Anda di halaman 1dari 6

RANCANGAN SISTEM INFORMASI

AKADEMIK PADA BIMBINGAN BELAJAR POINS

Oleh
Munaldi
1311601122

PROGRAM PASCA SARJANA


PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
JAKARTA
2014

RANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK


PADA BIMBINGAN BELAJAR POINS

Munaldi, S.Kom
Magister Ilmu Komputer, Program Pasca Sarjana,, Universitas Budi Luhur
Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260
Telp. (021) 5853753 ext.303, Fax. 5853489
Email: munaldy@gmail.com

ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai berjalannya proses akademis lembaga belajar poins. Dimana penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui cara pengelolaan data-data dan informasi yang berjalan pada lembaga belajar
tersebut.
Kata kunci : sistem informasi, akademik pada, lembaga bimbingan belajar poins
1. PENDAHULUAN
Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang
besar dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat karena sudah merupakan bagian tak
terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Dunia pendidikan, pemerintahan, bisnis dan
usaha hingga bidang kesehatan dan kebutuhan
harian masyarakat telah menerapkan
penggunakan teknologi informasi agar menjadi
lebih efektif dan efisien.
Perkembangan teknologi informasi yang
berkembang demikian pesat dalam setiap
bidang kehidupan, membuat dampak adanya
otomatisasi di setiap sektor yang terkait dengan
berbagai bidang tersebut yang memberikan
kemudahan, dukungan dan layanan yang lebih
baik dan valid Bagi para penggunanya.
Kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh
teknologi informasi bukan lagi hanya sekedar
kebutuhan sekunder melainkan telah menjadi
kebutuhan primer yang menjadi penggerak
utama dalam setiap bidang kehidupan
masyarakat, karena sumbangsih yang diberikan
dengan adanya teknologi informasi menjadi
sangat membantu dalam kegiatan-kegiatan
sehari-hari.
Pada pelaksanaan kegiatan akademik lembaga
bimbingan belajar pun sering kali terlihat seolah
menjadi suatu hal yang sangat sepele. Namun
yang ternyata memiliki sebuah unsur penting
dalam pelaksanaannya. Mulai dari mengetahui

perkembangan siswa dalam mata pelajaran


hingga support pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar sehari-hari yang efektif.
Seiring dengan pertambahan siswa dan kegiatan
belajar mengajar, maka diperlukan adanya
bantuan otomatisasi dari sektor akademis yang
dapat memperlancar dan mempersingkat
beberapa proses yang berjalan.
Sebagai salah satu lembaga bimbingan belajar,
tentunya membutuhkan dukungan dari
perkembangan teknologi informasi dalam bidang
akademik tersebut. Oleh karena itu dalam
mewujudkan kemudahan berkarya pada bidang
penanganan akademik tersebut, maka kami
tergerak untuk mengembangkan aplikasi bisnis
berbasis teknologi informasi yang bertajuk
Rancangan Sistem Informasi Akademik Pada
Lembaga Bimbingan Belajar Poins dengan
Metodologi Berorientasi Obyek
Masalah yang terjadi saat ini antara lain:
a) Padatnya kegiatan jadwal belajar dan mengajar
serta semakin meningkatnya jumlah siswa
sehingga dibutuhkannya perekaman data secara
otomatis untuk dapat diolah menjadi informasi
yang lebih baik
b) Data diolah secara manual sehingga
menyebabkan durasi penyiapan data menjadi
lebih panjang sebelum dapat disajikan dalam
bentuk score atau laporan.

Abstraction adalah proses mengidentifikasi


atribut dan karakteristik class, namun belum

c) Belum adanya standarisasi akan data yang


disimpan, menyebabkan kesulitan dalam
pencarian kembali dan pengolahannya.

masuk pada tahap definisi dari karakteristik


yang bersangkutan.

Tujuan dari penulisan jurnal ilmiah ini adalah:


membantu meningkatkan pelaksanaan support
dalam sisi akademik pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar pada lembaga bimbingan belajar poins
sehingga meningkatkan kepuasan siswa dan orang
tua siswa terhadap layanan lembaga.

f.

Message Communication

g.

methodology
Association
Association berguna untuk menghubungkan

2. LANDASAN TEORI
2.1 Analisa dan Perancangan Berorientasi
Obyek
Metodologi berorientasi obyek bukan suatu konsep
yang benar-benar terpisah dari metodologi yang
telah berkembang sebelumnya. Konsep ini
dianggap lebih bersifat evolusi daripada revolusi
terhadap konsep sebelumnya. Dengan kata lain kita
dapat memanfaatkan pengetahuan kita mengenai
metodologi sebelumnya dalam pemahaman
metodologi berorientasi obyek ini.
Berikut ini adalah karakteristik dari metodologi
tersebut:

h. Unified Modelling Language (UML)

a.

b.

Common Methods of Organization

Konsep ini berkaitan dengan pengorganisasian


sebuah model sistem informasi yang akhirnya
diterapkan dalam sebuah software. Beberapa
metode yang dapat diaplikasikan misalnya:
1) Obyek dan atributnya atau
karakteristiknya. Misalnya obyek berupa
diri kita sendiri dengan karakteristik
nama, alamat, tinggi badan, berat badan,
dan sebagainya.
2) Classes and Members, Class Merupakan
template untuk membuat obyek
(member). Obyek-obyek dari class yang
sama, memiliki atribut dan karakteristik
yang sama.

Encapsulation
Disebut pula information hiding yang

menjelaskan bahwa komponen-komponen


software seperti modul, subroutine,
metode/prosedur dsb harus terisolasi atau
bersifat single design decision

c.

Inheritance

d.

Polymorphism
Polymorphism merupakan kemampuan untuk

e.

Abstraction

Merupakan mekanisme untuk menunjukan


kesamaan antar obyek.

memberi respon untuk keadaan yang berbeda.

Merupakan cara obyek untuk berkomunikasi


satu sama lainnya dalam object oriented

hal yang satu dengan yang lainnya dalam


sebuah sistem informasi.

Dalam analisa dan perancangan berorientasi


obyek menggunakan model yang dikenal
dengan unified model Language (UML) yang
merupakan sebuah bahasa yang telah
menjadi standar dalam industri visualisasi,
merancang dan mendokumentasikan sistem
piranti lunak, adapun konsep analisa dan
perancangan berorientasi obyek antara lain :

1) Object

Adalah benda secara fisik atau


conceptual yang dapat berupa orang,
perangkat keras, dan yang lainnya. Setiap
obyek mempunyai 2 ciri khas, yaitu :
a) Attribute / Property / Data
b) Method / Behaviour / Function

2) Class

Adalah kumpulan obyek yang sejenis.


Class menetapkan spesifikasi perilaku dan
attribute obyek-obyek tersebut, kelas juga
merupakan abstraksi dari entitas dalam
dunia nyata. Secara lugasnya obyek
adalah instant dari sebuah class.

3) Inheritance

Adalah penurunan attribute atau method


dari suatu obyek ke obyek lainnya.

4) Pengertian Analisa Sistem

Analisa sistem didefenisikan sebagai


penguraian dari suatu sistem informasi
yang utuh kedalam bagian komponenkomponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi
permasalahan, kesempatan, hambatan
yang terjadi dan kebutuhan yang
diharapkan, sehingga dapat diusulkan
perbaikannya.

Dalam tahap ini kegiatan-kegiatan yang


digunakan dalam menganalisa sistem
sebagai berikut:
a) Menganalisa sistem yang ada dan
mempelajari apa yang dikerjakan oleh
sistem yang ada.
b) Menspesifikasikan sistem yaitu
spesifikasi masukan yang digunakan
database yang ada, proses yang
dilakukan dan keluaran yang
dihasilkan.
Tujuan analisa berorientasi obyek yaitu
untuk menentukan kebutuhan pemakai
(user) secara akurat. Adapun modelmodel yang digunakan untuk analisa
berorientasi pada obyek adalah sebagai
berikut:
a) Use Case Diagram
Adalah diagram yang menggambarkan
kebutuhan sistem dari sudut pandang
user dan merupakan pola perilaku
sistem. Digunakan untuk
menggambarkan hubungan antara
internal sistem dan external sistem atau
hubungan antara sistem dan actor.
b) Activity Diagram
menggambarkan berbagai aliran
aktivitas dalam sistem yang sedang
dirancang, bagaimana masing-masing
aliran berawal, decision yang mungkin
terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.
c) Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika
diinstansiasi akan menghasilkan sebuah
obyek dan merupakan inti dari
pengembangan dan desain berorientasi
obyek. Class menggambarkan keadaan
(attributel property) suatu sistem,
sekaligus menawarkan layanan untuk
memanipulasi keadaan tersebut

(method/function). Class diagram

d)

menggambarkan struktur dan deskripsi


class, package dan obyek beserta
hubungan satu sama lain seperti
containment, pewarisan, asosiasi, dan
lain-lain.
Perancangan Berorientasi Obyek
Perancangan berorientasi obyek
merupakan proses spesifikasi yang

terperinci dari kebutuhan-kebutuhan


fungsional dan persiapan untuk
rancangan bangun implementasi yang
menggambarkan bagaimana suatu
sistem dibentuk.
Tujuan perancangan sistem itu untuk
memeahami kebutuhan kepada pemakai
sistem (user) dan memberikan
gambaran yang jelas dan rancang
bangun yang lengkap.
Tatta-tahap yang dilakukan pada perancangan
berorientasi pada obyek adalah:
(1) Perancangan Basis Data
Merupakan tahap merancang basis data yang
akan diterapkan oleh sistem.
(a) Pemodelan Data Konseptual
Pemodelan data Konseptul adalah dengan
menggambarkan class diagram tanpa
method yang akan menjadi landasan
untuk merancang basis data.
(b) Spesifikasi Basis Data
Menurut Raymond Mcleod, Jr.(1995:324)
Basis Data adalah :
Suatu koleksi dari komputer yang
berinteraksi diorganisasikan dan disimpan
dalam suatu cara yang memudahkan
pengambilan kembali. Dari pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa Basis
Data merupakan kumpulan dari data yang
saling berhubungan satu sama lain,
tersimpan diperangkat komputer dan
digunakan oleh perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Basis Data merupakan
salah satu komponen yang penting dalam
sistem informasi bagi para pemakai
(user).
(2) Diagram Interaksi
Interaction diagram menggambarkan interaksi
antar obyek didalam dan sekitar sistem yang
menekan pada pesan apa yang disampaikan dan
digambarkan dengan menekankan dimensi
waktu atau peran masing-masingnya. Salah satu
jenis diagram interaksi yaitu:
(a) Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan
interaksi antar obyek di dalam dan di
sekitar sistem (termasuk pengguna,
display, dan sebagainya) berupa message
yang digambarkan terhadap waktu.
Sequence diagram terdiri antar dimensi
vertikal (waktu) dan dimensi horizontal
(obyek-obyek yang terkait).

Merupakan property dari sebuah class.


3. Operation
Adalah sesuatu yang bisa dilakukan
oleh sebuah class atau class yang lain
yang dapat lakukan untuk sebuah

(b) Diagram Kelas

Class Diagram merupakan bagian yang

paling penting dalam analisa dan


perancancangan berorientasi obyek.
Dalam UML diagram kelas digunakan
untuk memodelkan static structure dari
sistem informasi. Ada pun bagian dalam
sebuah class diagram adalah sebagai
berikut:
1. Class
Merupakan himpunan obyek yang
sejenis yang mempunyai attribute dan
perilaku yang sama.
2. Attribute
2.2 Teori Teori Penunjang
a. Teori Akademik
Istilah akademik berasal dari bahasa
Yunani: ) adalah suatu institusi
pendidikan tinggi, penelitian, atau
keanggotaan kehormatan.
Nama ini berasal dari
sekolahfilsafat Plato yang didirikan pada
sekitar tahun 385 SM di Akademia,
sebuah tempat suci Athena,
dewi kebijaksanaan dan kemampuan, di
sebelah utaraAthena, Yunani.
Di dunia barat, akademia adalah istilah
yang umum digunakan untuk institusi
pendidikan tinggi secara kolektif.
b. Pengertian Rancangan Sistem Informasi
Akademik Pada Lembaga Bimbingan
Belajar.
adalah suatu aplikasi bisnis yang
dirancang untuk mempermudah pekerjaan
dari tim akademik lembaga bimbingan
belajar, dimana fungsi mereka adalah
salah satu fungsi utama dari lembaga
tersebut.
2.

Masalah
a) Padatnya kegiatan jadwal belajar
dan mengajar serta semakin
meningkatnya
jumlah
siswa
sehingga
dibutuhkannya
perekaman data secara otomatis
untuk dapat diolah menjadi
informasi yang lebih baik
b) Data diolah secara manual
sehingga menyebabkan durasi
penyiapan data menjadi lebih

class.

(c)

Entity Relational Diagram

Merupakan salah satu pemodelan data


konseptual yang paling sering digunakan
dalam proses pengembangan basis data
bertipe relasional. Model E-R terdiri dari
beberapa komponen dasar yaitu sebagai
berikut:

panjang sebelum dapat disajikan


dalam
bentuk
score
atau
laporan.
c) Belum adanya standarisasi akan
data yang disimpan, menyebabkan
kesulitan dalam pencarian kembali dan
pengolahannya.
3. Metodologi Penelitian.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan
untuk mengumpulkan data adalah sebagai
berikut:
a. Observasi
Kunjungan langsung dilakukan untuk
melihat secara langsung alur proses bisnis
dengan tujuan memahami bagaimana
proses tersebut berlangsung dalam kegiatan
sehari-hari di lapangan.
b. Wawancara
Proses ini melibatkan aktor-aktor terkait
yang menjalankan proses bisnis tersebut
dan sangat memahami kebutuhan performa
mereka di lapangan. Dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang sangat kita
butuhkan sebagai referensi aturan untuk
menyempurnakan rancangan sistem yang
diajukan kepada mereka. Karena tentunya
merekalah yang akan menggunakan sistem
tersebut kemudian hari. Sehingga dengan
melibatkan bantuan mereka pada proses
wawancara ini, maka kami berpendapat
akan memaksimalkan rancangan yang akan
kami buat.
Literatur

Metode ini memberikan referensi literatur


yang efektif untuk menetapkan keputusan
terkait pengembangan.
c. Dokumentasi
Dengan
mengumpulkan
dokumen

dokumen yang terkait dengan proses bisnis


tersebut dan membuat catatan-catatan
dalam bentuk penulisan ini kami berharap
dapat menjadi referensi berharga untuk
pengembangan
aplikasi
yang
sesuai
dikemudian hari.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan terhadap
sistem akademik ini, maka penulis menarik
garis kesimpulan sebagai berikut:
a. perekaman data secara otomatis
berlangsung untuk dapat diolah menjadi
informasi yang lebih baik
b. Data diolah secara terintegrasi sehingga
durasi penyiapan data tidak lagi
menghabiskan waktu panjang sebelum
dapat disajikan dalam bentuk score
atau laporan.
c. Adanya standarisasi akan data yang
disimpan, sehingga dapat mempermudah

d.

dalam pencarian kembali dan


pengolahannya.

4.2 Saran
Dengan apa yang telah penulis kembangkan
ini, penulis berharap akan mempermudah
lembaga bimbingan Poins untuk dapat
menjalankan kegiatan belajar dan mengajar
sehingga akan menimbulkan kepuasan
terhadap siswa. Untuk itu penulis bermaksud
untuk mengajukan saran untuk dapat
mengembangkan aplikasi ini karena apa yang
penulis kembangkan saat ini merupakan fiturfitur dasar kebutuhan akademik poins.
Semoga di kemudian hari, lembaga poins
akan menerapkan dan mengembangkan
sistem ini ataupun serupa.

DAFTAR PUSTAKA
McLeod, Raymon. Sistem Informasi Manajemen
(Edisi Bahasa Indonesia). Cetakan Pertama.
Jakarta : PT. Prenhalindo. 2001
The, Liang Gie. Kamus Logika (Dictionary of
Logic). Edisi Kedua (diperlengkap). Yogyakarta:
Karya Kencana. 1980

Anda mungkin juga menyukai