Anda di halaman 1dari 80

BAB VIII dan IX

Inti Atom dan Radioaktivitas


Oleh : Yoyok Cahyono

Inti Atom

1. Pendahuluan
Atom terdiri atas inti (nucleus, jamak: nuclei)
dan elektron di sekitar inti.
Nuklida (nuclide) yaitu, sebutan untuk inti
atom suatu unsur (element). Contoh: nuklida
hidrogen, nuklida alumunium, nuklida emas,
nuklida yodium, nuklida fosfor dll.

Perbandingan ukuran beberapa


benda:

2. Ketidakstabilan Inti

3. Ukuran dan bentuk inti


Rapat muatan inti jari2 inti

Inti dianggap menyerupai bola jari2


Dari gambar diatas, ditunjukkan bahwa
rapat inti atom tampaknya tidak bergantung
pada nomor massa A
Inti atom ringan mempunyai kerapatan
yang kurang lebih sama seperti atom berat.
Jumlah nukleon tiap satuan volume hampir
tidak berubah

nukleon
Vint i

A
kons tan
3
4 / 3R

1. Ge : R=(1,2 fm)A1/3 = 1,2.(70)1/3 = 4,9 fm


2. C : R=(1,2 fm)A1/3 = 1,2.(12)1/3 = 2,7 fm
3. Bi : R=(1,2 fm)A1/3 = 1,2.(209)1/3 = 7,1 fm

4. Energi Ikat Inti

Energi ikat B (massa inti atom)


B = [Nmn+Zmp]c2 mi(X)c2
dimana, mn : massa diam neutron
mp : massa diam proton
mi : massa diam inti
Tabel massa atom
B = [Nmn+Zm(1H0) - mzXN]c2

Energi Ikat Per Nukleon

Contoh :
Energi ikat atom H
B = (mp+me-mH)c2 = 13,6 eV
Energi ikat inti atom 52Te126
B = [Nmn+Zm(1H1)]c2 m(Te)c2
B = [74.1,008665u+52.1,007825u
125,903322u).931,5 MeV/u
= 1,066.103 MeV

5. Model Tetes Cairan


(Liquid Drop Model)

6. Model Kulit (Shell Model)


Beberapa sifat inti, contoh: kestabilan, jumlah di
alam, menunjukkan suatu nilai atau keadaan yang
menonjol jika jumlah proton dan / atau netron inti itu
sama dengan salah satu bilangan berikut: 2, 8, 20,
28, 50, 82, 126, ..., yang disebut sebagai bilangan
ajaib (magic numbers).
Fenomena bilangan ajaib tidak dapat dijelaskan oleh
model inti tetes cairan maupun model inti gas Fermi.
Karena itu, diperlukan model inti lain.

Pada atom orang mendapatkan


fenomena serupa, bahwa atom memiliki
sifat-sifat yang tidak kontinyu (pada
situasi tertentu menonjol) dikarenakan
atom memiliki tingkat-tingkat keadaan
yang diskrit (struktur kulit).
Ide ini lalu dipakai juga untuk inti, bahwa
inti memiliki struktur kulit, tingkat-tingkat
keadaan yang diskrit.

Radioaktivitas

Pendahuluan
Radioaktivitas didefinisikan sebagai peluruhan inti atom yang
berlangsung secara spontan, tidak terkontrol dan
menghasilkan radiasi. Unsur yang memancarkan radiasi
seperti ini dinamakan zat radioaktif
Radioaktivitas ? Karena Inti atom tdk stabil stabil
Komposisi jumlah proton dan neutron di dalam inti atom
sangat mempengaruhi kestabilan inti atom tersebut.
Inti atom dikatakan stabil bila komposisi jumlah proton dan
neutronnya sudah seimbang serta tingkat energinya sudah
berada pada keadaan dasar
Secara umum, kestabilan inti-inti ringan terjadi bila jumlah
protonnya sama dengan jumlah neutronnya. Sedangkan
kestabilan inti-inti berat terjadi bila jumlah neutron maksimum
1,5 kali jumlah protonnya.

Nuklida-nuklida yang tidak stabil disebut sebagai radionuklida


Inti-inti atom yang tidak stabil, baik karena komposisi jumlah
proton dan neutronnya yang tidak seimbang ataupun karena
tingkat energinya yang tidak berada pada keadaan dasarnya,
cenderung untuk berubah menjadi stabil.
Bila ketidakstabilan inti disebabkan karena komposisi jumlah
proton dan neutronnya yang tidak seimbang, maka inti
tersebut akan berubah dengan memancarkan radiasi alpha
atau radiasi beta ().
Kalau ketidakstabilannya disebabkan karena tingkat
energinya yang berada pada keadaan tereksitasi maka akan
berubah dengan memancarkan radiasi gamma.
Proses perubahan atau transformasi inti atom yang tidak
stabil menjadi atom yang lebih stabil tersebut dinamakan
peluruhan radioaktif.

Diagram proton-neutron

Tipe Radiasi
Radiasi bahan radioaktif dikelompokkan
menjadi 3, yaitu
- Sinar alfa
- Sinar beta
- Sinar gamma

Mempunyai ukuran (volume) dan muatan listrik positif yang


besar. Tersusun dari dua proton dan dua neutron, sehingga
identik dengan inti atom Helium.
Daya ionisasi partikel alpha sangat besar, kurang lebih 100
kali daya ionisasi partikel dan 10.000 kali daya ionisasi
sinar-gamma.
Karena mempunyai muatan listrik yang besar, maka partikel
alpha mudah dipengaruhi oleh medan listrik yang ada di
sekitarnya dan setelah terlepas dari sumbernya hanya
mampu menjangkau jarak sejauh 4-5 cm di dalam media
udara.
Sedangkan akibat ukurannya yang besar maka partikel alpha
tidak mampu menembus pori-pori kulit kita pada lapisan yang
paling luar sekalipun, sehingga radiasi yang dipancarkan oleh
partikel alpha tersebut tidak berbahaya bagi manusia apabila
berada di luar tubuh.

Mempunyai ukuran dan muatan listrik lebih kecil dari


partikel alpha. Daya ionisasinya di udara 1/100 kali
daya ionisasi partikel alpha.
Dengan ukurannya yang lebih kecil, partikel
mempunyai daya tembus lebih besar dari partikel
alpha.
Karena muatannya yang kecil daya jangkau partikel
di udara bisa sejauh 9 cm, untuk selanjutnya
dibelokkan oleh medan listrik yang ada di sekitarnya.

Tidak mempunyai besaran volume dan muatan listrik


sehingga dikelompokkan ke dalam gelombang
elektromagnetik.
Daya ionisasinya di dalam medium sangat kecil.
Karena tidak mempunyai muatan listrik maka sinar
gamma tidak terbelokkan oleh medan listrik yang
ada di sekitarnya, sehingga daya tembusnya sangat
besar dibandingkan dengan daya tembus partikel
alpha atau beta ().

Daya tembus radiasi

Peluruhan Radioaktif
Peluruhan dari inti tidak stabil merupakan proses acak dan
tidak mungkin untuk memperkirakan kapan sebuah atom
tertentu akan meluruh, melainkan ia dapat meluruh sewaktu
waktu.
Karenanya, untuk sebuah sampel radioisotop tertentu, jumlah
kejadian peluruhan dN yang akan terjadi pada selang waktu
dt adalah sebanding dengan jumlah atom yang ada
sekarang. Jika N adalah jumlah atom, maka kemungkinan
(probabilitas) peluruhan ( dN/N) sebanding dengan dt

Masing-masing inti radioaktif meluruh dengan


laju yang berbeda, masing-masing mempunyai
konstanta peluruhan sendiri ().
Tanda negatif pada persamaan menunjuk-kan
bahwa jumlah N berkurang seiring dengan
peluruhan. Penyelesaian dari persamaan
diferensial orde 1 ini adalah

Fungsi di atas menggambarkan peluruhan


exponensial

Jumlah peluruhan sebagai fungsi waktu

Aktivitas (A)
Aktivitas (Laju peluruhan) didefinisikan
sebagai banyaknya peluruhan persatuan
waktu (detik)
dN
A
dt

A N

Jadi aktivitas bergantung pada jumlah atom


yang blm meluruh (N) dan konstanta
peluruhan ( )

Waktu paruh & waktu

2
rata

Selain konstanta peluruhan, peluruhan radioaktif


sebuah material biasanya juga dicirikan oleh waktu
hidup rata2.
Masing-masing atom "hidup" untuk batas waktu
tertentu sebelum ia meluruh, dan rata2 waktu hidup
adalah rata2 aritmatika dari keseluruhan waktu hidup
atom-atom material tersebut. Rata2 waktu hidup
disimbolkan dengan , dan mempunyai hubungan
dengan konstanta peluruhan sebagai berikut:
Parameter yang lebih sering digunakan adalah
waktu paruh.

Kurva
waktu paruh peluruhan radioaktif

Waktu paruh adalah waktu yang diperlukan sebuah


inti radioatif untuk meluruh menjadi separuh bagian
dari sebelumnya.
Hubungan waktu paruh dengan konstanta peluruhan
adalah
Hubungan waktu paruh dengan konstanta peluruhan
menunjukkan bahwa material dengan tingkat
radioaktif yang tinggi akan cepat habis, sedang
materi dengan dengan tingkat radiasi rendah akan
lama habisnya.
Waktu paruh inti radioaktif sangat bervariasi, dari
mulai 1024 tahun untuk inti hampir stabil, sampai 10-6
detik untuk inti yang sangat tidak stabil

Plot of Radioactive Decay of Strontium 90

Waktu paruh (t1/2) beberapa radioisotop

Satuan radioaktif
Pancaran radiasi sifatnya sama dengan pancaran cahaya yaitu
menyebar ke segala arah. Oleh karena itu banyaknya partikel
yang dipancarkan per satuan waktu dari suatu sumber radiasi
merupakan ukuran intensitas atau aktivitas suatu sumber
radiasi.
Banyaknya partikel yang dipancarkan per satuan waktu sering
juga dinamakan dengan peluruhan per satuan waktu.
Apabila suatu sumber radiasi memancarkan 1 partikel per
detik maka aktivitas sumber radiasi tersebut adalah 1
Bacquerel.
Nama Bacquerel dipakai sebagai satuan untuk iaktivitas
sumber radiasi, disingkat menjadi Bq.
Dengan demikian maka :
1 Becquerel (Bq) = 1 peluruhan per detik
Satuan Becquerel (Bq) ini dipakai dalam satuan SI sejak tahun
1976.

Sebelum itu satuan untuk intensitas suatu sumber radiasi


menggunakan satuan Curie atau disingkat Ci. Satu Curie
didenifinisikan sebagai :

Hubungan antara satuan Bacquerel dan satuan Curie adalah sebagai


berikut :

Atau

10-12

Kedua satuan aktivitas radiasi tersebut, Curie dan Bequerel, sampai


saat ini masih tetap dipakai. Pada umumnya untuk intensitas radiasi
yang tinggi digunakan satuan Curie, sedangkan untuk intensitas
rendah digunakan satuan Bequerel.

Contoh Soal :
1
(a) Waktu paruh dari 99Tc adalah 6 jam. Setelah berapa
lama radioisotop tersebut akan tinggal 1/16 bagiannya ?
(b) Buktikan dengan cara yang lain.
2
Tentukan radioaktivitas dari 1 g sampel 226Ra dengan t1/2:
1620 tahun dan bilangan Avogadro : 6.023 x 1023.
3
Tentukan massa 99mTc yang mempunyai radioaktivitas 1
MBq? Anggap waktu paruh 6 jam dan bilangan Avogadro
6.023 x 1023.

Solusi :
1.

a)

b) N = N0 6 jam
=( N0) 6 jam
=(. N0) 6 jam
=(.. N0) 6 jam
24 jam

2.

So the radioactivity of our 1 g sample of radium-226 is


approximately 1 Ci.
This is not a surprising answer since the definition of
the curie was originally conceived as the radioactivity
of 1 g of radium-226.!

3.
1 MBq = 1 x 106 decays per second

Peluruhan alfa
z

X z2 X
A
N

Inti induk (tdk stabil)

' A4
N2

2 He

4
2

Inti anak

Energi peluruhan (kelebihan energi massa)


Q = [m(X)-m(X)-m(He4)]c2
= KX + Kalfa
terbebaskan sebagai energi kinetik :

K alfa

A4

Q
A

Tinggi potensial penghalang dalam inti berat


30 40 MeV. Partikel alfa mempunyai energi
antara 4 8 MeV.
ISOTOP

Kalfa (MeV)

Th232

4,01

U238

4,19

Pu238

5,50

Rn220

6,29

Ac222

7,01

Po212

8,78

Fisika klasik Partikel alfa tidak mungkin


keluar menembus potensial penghalang ini.
Fisika kuantum Tunneling (penerowongan)
seperti ada lubang di penghalang.

Energi

V
Kalfa
0

Peristiwa tunneling oleh partikel alfa

Contoh :
Tentukan energi kinetik partikel alfa yang
dipancarkan dalam peluruhan alfa dari Ra226
dengan reaksi
Ra226 Rn222 + He4
Q = [m(Ra226) m(Rn222) m(He4)]c2
= [226,025406u-222,017574u-4,002603u]
931,5 MeV/u = 4,871 MeV
Kalfa = (A-4)Q/A = 222.4,871/226 = 4,785 MeV

Peluruhan Beta
Peluruhan beta dapat terjadi, melalui
1.Perubahan neutron menjadi proton

n p e

Z=0

Z=1

Z= -1

???

Energi peluruhan :
Q = [mn mp me]c2
= [mn m1H1]c2

npe

???? n p e

Melanggar hk. kekekalan momentum sudut


Spin neutron : Spin proton
:
Spin elektron :
Total
:
=
: 0 atau 1
Melanggar hk. kekekalan energi.
Energi elektron yang dipancar
kan : 0 Kmax (spektrum kontinu)
Kmax

Q = [mn m1H1]c2 = 0,782 MeV


Semua elektron seharusnya memp.energi ini.
Tetapi dr hasil percobaan didapatkan bahwa
semua elektron yang dipancarkan memp.
energi lebih kecil dari energi ini.
Pemecahan W. Pauli :
Terdapat partikel ke-3 yg dipancarkan dalam
peluruhan beta (tdk memp.muatan, memp. spin ,
memp. massa diam nol spt foton, tp bukan foton).
Kehilangan energi diambil oleh partikel ini.
Partikel baru tsb : Neutrino
Spin foton : 1
Antineutrino

2. Peluruhan sebuah inti atom ke inti atom yng lain

X z1X
A
N

'A
N1

Energi peluruhan ini

Q [m(X A ) m(X' A )]c 2

massa atom

Energi yang dilepaskan (Q-value) muncul sebagai


- energi antineutrino
- energi kinetik elektron
- energi kinetik pental inti X (kecil) diabaikan
K elektron max, jika energi antineutrino ~ nol

3. Perubahan proton menjadi neutron

p ne
Positron (electron positif)
: - anti partikel elektron
- memp massa sama dg elektron
- muatan positif

Q = (-) sehingga tdk pernah teramati di alam


4. Proton dalam Inti :

X z1 X
A
N

Q [m(X A ) m(X' A ) - 2m e ]c 2

'A
N1

Spektrum elektron dan positron yang dipancarkan dalam


peluruhan beta (-) dan beta (+)

5. Tangkapan Elektron (Electron Capture)

pe n
-

Proton menangkap electron dari orbit dalam

Tangkapan elektron tidak terjadi bagi elektron bebas,


tetapi dalam inti atom.
z

X e z1 X
A
N

'A
N1

Q-value dari proses ini, (menggunakan massa atom)

Q [m(X ) m(X' )]c


A

TAMBAHAN :
Hk. Kekekalan Lepton keluarga lepton :
L = 0 ( proton dan neutron )
L = 1 ( elektron dan neutrino )
L = -1 ( positron dan antineutrino )

npe
0

-1

Peluruhan Gamma
Menyusul peluruhan alfa dan beta, inti akhir dapat
berada pada keadaan eksitasi akan menuju
keadaan dasar dengan memancarkan foton ( sinar
gamma ).
198
79Au

1,088 MeV

2
1

3
0,412 MeV
0 MeV

198
80Hg

Sinar gamma muncul dengan energi2 diskret inti


mempunyai tingkat2 energi diskret.
Energi foton sinar gamma :
hf = Et Eb

: hf2 = (1,088 - 0,412) MeV

Peluruhan gamma ke keadaan dasar ditulis :


(XA)* XA +

Kebanyakan inti tereksitasi mempunyai t1/2 yang


lebih pendek thd peluruhan gamma, tetapi beberapa
lebih lama. Inti yang tereksitasi lebih lama
ISOMER.

Deret Radioaktif Alam


Kebanyakan unsur radioaktif di alam
merupakan anggota dari 4 deret radioaktif, yaitu
1. Deret Thorium
: A = 4n
2. Deret Neptunium
: A = 4n+1
3. Deret Uranium
: A = 4n+2
4. Deret Aktinium
: A = 4n+3
Penyebab terdapatnya hanya 4 deret karena
peluruhan alfa mereduksi nomer massa inti
dengan 4

Proses radioaktif mengubah nomor massa A


inti atom 4 satuan (peluruhan alfa) atau tidak
mengubah A (peluruhan beta dan gamma)
A-8

A-8

A-4

A-4

A-12

A = 4n

A = 4n+1

A = 4n+2

A = 4n+3

Tugas :
1.

Sebuah wadah menampung 125 cm3 tritium (3H, t1/2 = 12,3 tahun) pada
tekanan 5.105 Pa dan suhu 300o K. Tentukan aktivitasnya !

2.

Andaikan kita mempunyai suatu cuplikan bahan yang mengandung inti


radioaktif 131I (t1/2 = 8,04 hari) dengan aktivitas 2 mCi. Tentukan :
a. Banyaknya peluruhan per detik yang terjadi
dalam cuplikan
b. Banyak peluruhan per detik yang akan
terjadi dalam cuplikan itu selama 4 minggu

3.

Waktu paruh Au198 adalah 2,7 hari.


a. Tentukan konstanta peluruhan
b. Tentukan probabilitas sembarang inti Au198 untuk meluruh
dalam 1 detik
c. Andaikan ada 1 mikrogram cuplikan Au198, tentukan aktivitasnya
d. Tentukan jumlah peluruhan perdetik yang terjadi apabila usia
cuplikan ini 1 minggu.

Reaksi Inti
x + X Y + y atau X(x,y)Y
Keluar partikel teramati dlm lab
Sasaran
Berkas partikel ditembakkan

Inti sisa

Contoh :
1. 1H2 + 29Cu63 30Zn64 + 0n1
Atau 29Cu63(1H2, 0n1) 30Zn64
2. p + Fe56 Co56 + n
Fe56(p,n) Co56

Kekekalan Energi Reaksi Inti


Energi awal (sblm tumbukan) :
Ei = Kx + mxc2 + KX + MXc2
Energi akhir (stlh tumbukan):
Ef = KY + MYc2 + Ky + myc2
Karena tidak ada gaya luar yang bekerja pada
sistem, maka
Ef = Ei atau
KY + MYc2 + Ky + myc2 = Kx + mxc2 + KX + MXc2

Ini dapat ditulis sebagai


[(KY+Ky)-(Kx+KX)]=[(MX+mx)c2-(MY + my)c2]
Persamaan ini menyatakan :
Pertambahan energi kinetik = berkurangnya
energi massa diam.
Perubahan energi kinetik ini disebut Energi
disintegrasi (energi peluruhan) atau Q-value
reaksi inti.
Q = (KY+Ky)-(Kx+KX)
Energi kinetik akhir - Energi kinetik awal

Q =(MX+mx)c2-(MY + my)c2
Energi massa diam awal - Energi massa diam akhir
Q = (+), jika
1.Energi kinetik akhir > Energi kinetik awal
2.Energi massa diam awal > Energi
massa diam akhir
Disebut reaksi eksoergik atau reaksi
eksotermis
Q = (-) reaksi endoergik atau reaksi
endotermis

Reaksi dengan Q < 0, memerlukan masukan energi.


nilai minimal (ambang) energi kinetik x.

mx
K x (th) Q 1
MX

Bila energi kinetik x lebih kecil dari


energi ambang ini, reaksi tidak dapat
berlangsung
Didalam eksperimen biasanya inti (target) diam,
yaitu KX= 0, sehingga
Q = (KY+Ky)-Kx
= (MX+mx)c2-(MY + my)c2

PR :
1. Tentukan Q-value untuk reaksi
H2 + Cu63 Zn64 + n1
2. Deuteron ditembakkan pada sasaran Cu63
dan neutron yang teramati mempunyai
energi kinetik 16,85 MeV.
a. Tuliskan reaksi tsb
b. Tentukan energi kinetik inti sisa.

FISI
Reaksi fisi :
reaksi dimana inti berat (A>200) membelah
menjadi 2 buah inti yang lebih ringan.

FUSI
Reaksi Fusi :
reaksi dimana 2 nukleon atau inti yang relatif
ringan (A<20) saling bergabung membentuk
inti yang lebih berat, dengan melepaskan
energi.
Contoh :
1H1+0n1 1H2, Q=2,23 MeV
1H2+1H2 2He4, Q=23,8 MeV
1H3+1H2 2He4+0n1, Q=17,6 MeV

Beberapa contoh reaksi fusi


dan energi yang dihasilkan :
D+D

He3 + n

3.27 MeV

D+D

T+p

4.04 MeV

T+D

He4 + n

17.26 MeV

He3 + D He4 + p

18.34 MeV

Li6 + D

2He4

22.4 MeV

Li7 + p

2He4

17.3 MeV

He3+He3 2p + He4

12.86 MeV

Anda mungkin juga menyukai