Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui, memahami dan menganalisis klasifikasi dental amalgam.
1.3.2 Mengetahui, memahami dan menganalisis komposisi dental amalgam.
1.3.3 Mengetahui, memahami dan menganalisis manipulasi dental amalgam.
1.3.4 Mengetahui, memahami dan menganalisisindikasi,kontraindikasi dan sifatsifat dental amalgam.
MAPPING
Dental Amalgam
Manipulasi
Klasifikasi
- Proporsi
Preparasi Kavitas
- Tirturation
- Kondensasi
- Triming
- Carving
- Polishing
Komposisi
Sifat-Sifat
- Utama
- Tambahan
- Fisik
- Kimia
- Biologi
- Mekanik
- Thermal
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 2. Spherical
Admixed/dispersi/blended alloys
Alloy ini merupakan campuran spherical alloy dengan lathe-cut
alloy dengan komposisi yang berbeda yaitu high copper spherical
alloy dengan low copper lathe-cut alloy. Komposisi seluruhnya terdiri
atas silver (69%), tin (17%), copper (13%), zinc (1%).
Single composisition atau unicomposition alloys3
Tiap partikel dari alloy ini memiliki komposisi yang sama.
Komposisi seluruhnya terdiri atas silver (40-60%), tin (22-30%),
copper (13-30%), zinc (0-4%).
5. Berdasarkan kandungan Zink
a. Alloy mengandung seng: mengandung lebih dari 0.01% zinc.
b. Alloy bebas seng: mengandung kurang dari 0.01% zinc.
Meningkatkan strength
2.
3.
Memutihkan alloy
4.
5.
Menurunkan creep
Timah
1.
2.
Mengurangi ekspansi
3.
Tembaga
1.
2.
3.
4.
Merkuri
1.
Medium pendispersi
2.
Mempercepat reaksi
Zink
1.
2.
Palladium
1.
Mengurangi korosi
2.
Mengeraskan alloy
Indium
1.
Meningkatkan strength
2.
3.
2. TRITURASI
Percampuran atau pengadukan Hg dengan alloy.Triturasi dapat dilakukan
secara manual atau mekanis. Alat yang digunakan dalam proses triturasi
manual adalah lumpang dan alu, sedangkan untuk triturasi mekanis
menggunakan amalgamator . Adukan kasar yang biasa disebabkan dengan
waktu triturasi yang kurang lama mengakibatkan dental amalgam bersifat
lemah, kasar dan berbutir-butir yang akan peka terhadap karat.
Tidak ada anjuran yang bisa diberikan tentang waktu pengadukan karena
ada banyak factor yang mempengaruhi, misalnya banyaknya jenis
amalgamator, perbedaan kecepatan dan pola ayunan, serta berbagai jenis
desain kapsul.Jumlah kerja yang diperlukan untuk amalgamasi dari berbagai
jenis logam campur juga berbeda-beda. Misalnya, logam campur berpartikel
spherical biasanya memerlukan waktu amalgamasi yang lebih pendek
daripada logam campur lathe cut. Adonan yang lebih besar juga
membutuhkan waktu pengadukan yang sedikit lebih lama daripada adonan
yang sedikit. Petunjuk pabrik akan menunjukkan jadwal waktu untuk
pengadukan logam campur. Tetapi, karena kecepatan amalgamator berbedabeda, meskipun merknya sama, jadwal waktu ini hanya berlaku sebagai
petunjuk umum.
Konsistensi dari adukan.Sudah terbukti bahwa kombinasi yang benar dari
logam campur dan air raksa adalah factor pertimbangan yang utama.Pada
tahap inilah komposisi dari tumpatan amalgam ditentukan, dan komposisi
adalah penentu utama dari sifat fisik amalgam.
3. KONDENSASI
Tujuan pemadatan (kondensasi) adalah memadatkan logam campur ke
dalam kavitas yang sudah dipreparasi sehingga tercapai kepadatan maksimal,
dengan cukup air raksa yang tertinggal untuk menjamin kelanjutan tahap
matriks di antara partikel-partikel logam campur yang ada. Jika tujuan ini
tercapai, kekuatan amalgam akan bertambah dan kekeroposan akan
berkurang. Pada amalgam dengan kandungan air raksa yang tinggi, pemadatan
setiap kali harus berhasil mengangkat air raksa ke permukaan agar
penambahan atau lapisan berikutnya dapat menyatu dengan baik.Tujuan
utamanya adalah melepaskan kelebihan air raksa dari setiap penambahan
lapisan sampai ke lapisan teratas, dengan prosedur pemadatan.
Kondensasi harus dilakukan sesegera mungkin setelah triturasi. Semakin
lama jarak antara triturasi dan kondensasi akan berakibat pada penurunan
kekuatan amalgam. Selain itu kondensasi harus dilakukan dalam kondisi
kering. Hal ini dikarenakan kontaminasi air dengan Zn akan mengakibatkan
ekspansi tertunda.
Kondensasi dilakukan dengan menggunakan amalgam karier yang
berfungsi untuk membawa amalgam dan stoper amalgam yang berfungsi
untuk
memadatkan
amalgam.Kondensasi
manual
dilakukan
dengan
5. POLISHING
Proses terakhir amalgam adalah polishing. Polishing dilakukan 24 jam
sete-lah proses triming dan carving. Hal ini dikarenakan selama 24 jam
tersebut amalgam akan mengalami ekspansi dan kontraksi. Proses tersebut
akan berakhir setelah 24 jam. Polishing dilakukan dengan menggunakan
rubber dan bubuk pemoles basah atau pasta. Polishing bertujuan untuk
menutup mikroporositi amalgam sehingga amalgam tidak mudah korosif
(Anusavice, 1996:332).
Hg
Ag3Sn Ag2Hg3
Sn8Hg
1
10
b)
c)
d)
Tekanan kondensasi
3. Abrasi
Sifat Mekanik Amalgam
Kekuatan : Dental amalgam mempunyai kekuatan tekan yang tinggi
namun kekuatan tensil ( tarik) yang rendah.
Sifat Kimia Amalgam
1. Reaksi Elektrokimia sel galvanik : ketika dua logam atau lebih yang
berkontak atau yang berbentuk alloy dalam saliva (elektrolit)
2. Korosi adalah penurunan kualitas permukaan restorasi karena reaksi
kimia. Produk korosi : karat, yang merupakan logam yang teroksidasi
dalam bentuk kristal.
3. Tarnish adalah perubahan warna pada permukaan amalgam karena
berkontak dengan sulfur.
Sifat Biologi Amalgam
1. Alergi:Akan terjadi reaksi hipersensivitas tipe IV ( hiperermia, edema,
pembentukan vesikel, gatal)
2. Keracunan
Kelebihan Dan Kekurangan Dental Amalgam
Kelebihan :
- Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat
dibandingkan dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah,
sehingga amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama di
11
Kekurangan :
- Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna gigi,
sehingga tidak dapat diindikasikan untuk gigi depan atau di mana
pertimbangan estetis sangat diutamakan.
- Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi tambalan
yang berbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna
pada gigi sehingga tampak membayang kehitaman.
- Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang ternyata alergi dengan logam
yang terkandung dalam bahan tambal amalgam. Selain itu, beberapa waktu
12
Unsur kimia beracun, seperti mercury dapat menjadi radikal bebas dalam
tubuh kita. Radikal bebas adalah penyebab utama hampir semua penyakit.
Radikal bebas masuk ke dalam tubuh melalui polusi udara, makanan,
tambalan gigi amalgam, kosmetik dan sebagainya. Radikal bebas menjadi
racun yang menyebabkan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri
sendiri tidak berjalan maksimal.
13
Mikro elemen esensial yaitu yang sangat diperlukan oleh tubuh, jadi
harus ada, seperti Fe,Cu,Co,Se,Zn dan F.
Mikro elemen yang mungkin esensial, belum pasti diperlukan atau tidak
dalam struktur atau fisiologi tubuh seperti Cr, Mo.
Mikro elemen yang tidak diperlukan, non esensial. Jenis ini terdapat
didalam tubuh karena terbawa tidak sengaja bersama bahan makanan.
Jadi sebagai kontaminan (pencemar).
Keberadaan mercury (Hg) dalam tubuh kita yang bersifat radikal bebas dapat
berkompetisi dengan elemen essensial yang sedang menjalankan fungsinya.
Dalam hal ini, Fe yang berperan penting sebagai unsure pembentuk
hemoglobin yang berfungsi mengikat oksigen dalam darah
Awalnya ia menuju langsung dari paru-paru kita ke dalam darah dimana
proses kerusakan dimulai seperti itu mengikat hemoglobin (sel darah) dan
mencegah oksigenasi. Kurangnya suplay oksigen dalam sel-sel tubuh kita
menyebabkan stress oksidatif yang apabila berlanjut dapat terjadi sianosis Ini
biasanya salah satu gejala pertama keracunan merkuri.
Tahap kedua kontaminasi merkuri adalah melalui sistem pencernaan kita. Satu
mengisi dapat melepaskan sebanyak 15 mikrogram merkuri per hari. Mercury
adalah larut dalam lemak dan melewati mudah melalui membran sel dan
melintasi Blood Brain Barrier. Setelah itu tertelan, akan disimpan secara
permanen dan efek yang lebih berbahaya dapat terjadi.
Secara fisiologis, sel-sel dalam tubuh kita menghasilkan radikal bebas sebagai
hasil dari metabolisme normal. Produksi radikal bebas terus bertambah akibat
paparan toksin dari lingkungan atau iradiasi. Radikal bebas adalah bentuk
14
atom yang tidak stabil yang mempunyai kemampuan untuk merusak sel dan
merubah gen bila tidak cepat dinetralkan. Keadaan ini lebih dikenal dengan
istilah stress oksidatif (Kamau, 2007).
Tubuh kita mampu mengeluarkan merkuri, namun hanya dalam jumlah kecil.
Tambalan merkuri menyebabkan kadar merkuri dalam tubuh meningkat lebih
dari kemampuan kita untuk mengeluarkan itu. Jadi apa yang terjadi pada
merkuri? Tubuh kita menyimpannya, karena ada tempat lain untuk itu untuk
pergi. Tempat dalam tubuh yang tampaknya akan terpengaruh pada tingkat
tertinggi adalah otak dan sistem saraf pusat. Kelelahan, kehilangan memori
jangka pendek, konsentrasi yang buruk, dan fobia perilaku kompulsif kadangkadang gejala awal dan tanda-tanda. Getar dan masalah neuromuskular
berkembang kemudian. Penyakit Parkinson, ADD, autisme dan Alzheimer
sekarang sedang dipelajari, karena diyakini mereka yang terkait erat dengan
kontaminasi merkuri dan penyakit ini didiagnosis pada tingkat yang lebih
tinggi setiap tahun.
15
BAB V
KESIMPULAN
16