Pencemaran juga dapat terjadi akibat letusan gunung berapi. Untuk lebih jelasnya,
berikut inilah hal-hal yang menjadi penyebab dalam pencemaran udara :
1. Faktor Internal (alamiah)
Contoh : Debu yang berterbangan akibat tiupan angin proses pembusukan
sampa dan lain-lain.
2. Faktor Eksternal (Hasil Kegiatan Manusia)
Contoh : Hasil pembakaran bahan bakar fosil, debu atau serbuk dari
kegiatan industri pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan keudara,
suara bising akibat kendaraan bermotor, asap orang merokok dan lain-lain.
3. Sumber-sumber lain :
Transportasi amonia
Kebocoran tangki klor
Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan
akhir sampah
Uap pelarut organik
2. Filtrasi
Memasang filter dipergunakan dalam ruangan dimaksudkan untuk
menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari udara luar ruangan.
b. Pembersihan udara secara elektronik.
Udara yang mengandung polutan dilewatkan melalui alat ini sehingga
udara dalam ruangan sudah berkurang polutan-nya atau disebut bebas polutan.
B. Pencemaran Tanah
Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk
hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses
erosi oleh air yang mengalir sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu,
menurunnya kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari
tanah.
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia
masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial,
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau
limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang
langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah,
maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada
manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
1. Penyebab Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan
limbah pertanian.
1. Limbah domestik
Limbah domestik yang bisa menyebabkan pencemaran tanah bisa
berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagangan/pasar/tempat usaha hotel
dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan
wisata, bisa berupa limbah padat dan cair.
2. Limbah padat
Limbah padat berbentuk sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak
bisa diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong
plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dan sebagainya.
3. Limbah Cair
Limbah cair berbentuk; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam
tanah akan merusak kandungan air tanah dan bisa membunuh mikroorganisme di dalam tanah.
4. Limbah Industri
Limbah industri yang bisa menyebabkan pencemaran tanah berasal
dari daerah: pabrik, manufaktur, industri kecil, industri perumahan, bisa berupa
limbah padat dan cair. Limbah industri yang padat atau limbah padat yang adalah
hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses
pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood,
pengawetan buah, ikan daging dan lain-lain. Limbah cair yang adalah hasil
pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri
pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen
dan boron adalah zat hasil dari proses industri pelapisan logam
5. Limbah Pertanian
Limbah pertanian yang bisa menyebabkan pencemaran tanah
merupakan sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya
pupuk urea, pestisida pemberantas hama tanaman, misalnya DDT.
2. Cara Menanggulangi Pencemaran Tanah
Penanganan khusus terhadap limbah domestik yang berjumlah sangat
banyak diperlukan agar tidak mencemari tanah. Pertama sampah tersebut kita
pisahkan ke dalam sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme
(biodegradable) dan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme
(nonbiodegradable). Akan sangat baik jika setiap rumah tangga bisa memisahkan
sampah atau limbah atas dua bagian yakni organik dan anorganik dalam dua
wadah berbeda sebelum diangkut ketempat pembuangan akhir.
Sampah organik yang terbiodegradasi bisa diolah, misalnya dijadikan
bahan urukan, kemudian kita tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan
tanah yang dapat kita pakai lagi; dibuat kompos; khusus kotoran hewan dapat
dibuat biogas dll sehingga dalam hal ini bukan pencemaran tanah yang terjadi
tetapi proses pembusukan organik yang alami.
Sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara
penanganan yang terbaik dengan daur ulang. Kurangilah penggunaan pupuk
sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasanhama seperti pestisida.
Limbah industri harus diolah dalam pengolahan limbah, sebelum dibuang
kesungai atau kelaut.
earphone yang suaranya langsung mengenai gendang telinga tanpa ada perantara
merupakan suatu hal yang beresiko mengakibatkan pencemaran suara.
Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang
peliharaan, suara AC dan banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita juga
mendengar keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan umum yang
menderu. Di kabin mobil, kapal laut, dan pesawat terbang menimbulkan suara
mesin yang menderu. Juga di pabrik atau tempat kerja yang memakai kipas angin
besar, trafo, dan pompa. Di hotel, biasanya saluran udaranya mengeluarkan bising.
Sebagai contoh beberapa kebisingan yang menyebabkan kebisingan yang
kekuatannya diukur dengan dB atau desibel adalah
1. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
2. Suara kereta api / krl = 95 dB
3. Mesin motor 5 pk = 104 dB
4. Suara petir = 120 dB
5. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
2. Cara Menanggulangi Pencemaran Suara
Dari uaraian diatas tentang begitu berbahayanya pencemaran suara yang
menyebabkan berbagai gangguan pada manusia, kini banyak digunakan sistem
kendali bising yang aktif. Menurut Dr Ir Bambang Riyanto Trilaksono MSc,
peneliti dan dosen pada Departemen Teknik Elektron, Institut Teknologi Bandung
(ITB), secara konvensional bising diredam dengan memakai bahan-bahan
peredam. Bahan tersebut ditempatkan di sekitar sumber bising atau di dinding
ruang yang intensitas bisingnya mau dikurangi.
Bambang menjelaskan, prinsip yang digunakan dalam kendali bising aktif
(active noise control/ANC) adalah interferensi destruktif antara bising dan suatu
sinyal suara lain, lazimnya disebut antisound). Sistem ini membangkitkan sinyal
yang fasanya berlawanan dengan bising yang mau diredam. Meskipun sederhana
dalam teori, prinsip ini sulit pada prakteknya. Penyebabnya karena karakteristik
sumber bising akustik dan lingkungan selalu berubah terhadap waktu, frekuensi,
amplitudo, dan fasa. Selain itu, kecepatan suara bising tidak stasioner.
Selain itu kini di perkantoran, hotel di kota kota besar yang dekat dengan
lalu lintas utama atau dekat bandara yang dirasa lingkungannya mempunyai
kebisingan yang tidak bisa ditolerir oleh pendengaran manusia, maka Direktur
Jendera Bina Marga sejak tahun 1999 mencanangkan bangunan peredam bising.
Dimensi Bangunan Peredam Bising tersebut antara lain:
a.Tinggi minimal 2,75m (makin tinggi kemampuan redaman makin baik).
b.Tebal dinding minimal 10 cm.
Sedangkan Bahan bangunan peredam bising
1. Penggunaan bahan untuk mereduksi bising adalah dari hasil olahan
industri berupa beton ringan agregat yang disebut ALWA berupa konblok
(masif)
2. Dimensi konblok ALWA dapat dicetak menurut ukuran pabrik.
3. Bahan selain ALWA seperti Bata Merah atau Batako harus dengan
rancangan khusus untuk memperoleh kemampuan redaman bising yang
baik.
Secara terus menerus program ini terus disosialisasikan oleh pemerintah
dalam upayanya mengurangi polusi suara
Kebijakan yang sudah diambil oleh pemerintah dalam menanggulangi
polusi suara dan polusi udara adalah mengendarai mobil dengan sistem 3 in 1
yaitu dalam satu mobil minimal harus diisi dengan 3 orang, agar keributan yang
terjadi akibat kemacetan, asap dan desing suara mesin tidak terlalu memadati jalan
raya. Selain itu yang perlu dilakukan pemerintah adalah mengurangi penjualan
kendaraan bermotor, karena hal ini merupakan salah satu pemacu terjadinya
kebisingan di jalanan. Karena melihat kenyataan sekarang ini, setiap individu
tidak lepas dari kendaraan bermotor.
Sumber
Afif, Noor. 2009.Makalah Pencemaran Udara. http://andreas81.blogspot.com/.
Diakses tanggal 12 April 2013
Anonymous.
2011.
Pencemaran
Lingkungan.http://kumpulanilmu2.blogspot
.com/2012/07/contohmakalah-pencemaran-lingkungan.html. Diakses tanggal 12 April 2013
Anonymous. Dampak Dan Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara.
http://www.balitbanGmhan.go.id/?q=content/dampak-dan-upayapenanggulangan-pencemaran-udara. Di akses tanggal 12 April 2013
Anonymous. 2012. Pencemaran tanah, dampaknya dan cara penanggulangannya.
http://makalahsekolah.wordpress.com/2012/05/22/pencemaran-tanahdampak-serta-penanggulangannya/ . Di akses tanggal 12 April 2013
Anonymous. 2013. Pencemaran Tanah.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah. Di akses tanggal 12 April
2013
Anonymous.
2013.
Pencemaran
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_suara.
Suara.
Pencemaran
Udara.
MAKALAH
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Nama
: Susi Marsely
NIM
: 06121410016
Dosen Pengasuh
PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PMIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013