Pada uji fehling digunakan larutan fehling A dan fehling B.
Dimana fehling A ada
lah larutan CuSO4, sedangkan fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kaliu m natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan ters ebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fe hling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Dari hasil pengamatan ini didapat kan antara pencampuran fehling dengan formalin biru pekat dan sesudah pemanasan berubah menghasilkan endapan merah, hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa didalam pencampuran larutan tersebut terdapat senyawa aldehid. Hal ini dis ebabkan karena aldehid mampu mereduksi ion tembaga (II) menjadi tembaga (I) oksi da. Ketika pencampuran pencampuran dengan aseton terdapat dua lapisan yaitu beni ng pada lapisan atas dan biru pada lapisan bawah. Sesudah pemanasan warna beruba h menjadi biru tua. Hal ini sesuai dengan teori karena, aseton merupakan gugus k eton. Pencampuran pereaksi fehling dengan glukosa warna yang dihasilkan tetap bi ru dan sesudah pemanasan berubah menjadi merah dengan terdapat endapan merah bat a pada larutan. Hal ini bertentangan dengan teori karena pencampuran antara pere aksi fehling dengan glukosa menghasilkan dua lapisan warna seperti pada pencampu ran dengan aseton dan setelah pemanasan tidak terdapat endapan merah bata. Kesal ahan ini dikarenakan glukosa tidak teroksidasi dengan pereaksi fehling.