Anda di halaman 1dari 1

Warfarin adalah obat antikoagulan yang awalnya dikembangkan untuk mengobati

tromboembolisme dengan cara menghalangi metabolisme hati terhadap vitamin K sehingga


menurunkan produksi faktor koagulasi. Terapi warfarin berisiko
mengakibatkan perdarahan yang tak terkendali, baik secara spontan atau dari luka atau memar.

Dalam konsentrasi tinggi, warfarin digunakan sebagai racun tikus, menyebabkan kematian
karena perdarahan internal.

Tromboembolisme adalah formasi gumpalan (trombus) dalam pembuluh darah yang lepas dan
dibawa oleh aliran darah untuk menyumbat pembuluh darah lain. Gumpalan ini dapat
menyumbat pembuluh darah di paru-paru (embolisme paru), otak (stroke), saluran pencernaan,
ginjal, atau kaki. Tromboembolisme merupakan penyebab penting morbiditas (penyakit) dan
mortalitas (kematian), terutama pada orang dewasa. Pengobatannya mungkin
melibatkan antikoagulan (pengencer darah, misalnya warfarin), aspirin, atau vasodilator (obat
yang mengendurkan dan memperlebar pembuluh darah).

Warfarin terdiri dari dua enantiomer aktif, yaitu bentuk -''R''- dan -'S'-

S-warfarin memiliki potensi lima kali lebih besar daripada R-isomer (dalam hubungannya dengan
vitamin K antagonisme), sehingga mengurangi tersedia vitamin K dalam jaringan.

Antikoagulan

Heparin dan warfarin adalah antikoagulan standar yang banyak digunakan secara klinis.
Warfarin adalah antagonis vitamin K yang bekerja melalui penghambatan faktor koagulasi II, VII,
IX dan X.

Faktor-faktor Pembekuan Darah

Faktor I

: Fibrinogen

Faktor II

: Protrombin

Faktor III

: Tomboplastin

Faktor IV

: Kalsium,

Faktor V

: Proaccelerin (akselerator globulin)

Faktor VI
: Sebuah faktor koagulasi sebelumnya anggap bentuk aktif faktor V, tetapi tidak
lagi dianggap dalam skema hemostasis.

Anda mungkin juga menyukai