lantai 4-8 lantai dengan
kedalaman lebih dari 2 meter. Digunakan untuk pondasi bangunan
bangunan tinggi. Pondasi ini berdiameter 20 Cm keatas. Dan
biasanya pondasi ini terdiri dari 2 atau lebih yang diatasnya terdapat
pile cap. Pondasi ini berbentuk seperti paku yang kemudian
ditancapkan kedalam tanah dengan menggunakan alat berat seperti
crane

Keuntungan penggunaan pondasi ini adalah :


Tidak menimbulkan kebisingan.
Tidak menimbulkan getaran yang kuat terhadap bangunan
sekitarnya. Pondasi ini cocok digunakan pada tempat-tempat
yang padat oleh bangunan-bangunan. Namun, pembuatannya
memerlukan peralatan yang besar, sehingga hanya digunakan
pada proyek besar.

Tiang strauss Urutan pengerjaan tiang strauss yaitu :


Pengeboran

Pengecoran

Penumbukan

Penulangan

Pondasi ini dibuat dengan menggunakan perangkat alat bor


yangdinamakan Strauss D40 dengan kemampuan :
Dapat melakukan pengeboran berdiamater 30-60 cmdengan
kedalaman 5m - 40m.
Dapat melakukan pengeboran dengan kapasitas per unitmesin
bor per hari (8jam kerja) dalam kondisi normal 4m pada
system wash boring dan 2m pada system dry boring.

Tiang bump
Pondasi tiang bump dapat dibuat dengan kemiringan. Hal ini akan
menambah daya dukung pondasi baik tekanan maupun tarikan.
Pondasi bump sangat cocok untuk pondasi transmisi dan sejenisnya
yang memungkinkan adanya gaya-gaya tarikan bangunan-bangunan
dengan berat sedang (4-5 lantai), yang kondisi tanah kerasnya sangat
dalam, sehingga penggunaan pondasi jenis lain sangat mahal.

3. Tiang komposit
kayu dengan beton
Baja dengan beton

c) Pondasi tiang pancang


Seperti yang kita ketahui bahwasanya tipe pondasi
cukup banyak macamnya dan itu tergantung dari fungsi
dan kegunaannya..Salah satu di antara tipe pondasi yang
sering digunakan adalah pondasi tiang pancang Tiang
pancang pada dasarnya sama dengan bore pile, hanya
sjayang membedakan bahan dasarnya.Tiang pancang menggunakan beton jadi yang
langsung ditancapkan langsung ketanah dengan menggunakan mesin pemancang.
Karena ujung tiang pancang lancip menyerupai paku,oleh karena itu tiang pancang
tidak memerlukan proses pengeboran.
1.

Perencanaan penggunaan pondasi tiang pancang


Dalam

merencanakan

pondasi

untuk

suatu

konstruksi

dapat

digunakanbeberapa macam tipe pondasi. Pemilihan tipe pondasi ini didasarkan


atas :
a. Fungsi bangunan atas (Upper structure) yang akan dipikul oleh
pondasitersebut.
b. Besarnya beban dan berat dari bangunan atas.3.

c. Kondisi tanah dimana bangunan tersebut akan didirikan


d. Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan atas
Secara umum pemakaian pondasi tiang pancang dipergunakan apabila
tanah dasar dibawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung (bearing
capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan dan beban diatasnya, dan
juga bila letak tanah keras yang memiliki daya dukung yang cukup untuk
memikul berat dari beban bangunan diatasnya terletak pada posisi yang sangat
dalam.
Berdasarkan hal tersebut , maka dalam mendesain Pondasi tiangpancang
mutlak diperlukan data data mengenai :
a. Data tanah dimana bangunan akan didirikan
b. Daya dukung dari tiang pancang itu sendiri (baik single pile ataupun
grouppile)3.
c. Analisa negative skin friction (karena mengakibatkan beban tambahan)
Perencanaan pondasi ditinjau dari pembebanan vertikal dan horizontal
dimana daya dukung tanah telah dihitung harus lebih besar dari beban ultimate.
Berdasarkan data tanah dapat dilihat lapisan tanah keras pada lapisan dalam
sehingga digunakan pondasi dalam yaitu pondasi tiang pancang.
2. Prosedur Perencanaan
a. Menentukan kriteria perencanaan, seperti beban-beban yang bekerjapada
dasar tumpuan (poer), parameter tanah, situasi dan kondisibangunan di
sekitar lokasi, besar pergeseran yang diijinkan, teganganijin dari bahanbahan pondasi.
b. Memperkirakan

diameter,

jenis,

panjang,

jumlah

dan

susunan

tiang.Perkiraan tersebut sebaiknya disesuaikan dengan yang ada di pasaran.


c. Menghitung daya dukung vertical tiang tunggal (single pile), baik untuk
kondisi pembebanan normal maupun pada waktu gempa.
d. Menghitung faktor efisiensi dalam kelompok tiang dan daya dukungvertikal
yang diijinkan untuk sebuah tiang dalam kelompok tiang.

e. Menghitung beban vertikal yang bekerja pada setiap tiang dalamkelompok


tiang.
f. Memeriksa beban yang bekerja pada setiap tiang masih termasuk dalambatas
daya dukung yang diijinkan yang dihitung pada langkah no.4diatas. Bila
hasilnya melampaui daya dukung yang diijinkan untuk setiap tiang, maka
perkiraan diameter, jumlah atau susunan tiang harusdiganti.
g. Menghitung daya dukung mendatar sebuah tiang dalam kelompok.
h. Menghitung

beban

horizontal

yang

bekerja

pada

setiap

tiang

dalamkelompok.
i. Menghitung penurunan.Perhitungan penurunan tiang pancang, tegangan
pada tanah akibat beratbangunan dan muatannya dapat diperhitungkan
merata pada kedalaman 2/3 Lp dan disebarkan 30.
j. Merencanakan struktur tiang.
3. Keuntungan menggunakan pondasi tiang pancang
Dikarenakan begitu pentingnya peranan dari pondasi tiang pancang tersebut,
maka jika pembuatannya dibandingkan dengan pembuatan pondasi lain, pondasi
tiang pancang ini mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut :
a. Biaya pembuatannya kemungkinan besar (dengan melihat letak lokasi dan
lainnya), lebih murah bila dikonversikan dengan kekuatan yang dapat
dihasilkan.
b. Pelaksanaannya lebih mudah.
c. Di Indonesia, peralatan yang digunakan tidak sulit untuk didapatkan.
d. Para pekerja di Indonesia sudah cukup terampil untuk melaksanakan
bangunan yang mempergunakan pondasi tiang pancang.
e. Waktu pelaksanaannya relatif lebih cepat.

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pondasi adalah Struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan
tanah, atau bagian bangunan yang terletak dibawah permukaan tanah yang mempunyai
fungsi memikul beban bagian bangunan lainnya di atasnya. Pondasi harus diperhitungkan
untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban-beban
bangunan (beban isi bangunan), gaya-gaya luar seperti: tekanan angin,gempa bumi, dan lainlain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan level melebihi batas yang diijinkan.
Ada 2 jenis pondasi yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Diharapkan untuk
memperhatikan kondisi tanah sebelum menentukan pondasi yang tepat agar bangunan tidak
runtuh.

B. Saran
Saat ini jenis pondasi dalam sangat bervariasi, karena itu diharapkan agar ada
penelitian yang menemukan inovasi baru untuk jenis ataupun metode pengerjaan pondasi
dalam yang kuat dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

WWW.SCRIBD.COM
http://belajarsipil.blogspot.com/2012/06/jenis-jenis-pondasi.html
http://infocom-hmjts-uty.blogspot.com/2012/05/teknik-pondasi-i.html

Anda mungkin juga menyukai