SKRIPSI
Oleh :
SYAHREZA YUMANDA
030334035
SEP/AGRIBISNIS
SKRIPSI
Oleh :
SYAHREZA YUMANDA
030334035
SEP/AGRIBISNIS
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana
di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan
Disetujui oleh,
Komisi Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Adapun judul dari skripsi ini adalah Strategi Pemasaran Keripik Singkong
Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung Morawa Kabupaten Deli
Serdang. Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Dr. Ir. Satia Negara Lubis, Mec selaku Ketua Komisi Pembimbing yang
telah meluangkan waktunya untuk mengajari saya dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Bapak Ir. Luhut Sihombing, MP selaku Ketua Departemen SEP, FPUSU/ Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS selaku sekertaris Departemen SEP, FPUSU yang telah memberikan kemudahan dalam hal kuliah.
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
Terima Kasih khusus buat Febi Oktarina yang telah membantu dan
mendukung saya dalam penyelesaian skripsi saya.
Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Industri
Rumah Tangga Cap Kelinci dan pihak-pihak instansi yang telah membantu
penulis dalam memberikan data dan informasi dalam penelitian ini.
Segala hormat dan terima kasih secara khusus penulis ucapkan kepada
Ayahanda Ir. Syahruddin Tirin dan Ibunda Yuliani Mafilinda atas kasih
sayang, dan dukungan baik secara materi maupun doa yang diberikan kepada
penulis selama menjalani kuliah, tak lupa kepada kakanda Armirandi Diprainal,
ST dan Kedua Adinda tersayang Ayang dan Steffi atas doa dan semangat yang
diberikan.
Penulis
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
ABSTRAK
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
RIWAYAT HIDUP
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
ABSTRAK................................................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... v
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ix
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ....................................................................... 9
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 9
1.4. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 10
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI,
KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 11
2.1.1. Sekilas Tentang Tanaman Ubi Kayu .................................... 11
2.1.2. Potensi Ubi Kayu ................................................................... 14
2.2. Landasan Teori............................................................................... 15
2.2.1. Konsep Dasar Pemasaran...................................................... 15
2.2.2. Teori Strategi Pemasaran ...................................................... 18
2.2.3. Tipe-tipe Strategi Pemasaran ................................................ 22
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
I. PENDAHULUAN
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
Peranan yang cukup penting dan strategi dari industri kecil ini dalam
perekonomian sangat erat kaitannya dengan sifat-sifat dasar dari industri kecil itu
sendiri, yaitu : Pertama, industri kecil pada umumnya bersifat sangat local labour
intensive, artinya bahwa industri kecil itu sangat mengandalkan pada penggunaan
tenaga kerja yang berasal dari sekitarnya (tenaga kerja lokal). Kedua, industri
kecil sangat intensif dalam
kalangan
masyarakat
yang
berpenghasilan
menengah
ke
bawah
(Tambunan, 1999).
Pemasaran merupakan suatu kegiatan usaha untuk menyampaikan barang
dan jasa dari produsen kepada konsumen. Proses ini merupakan suatu alur yang
melibatkan lembaga-lembaga tataniaga, seperti agen, pedagang pengumpul,
pedagang besar, pedagang pengecer, serta industri pengolahan dan sebagainya.
Sistem tataniaga yang efisien dapat juga dicapai dengan memperbaiki struktur
pasar, yaitu struktur pasar yang menuju pada pasar persaingan sempurna dengan
syarat jumlah pembeli dan penjual cukup banyak sehingga pembeli atau penjual
tidak mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi pasar. Pasar beberapa produk
pertanian dalam negeri masih kurang kompetitif jika dibandingkan dengan pasar
luar negeri, masih ada yang belum mendekati kondisi pasar persaingan sempurna
(Lamb, 2001).
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
Ubi kayu (manihot esculenta crant) merupakan salah satu bahan pangan
yang utama, tidak saja di Indonesia tetapi juga di dunia. Di Indonesia, ubi kayu
merupakan makanan pokok ke tiga setelah padi-padian dan jagung. Sedangkan
untuk konsumsi penduduk dunia, khususnya penduduk negara-negara tropis, tiap
tahun diproduksi sekitar 300 juta ton ubi kayu. Departemen pertanian RI
memproyeksikan produksi ubi kayu tahun 2000 mencapai 18,56 ton dengan
tingkat permintaan sebesar 23,32 ton sehingga masih terdapat kekurangan sebesar
4,67 ton. Disamping itu, hasil olahan ubi kayu (gaplek dan tepung tapioka) juga
diperlukan dalam berbagai industri (industri pakan, tekstil, kertas, perekat dan
farmasi (http://library.usu.ac.id).
Potensi ubi kayu sebagai bahan pangan yang penting di dunia ditunjukkan
dengan fakta bahwa tiap tahun 300 juta ton ubi-ubian dihasilkan dunia dan
dijadikan bahan makanan sepertiga penduduk di negara-negara tropis. Disamping
itu, sekitar 45% dari total produksi ubi-ubian dunia langsung dikonsumsi oleh
produsen sebagai sumber kalori di beberapa negara. Agroindustri pelet di negara
Thailand telah mengembangkan bahan pakan ternak dan ikan dari ubi kayu. Tiap
tahun negara Thailand mengekspor pelet sebanyak 5 juta ton ke MEE. Pelet ini
bahan bakunya antara lain ubi kayu. Pada masa mendatang kebutuhan produksi
ubi kayu dunia diperkirakan terus meningkat. Untuk mencukupi kebutuhan
produksi ubi kayu nasional, diperlukan program peningkatan produksi per satuan
luas lahan, perbaikan kualitas dan pengolahan hasil panen. Perkembangan
produksi ubi kayu dalam negeri, khususnya Propinsi Sumatera Utara
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
Tabel 1. Data Sentra Industri Kecil Berbahan Ubi kayu di Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2007.
NO
JENIS
KOMODITI
ALAMAT SENTRA
36
30
60
156
30
65 Ton
306 Ton
200 Ton
31.000
65.000
20.000
766.800
249.210
1.224.000
766.800
93.000
465.000
151.125
711.450
465.000
200 ton
19.600
153.360
120.000
115.400
60.630
301.800
98.085
587.450
301.800
4.082.005
301.800
NILAI
TAMBAH
( Rp. 000)
217.620
42
200 Ton
4.300
235.400
JUMLAH
NILAI ( Rp. 000 )
Unit Tenaga Produksi Investasi Produksi Bahan Baku
Usaha Kerja /Tahun
4
36
180 ton 24.000 690.120 418.500
32
40 Ton
30.000
465.000
12
35 Ton
766.800
25.500
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
670
Kios (Toko)
Jumlah
60
20 kg/2
minggu
Medan
1200
Hasil
Produksi Sisa Produksi
(kg/bln)
Nama Perusahaan (kg/bln)
670
Cap Kelinci
1200
Jumlah
Pakam
Jumlah
Pedagang 10kg/2
kecil (sekolah minggu
& SPBU)
20
Jumlah
Binjai
Pedagang 40 kg/2
besar
minggu
80
Tj.Morawa
Pedagang kecil
(Sekolah,
warnet, & salon)
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
produksi bulan depan dari sisa produksi yaitu 670 kg/bln. Ini mengakibatkan
jumlah produksi tiap bulannya harus dikurangi dan berdampak buruk terhadap
tenaga kerja, karena kemungkinan besar penggorengan tidak dilakukan.
Faktor utama yang menyebabkan hasil penjualan sedikit dalam perbulannya, selera konsumen terhadap munculnya musiman buah (durian,
rambutan,jeruk), keripik sukun dan emping, ini yang membuat konsumen beralih,
sehingga daya beli konsumen terhadap keripik singkong menurun. Untuk itu
penulis tertarik mencari tahu jawaban dari semua pertanyaan yang ada diatas
dengan cara menelusuri kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada
pada IRT Cap Kelinci serta mengetahui strategi apa yang digunakan dalam
memasarkan keripik singkong.
Keinginan untuk mencapai sasaran yang diinginkan perusahaan perlu
menyusun strategi sedemikian rupa. Dalam
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
kelemahan,
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Euphorbiales
Famili
: Euphorbiaceae
Genus
: Manihot
Spesies
oleh penduduk di dunia. Hasil penelusuran para pakar botani dan pertanian
menunjukkan bahwa tanaman ubi kayu berasal dari kawasan benua Amerika
beriklim tropis. Dalam perkembangan selanjutnya, ubikayu menyebar ke berbagai
negara di dunia yang tumbuh dan berkembang pada posisi 300 Lintang Utara dan
300 Lintang Selatan di dataran rendah sampai dataran tinggi 2.500 m di atas
permukaan laut yang bercurah hujan antara 500 mm 2.500 mm/tahun. Di
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
matahari 10 jam/hari. Keadaan tanah yang paling baik untuk tanaman ubikayu
adalah tanah berstruktur remah, gembur, banyak mengandung bahan organik,
aerasi dan draenasi baik, serta mempunyai pH tanah minimum 5. Tanaman
ubikayu toleran pada pH 4,5 8,0, tetapi yang paling baik adalah pada pH 5,8
(http://www.scribd.com/doc/12724746/budidaya-ubi-kayu).
Ubikayu atau Manihot esculenta Crantz menurut para sarjana botani,
singkong berasal dari Brazil. Dari Brazil singkong diperkirakan para ahli
menyebar ke benua Afrika, Madagaskar, India, Hindia Belakang terus ke
Tiongkok dan akhirnya berlabuh di Indonesia. Ubikayu termasuk keluarga
Eupharbiaceae. Batangnya berkayu, tumbuh tegak, beruas, dan berbuku-buku.
Warnanya bermacam-macam dan tingginya bisa mencapai 3 meter. Warna batang
hijau muda dan setelah tua berubah menjadi hijau kelabu, atau putih kelabu,
ataupun coklat. Daunnya tumbuh di sepanjang batang dengan tangkai yang agak
panjang. Daunnya mudah gugur dan biasanya yang berdaun hanya bagian atas
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
dekat pucuk. Ubikayu berumbi, dan umbinya ini memiliki pati yang mengandung
karbohidrat.
Ubikayu ini sebenarnya mulai umbi, batang, sampai daunnya mengandung
racun asam biru (HCN), namun tidak sama kandungannya untuk setiap jenis ubi
kayu. Adapun varietas ubikayu yang terkenal sudah tersebar di masyarakat antara
lain aipin mangi, aipin valenca, mandioca basiorao, mandioka sao pedro parato,
bogor, muara, dan betawi. Menurut Lingga (1989), berdasarkan umurnya, ubi
kayu terbagi atas:
a. Berumur pendek
Ubikayu yang berumur pendek artinya usia sejak mulai tanam sampai musim
panen relatif lebih singkat yakni berumur 5-8 bulan. Dalam usia ini ubikayu
dapat dipanen dengan hasil maksimal.
b. Berumur panjang
Ubikayu yang berumur panjang yaitu antara 9 10 bulan. Paling tepat kalau
dipanen setelah berumur 12-18 bulan.Apabila panen ditunda dari usianya
maka hasilnya akan berkurang karena umbinya banyak yang berkayu.
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
perlu
dijaga
kelestariannya
sehingga
dapat
dimanfaatkan
untuk
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
8. Organizations: Lembaga atau wadah yang dapat memberikan citra atau nilai
jual dari suatu produk.
9. Information: Informasi yang dapat diproduksi dan dipasarkan (sekolah dan
surat kabar).
10. Ideas: Gagasan yang menghasilkan produk yang diminati oleh konsumen.
Kesepuluh jenis produk inilah yang merupakan ruang lingkup dari produk yang
dikelola oleh aktifitas pemasaran (Laksana, 2008).
Pemasaran adalah suatu sistem kegiatan usaha yang terpadu, untuk
mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada pemuasan
kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan volume penjualan yang
menghasilkan laba (Radiosuno, 1987).
Menurut Freddy Rangkuti (1997), pemasaran adalah suatu proses kegiatan
yang dipengaruhi oleh berbagai fakkor sosial, budaya politik, ekonomi, dan
manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing-masing
individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan
menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai
komoditas.
Produk yang dipasarkan agar dapat memasuki pasar sasaran maka oleh
para pemasar digunakan alat atau instrumen yang dikenal dengan bauran
pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah alat pemasaran yang
digunakan untuk mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran, yang meliputi item
alat pemasaran yaitu product, price, promotion, place. Marketing mix tersebut
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
digunakan oleh pemasaran agar produknya dapat memasuki pasar sasaran atau
target market. Menurut Kotler (2000), item bauran pemasaran meliputi;
1. Product:
a. Keragaman produk
f. Kemasan
b. Kualitas
g. Ukuran
c. Design
h. Pelayanan
c. Ciri
i. Garansi
d. Nama merek
j. Imbalan
2. Price:
a. Daftar harga
d. Periode pembayaran
b. Diskon
e. Syarat kredit
d. Public Relation
b. Periklanan
e. Pemasaran langsung
c. Tenaga penjualan
4. Place:
a. Saluran pemasaran
d. Lokasi
b. Cakupan pasar
e. Transportasi
c. Pengelompokan
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
Sarma
(1994),
pemasaran
mempunyai
fungsi
untuk
Menaikkan kegunaan waktu (time utility) yaitu mengusahakan barang dan jasa
dari waktu belum diperlukan ke waktu yang diperlukan.
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai
tujuan tersebut (Rangkuti, 1997).
Strategi pemasaran adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan
terpadu yang mengaitkan keunggulan faktor internal pada strategi perusahaan
dengan tantangan dari lingkungan berbagai faktor eksternal yang ada kemudian
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai
melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan, sehingga dapat terhindar dari
serangan para pesaingnya.
Menurut Swastha (2001), aturan dalam strategi pemasaran:
a. Proses berpikir yang mendahului tindakan.
b. Pengetahuan mengenai jumlah merupakan kunci penting.
c. Strategi tindakan yang dilakukan dengan cepat akan mendominasi yang
lambat.
d. Kemenangan harus menunjukkan nilai dari tujuan.
e. Menyerang hanya terhadap yang dapat diserang.
f. Bertahan adalah bentuk terkuat dari persaingan.
g. Superioritas dalam faktor persaingan yang mendasar adalah segalanya.
h. Tidak terkalahkan adalah merupakan pertahanan yang sebenarnya.
pasar,
strategi
mengenai
keuangan,
dan
sebagainya
(Rangkuti, 1997).
Strategi Manajemen adalah proses untuk membantu organisasi dalam
mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka
mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin
banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam
perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara
bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk
semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat
kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih
tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata. Michael A. Hitt & R.
Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,18) mengatakan, terdapat beberapa
model penting yang ditunjukkan untuk menggambarkan pada input strategi
manajemen disuatu perusahaan, dan salah satu diantaranya adalah model berbasis
sumber daya untuk profitabilitas tinggi. Model ini mengasumsikan bahwa tiap
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
berusaha
mengadakan
penetrasi
pasar,
strategi
bertahan,
strategi
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
bijak dalam pilihan aset yang ada (alokasi aset) berdasarkan tujuan yang terukur
(http://sinarharapan.co.id).
Investasi merupakan sarana terpenting dalam meningkatkan kemampuan
Anda untuk mengumpulkan dan menjaga kekayaan. Sebagai awal, sangat penting
bagi Anda untuk memahami bahwa no single investemnt is right for everyone .
Berbagai batasan seperti kebutuhan akan uang tunai, tujuan dan prilaku serta
preferensi Anda terhadap risiko, membuat setiap individu memilih investsi yang
berbeda-beda.
Menentukan
investasi
yang
tepat
membutuhkan
sebuah
perencanaan dan strategi yang jitu. Buy and hold vs market timing.
Buy and hold strategi diartikan dengan membeli beberapa alternatif sarana
investasi dan tetap memegangnya untuk jangka waktu yang lama. Di sini lebih
merupakan investasi jangka panjang dan tentunya melatih kesabaran Anda dalam
memutuskan untuk membeli atau menjual investasi yang Anda miliki.
Berinvestasi di saham memang berisiko, tapi dalam jangka panjang risiko ini bisa
dikurangi tentunya dengan diversifikasi. Strategi ini merupakan pendekatan
investasi yang baik. Bila Anda memilih strategi ini untuk berinvestasi, pastikan
Anda melakukan analisa terhadap Reksadana yang akan Anda pilih. Sebuah
kalimat yang sangat dikenal yang muncul di setiap iklan sebuah reksadana atau
prospektus adalah past performance is no guarantee of future result atau
performa masa lalu tidak menjamin hasil di masa datang. Hanya karena seorang
manejer investasi mengalahkan tingkat pengembalian pasar dalam 5 tahun
terakhir, tidak menjamin bahwa ia akan melakukan hal sama untuk 5 tahun
mendatang. Akan tetapi, performa masa lalu adalah sebuah indikator untuk
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
memprediksi apa yang mungkin terjadi di masa datang. Hal ini memberikan
informasi kepada Anda apa yang bisa dilakukan oleh manejer investasi tersebut.
Sedangkan cara kedua market timing adalah dengan membeli di harga terendah
dan menjualnya di harga tertinggi. Walau cara pertama memberikan tingkat
pengembalian yang cukup dalam jangka panjang tapi dengan melakukan cara
pengelolaan dengan buy and hold mereka akan banyak dirugikan dengan
perubahan harga yang cepat (volatility). Bila Anda masuk ke pasar dan
membelinya di saat harga terendah dan menjualnya kembali di harga tertinggi,
bukankah dengan melakukan hal ini akan memberikan tingkat keuntungan yang
lebih besar?. Secara akal sehat memang kita tentunya kita akan setuju strategi ini,
di mana kita akan diuntungkan dengan membeli di harga terendah dan menjualnya
di harga tertinggi. Tapi apakah pemilihan atau penentuan waktu beli yang
dilakukan akan selalu tepat di harga terendah dan menjualnya di harga tertinggi?
Secara jelas kami mengatakan tidak akan pernah ada yang selalu tepat dalam
memprediksi atau memperkirakan perubahan harga di pasar. Oleh karenanya
dalam melakukan pola ini banyak sekali ketidak pastian yang akhirnya berakibat
kerugian. Berinvestasi mandiri melalui perusahaan sekuritas (misalnya untuk
bertransaksi saham) memerlukan bukan saja pengetahuan dan informasi yang
memadai tapi juga waktu. Jika kita mempunyai akses informasi namun tidak tahu
penggunaannya, maka informasi tersebut tidak memberikan manfaat apapun.
Kebanyakan orang pada uisa produktif hanya memiliki waktu sedikit untuk
melakukan investasi sendiri karena terlalu sibuk dengan pekerjaan. Bila memaksa
berinvestasi mandiri tanpa memiliki pengetahuan, informasi, dan waktu yang
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
memadai, maka bisa jadi keuntungan yang dicari tetapi justru kerugian yang
didapat (http://pembelajar.com).
Strategi Bisnis
Strategi bisnis ini sering juga disebut bisnis secara fungsional karena
strategi ini menggunakan kinerja manager pada fungsi-fungsi kegiatan
manajemen di perusahaan tersebut, misalnya strategi produksi atau operasional,
strategi keunggulan produk, dan strategi- strategi yang berhubungan dengan
keuangan (Rangkuti, 1997).
Berbagai spekulasi muncul mengenai strategi bisnis tidak terlalu efisien
karena laba yang diperoleh kurang maksimal, tetapi kenyataanya perusahaan yang
menggunakan sistem strategi bisnis masih tetap berjalan dengan baik dan hampir
menguasai pangsa pasar dengan jumlah besar. Hal ini dapat dibuktikan dengan
kasus seperti berikut; Apa sebenarnya yang membuat Microsoft terus berjaya?
Lalu mengapa Nokia mampu menjadi produk cell phone yang paling banyak
dicintai para konsumen? Dan apa yang membuat BMW selama puluhan tahun
terus menjadi ikon kemakmuran yang terus diburu orang? Belajar dari kisah
sukses perusahaan-perusahaan berskala global terkemuka dalam melayani
pelanggan, tampaknya ada sejumlah wisdom yang bisa dipetik. Pelajaran utama
yang bisa diambil adalah, bahwa proses melayani pelanggan ternyata mesti
diawali dengan pilihan strategi yang benar. Dengan kata lain, proses melayani
kebutuhan pelanggan ternyata tidak sekonyong-konyong muncul dari langit,
namun mesti diselaraskan dengan pilihan strategi perusahaan (corporate strategy)
yang telah diputuskan. Dalam konteks ini terdapat tiga jurus strategi yang acapkali
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
dengan
faktor
internal
Kekuatan
(strengths)
dan
Kelemahan
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
STRENGTHS (S)
WEAKNESSES (W)
EXTERNAL
OPPORTUNIES (O)
STRATEGI SO
Tentukan
faktor
eksternal.
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk
memanfaatkan
peluang.
STRATEGI WT
Keterangan:
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan
kelemahan
yang
ada
serta
menghindari
ancaman
(Rangkuti, 1997).
menjadi strategi utama pada IRT Cap Kelinci. Untuk menentukan strategi-strategi
tersebut dilakukan analisis SWOT dalam bentuk matriks. Dimana, analisis ini
dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang yang ada serta meminimalisasikan
kelemahan dan ancaman yang ada dimiliki suatu perusahaaan.
Secara skematis kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Kekuatan (S)
Internal
Peluang (O)
Eksternal
Industri Rumah Tangga
Cap Kelinci
Ancaman (T)
Eksternal
Kelemahan (W)
Internal
Strategi pemasaran:
Strategi bisniskeunggulan produk
Keterangan:
: Hubungan yang mempengaruhi
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
pemahaman
dan
pengalaman
belajar
dari
para
peserta.
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
yang
berpengaruh
terhadap
kelangsungan
perusahaan
dapat
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
perusahaan, sehingga dapat terhindar dari serangan para pesaingnya.
c. Strengths disini merupakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki IRT Cap Kelinci.
d. Weaknesses disini merupakan kelemahan-kelemahan yang dimiliki IRT Cap
Kelinci.
e. Oportunies disini merupakan berbagai peluang yang muncul terhadap IRT
Cap Kelinci
f. Treaths disini merupakan berbagai ancaman yang muncul terhadap IRT Cap
Kelinci.
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
35000
30000
25000
15.237
Jumlah 20000
Industri
15000
10000
5000
171
153
0
Besar
Menengah
Kecil
Mikro
Skala Usaha
Sumber/Source: BPS Kab. Deli Serdang (Deli Serdang Dalam Angka 2008)
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
47
69
251
486
853
Sumber: KSK Kec. Tanjung Morawa (Kecamatan Tanjung Morawa dalam angka 2007)
Dari tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa Kecamatan Tanjung Morawa yang
terdiri dari 26 desa/kelurahan yang setiap desa/kelurahannya memiliki berbagai jenis
industri yaitu besar, sedang, kecil, kerajinan. Pada Desa/Kelurahan Tj. Morawa B
merupakan yang sangat banyak terdapat jumlah industri yaitu 94 industri, dan
jumlah industri yang paling sedikit terdapat pada desa/Kelurahan Aek Pancur dan
Punden Rejo yaitu 0 (tidak ada terdapat sebuah industri). Dapat dilihat dari masingmasing keseluruhan jenis industri di Kecamatan Tanjung Morawa, jumlah industri
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
terbanyak adalah industri kerajinan sebesar 486 Industri, dan jumlah industri besar
terdapat 47 industri. Tanjung Morawa A Merupakan tempat studi kasus untuk
dijadikan penelitian di salah satu indutri kecil di desa/kelurahan tersebut dari 24
industri yang ada, yaitu IRT. Cap Kelinci.
(2)
6.352
(3)
77.640
(4)
122,23
2003
6.172
75.729
122,70
2004
4.916
64.744
131,70
2005
4.817
102.404
212,59
2006
5.194
110.426
212,60
Sumber: Badan Pusat Statistik Deli Serdang ( Deli Serdang Dalam Angka 2007 )
Dari tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa Kabupaten Deli Serdang yang
memproduksi ubi kayu dari tahun 2002-2006 semakin meningkat. Dimana pada
tahun 2002 jumlah produksi ubi kayu 77.640 ton, dengan rata-rata produksi 122,23
Kg/Ha mengalami peningkatan di tahun 2006 yaitu jumlah produksi ubi kayu
110.426 ton, dengan rata-rata produksi 212,60. Walaupun luas panennya mengalami
penurunan dari tahun 2002 seluas 6.352 Ha menjadi 5.194 Ha di tahun 2006.
Tabel 6. Luas Panen, Tanam, Puso, dan Produksi Ubi Kayu Kecamatan
Tanjung Morawa 2003-2007.
NO Tahun Sisa
Tambah Puso
Panen
RataProduksi Sisa
Akhir Tanam (
rata
(ton)
Tnm
Thn
Ha)
(Kw/Ha)
Akh
Global Bersih
Lalu
Thn
(Ha)
(Ha)
( Ha)
(Ha)
2003 90
107
0
118
118
167.09
1.972
79
2004
79
125
159
159
209.98
3.337
45
2005
45
135
155
155
212.45
3.293
25
2006
25
102
58
58
212.55
1.233
69
2007
69
170
183
183
212.88
3.896
56
Sumber : Dinas Pertanian Tan. Pangan dan Hortikultura kab. Deli Serdang
Nama Perusahaan
Alamat Perusahaan
: Asip
Alamat (Owner)
No. Telp
: 061-7940815
Jenis Usaha
: 1990
Nama Produk
: Cap Kelinci
: Ubi Kayu
Status kepemilikan modal adalah modal sendiri sejak awal didirikan usaha
tersebut. Adanya penawaran dari investor untuk melakukan kerjasama tetapi tidak
sesuai dengan isi kerjasama, sehingga tidak pernah samapi saat ini mejalin kerjasama
dengan investor. Alasan utama IRT Cap Kelinci untuk tidak menjadi distributor atau
tidak menggunakan jasa perantara atau jasa promosi, hal ini disebabkan karena baiya
promosi iklan visual maupun non visual cukup tinggi serta harus bayar uang jalan
atau semacamnya saat memasarkan keluar dan memasukkannya ke toko makanan
atau mini market ke Kota Tebing Tinggi, Lubuk Pakam, dan Siantar, padahal
keuntungan kadang tidak sepadan dengan biaya operasional.
keripik singkong, IRT Cap Kelinci membuka cabang di Medan, sehingga konsumen
di Medan tidak terlalu jauh membeli ke Tanjung Morawa. Gambar dapat dilihat pada
halaman 43.
Sisa produksi:
670 kg/bln
Medan:
Pedagang kecil
(sekolah & terminal)
10 kg/2 minggu
Kios (Toko) 20
kg/2 minggu
Lubuk Pakam
(Pembeli Tetap):
Pedagang kecil
(sekolah & SPBU)
10 kg/2 minggu
Binjai:
Pedagang besar
40 kg/2 minggu
Konsumen
350 kg/bln
Tj. Morawa
(Pembeli Tetap):
Pedagang kecil
(Sekolah,
Warnet, Salon)
10kg/2 minggu
Catatan:
- Penggorengan dilakukan 2-3 kali dalam seminggu. Sekali penggorengan bisa menghasilkan
150 kg keripik singkong.
- Sisa produksi dijual kembali untuk bulan depan, apabila lewat dari 3 bulan sisa produksi
dibuang dan dibakar.
- Apabila sisa produksi mencapai lebih dari setemgah jumlah hasil produksi dalam sebulan,
maka untuk bulan depan, penggorengan dilakukan seminggu sekali bahkan tidak ada
penggorengan.
5.1. Apa Saja Yang Menjadi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Dan Ancaman
Pada Pemasaran Keripik Singkong IRT Cap Kelinci.
Berdasarkan peninjauan langsung ke lapangan (IRT Cap Kelinci) sesuai
dengan beberapa metode yang digunakan. Tahap yang pertama adalah tahap
pengumpulan data. Maka, dapat diketahui yang menjadi kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman yang ada pada IRT Cap Kelinci, yaitu;
A. Beberapa kelemahan pada IRT Cap Kelinci:
1. Jumlah kendaraan angkutan pribadi sedikit.
2. Tidak ada hubungan kerjasama dengan investor.
3. Kurang pengalaman dalam berbisnis.
4. Tidak menggunakan jasa promosi atau iklan visual maupun non visual.
5. Tidak memiliki kas Perusahaan.
B. Beberapa kekuatan yang dimiliki IRT Cap Kelinci:
1. Lokasi yang cukup strategis, berada dekat dengan jalur lintas timur (Jalan
Tanjung Morawa-Medan).
2. Keunggulan Produk (cita rasa, kemasan, dan kesehatan).
3. Mimiliki Pelanggan Tetap, seperti pedagang dari Lubuk Pakam dan Tanjung
Morawa.
4. Memiliki cabang di Medan.
5. Bersikap jujur dan ramah terhadap pelanggan dan pemasok minyak goreng
serta pemasok ubi kayu.
10
1.0
2.4
Catatan:
a. susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman)
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
b.
c.
d.
Beri rating masing-masing faktor dalam kolom 2 sesuai besar kecilnya pengaruh yang ada
pada faktor strategi eksternal, mulai dari nilai 4 (sangat besar), nilai 3 (besar), nilai 2 (kecil),
dan nilai 1 (sangat kecil) terhadap peluang dan nilai rating terhadap ancaman
kebalikannya.
Hitung nilai bobot dalam kolom 3, dengan cara; nilai dari setiap rating dibagi dengan
masing-masing jumlah rating (dengan syarat jumlah bobot tidak boleh melebihi 1,0).
Pada kolom 4 perhitungan skor pembobotan yaitu rating dikali bobot, kemudian masingmasing skor pembobotan dijumlahkan, sehingga memperoleh kedua jumalh skor
pembobotan, kedua jumlah ini menunjukkan bagaimana suatu usaha atau perusahaan
bereaksi antara faktor-faktor strategi eksternalnya, terhadap faktor-faktor internalnya.
Skor Pembobotan
(Rating x bobot)
3
4
2
2
0.2
0.27
0.13
0.13
0.6
1.08
0.26
0.26
0.27
1.08
Jumlah:
Kelemahan:
Jumlah kendaraan angkutan
pribadi sedikit.
Tidak ada hubungan kerjasama
dengan investor.
Kurang pengalaman dalam
berbisnis.
Tidak menggunakan jasa
promosi atau iklan.
Tidak memiliki kas Perusahaan.
15
1.0
3.28
0.25
0.5
0.25
0.5
0.25
0.5
0.125
0.125
0.125
0.125
Jumlah:
1.0
1.75
Catatan:
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
a.
b.
c.
d.
Matrik SWOT
Tabel 9. Bentuk Matrik SWOT
INTERNAL
STRENGTHS (S)
WEAKNESSES (W)
Lokasi
yang
cukup Jumlah
kenderaan
strategis.
angkutan
pribadi
sedikit.
Keunggulan Produk.
Memiliki Pelanggan tetap. Tidak ada hubungan
kerjasama dengan
Memiliki
Cabang
di
investor.
Medan.
pengalaman
Bersikap jujur dan ramah Kurang
dalam
berbisnis.
terhadap pelanggan.
Tidak menggunakan
jasa promosi atau
EXTERNAL
iklan.
Tidak memiliki kas
Perusahaan.
OPPORTUNIES (O)
STRATEGI SO
STRATEGI WO
1. Mengandalkan
1. Menggunakan sistem
Kemungkinan
keunggulan produk seperti
penjualan door to
mengusai pasar
selalu membuat inovasi
door (rumah ke
monopolistik.
terhadap
kemasannya,
rumah) atau
Kemungkinan dapat
kualitas rasa dan
penggunaan iklan
mengekspor ke Asia
kesehatannya serta tetap
neon box dan
Tenggara.
menjaga
palayanan
yang
membuat kas
Kemungkinan investor
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
bermunculan.
sebaik mungkin terhadap
konsumen.
Kemungkinan
2.
Memperluas jaringan
memiliki banyak
pasar ke laur daerah
cabang di wilayah
sumatera utara.
sumatera.
Kemungkinan
mempunyai banyak
angkutan pribadi.
TREATHS (T)
STRATEGI ST
1. Kembangkan saluran ke
Kecenderungan
superstore.
masyarakat terhadap
2. Merger dengan usaha
super market.
yang sejenis.
Munculnya usaha yang
sejenis.
Peningkatan peraturan
pemerintah.
Adanya pemungutan
ilegal.
Daya beli konsumen
menurun.
2.
perusahaan.
Menyewa angkutan
umum sebagai
transportasi dalam
penyaluran produk
IRT Cap Kelinci.
STRATEGI WT
1. Mengurangi biaya
produksi.
2. Mencari pinjaman
dana (Bank) atau
menjalin hubungan
kerjasama dengan
investor.
4. Merger dengan usaha yang sejenis, dimana mencari kekuatan baru dengan
menggabungkan usaha yang sejenis baik dalam bentuk kerjasama jalur
pemasarannya maupun dalam bentuk penggabungan modal.
5. Menggunakan sistem penjualan door to door (rumah ke rumah) atau
penggunaan iklan neon box di sekitar lokasi usaha (di Jl.Tj.Morawa-medan)
sebagai informasi, sehingga memudahkan konsumen lainnya untuk mencari
keripik singkong dan juga membuat kas perusahaan.
6. Menyewa angkutan umum sebagai transportasi dalam penyaluran produk
IRT Cap Kelinci.
7. Mengurangi biaya produksi.
8. Mencari pinjaman dana (Bank) atau menjalin hubungan kerjasama dengan
investor.
6.1. Kesimpulan
a. Industri Rumah Tangga Cap Kelinci sebagai produsen yang menghasilkan
keripik singkong. Sistem penjualannya langsung di tempat produksi
(rumah industry) dan bukan sebagai distributor atau penyalur.
b. Kekuatan yang dapat diandalkan IRT Cap Kelinci yaitu keunggulan
produk dan sikap jujur, ramah terhadap pelanggan.
c. Kelemahan yang ada dimiliki IRT Cap Kelinci yaitu; pertama, tidak
mempunyai kas perusahaan, sehingga perusahaan akan mengalami krisis
keuangan (menurun) apabila perusahaan tersebut terkena dampak dari
perekonomian dunia yang sedang drop atau jatuh dan kedua, tidak
menggunakan jasa promosi atau iklan baik visual maupun non visual.
d. Peluang terbesar yang mungkin dapat diperoleh IRT Cap Kelinci yaitu
dapat menguasai pasar monopolistik.
e. Ancaman terbesar yang dihadapi IRT Cap Kelinci yaitu daya beli
konsumen menurun dan kecenderungan masyarakat terhadap supermarket.
f. Strategi pemasaran yang digunakan pada IRT Cap Kelinci adalah salah
satu dari jenis strategi bisnis, yaitu keunggulan produk.
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
6.2. Saran
a. Untuk mengatasi kelemahan pada IRT Cap Kelinci yaitu disarankan
membuat kas perusahaan dan menjalin hubungan kerjasama dengan pihak
investor, sehingga IRT Cap Kelinci mempunyai uang cadangan untuk
menutupi biaya produksi dibulan atau ditahun yang akan datang apabila
terjadi krisis perekonomian dunia serta pengunaan iklan non visual di jalan
Tanjung Morawa-Medan yang berisikan alamat/lokasi toko, sehingga
menambah informasi bagi konsumen lainnya.
b. Untuk meminimalkan ancaman yang dihadapi IRT Cap Kelinci yaitu
disarankan IRT Cap Kelinci mengembangkan saluran pemasarannya ke
superstore atau supermarket dan membuka cabang diberbagai tempat
(kota) di wilayah Sumatera Utara, sehingga memperluas jaringan
penjualan.
c. Disarankan kepada IRT Cap Kelinci untuk tetap mempertahankan strategi
yang telah diterapkan dan menambah strategi pemasarannya yaitu strategi
investasi, dimana strategi ini lebih mengutamakan perkembangan usaha
yang lebih besar.
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistika Kabupaten Deli Serdang (Deli Serdang Dalam Angka
2008), 2007, Banyaknya Perusahaan/Industri Besar, Menengah, Kecil,
dan Mikro/Kerajinan di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007.
______, 2007, Luas Panen, Produksi dan Rata-rata Ubi Kayu Kabupaten
Deli Serdang Tahun 2002-2006.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Deli Serdang, 2007, Data
Sentra Industri Kecil / Kerajinan di Kabupaten Deli Serdang Tahun
2007.
Dinas Pertanian Tan. Pangan dan Hortikultura Kab. Deli Serdang, 2007, Luas
Panen, Tanam, Puso, dan Produksi Ubi Kayu Kecamatan Tanjung
Morawa 2003-2007.
KSK Kec. Tanjung Morawa (Kecamatan Tanjung Morawa Dalam Angka 2007),
2007, Banyaknya Industri di Kecamatan Tanjung Morawa Tahun
2007.
Kotler, Phillip., 2000, Manajemen Pemasaran, Erlangga, Jakarta.
Laksana, Fajar., 2008, Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Lamb, Charles, W., 2001, Pemasaran, Salemba Empat, Jakarta.
Lingga, Pinus., 1989, Bertanam Ubi-ubian, Penebar Swadaya, Jakarta.
Radiosuno, 1987, Konsep, Sistem, dan Fungsi Manajemen Pemasaran, FEUGM, Yogyakarta.
Rangkuti, Freddy., 1997, Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis,
Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.
Rukmana, R., 1997, Ubi Kayu, Budidaya dan Pascapanen, Kanisius, Jakarta.
Sarma, M., 1994, Pengantar Ilmu Ekonomi Pertanian, FP-IPB, Bogor.
Soekartawi, 1991, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, Raja Grafindo, Jakarta.
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
KUISIONER PENELITIAN
STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG
INDUSTRI RUMAH TANGGA CAP KELINCI
DI TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG
1. Nama Perusahaan
2. Alamat Perusahaan
: Asip
4. Alamat (Owner)
5. No. Telepon
: 061-7940815
6. Jenis Usaha
: 1990
8. Nama Produk
: Cap Kelinci
: Ubi Kayu
10. Bagaimana status kepemilikan modal dari usaha yang Bapak/ Ibu dirikan ?
a. Modal sendiri
b. Pinjaman
C. Modal keluarga
11. Kedaerah mana saja jalur pamaran dari produk yang Bapak/ Ibu Pasarkan ?
12. Bagaimanakah tahap dalam proses pembuatan keripik singkong Cap Kelinci?
13. Apa sajakah yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada
pemasaran keripik singkong IRT Cap Kelinci di daerah Penelitian?
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
SWOT
Internal
Strengths (kekuatan)
1.
2.
3.
4.
5.
External
Opportunies (Peluang)
1.
2.
3.
4.
5.
Internal
Weaknesses (Kelemahan)
1.
2.
3.
4.
5.
External
Treaths (ancaman)
1.
2.
3.
4.
5.
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
14.
Berilah tanda () pada setiap kotak yang disediakan, apabila sesuai dengan karakter terhadap pemasarannya
yangmenjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di perusahaan / usaha anda !
SWOT
Internal
Strengths (kekuatan)
External
Opportunies (peluang)
1. Lokasi stategis
2. Keunggulan produk
3.
4.
5.
5.
Lainnya
Lainnya
8.
8.
Internal
Weaknesses (kelemahan)
External
Treaths (ancaman)
1.
2.
5.
5.
Lainnya
Lainnya
8.
8.
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
15. Pilih dan lingkarilah salah satu jawaban yang sesuai menurut besar kecilnya kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman di perusahaan anda !
Strengths (Kekuatan)
1. Lokasi strategis
SB /
2. Keunggulan produk
3. Memiliki Pelanggan Tetap
SB /
SB /
SB /
B
B
/ K / SK
/ K / SK
/ K / SK
/ K / SK
/ K / SK
B
B
/ K / SK
O
T
External
SB /
SB /
SB
/
/ K / SK
/ K / SK
/ K / SK
SB /
/ K / SK
SB /
/ K / SK
2.
3.
4.
5.
SB /
SB /
SB /
SB /
B
B
B
B
/ K / SK
/ K / SK
/ K / SK
/ K / SK
SB /
SB /
SB /
B
B
B
SB /
/ K
/ K
/ K
/ K
SB /
/ K / SK
Keterangan
SB = Sangat Besar
B
= Besar
K
= Kecil
SK = Sangat Kecil
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
/ SK
/ SK
/ SK
/ SK
11
10
Meubel Kayu
Sapu Ijuk
Sapu Ijuk
Keripik Singkong
Kerupuk Opak
Kerupuk Opak
Kerupuk Opak
Kerupuk Opak
Kerupuk Opak
Kerupuk Opak
Kerupuk Opak
Kerupuk Opak
JENIS
12
Meubel Kayu
NO KOMODITI
13
ALAMAT
SENTRA
Desa Sei Mencirim
Kecamatan Sunggal
Desa Purwodadi
Kecamatan Sunggal
Desa Tuntungan I dan II
Kecamatan pancur Batu
Desa Sidodadi
Kecamatan Sibiru-biru
Desa Kedai Durian
Kecamatan Deli Tua
Desa Galang Suka
Kecamatan Galang
Desa Bangun Rejo
Kecamatan Tj, Morawa
Desa Tanjung Siporkis
Kecamatan Galang
Desa Tj. Morawa A
Kec. Tanjung Morawa
Desa Medan Senembah
Kec. Tanjung Morawa
Desa Negara
Kec. STM Hilir
Desa Sekip
Kec. Lubuk Pakam
Desa Marindal I
Kec. Patumbak
2
36
Unit
Usaha
4
380
12
32
42
30
60
156
30
Tenaga
Kerja
36
265.000 Btg
950.000 Btg
35 Ton
40 Ton
200 Ton
65 Ton
306 Ton
200 Ton
4.825 Ton
200 ton
Produksi
/Tahun
180 ton
97.000
10.000
226.000
30.000
4.300
19.600
31.000
65.000
20.000
131.000
25.500
24.000
Investasi
1.800.000
660.000
1.325.000
4.750.000
235.400
153.360
766.800
249.210
1.224.000
766.800
766.800
690.120
Produksi
1.054.000
250.000
795.000
2.850.000
120.000
93.000
465.000
151.125
711.450
465.000
465.000
Bahan
Baku
418.500
420.000
298.000
530.000
1.900.000
115.400
60.630
301.800
98.085
587.450
301.800
301.800
NILAI
TAMBAH
( Rp. 000)
217.620
63
30
6.500 Bh
75.000
JUMLAH
10
120
3600 Set
4.082.005
120
18.497.505 14.415.500
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009
Syahreza Yumanda : Strategi Pemasaran Keripik Singkong Industri Rumah Tangga Cap Kelinci Di Tanjung
Morawa Kabupaten Deli Serdang, 2009.
USU Repository 2009