Farfisku
Farfisku
Hidrolisis
Oksidasi
Hidrolisis (misalnya)
Aspirin + H2O Asam Salisilat + Asam Asetat
Procaine + H2O - Amino benzoic acid + - Diethylaminoethanol
Oksidasi (misalnya)
-
Laju reaksi
Jika mol reaktan per satuan yang bereaksi per satuan volume mol L-1 detik-1
Hukum laju reaksi
Persamaan dasar reaksi :
REAKTAN PRODUK
(R)
(P)
d [ R]
k[ R] x
dt
X = order reaksi
K = konstanta laju reaksi
Nilai order dan konstanta laju reaksi ditetapkan melalui percobaan.
De reaksi
0,1,2, ., pecahan, pseudo, campuran dan negative
Pers laju reaksi menurut ordernya :
A Produk
x
. v k[ A]
x
y
A + B + dst Produk v k[ A] [ B]
pseudo order 0.
Dimana
v k[ sukrosa][ H n ]
Kinetika order hidrolisis sukrosa = 2
Dan bila hidrolisis berlangsung dalam larutan yang dibufer berarti nilai [H+) tetap, maka kinetika
order hidrolisis order 1
v k n [sukrosa]
Hidrolisis ampisilin dalam larutan suasana basa
Amp + OH Produk
v K [ Amp ][OH ]
Kinetika order hidrolisis ampisilin = 2
Dan bila hidrolisis berlangsung dalam larutan yang dibufer berarti nilai [OH+] tetap, maka
kinetika order hidrolisis ampisilin dibuat dalam sediaan suspense yang dibufer, maka kinematika
order hidrolisis ampisilin = pseudo order 0, mengikuti kinetika order 0)
dC
dC
kC X Dimana x = 0 maka
kC X
dt
dt
dC
k Disusun menjadi dC k
dt
Atau dC k
dC k dt
0
Plot Ln Ct versus t
Reaksi order 2 :
dC
kC X
dt
dimana x = 1 maka
dC
kC
dt
Disusun menjadi
Atau
dC
kdt
C
dC
kdt
C
t
dC
k dt
0 C
0
dC
kC
dt
ln Ct = lnC0 - kt
Reaksi Order 2
dC
dC
kC X dimana x = 2 maka
kC 2
dt
dt
dC
dC
kC 2 Disusun menjadi
kdt
dt
C2
Atau
dC
kdt
C2
1
Ct
1
kt
C0
atau
1
1
kt
Ct C 0
Penetapan order reaksi dan konstanta laju reaksi (harus) melalui percobaan :
Metode :
Metode laju reaksi awal kombinasi dengan metode isolasi pseudo reaksi.
Metode integrasi (dan mencocokan persamaan laju reaksi dengan data percobaan).
v k[ H 2 ] X [ NO]Y x = ?
dan y = ?
v k[ H 2 ] X [ NO]Y
Exp 3 vs 4
Log 0,091 = log k + x log 19,6 + y log 53,3
Log 0,182= log k + x log 39,2 + y log 53,3
-0,301 = -0,301x x = 1
Log k = -1,4559 1,7267 2,6021 = - 5,7847
(exp 1)
K=1,64 x 10-6
Penjelasannya ?
Laju reaksi keseluruhannya dari suatu reaksi yang terdiri dari sejumlah tahap reaksi dasar,
biasanya dijelaskan dengan menggunakan mekanisme dari masing masing tahap reaksi
tersebut.
Tidak semua tahap mempengaruhi laju reaksi, . ? tahap reaksi dasar yang paling lambat
yang akan mempengaruhi laju reaksi.
v k[ H 2 ][ NO]2
reaksi order 3
v k[ H 2 ] X [ NO]Y
Log v = log k + x log[H2] + ylog[NO]
Exp 1 vs 2
Log 0,035 = log k + x log 53,3 + y log 20
Log 0,140 = log k + x log 53,3 + y log 40
0,602 = -0,301y y = 2
Exp 3 vs 4
1
1
kt
Ct C 0
1
Plot C vs t dan evaluasi grafik
t
NH4CNO (NH2)2CO
V = k[NH4CNO]x ; x = ?
Uji dengan persamaan laju reaksi order ke Saturday lnCt = ln C0 kt
Plot lnCt vs t dan evaluasi grafik
Uji dengan persamaan laju reaksi order ke dua :
1
1
kt
Ct C 0
1
Plot C vs t dan evaluasi grafik
t
Menetapkan nilai waktu paruh (t) dan umur simpan (nilai t90) untuk reaksi reaksi order ke
nol dan ke satu
Reaksi order ke nol :
Ct Co kt
t
Co Ct
k
Co 0,5Co 0,5Co
k
k
0,5Co
k
Sediaan aspirin dalam larutan (pH = 2.5) dengan konsentrasi awal = 0.30 J/100 ml
memperlihatkan kinetika degradasi order ke satu dan konstanta laju degredasinya pada suhu
kamar 9,7 x 107 det -1
Hitung
1. T1/2 dan t90 sediaan larutan aspirin
2. Dan selanjutnya hitung t1/2 dan t90 aspirin bila sediaan aspirin dibuat dalam bentuk
suspense dengan dosis 1.09/100 ml. diketahui kelatutan aspirin 0,33 /100 ml.
Dalam sediaan suspensi
0,5Co
k
0,5Co
k = 18 hari
t 90
0,1Co
k
t 90
0,1[asp ]
0,1(1,0)
k
(9,7 x10 7 )( 0,11)
3,6 hari
k A.e
Ea
RT
= Rate constant
= Arrhensus constant
Ea
= Activation energy
= Gas constant
= Temperature
ln k ln A
Ea
RT
ln k ln A
ln
Ea 1
R T
ln k vs
1
T
K 2 Ea 1
1
K1
R T1 T 2
Exothermic reaction
Endotherm reaction
130 0C
140 0C
Hitung :
Ea . k (25)
dan
t(25)
t90
0,105
2102102
n
det atau 24 hari
Konstanta laju dekomposisinya sulfacetamida dalam sediaan larutan (pH) pada suhu 80 0C 3,25 x
10-7 det-1 dengan Ea = 95,81 mol -1
Diketahui R = 8,314 JK-1 mol-1
Hitung K dan t90 sediaan sulfacetamida tersebut pada suhu 25 0C
Reaksi Enzimatis
Reaksi yang dikatalisis dengan biocatalyst)
Progress of reaction
k 2 [ E ]0 [ S ]0
[ S ]0 km
berlebihan
Maka :
k2[E]0 = v max
vm ax[ S ]0
[ S ]0 km
1
1 km 1
v vmax vmax [ S ]0
Plotting
1
1
vs
v [ S ]0
(Pers. Lineweaver-Burk)
Km
Dan diperoleh vm ax
sebagai slope
[E]n
diketahui
Konstanta laju pertumbuhan bakteri lactobacillus acidophilus (dalam suatu media) selama fase
pertumbuhan exponansial menunjukan = 9,24 x 10-3 menit -1
Hitung waktu generasi (tg) bakteri tersebut waktu yang diperlukan mikroorganisme untuk
melipat ganda kan populasinya (yakni menjadi double).
L-Malate
TEGANGAN PERMUKAAN
Molekul dipermukaan :
Mengikuti gaya resultan kea rah dalam media.
Molekul didalam media tidak mengalami gaya resultan
Tegangan permukaan () :
Molekul dibagian dalam media yang bergerak ke permukaan media membutuhkan kerja
untuk mengatasi gaya tarik kebawah.
Makin banyak jumlah molekul di permukaan media suatu cairan makin luas permukaan
media tersebut.
Tapi dengan adanya gaya resultan kearah dalam oleh molekul molekul di permukaan,
maka sifat setiap cairan cenderung untuk meminimumkan luas permukaannya.
Tegangan permukaan () :
Banyaknya kerja yang diperlukan untuk memperluas permukaan suatu cairan, dalam satuan erg
cm-2 atau dyne cm-1
Tegangan permukaan :
Antara cairan gas/udara, (tegangan permukaan)
Antara cairan cairan, (tegangan antar muka)
Contoh nilai beberapa cairan pada 20C
Cairan
Cairan - udara
Cairan - air
(dyne cm-1)
(dyne cm-1)
Hg
485
375
H2O
72,75
C6H6
28,88
35,0
CCl4
26,80
45,1
Acetone
23,94
Ethanol
22,49
Isopropanol
21,92
Sukrosa
(Aquous)
55% w/w
76,45
Dimana,
Gaya yang diperlukan untuk melepaskan cincin dari permukaan cairan
Jari jari lingkar cincin
Factor koreksi
Factor koreksi (C) :
Correction factors
0.7250 (Constant)
0.09075m-1s2 (Constant)
0.04534-1.659r/R (Constant)
r : Radius of the ring wire
R : Radius of the ring (Center of wire)
Density of the liquid sample
3. Metode lempengan Wihelmi
P : Gaya yang diperlukan untuk melepaskan lempengan dari permukaan cairan
Berat lempengan
Gaya gravitasi