Anda di halaman 1dari 11

COMPUTERISED TOMOGRAPHY

SCANNER
Sejak penemuan sinar x pada tahun 1895
oleh W.Conrad Rontgen tidak ada
revolusi pemakaian sinar x untuk
diagnosa pasien sampai tahun 1972
dimana seorang ahli fisika Inggris yang
bernama Goldfrey Hounsfield
menemukan CAT =Computerised Axial
Tomography yang saat ini lebih dikenal
sebagai CT.SCAN = Computerised
Tomography Scanner. Pada Tahun 1979
dia mendapat hadiah Nobel untuk bidang
kesehatan bersama Prof.A.M. Cormack.
Laporan ilmiah pertama untuk ini
disampaikan pada institut radiologi
Inggris pada April 1972 dan alat CT.Scan
yang pertama dipakai di Inggris dan
Amerika Utara pada tahun 1973.Pada
tahun 1979 sudah ada lebih dari seribu
1

unit alat CT.Scan dipakai diseluruh


dunia,terutama untuk pemeriksaan otak.
Dengan alat CT.Scan banyak kelainan
otak yang bisa didiagnosa dengan mudah
dan tidak invasif,tapi biayanya masih
cukup besar.
Semua bagian tubuh manusia bisa
diperiksa dengan CT.Scan yang disebut
sebagai Whole Body,tapi alat ini tetap
terbatas oleh kelemahan yang ada pada
sinar x,seperti kurang bisa membedakan
jaringan dan air,juga ada artefact yang
lain,seperti karena gerakan pasien dan
sebagainya.
TEHNIK CT.SCAN.
CT.Scan memakai tabung sinar x yang
dikolimasikan,sehingga berbentuk kipas
dengan ketebalan bisa 1 mm. sampai
dengan beberapa cm.

Film pada foto Rontgen diganti dengan


detektor scintilasi atau ionisasi.
Detektor ini pada mulanya dipakai
tabung,kemudian sudah berbentuk solid
state.
Pada CT.Scan generasi pertama hanya
ada 2 buah detektor dan untuk satu
putaran diperlukan waktu 4 menit,
sekarang waktunya sudah bisa kurang
dari 1 detik dan disebut sebagai
subsecond.
Pada alat CT.Scanner generasi pertama
ada 250 proyeksi atau view yang dibuat,
kemudian semakin banyak.
Gantry adalah komponen dari alat
CT.Scanner,dimana tabung sinar x dan
detektor yang dalam posisi saling
berhadapan dilekatkan dan gantry ini
dapat berputar disekeliling tubuh pasien.
Waktu untuk satu kali putaran gantry
atau satu keliling ini disebut
3

SCAN TIME.
Untuk pemeriksaan tertentu memang
dibutuhkan scan time yang lambat agar
resolusi lebih baik,tapi agar tidak
dipengaruhi oleh gerakan nafas atau
denyut jantung dibutuhkan scan time
yang sependek mungkin.
Sinar x yang sudah dikolimasi dan
berbentuk kipas menembus objek
(jaringan pasien), sisanya mengenai
detektor dan sinar x yang diterima oleh
detektor diubah jadi scintillation dan
jumlah ini direkam secara digital.
Bagian tubuh pasien yang diiris oleh
sinar x secara virtual ini disebut sebagai
VOXEL = Volume Element dengan
ketebalan 1 mm. s/d beberapa sentimeter.
Pada CT.Scan pertama ada 80x80
matrix,kemudian diperbaiki jadi 160x160
matrix, kemudian makin banyak,jadi
320x320,520x520 dan seterusnya.
4

Voxel adalah angka atau nilai yang


tergantung pada kemampuan jaringan
tubuh yang dilalui irisan x ray untuk
menyerap sinar x.
Satuannya dipakai nomor atau unit
Hounsfield.
Data yang didapat dari detektor berupa
jumlah x ray yang tidak diserap(tersisa)
oleh jaringan pasien yang sudah
dilaluinya dikirim untuk diolah pada
komputer algorithma dan kemudian data
dasar/raw data ini disimpan dalam hard
disk khusus yang bisa dipakai untuk
didisplay berupa gambaran irisan pada
monitor dan juga bisa diprint dengan
printer khusus.
Rekaman digital tadi bisa
dipresentasikan pada CRT=Cathode Ray
Tube=Monitor sebagai suatu irisan 2
dimensi dimana 1 voxel akan tampak
sebagai 1 pixel.
5

Warna pixel dari putih sampai hitam


dengan gradasi sangat kecil yang disebut
grey scale. Satuan angka untuk setiap
pixel adalah Hounsfield Unit. (HU)
Udara -1000 Hounsfield Unit.
Air 0 HU dan
Logam (+)1000 HU.
RESOLUSI :
Setiap PIXEL = Picture Element hasil
rekonstruksi tergantung dari kemampuan
alat CT.Scan,ada yang berukuran
1,5x1,5mm.,0,75x0,75 mm. dst.makin
kecil sehingga resolusi makin baik.
Ukuran PIXEL ini menentukan resolusi
spatial yaitu kemampuan untuk
membedakan 2 titik yang bersebelahan.
Lawannya adalah resolusi axial yaitu
kemampuan untuk membedakan 2 titik
yang berada pada satu garis sumbu.

MPR = Multi Plannar Reconstruction.


Data digital dasar/raw data yang didapat
pada irisan axial dapat juga dipakai
untuk rekonstruksi irisan yang lain dari
axial,misalnya irisan sagital,coronal,
tangential atau lainnya,tapi resolusi akan
berkurang.
Penurunan resolusi
tergantung dari jumlah pixel pada raw
data dan kemampuan komputer,terutama
pada perangkat lunaknya.
Resolusi dan kecepatan MPR sudah jauh
lebih baik pada alat CT.Scanner yang
mutakhir terutama pada yang sudah
multislice dimana detektornya ada
beberapa barisan dan data yang diambil
bisa sangat banyak dalam waktu yang
lebih pendek.
Beda densitas.
CT.Scanner memperbaiki informasi yang
bisa didapat dari sinar x tentang beda
7

densitas jaringan tubuh manusia yang


ada dalam suatu irisan.Jauh lebih baik
dari foto sinar x biasa.
Kemampuan membedakan jaringan dan
kepekaan untuk menentukan perubahan
pada jaringan yang sakit sebanding
dengan perbandingan signal dan noise.
Dosis radiasi.
Karena tabung sinar x dikolimasi dan
berbentuk kipas,serta adanya detektor
maka CT.Scan dapat mengambil data
jauh lebih banyak dibandingkan foto
sinar x biasa pada dosis radiasi sinar x
yang sama. Tetap ada hubungan antara
resolusi dan ketajaman gambar,beda
densitas jaringan dan dosis radiasi. Alat
CT.Scan dengan scan time 20 detik
dengan tebal irisan 13 mm. memberikan
dosis sinar x pada kulit sebanyak 1,5 rad
atau cG. (rad=Rontgen absorp dose
8

sedangkan cG= centiGrey,adalah satuan


sinar x)
Banyak organ pada intra abdomen yang
daya serap sinar x nya hampir
sama,sehingga sukar dibedakan,tapi bisa
dibedakan tergantung dari jaringan
lemak yang ada disekitar organ tadi
karena jaringan lemak mempunyai
densitas yang paling rendah.
Dosis radiasi sangat tergantung pada
resolusi,noise,ketebalan irisan,
luas lapangan dsb.
Dosis radiasi sinar x yang diterima
pasien pada suatu seri pemeriksaan
CT.Scan tidak melebihi batas dosis
maksimal yang diperbolehkan dikenai
pada seorang pasien menurut peraturan
yang ditetapkan oleh ICRP =
International Commision on Radiation
Protection.

CT.SCANNER Generasi I Gen.2

Gen.3 Gen.4

Tabung x ray

idem

Detektor
Komputer
Spiral
MPR
Multislice

kolimasi

Bentuk
kipas
2 buah
350
buah
algorithma Lebih
canggih
tidak bisa Belum
bisa
Tidak bisa Belum
bisa
-

Multislic
CT.SCA
idem

idem

Lebih sekeliling Solid sta


500
Masih lebih
Window
dos
bisa bisa
Bisa
bisa
-

bisa

Cepat&j
-

4,8,16,32

10

11

Anda mungkin juga menyukai