Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik. Saya juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini terutama
kepada dosen Sistem Akuntansi, Ibu Debi.
Dalam tugas ini, saya akan membahas tentang Sistem Penjualan Kredit di Perusahaan
manufaktur yaitu perusahan KARYA MANDIRI yang bergerak di bidang distributor berbagai
macam produk produk kimia untuk pabrik-pabrik tertentu.
Saya menyadari bahwa tugas ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mohon maaf
apabila ada kesalahan dalam penyajian masalah ini. Untuk menyempurnakan tugas ini, saya
mohon kritik dan saran.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Atas perhatiannya, saya ucapkan
terima kasih.

Surabaya, 22 Oktober 2013

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN4
A. Latar Belakang.......4
B. Rumusan Masalah..4
C. Tujuan...4
D. Pembatasan Masalah.5
E. Sistematika Penulisan5
BAB II LANDASAN TEORI7
A. Pengertian Sistem7
B. Pengelompokan Penjualan.7
C. Penjualan Kredit7
D. Fungsi yang Terkait.7
E. Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen9
F. Dokumen yang Digunakan.9
G. Catatan Akuntansi yang Digunakan....12
H. Unsur Pengendalian Intern.12
1. Organisasi.12
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan...................................12
3. Praktik yang Sehat13

BAB III PEMBAHASAN.14


A. Analisis Fungsi yang Terkait..14
B. Dokumen yang Digunakan PT. Karya Mandiri,15
C. Catatan Akuntansi yang Digunakan PT. Karya Mandiri16
D. Unsur Pengendalian Intern PT. Karya Mandiri.....17
BAB IV PENUTUP18
A. Kesimpulan18
B. Saran.. 20
C. Flowchart.............................................................................................................. 21
2

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
3

Perkembangan dan kemajuan teknologi informasi saat ini berkembang sangat pesat.
Dan banyak perusahaan atau badan usaha yang menggunakan teknologi informasi untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja dalam perusahaannya.
Karya Mandiri merupakan distributor dari berbagai macam produk produk kimia untuk
pabrik-pabrik tertentu. Transaksi dan data yang semakin banyak menyebabkan timbulnya
beberapa kelemahan dan permasalahan dalam sistem usaha dagang ini.
Dalam hal ini, tim penulis memilih Sistem Penjualan Barang secara kredit. Sistem
penjualan merupakan sistem yang mengatur dan mengelola transaksi penjualan barang
baik secara tunai maupun kredit.
Karya Mandiri memiliki banyak konsumen, sehingga sering kelabakan apabila ada
pesanan barang dalam jumlah besar, selain itu terdapat kesulitan pengecekan stok barang
apabila dibutuhkan.
B. Rumusan Masalah
Karya Mandiri menggunakan sistem penjualan kredit yang telah berjalan cukup baik.
Hal ini dapat dilihat dari alur kegiatan yang terjadi di perusahaan tersebut. Namun hal
tersebut menyebabkan ada permasalahan dan kelemahan-kelemahan antara lain:
1. Sulitnya pengawasan karena banyaknya departemen
2. Masih adanya perangkapan fungsi di dalam perusahaan
C. Tujuan
Adapun maksud dari penelitian yang saya dilakukan adalah :
1. Bagi saya sendiri, untuk memenuhi tugas dan untuk menambah pengalaman dan
wawasan dalam menerapkan teori-teori yang dipelajari selama kuliah berlangsung
2. Bagi pihak lain, saya berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan
referensi atau bahan perbandingan.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Memperbaharui sistem yang ada dengan sistem yang sudah terkomputerisasi agar

lebih efisien, cepat, dan akurat serta mampu mendukung perusahaan dalam
perkembangan kegiatan usaha selanjutnya.
2. Untuk merancang dan mengimplementasikan sistem informasi agar sesuai dengan
standar yang dibutuhkan dalam menunjang kelancaran kegiatan usaha

3. Menyajikan informasi yang lebih cepat dan akurat untuk mendukung berbagai

pihak dalam mengambil keputusan, seperti contohnya dalam pengelolaan piutang


pelanggan.
D. Pembatasan Masalah
Dalam penulisan makalah ini, kami membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada
sistem informasi penjualan barang secara kredit pada perusahaan Karya Mandiri.
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan.
D. Pembatasan Masalah.
E. Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI


A. Pengertian Sistem.
B. Pengelompokan Penjualan.
C. Penjualan Kredit.
D. Fungsi yang Terkait.
E. Informasi yang Diperlukan oleh Manajemen.
F. Dokumen yang Digunakan.
G. Catatan Akuntansi yang Digunakan
H. Unsur Pengendalian Intern.
1. Organisasi
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
3. Praktik yang Sehat

BAB III PEMBAHASAN


A. Analisis Fungsi yang Terkait.
B. Dokumen yang Digunakan PT. Karya Mandiri,
C. Catatan Akuntansi yang Digunakan PT. Karya Mandiri.
D. Unsur Pengendalian Intern PT. Karya Mandiri.

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.
B. Saran.
LAMPIRAN

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Sistem
Sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
B. Pengelompokan Penjualan
Menurut akuntansi penjualan di kelompokkan menjadi dua, yaitu penjualan tunai dan
penjualan kredit.
1. Penjualan tunai adalah penjualan yang pembayaraannya diterima sekaligus
(langsung lunas).
2. Penjualan kredit adalah penjualan yang pembayaraannya tidak di terima sekaligus
(tidak langsung lunas). Pembayarannya bisa di terima melalui dua tahap atau
lebih.
C. Penjualan Kredit
Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara kredit
maupun tunai. Dalam transaksi penjualan kredit, jika order pelanggan telah di penuhi
6

dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan
memiliki piutang kepada pelanggannya. Kegiatan penjualan secara kredit ini di tangani
oleh perusahaan melalui sistem penjualan kredit.
D. Fungsi yang Terkait
Adapun yang menjadi fungsi fungsi yang terkait dengan Penjualan Kredit berdasarkan
pendapat Hall (2001:265) dapat disimpulkan bahwa fungsi yang terkait dengan penjualan
kredit meliputi :
1. Fungsi Penjualan
Menerima order pelanggan baik melalui surat maupun telepon yang
mengidentifikasikan jenis dan kuantitas barang yang diminta. Fungsi ini akan
menambahkan informasi yang belum lengkap pada surat order (seperti keterangan barang
yang dijual, nama dan alamat pelanggan, jumlah dan harga per unit, dan informasi
keuangan lainnya seperti potongan harga, dan ongkos angkut).
2. Fungsi Kredit
Bagian kredit menentukan batas kredit, kelayakan pemberian kredit pada pelanggan
dan memberikan persetujuan kredit sehingga salinan order penjualan dapat didistribusikan
ke departemen penagihan, pergudangan, dan pengiriman.
3. Fungsi Gudang
Bagian gudang bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang
yang dipesan oleh pelanggan, menandatangani salinan surat perintah pengeluaran barang
sebagai bukti pesanan sudah dikerjakan dengan benar serta menyerahkan barang
ke departemen pengiriman. Bagian gudang perlu mencatat penyesuaian data persediaan.
4. Fungsi Pengiriman
Bagian pengiriman bertanggung jawab untuk mencocokkan barang dengan surat surat
jalan untuk memastikan kebenaran pesanan. Petugas pengiriman menyerahkan barang,
dokumen pengiriman, dan dua rangkap Bill Of Leading ke perusahaan jasa pengiriman,
kemudian melakukan tugas-tugas sebagai berikut:
1) Mencatatat pengiriman pada buku harian pengiriman barang.
2) Menyerahkan dokumen surat perintah pengeluaran barang dan surat jalan ke
departemen penagihan sebagai bukti pengiriman sudah dilaksanakan.
7

3) Menyimpan satu salinan untuk tiap-tiap dokumen pengiriman dan dokumen


tagihan bongkar muat barang.
5. Fungsi Penagihan
Bagian penagihan ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur
penjualan kepada pelanggan setelah memperoleh informasi lengkap berkenaan
pengiriman barang dari informasi yang terdapat pada surat perintah pengeluaran barang
dan surat jalan, membuat jurnal penjualan, serta mengirimkan salinan buku besar dari
order penjualan ke bagian piutang.

6. Fungsi Akuntansi
Bagian piutang bertanggung jawab untuk memposting data salinan buku besar order
penjualan ke buku besar pembantu piutang dan membuat serta mengirimkan pernyataan
piutang kepada para debitur. Bagian buku besar meringkas buku rekening dari bagian
piutang, membuat laporan penjualan serta mencatat harga pokok persediaan yang dijual ke
dalam kartu persediaan. Laporan Yang dihasilkan Dalam Penjualan Kredit merupakan
hasil akhir proses akuntansi. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem
akuntansi.
E. Informasi yang Diperlukan oleh Manajamen
Informasi yang umumnya di gunakan oleh manajemen dari kegiatan penjualan kredit
adalah:
1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama
2.
3.
4.
5.
6.
7.

jangka waktu tertentu.


Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan kredit.
Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
Nama dan alamat pembeli.
Kuantitas produk yang dijual.
Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
Otorisasi pejabat yang berwenang.

F. Dokumen yang Digunakan


Menurut Mulyadi (2001:214), dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan
Kredit adalah :
1. Surat Order Pengiriman dan Tembusannya
8

Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang


memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman untuk mengirimkan jenis barang
dengan jumlah dan spesifikasi seperti yang tertera dalam dokumen tersebut.
Tembusan dokumen ini berupa :
1) Tembusan Kredit (Credit Copy)
Dokumen ini digunakan untuk memperoleh status kredit pelanggan untuk
mendapatkan otorisasi penjualan kredit dari fungs kredit.
2) Surat Pengakuan (Acknowledgement Copy)
Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penjualan kepada pelanggan untuk
memberitahu bahwa ordernya telah diterima dan dalam proses pengiriman.
3) Surat Muat (Bill of Lading)
Dokumen ini digunakan sebagai bukti penyerahan barang dari perusahaan
kepada perusahaan angkutan umum.
4) Slip Pembungkus (Packing Slip)
Dokumen ini ditempelkan pada pembungkus barang untuk memudahkan
fungsi penerimaan di perusahaan pelanggan dalam mengidentifikasi barangbarang yang diterimanya.
5) Tembusan Gudang (Warehouse Copy)
Dokumen ini merupakan tembusan surat order pengiriman yang dikirim ke
fungsi gudang untuk menyiapkan jenis barang dengan spesifikasi sesuai dengan
yang tercantum didalamya, agar menyerahkan barang tersebut ke fungsi
pengiriman, dan untuk mencatat barang yang dijual dalam kartu gudang.
2. Arsip Pengendalian Pengiriman (Sales Order Follow-up Copy)

Dokumen ini merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan


oleh fungsi penjualan menurut tanggal pengiriman yang dijanjikan. Jika fungsi
penjualan telah menerima tembusan surat order pengiriman dari fungsi pengiriman
yang merupakan bukti telah dilaksanakan pengiriman barang, arsip pengendalian
pengiriman ini kemudian diambil dan dipindahkan ke arsip order pengiriman yang
telah dipenuhi. Arsip pengendalian pengiriman ini merupakan sumber informasi untuk
membuat laporan mengenai pesanan pelanggan yang belum dipenuhi.
3. Arsip Index Silang (Cross-index File Copy)

Merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan secara alfabetik


menurut nama pelanggan untuk memudahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
pelanggan mengenai status pesanannya.

4. Faktur Penjualan dan Tembusannya


9

Faktur penjualan merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar untuk


mencatat timbulnya piutang. Faktur penjualan merupakan lembar pertama yang
dikirim oleh fungsi penagihan kepada pelanggan. Tembusan dokumen ini berupa:
1) Tembusan Piutang (Account Receivable Copy)

Dokumen ini merupakan tembusan faktur penjualan yang dikirimkan oleh


fungsi penagihan ke fungsi akuntansi sebagai dasar untuk mencatat piutang dalam
kartu piutang.
2) Tembusan Jurnal Penjualan (Sales Journal Copy)

Dokumen ini merupakan tembusan yang dikirimkan oleh fungsi penagihan ke


fungsi akuntansi sebagai dasar mencatat transaksi penjualan dalam jurnal
penjualan.
3) Tembusan Analisis (Analysis Copy)
Dokumen ini merupakan tembusan yang dikirimkan oleh fungsi penagihan ke
fungsi akuntansi sebagai dasar untuk menghitung harga pokok penjualan yang
dicatat dalam kartu persediaan, untuk analisis penjualan, dan untuk perhitungan
komisi wiraniaga.
4) Tembusan wiraniaga (Sales person Copy)
Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penagihan kepada wiraniaga untuk
memberitahu bahwa order dari pelanggan yang lewat ditangannya telah dipenuhi
sehingga memungkinkannya untuk menghitung komisi penjualan yang menjadi
haknya.
5. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen pendukung yang


digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual selama periode
akuntansi tertentu. Data yang dicantumkan dalam dokumen ini berasal dari kartu
persediaan. Secara periodik harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu
tertentu dihitung dalam rekapitulasi harga pokok penjualan dan kemudian dibuatkan
dokumen sumber berupa bukti memorial untuk mencatat harga pokok produk yang
dijual dalam periode akuntansi tertentu.
6. Bukti Memorial

Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan kedalam


jurnal umum. Dalam sistem penjualan kredit, bukti memorial merupakan dokumen
sumber untuk mencatat harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi
tertentu.
G. Catatan Akuntansi yang Digunakan
10

1.
2.
3.
4.
5.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah :


Jurnal penjualan.
Kartu piutang.
Kartu persediaan.
Kartu gudang.
Jurnal umum.

H. Unsur Pengendalian Intern


Unsur unsur pengendalian intern yang di terapkan dalam sistem penjualan kredit
terdiri dari :
1. Organisasi
1) Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit.
2) Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit.
3) Fungsi kredit harus terpisah dari fungsi kas
4) Transaksi harus dilaksanakan oleh lebih dari satu orang atau lebih dari satu fungsi.
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

5) Penerimaan order dari pembeli di otorisasi oleh fungsi penjualan dengan


menggunakan formulir Surat Order Pengiriman.
6) Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit dengan membubuhkan
tanda tangan pada credit copy ( merupakan tembusan surat order pengiriman ).
7) Pengiriman barang kepada pelanggan di otorisasi oleh fungsi pengiriman dengan
cara menandatangani dan membubuhkan cap sudah dikirim pada copy surat
order pengiriman.
8) Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang, dan potongan
penjualan berada di tangan direktur pemasaran dengan penerbitan surat keputusan
mengenai hal tersebut.
9) Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan membubuhkan tanda
tangan pada faktur penjualan.
10) Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus didasarkan atas dokumen sumber
yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap.
11) Pencatatan ke dalam catatan akuntansi harus dilakukan oleh karyawan yang diberi
wewenang untuk itu.
3. Praktik yang Sehat
12) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak.
13) Secara periodic akuntansi mengirimkan pernyataan piutang kepada setiap debitur
untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi
tersebut.
11

14) Secara periodic diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening control
piutang dalam buku besar.

BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisis Fungsi yang Terkait pada PT. Karya Mandiri
Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan kredit :
1. Fungsi Penjualan
Fungsi penjualan bertanggung jawab untuk memerima surat order dari
pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum
ada pada surat order tersebut ( seperti spesifikasi barang dan rute pengiriman ),
meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana akan
dikirim, dan mengisi surat order pengiriman.
Pada perusahaan fungsi penjualan telah sesuai dengan fungsi yang sebenarnya /
tanggung jawabnya.
2. Fungsi Kredit.
12

Fungsi ini bertanggung jawab untuk meneliti status kredit pelanggan dan
memberikan otorisasi pemberian kredit kepada pelanggan karena hampir semua
penjualan dalam perusahaan manufaktur merupakan penjualan kredit, maka sebelum
order dari pelanggan di penuhi, harus lebih dahulu di peroleh otorisasi penjualan
kredit dan fungsi kredit.
Pada perusahaan: fungsi kredit pada perusahaan Karya Mandiri di bagi menjadi
dua, yakni bagian BFO dan EDP. Bagian BFO hanya meneliti status kredit
sedangkan EDP hanya membuat faktur.
3. Fungsi Gudang.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan
barang yang di pesan oleh pelanggan serta menyerahkan barang ke fungsi pengiriman.
Pada perusahaan: masih terjadi perangkapan fungsi antara fungsi gudang dengan
fungsi pengiriman.

4. Fungsi Pengiriman.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan barang atas dasar surat
order pengiriman yang di terimanya dari fungsi penjualan serta bertanggung jawab
untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada
otorisasi dari pihak yang berwenang.
Pada Perusahaan: fungsi pengiriman pada perusahaan Karya Mandiri masih di
rangkap dengan fungsi gudang. Dimana pihak yang berwenang untuk
mengotorisasi adalah pihak pada fungsi gudang.
5. Fungsi Penagihan.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan faktur
penjualan pada pelanggan serta menyediakan copy faktur bagi pencatatan transaksi
penjualan oleh fungsi gudang.
Pada Perusahaan: Pada perusahaan Karya Mandiri, bagian fungsi penagihan di
bagi menjadi dua yakni CHIEF dan Dept, Collector. Dimana bagian Chief
bertugas membuat faktur sedangkan bagian dept. Collector hanya melakukan
penagihan di lapangan.
6. Fungsi Akuntansi.
13

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang yang timbul dari
transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan pernyataan piutang
kepada para debitur serta membuat laporan penjualan.
Pada perusahaan : Fungsi akuntansi pada perusahaan Karya mandiri hanya
mencatat ke dalam jurnal dan buku besar.
B. Dokumen yang Digunakan oleh PT. Karya Mandiri
1. Surat order pengiriman dan tembusannya
Surat order pengiriman ini memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman
untuk mengirimkan jumlah barang yang di pesan sesuai dengan jumlah yang tertera
pada dokumen, disertai tembusannya.

2. Faktur dan tembusannya.


Faktur penjualan dikirim oleh fungsi penagihan kepada pelanggan, dimana
jumlah faktur yang dikirimkan tergantung dari permintaan pelanggan.
3. Rekapitulasi harga pokok penjualan.

Dokumen pendukung yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk


yang dijual selama periode akuntansi tertentu.
4. Bukti memorial.
Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal
umum.
C. Catatan Akuntansi yang Digunakan oleh PT. Karya Mandiri
1. Jurnal penjualan.
Catatan akuntansi ini di gunakan untuk mencatat transaksi penjualan secara
tunai dan kredit.
2. Kartu piutang.
Merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi piutang perusahaan
kepada tiap tiap debiturnya.
3. Kartu persediaan.
Merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi tiap jenis persediaan.
4. Kartu gudang.
Untuk mencatat mutasi dan persediaan fisik barang yang disimpan di gudang.
14

5. Jurnal umum.
Digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode
akuntansi tertentu.

D. Unsur Pengendalian Intern pada PT. Karya Mandiri


1. Organisasi
1) Fungsi penjualan terpisah dengan fungsi bagian gudang.
Untuk menghindari adanya kecurangan pada fungsi penjualan seperti ketidak
jujuran saat pengembalian barang dari gudang untuk keperluan pribadi.
2) Fungsi akuntansi terpisah dengan fungsi penagihan.

Agar setiap piutang yang berhasil di tagih akan langsung di arsipkan pada
bagian akuntansi
3) Fungsi kredit terpisah dengan bagian akuntansi.
Untuk menghindari adanya kecurangan yang dilakukan oleh pihak fungsi
kredit.
4) Fungsi kredit terpisah dengan fungsi penagihan.
Untuk menghindari adanya kecurangan.
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
1) Persetujuan kredit harus di otorisasi oleh bagian kredit.
2) Surat pesanan penjualan harus di otorisasi oleh bagian penjualan.
3) Surat pengambilan barang harus di otorisasi oleh bagian gudang.
4) Faktur penagihan lunas di otorisasi oleh dept. collector dan pihak pembeli.
5) Penyetoran uang di otorisasi oleh pihak bank.
3. Praktek yang sehat.
1) Semua faktur bernomor urut cetak.
2) Meneliti jumlah uang sesuai dengan jumlah yang tertera di faktur.
3) Merekonsiliasi jurnal penjualan dengan rekening buku besar.

15

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perusahaan Karya Mandiri telah melaksanakan sistem penjualan kredit sesuai
dengan tata cara dan fungsi serta tanggung jawab di masing masing departemen.
Pada pemisahan fungsinya,
1. Fungsi Penjualan.
Fungsi penjualan telah sesuai dengan fungsi yang sebenarnya / tanggung
jawabnya.
2. Fungsi Kredit.
Fungsi kredit pada perusahaan Karya Mandiri di bagi menjadi dua, yakni
bagian BFO dan EDP. Bagian BFO hanya meneliti status kredit sedangkan EDP
hanya membuat faktur.
3. Fungsi Gudang.
Pada perusahaan Karya Mandiri masih terjadi perangkapan fungsi antara
fungsi gudang dengan fungsi pengiriman.
4. Fungsi Pengiriman.
Fungsi pengiriman pada perusahaan Karya Mandiri masih di rangkap dengan
fungsi gudang. Dimana pihak yang berwenang untuk mengotorisasi adalah pihak
pada fungsi gudang.
5. Fungsi Penagihan.
Pada perusahaan Karya Mandiri, bagian fungsi penagihan di bagi menjadi dua
yakni CHIEF dan Dept, Collector. Dimana bagian Chief bertugas membuat faktur
sedangkan bagian dept. Collector hanya melakukan penagihan di lapangan.
6. Fungsi Akuntansi.
Fungsi akuntansi pada perusahaan Karya Mandiri hanya mencatat ke dalam
jurnal dan buku besar.
Sedangkan untuk dokumen dan catatan akuntansi yang di gunakan oleh PT.
Karya Mandiri telah sesuai dengan teori teori dari sistem penjualan kredit.
Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan kredit, adalah :
1. Surat order pengiriman dan tembusannya.
2. Faktur dan tembusannya.
3. Rekapitulasi harga pokok penjualan.
4. Bukti memorial.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah :
1. Jurnal penjualan.
16

2.
3.
4.
5.

Kartu piutang.
Kartu persediaan.
Kartu gudang.
Jurnal umum.
Sama seperti dokumen dan catatan akuntansi yang telah di terapkan dengan

baik sesuai dengan kaidah kaidah yang berlaku, unsur pengendalian intern-nya pun
telah dilaksanakan dengan baik, mulai dari :
1. Organisasi.
1) Fungsi penjualan terpisah dengan fungsi bagian gudang.
2) Fungsi akuntansi terpisah dengan fungsi penagihan.
3) Fungsi kredit terpisah dengan bagian akuntansi.
4) Fungsi kredit terpisah dengan fungsi penagihan.
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan.

1)
2)
3)
4)
5)

Persetujuan kredit harus di otorisasi oleh bagian kredit.


Surat pesanan penjualan harus di otorisasi oleh bagian penjualan.
Surat pengambilan barang harus di otorisasi oleh bagian gudang.
Faktur penagihan lunas di otorisasi oleh dept. collector dan pihak pembeli.
Penyetoran uang di otorisasi oleh pihak bank.

3. Praktek yang sehat


1) Semua faktur bernomor urut cetak.
2) Meneliti jumlah uang sesuai dengan jumlah yang tertera di faktur.
3) Merekonsiliasi jurnal penjualan dengan rekening buku besar.

B. SARAN
Perusahaan KARYA MANDIRI sebaiknya :
1. Melakukan pemisahan fungsi pada fungsi gudang dengan fungsi pengiriman, agar
tanggung jawab dan tugasnya lebih jelas lagi.
2. Setiap bagian, melakukan pengawasan sesuai dengan fungsinya masing masing
agar tidak ada yang menyimpang dari kaidah yang berlaku

17

FLOWCHART TEORI YANG ADA


BAGIAN ORDER PENJUALAN

MUL
AI

Meneri
ma
order
dari
langgan
an

Surat order
7
Pengiriman

2
Surat order
1
Pengiriman

Surat
order

Mencatat
tgl
pengirima
n pd surat
order
pengirima
n lembar 9

Membua
t surat
order
pengiri
man
dari
faktur

8
7

6
5
4
3
2
Surat order
1
Pengiriman

18

Surat Order
1 Pengiriman

Ke pelanggan

7
T

A
BAGIAN KREDIT

BAGIAN GUDANG

Surat Order
7
Pengiriman
(Credit
Copy)

Surat Order
1 Pengiriman

Surat Order
1
Pengiriman

4
3
Surat Order
2
Pengiriman

Memeri
ksa
status
kredit

Menyiap
kan
barang
Menenmpel
surat order
pengiriman
pada
pembungku
san barang

Membe
ri
otoritas
kredit

Menyer
ahk-an
barang
Menyerahk
an barang
kepada
perusahaa
n angkutan
umum

Surat order
7
Pengiriman
(Credit
Copy)

Surat Order
1 Pengiriman

5
4
3

19

Kartu
Gudang

2
Surat Order
1
Pengiriman

Diserahkan
kepada
perusahaan
angkutan

20

Anda mungkin juga menyukai