Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRATIKUM BIOLOGI SELULER

PENGAMATAN MAKROMOLEKUL

Oleh :
Aditya Yusril Hidayat
1411105044

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 DASAR TEORI
1.1.1 Biomolekul
Biomolekul merupakan jenis polimer yang berasal dari mahluk
hidup, seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Karbohidrat adalah
senyawa yang terdiri atas unsur-unsur C, H, dan O dengan rumus
empiris Cn(H2O)n. Karbohidrat disebut juga hidrat arang atau
sakarida. Asam amino adalah asam karboksilat yang mengandung
gugus amino. Semua asam amino meru-pakan zat padat yang bersifat
optis aktif, kecuali glisin (asam Damino asetat). Asam amino
merupakan hasil peruraian protein, terutama bentuk D. Asam amino
bersifat amfoter, disebabkan adanya gugus amino (basa) dan gugus
karboksilat (asam). Dalam satu molekul asam amino dapat terjadi
pemindahan proton dari gugus karboksilat ke gugus amino sehingga
disebut zwitter ion / ion kembar. Dipandang dari sudut kimia lemak
dan minyak adalah sama. Keduanya merupakan ester dari asam suku
tinggi dengan gliserol (1,2,3-propanatriol). Dipandang dari sifat
fisisnya lemak berfase padat, sedang minyak berfase cair. Minyak
mengandung asam tak jenuh (asam oleat), sedang lemak mengandung
asam jenuh.
1.1.2

Polisakarida
Banyak gula sederhana dapat mengkombinasikan dengan
reaksi kondensasi berulang sampai molekul yang sangat besar
terbentuk. Sebuah polisakarida merupakan polimer karbohidrat
kompleks yang terbentuk dari hubungan dari banyak monomer
monosakarida. Salah satu yang paling terkenal polisakarida adalah
pati, bentuk utama dari penyimpanan energi pada tanaman. Pati adalah
bahan makanan pokok di sebagian besar manusia. Makanan seperti

jagung, kentang, beras, dan gandum memiliki kandungan pati yang


tinggi. Pati terbuat dari monomer glukosa dan terjadi di baik rantai
lurus dan bentuk bercabang. Amilosa adalah bentuk rantai lurus dan
terdiri dari ratusan molekul glukosa terkait. Bentuk bercabang pati
disebut amilopektin. Dalam usus kecil, pati dihidrolisis untuk
membentuk glukosa. Glukosa kemudian dapat diubah menjadi energi
biokimia atau disimpan untuk digunakan kemudian. Polisakarida dapat
diuraikan oleh beberapa jenis enzim. Misalnya pada amilum enzim
yang berperan adalah enzim amilase.Pada granula pati bila diberi Iod
akan berwarna biru. Pati yang diberi air dan dipanaskan akan
menyerap air dan setelah mencapai waktu dan suhu tertentu akan
mengalami gelatinisasi. Pati yang tegelatinisasi akan mengalami
degradasi menjadi gula sederhana oleh enzim amilase. Contoh
polisakarida yang lain adalah glikogen. Glikogen merupakan pati
hewani utama dalam hati dan otot serta dapat larut dalam air ( pati
nabati tidak dapat larut dalam air). Bila bereaksi dengan Iod akan
menghasilkan warna merah.Glikogen merupakan sumber energi dalam
tubuh. Glikogen dapat dipecah oleh enzim atau asam menjadi glukosa.
1.1.3

Lipid
Lipid adalah molekul berukuran besar, yang beragam terkait
dengan sifat yang tidak larut dalam air. Seiring dengan protein,
karbohidrat dan asam nukleat, lipid adalah salah satu dari empat jenis
utama dari makromolekul organik yang diperlukan untuk fungsi
kehidupan. Lipid yang terlibat dalam bagaimana tubuh menyimpan
energi, mengatur proses biologis, dan memelihara integritas struktural
pada tingkat sel. Sebuah pemahaman yang lebih rinci tentang lipid
dapat memberikan wawasan penting ke dalam peran lipid dalam
mempengaruhi masalah kesehatan manusia utama.. Secara umum,
lemak diperoleh dari sumber-sumber hewani dan minyak dari sumbersumber nabati. Baik lemak dan minyak mengandung sejumlah kecil

komponen non-trigliserida, komplek asam lemak mengandung


phosphat, yang dikenal sebagai phospholipid.
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
1.2.1 Mahasiswa dapat membedakan granula pati tergelatinisasi, maupun
pati yang telah terdegradasi oleh enzim.
1.2.2 Mahasiswa dapat membedakan globula lemak pada minyak.

BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1 ALAT

Mikroskop

Ose

Breaker Glass

Cawan Petri

Jarum Inokulum

Gelas Preparat

Penutup Preparat

Pipet Pasteur

2.2 BAHAN :

Tepung Tapioka

Tape Singkong

Minyak Kelapa

Susu UHT

2.3 CARA KERJA :


2.3.1

Pembutan Preparat Tape Singkong

Diambil satu ose tape ketela bagian tengah

Diletakkan pada gelas preparat, diratakan dengan menggunakan


jaru inokulum.

2.3.2

Ditetesi air dan diberi penutup.

Diamati dengan mikroskop : garnula pati dan komponen serat.

Untuk memeperjelas pengamatan dapat ditambahkna cat Iod.

Pembuatan Preparat Minyak

Diambil satu tetes minyak dengan pipet pasteur.

Diletakkan pada gelas preparat, diratakan dengan jarum inokulum.

2.3.3

Ditetesi air dan diberi penutup.

Diamati dengan mikroskop : granula pati dan komponen seratnya.

Pembutan Preparat Pati Tergelatinisasi


Diambil tepung tapioka lalu diencerkan dengan air diletakkan di

2.3.4

baeker glass.
Diletakkan pada gelas preparat, diratakan dengan jaru inikulum

dan diberi penutup.


Diamati dengan mikroskop : garunla pati dan komponen serat.
Untuk memperjelas pengamatan dapat ditambahnkan cat Iod.
Pembuatan preparat susu segar, susu pasteurisasi, susu UHT dan susu
fermentasi
Ambil satu tetes susu segar/pasteurisasi/UHT/fermentasi dengan
pipet Pasteur
Letakan pada gelas preparat kemudian di beri penutup. Diamati
dengan mikroskop : globula lemak

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Percobaan
No.

Nama

Gkubola Minyak

Glubola Tape

Granula Tapioka

Gambar

Granula Susu UHT

3.2 Pembahasan
Pada granula tape singkong dapat dilihat bentuknya lebih lonjong dari pada
pada tepung tapioka dan granulanya lebih terpusat dari pada granula pada tapioka.
Granula tapioka berukuran lebih besar (sekitar 20m) dengan helium yang
berbentuk sentries dimana titik mulai berkembangnya granula pati terletak
ditengah-tengah bulatan, berbentuk agak bulat dan pada salah satu bagian
ujungnya berbentuk kerucut. Granula pati tapioka berwarna putih, mengkilat,
tidak berbau, dan berasa. Suhu yang lebih besar menyebabkan perubahan bentuk
yang lebih banyak. Sedangkan dengan bertambahnya suhu, granula mulai
mengembang dan saling menyatu satu sama lain. Pengaruh suhu ini ada banyak
hal penyebabnya salah satunya adalah karena adanya varietas ubi kayu yang
digunakan untuk memproduksi tapioka.
Globula pada minyak terlihat menempel namun, globula pada minyak dilapisi
suata membran, membran ini berfungsi untuk mencegah bergabungnya globula
lemak satu dengan globula lainnya.
Pada saat pengamat globula pada susu UHT tidak terlihat di mikroskop. Hal
ini dikarenakan bahan susu UHT telah mengalami kondensasi pada proses
pembuuatannya sehungga globulanya tidak dapat dilihat pada mikroskop.

BAB IV
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap pati memiliki
ukuran yang berbeda tergantung dari berbagai macam pengaruh. Granula pati
tapioka berwarna putih, mengkilat, tidak berbau, dan berasa. Suhu yang lebih
besar menyebabkan perubahan bentuk yang lebih banyak. dan globula tape
berbentuk bulat sesuai dengan gambar. Juga. Globula pada minyak terlihat
menempel namun, globula pada minyak dilapisi suata membran, membran ini
berfungsi untuk mencegah bergabungnya globula lemak satu dengan globula
lainnya. Sedangkan globula susutidak dapat dideteksi karena keterbaasan malu.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Pengajar BTA 8 Jakarta.2014.Buku bimbingan sukses SBMPTN dan UN


2014.Jakarta: BTA 8 Jakarta.

Rini, Sri.ddk.2008.Buku penuntun teknologi pertanian untuk Sekolah


Menengah Kejuruan Pertanian.Jakarta:BSE Indonesia.

Ratna, Widya.2011. eprints.undip.ac.id/13402/1/Laporan_penelian.pdf.23


November 2014.

Anda mungkin juga menyukai