Anda di halaman 1dari 17

Problema Banjir Jakarta

Oleh :
A Sayyidina Habibina
Abdul Hadi
Alfina Fauzanida Rahmani
Giri Bayuaji
Nadia
Narrotama Husa
Sarah Audadi Ilham

Daftar Isi

Pendahuluan
Permasalahan
Sikap Kelompok Terhadap Permasalahan
Hipotesis
Usulan Alternatif-Alternatif Penyelesaian
Alternatif Penyelesaian Yang Dipilih dan
Langkah-Langkah Penyelesaiannya
Kesimpulan

Pendahuluan

1/2

Banjir yang terjadi di Jakarta setiap tahunnya tampaknya


dianggap sebagai agenda rutin. Banjir di Jakarta sesungguhnya
bukanlah masalah baru,karena banjir di Jakarta sudah terjadi sejak
abad ke-5.

Selain menghambat rutinitas kerja dan menghalangi akses


transportasi, banjir juga menyebabkan kerugian material dan
korban jiwa. Tercatat sebanyak 20 orang meninggal dan 33.502
orang terpaksa mengungsi akibat bencana banjir Jakarta tahun 2013
yang lalu (data BPNP 2013).

Pendahuluan

2/2

Masyarakat tentu saja merasa gerah terhadap banjir yang


terjadi setiap tahun. Berbagai macam usaha telah dilakukan,
baik dari pemerintah maupun LSM,namun banjir tetap
senantiasa hadir setiap kali musim hujan tiba. Para ahli
mempunyai pendapat tersendiri mengenai penyebab banjir
Jakarta.
Maka dari itu, kami kelompok HG 2 akan membahas
problematika banjir Jakarta. Kami berharap dari presentasi dan
diskusi yang akan dilakukan, kita dapat menyadari akan
perlunya usaha pencegahan banjir Jakarta, baik usaha jangka
pendek maupun jangka panjang.

Banjir Karena Letak Geografis DKI


Jakarta
Sebesar 40% daratannya
lebih rendah dari
permukaan laut.
Daratan ini dialiri 13
sungai yang bermuara di
Laut Jawa.
Salah satu kota terpadat
dengan masyarakat yang
multi etnis dan perilaku.

Permasalahan
Keadaan Jakarta itu pun
diperparah
dengan
buruknya
perilaku warga Jakarta sendiri
yang
tidak
disiplin
dalam
membuang sampah. Baik itu
membuang sampah sembarangan
atau membuangnya ke sungai.
Tidak
mengherankan
jika
melihat di bantaran sungai,banyak
bangunan semi-permanen yang
dibangun. Karena tidak mampu
menemukan
lahan
tempat
tinggal,warga
bantaran
nekat
tinggal di sana. Akibatnya,aktifitas
seperti
mencuci,mandi
dan
membuang hajat mereka lakukan
di sungai.

2/4

Permasalahan
Pemerintah pun telah
berusaha untuk mengendalikan
banjir
dengan
cara
pembangunan Kanal Banjir
Barat dan Timur. Kanal Banjir
Barat dan Timur dibangun
dengan
tujuan
untuk
menyalurkan air hujan dan air
dari
hulu
langsung
ke
laut,sehingga
air
tidak
menggenangi Jakarta yang 40%
wilayahnya merupakan dataran
yang
lebih
rendah
dari
permukaan laut.

3/4

Permasalahan

4/4

Sebetulnya upaya pemerintah untuk menanggulangi


permasalahan banjir jakarta dari segi regulasi telah banyak
dilakukan. Sebagai contoh telah diterbitkannya PP no 33 tahun
1963 tentang penertiban pembangunan di kawasan sepanjang
jalan antara jakarta,bogor,puncak dan cianjur dalam bentuk
hukum khusus yang kemudian disempurnakan dengan Kepres
no 48 tahun 1963 yang diperbarui dengan Kepres no 79 tahun
1985 tentang penetapan RUTR kawasan puncak.
Namun bagaimanapun caranya,banjir seakan tidak bosan
untuk mampir ke Jakarta setiap tahunnya. Permasalahan utama
yaitu letak geografis Jakarta dan perilaku masyarakatnya yang
tidak mendukung,mengakibatkan banjir selalu terjadi di
Jakarta setiap tahunnya.

Sikap Kelompok Terhadap Masalah


Berdasarkan permasalahan di atas, kami
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menganilisis permasalahan yang terjadi
2. Membuat hipotesis mengenai penyebab
permasalahan
3. Mempelajari alternatif penyelesaian masalah
4. Memilih alternatif yang paling sesuai untuk
mengatasi masalah
5. Membuat kesimpulan

Hipotesis
Dari permasalahan yang telah dibahas sebelumnya,kami
menyimpulkan dua masalah utama yang dihadapi Jakarta
terhadap banjir. Yang pertama adalah letak geografis Jakarta
yang mendukung terjadinya banjir. Dan yang kedua adalah
perilaku masyarakatnya yang tidak peduli dengan lingkungan.
Dari dua permasalahan tersebut,penyelesaian yang
paling baik adalah dengan cara memperbaiki penataan kota dan
saluran airnya serta merubah perilaku masyarakatnya.

Usulan Alternatif Penyelesaian

1/2

1.

Peningkata Efektivitas dan Kapasitas Kanal Banjir


Di Jakarta terdapat dua buah kanal banjir yaitu barat dan
timur. kanal banjir barat yang sudah ada sejak zaman pemerintah
Belanda hingga tahun 2006 belum pernah dikeruk sehingga
mengalami pendangkalan. Pembangunan tembok yang lebih tinggi
di kedus sisi kanal banjir pun dapat dilakukan untuk menaikkan
kapasitas kanal banjir tersebut.
2. Normalisasi Sungai dan Saluran Air
Buruknya keadaan ketiga belas sungai yang mengalir di
Jakarta merupakan faktor penting dalam pengelolaan air dan
pengendalian banjir di Jakarta. Upaya normalisasi ini dapat
dilakukan dengan cara pemulihan lebar sungai dan pengerukan
sungai.

Usulan Alternatif Penyelesaian


3.

2/2

Memperbanyak Ruang Terbuka Hijau


Ketersediaan ruang terbuka hijau khususnya di kota-kota
besar seharusnya minimal 30% dari luas kota yang ada. Ruang
terbuka hijau dapat menjadi area bagi penyerapan air ketika hujan
turun dan tentu hal itu dapat menjadi salah satu upaya dalam
mengatasi banjir.
4. Membuat Lubang Resapan Biopori
Melalui Lubang Resapan Biopori
(LRB) ini, air hujan atau air dari saluran
pembuangan akan terserap sehingga
jumlah air yang mengalir di jalan-jalan
atau di permukaan tanah
akan berkurang.

Alternatif Penyelesaian yang Dipilih dan


Langkah-Langkah Penyelesaiannya
1/4
Normalisasi Sungai dan Saluran Air
a. Normalisasi Sungai
Salah satu program normalisasi sungai yang sudaj
terlaksana sampai saat ini adalah program normalisasi Kali
Angke pada tahun 2003. Sebelum normalisasi,lebar Kali Angke
ini hanya 5 meter. Namun setelah diadakan normalisasi dan
pembersihan di bantarannya,lebar sungai ini menjadi 40 meter.

Alternatif Penyelesaian yang Dipilih dan


Langkah-Langkah Penyelesaiannya
2/4
Penduduk yang telah lama tinggal di bantaran Kali Angke
dipindahkan ke rumah susun di Muara Angke dan Cengkareng.

Alternatif Penyelesaian yang Dipilih dan


Langkah-Langkah Penyelesaiannya
3/4
b. Pemeliharaan 13 Sungai
Pemeliharaan sungai-sungai ini dapat dilaksanakan
dengan cara mengeruk sungai-sungai yang mengalami
pendangkalan akibat endapan lumpur dan sampah.

Alternatif Penyelesaian yang Dipilih dan


Langkah-Langkah Penyelesaiannya
4/4

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami peroleh
mengenai banjir jakarta adalah banjir di Jakarta
disebabkan oleh berbagai faktor. Ada faktor yang
sudah menjadi kodrat alam. Oleh karena itu,banjir
di Jakarta tidak dapat dihilangkan sama
sekali,namun hanya dapat dikurangi. Perlu adanya
peningkatan kesadaran masyarakat dan perbaikan
tata kota dan saluran air.
Jika dua hal ini saja mampu dilaksanakan
dengan baik,bukan tidak mungkin banjir di Jakarta
dapat mengalami penurunan yang signifikan.

Anda mungkin juga menyukai