1102011016
1. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Kehamilan
1.1 Proses terjadinya kehamilan
Proses kehamilan Terdiri dari :
Ovulasi pelepasan ovum
Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
Terjadinya konsepsi dan pertumbuhan Zigot
Terjadinya nidasi (implantasi) pada uterus
Pembentukan plasenta
Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
PROSES FERTILISASI
Untuk terjadinya kehamilan butuh adanya spermatozoa,ovum,pembuahan dan nidasi
hasil pembuahan. Setiap spermatozoa terdiri atas tiha bagian yaitu kaput atau kepala
berbentuk lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nukleus,ekor dan bagian
silindrik leher menghubungkan kepala dengan ekornya spermatozoa dapat bergerak
cepat.
Dalam pertumbuhan embrional spermatozogonium berasal dari sel-sel primitif
teubulus-tubulus testis. Setelah janin dilahirkan, jumlah spermatogonium yang ada tidak
mengalami perubahan sampai masa pubertas tiba. Pada masa pubertas sel-sel
spermatogonium tersebut dalam pengaruh sel-sel intertisial leydig mulai aktif
mengadakan mitosis, dan terjadilah proses spermatogenesis yang masih sangat
kompleks. Setiap spermatogonium membelah dua dan menghasilkan spermatosit primer.
Spermatosit primer ini membelah dua menjadi spermtsit sekunder ; kemudian spermatsit
sekunder membelah dua lagi dengan hasil dua spermatid yang masinh-masing memiliki
jumlaah kromosom setengah dari jumlah yang khas unutuk jenis itu. Dari spermatid ini
kemudian tumbuh spermatozoa
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di genital ridge
janin, dan didalam janin jumlah oogonium bertambah terus sampai pada usia kehailan
enam bulan. Pada waktu dilahirkan, bayi mempunyai sekurang-kurangnya 750.000
oogonium. Jumlah ini berkurang akibat pertumbuhan dan degenerasi folikel-folikel. Pada
anak berumur 6-15 tahun ditemukan 439.000 oogonium dan pada umur 1-24 tahun hanya
34.000 oogonium pada masa menopouse oogonium menghilang.
Sebelum janin dilahirkan , sebagian besar oogonium mengalami perubahanperubanhan pada nukleusnya. Terjadi pula migrasi dari oogonium kearah korteks
ovariumsehingga pada waktu dilahirkan korteks ovarium terisi dengan folikel ovarium
premordial. Padanya dapat dilihat bahwa kromosom telah berpasangan, DNAnya
berduplikasi yang berrti bahwa sel menjadi tetraploid. Pertumbuhan selanjutnya terhenti
oleh sebab yang belum diketahui sampai folikel terangsang dan berkembang lagi
kerarah kematangan. Sel yang terhenti selama profase mieosis dinamakan oosit primer .
olah rangsangan FSH mieosis brlangsung terus. Benda kutub (polar body) pertama
disishkan dan hanya sedikit sitoplasma yang cukup bnyak. Poses pembelahan ini terjado
sebelum ovulai. Proses ini disebut pematangan ovum; pematangan kedua terjadi
spermatozoa membuahi ovum.
Pembuahan (fertilisasi)
Ovum yang dilepas oleh ovarium disapu olah mikrofilamen-mikrofilamen fimbira
infundibulum tuba kearah osteum tuba abdominalis. Dan dislaurkan kearah medial.
Ovum yang mempunyai diameter 100 mikron (0.1 mm) ditengah-tengahnya dijumpai
nukleus yang berada dalam metafase pembelahan pertama dan kedua, terapung-apung
dalam sitoplasma yang kekuning-kuninganyaitu vitelus. Vitelus ini mengandung banyak
zat karbohidrat dan asam amino.
Ovum dilingkari oleh zona pelusida. Diluar zona pelusida ini ditemukan sel-sel korona
radiata, dan didalamnya terdapat ruang perivitelina, tempat benda-benda kutub. Bahanbahan dari sel-sela korona radiata dapay disalurkan ke ovum melalui saluran-saluran
halus di zona pelusida. Jumlah sel korona radiata dalam perjalanan ovum diampula tuba
makin berkurang, sehingga ovum hanya dilingkari oleh zona pelusida pada waktu dekat
perbatasan antara isthmus dan ampula tuba, tempat pembuahan umumnya terjadi.
Keterangan :
A, B, C dan D
E
F dan G
PROSES PLASENTASI
Kehamilan berlangsung selama kira-kira 10 bulan lunar atau 9 bulan kalender atau 40
minggu atau 280 hari, dihitung dari hari pertama haid yang terakhir.
Bila dihitung dari konsepsi 266 hari atau 38 minggu.
Perkembangan intrauterin dibagi dalam 3 tahap :
Ovum : sejak konsepsi sampai hari ke-14 (terjadi replikasi seluler, pembentukan
blastosis, perkembangan awal selaput embrio lapisan germinal primer.
Embrio : berlangsung dari hari ke-15 sampai 8 minggu setelah konsepsi atau sampai
ukuran embrio sekitar 3 cm dari puncak kepala ke bokong.
Tahap ini merupakan masa yang paling kritis dalam perkembangan sistem organ dan
penampilan luar utama janin, sangat rentan terhadap malformasi akibat teratogen.
o Minggu ke-4
Dari diskus embrionik, bagian pertama muncul yang kemudian akan menjadi
tulang belakang, otak dan saraf tulang belakang. Jantung, sirkulasi darah dan
saluran pencernaan terbentuk.
Badan tampak membentuk huruf C. Ukuran puncak kepala-bokong 0,4 0,5 cm.
Berat 0,4 gr.
o Minggu ke-8
Perkembangan cepat. Badan mulai terbentuk. Hidung rata, mata jauh terpisah,
jari-jari sudah terbentuk, kepala mulai terangkat, ekor hampir hilang,
mata,telinga dan mulut dapat dikenali.
Ukuran 2,5 cm 3 cm, berat 2 gram
Jantung mulai memompa darah. Vili usus berkembang, usus halus menggulung
dalam tali pusat, hati sangat besar.
Janin
o Minggu ke-12
Embrio menjadi janin. Kuku terbentuk, lebih menyerupai manusia, kepala tegak
tetapi besarnya tidak sebanding, kulit merah muda, lembut.
Ukuran 6-9 cm, berat 19 gram.
Denyut jantung dapat terlihat dengan ultrasound. Diperkirakan lebih berbentuk
manusia karena tumbuh dan berkembang. Gerakan pertama dimulai selama
minggu ke-12. jenis kelamin dapat diketahui. Ginjal memproduksi urine.
o Minggu ke-16
Kepala masih dominan, wajah menyerupai manusia, mata, telinga dan hidung
menyerupai bentuk yang sebenarnya, perbandingan lengan-kaki sesuai, muncul
rambut kepala.
Ukuran 11,5- 13,5 cm, berat 100 gram
Sistem muskuloskeletal sudah matang, sistem syaraf mulai melaksanakan kontrol.
Pembuluh darah berkembang dengan cepat. Tangan janin dapat menggenggam.
Kaki menendang dengan aktif. Semua organ mulai matang dan tumbuh. Berat
janin sekitar 0,2 kg. Denyut jantung janin dapat didengar dengan Doppler.
Pankreas memproduksi insulin
o Minggu ke-20
Verniks kaseosa muncul, lanugo muncul, tungkai sangat bertambah panjang,
mulai terlihat kelenjar sabasea.
Ukuran 16-18,5 cm, berat 300 gram.
Verniks melindungi tubuh. Lanugo menutupi tubuh dan menjaga minyak pada
kulit. Alis, bulu mata dan ranbut terbentuk. Janin mengembangkan jadwal yang
teratur untuk tidur, menelan dan menendang.
o Minggu ke-24
Tubuh menjadi langsing tetapi dengan perbandingan yang sesuai, kulit menjadi
merah dan keriput, terdapat verniks kaseosa, pembentukan kelenjar keringat.
Ukuran 23 cm, berat 600 gram.
sehingga akan berbbentuk oval. Ismus uteri pada minggu pertama mengadakan
hipertrofi seperti korpus uteri yang mengakibatkan ismus menjadi lebih panjang dan
lunak yang dikenal dengan tanda Hegar
Pada akhir krhamilan 12 minggu uterus akan terlalu besar dalam rongga
pelvis dan seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh dinding abdominal,
mendorong usus kesamping dan keatas, terus tumbuh hingga menyentuh hati. Pada
saat pertumbuan uterus akan berotasi kearah kanan, dektrorotasi ini dsebabkan oleh
adanya rektosigmoid di daerah kiri pelvis, pada triwulan akhir ismus akan
berkembang menjadi segmen bawah uterus. Pada akhir kehamilan otot-otot uterus
bagian atas akan berkontraksi sehingga segmen bawah uterus akan melebar dan
menipis batas antara segmen atas yang tebal dan segmen bawah yang tipis disebut
dengan lingkaran retraksi fisiologis.
Sejak trimester pertama kehamilan uterus akan mengalami kontraksi yang
tidak teratur dan umumnya tidak disertai nyeri. Pada trimester kedua kontraksi ini
dapat diditeksi dengan pemeriksaan bimanual. Fenomena ini pertama kali
diperkenalkan oleh Braxton Hicks pada tahun 1872 sehingga disebut denga
kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi ini muncul tiba-tiba dan sporadic, intensitasnya
bervariasi antara 5-25mmHg. Sampai bulan terakhir kehamilan biasanya kontraksi
ini sangat jarang dan meningkat pada satu atau dua minggu sebelum persalinan. Hal
ini erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah reseptor oksitoksin dan gap junction
diantara sel-sel myometrium. Pada saat ini kontraksi akan terjadi setiap 10-20 menit,
dan pada akhir kehamilan kontaksi ini akan menyebabkan rasa tidak nyaman dan
dianggap sebagai persalinan palsu
2. Serviks
Serviks manusia merupakan organ yang komplek dan heterogen yang
mengalami perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan persalinan. Satu bulan
setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan. Serviks bersikap
seperti katub yang bertanggung jawab menjaga janin di dalam uterus sampai akhir
kehamilan dan selama persalinan.
Selama kehamilan, serviks tetap tertutup rapat, melindungi janin dari
kontaminasi eksternal, dan menahan isi uterus (Pollar, 1994). Panjangnya tetap 2,5
cm selama kehamilan tapi menjadi lebih lunak dan membengkak di bawah pengaruh
estradiol dan progresteron. Peningkatan vaskularitas membuatnya berwarna kebiruan
3. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru
juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel
ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu
akan berperan sebagai penghasil progesterone dalam jumlah yang elatif minimal
Relaksin, suatu hormone yang mempunya struktur mirip dengan insulin dan
insulin groeth factor I&II, disekresikan oleh korpus luteum, desidua, plasenta, dan
hati. Aksi biologi utamanya adalah proses remodeling jaringan ikat pada saluran
reproduksi, yang kemudian akan mengakomodasi kehamilan dan keberhasilan
proses persalinan. Perannya belum diketahui menyeluruh, tetapi diketahui
mempunyai efek pada perubahan struktur biokomia serviks dan kontraksi
myometrium yang akan berimplikasi pada kehamilan preterm.
4. Vagina dan Perineum
Selama kehamilan, lapisan otot mengalami hipertrofi, dan estrogen
menyebabkan epithelium vagina menjadi lebih tebal dan vascular. Warna ungu pada
vagina kemungkinan disebabkan oleh hyperemia. Perubahan komposisi jaringan ikat
yang mengelilingya meningkatkan elastisitas vagina dan membuatya lebih mudah
mengalami dilatasi ketika bayi lahir (Llewellyn-Jones, 1999).
8. Traktus Digestivus
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntahmuntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung,
konstipasi (susah BAB), lebih sering lapar / perasaan ingin makan terus (mengidam),
juga terjadi peningkatan asam lambung. Pada keadaan patologik tertentu dapat
terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis
gravidarum).
9. Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering ingin berkemih. Keadaan
ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga
panggul. Pada akhir kehamilan jika kepala janin sudah kembali turun kepintu atas
panggul, keluahan itu akan timbul kembali
1.3 Fisiologis janin
Sejak konsepsi perkembangan konseptus terjadi sangat cepat yaitu zigot mengalami
pembelaham menjadi morula (terdiri atas 16 sel blastomer), kemudian menjadi blastokis
(terdapat cairan ditengah) yang mencapai uterus, dan kemudian sel-sel mengelompok,
berkembang menjadi embrio (sampai minggu ke-7) setelah minggu ke-10 hasil konsepsi
disebut janin.
Konseptus ialah semua jaringan konsepsi yang membagi diri menjadi berbagai
jaringan embrio, korion, amnion, dan plasenta
Embrio akan berkembang sejak usia 3 minggu hasil konsepsi. Secara kelinik pada
usia gestasi 4 minggu dengan USG akan tampak sebagai kantong gestasi berdiameter 1
cm, tetapi embrio belum tampak. Pada minggu ke-6 dari haid terakhir usia konsepsi 4
minggu embrio berukuran 5mm, kantong gestasi berukuran 2-3 cm. pada saat itu akan
tampak denyut jantung secara USG. Pada akhir minggu ke-8 usia gestasi 6 minggu usia
embrio embrio berukuran 22-24mm, dimana akan tampak kepala yang relative besar
dan tonjolan jari. Gangguan atau teratogen akan mempunyai dampak berat apabila terjadi
pada gestasi kurang dari 12 minggu, terlebih pada minggu ke-3.
CAIRAN AMNION
Volume cairan amnion saat aterm kira-kira 800 ml dan pH 7.2
Gambar dibawah menunjukkan jalur pertukaran dalam cairan amnion:
Polihidramnion (hidramnion) : volume air ketuban > 2000 ml, dapat terjadi pada
kehamilan normal akan tetapi 50% keadaan ini disertai dengan kelainan pada ibu atau
janin.
Oligohidramnion secara objektif ditentukan dengan pengukuran kantung terbesar
dengan ultrasonografi yang menunjukkan angka kurang dari 2 cm x 2 cm atau jumlah
dari 4 kuadran total kurang dari 5 cm ( amniotic fluid index ).
Oligohidramnion sering berkaitan dengan :
Janin kecil
Agenesis renal
Displasia traktus urinarius
Janin usia 8 Minggu - Seluruh organ tubuh utama bayi telah terbentuk meskipun belum
berkembang sempurna. Mata dan telinga mulai terbentuk. Jantung berdetak kuat. Dengan
ultrasound kita dapat melihat jantung janin berdenyut.
Minggu ke-9 - Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang
berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak
merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini,
panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.
Minggu ke-10 - Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama.
Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi
setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat
7 gram.
Minggu ke-11 - Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari
tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan
demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan
menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah
posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap
terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.
Janin usia 12 Minggu - Panjang janin sekarang sekitar 6,5 cm dan bobotnya sekitar 18
gram. Kepala bayi menjadi lebih bulat dan wajah telah terbentuk sepenuhnya. Jari-jari
tangan dan kaki terbentuk dan kuku mulai tumbuh. Bayi mulai menggerak-gerakkan
tungkai dan lengannya, tetapi ibu belum dapat merasakan gerakan-gerakan ini.
Minggu ke-13 - Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan
oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk
melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya
19 gram. Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga
semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala.
Minggu ke-14 - Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25
gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di
seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi
laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul.Detak
jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak
Minggu ke-15 - Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang.
Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu
ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu
ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm
Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya
masih
tertutup
Janin usia 16 Minggu - Panjang janin sekarang sekitar 16 cm dan bobotnya sekitar 35
gram. Dengan bantuan scan, kita dapat melihat kepala dan tubuh bayi, kita juga dapat
melihatnya bergerak-gerak. Ia menggerak-gerakkan seluruh tungkai dan lengannya,
menendang dan menyepak. Inilah tahap paling awal di mana ibu dapat merasakan
gerakan bayi. Rasanya seperti ada seekor kupu-kupu dalam perutmu. Tetapi, ibu tidak
perlu khawatir jika belum dapat merasakan gerakan ini. Jika si bayi adalah anak pertama,
biasanya ibu agak lebih lambat dalam merasakan gerakannya.
Minggu ke-17 - Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil.
Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir.
Tahukah Anda ? Saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat
badannya.
Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai
terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk.
Minggu ke-18 - Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu
ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan
mengetahui adanya cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut.
Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang
masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin
meningkat.
Minggu ke-19 - Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang
melindungi kulit dari luka. Otak bayitelah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia
mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan
panjang hampir 16 cm.
Janin usia 20 Minggu - Bayi masih berenang-renang dalam lautan air ketuban. Ia
tumbuh dengan pesat, baik dalam bobot maupun panjangnya yang sekarang telah
mencapai 25 cm, yaitu separuh dari panjangnya ketika ia dilahirkan nanti dan bobotnya
sudah sekitar 340 gram. Bayi membuat gerakan-gerakan aktif yang dapat dirasakan ibu.
Mungkin ibu memperhatikan ada saat-saat di mana bayi tampaknya tidur, dan saat-saat
lain di mana ia melakukan banyak gerak.
Minggu ke-21 - Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap
atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus
besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20
cm
Minggu ke-22 - Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari.
Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan
tubuh semakin proporsional
Minggu ke-23 - Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih
kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan
lemak. Ia memiliki kebiasaaan berolahraga, menggerakkan otot jari-jari tangan dan
kaki, lengan dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi
telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.
Janin usia 24 Minggu - Sekarang panjang bayi sekitar 32 cm dan bobotnya 500 gram.
Ibu dapat merasakan bagian-bagian tubuh bayi yang berbeda yang menyentuh dinding
perutnya. Otot rahim ibu meregang dan terkadang ibu merasakan sakit di bagian
perutnya.
Minggu ke-25 - Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang
latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang
tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan.
Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah
di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai
membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah
semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai
berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.
Minggu ke-26 - Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah
mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan
pengelihatannya sudah berfungsi. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram,
sedangkan tingginya 35-38 cm.
Minggu ke-27 - Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan
tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk
bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan
menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890
gram dengan tinggi badan 36-38 cm.
Minggu ke-28 - Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi
semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan
rambutnya terus tumbuh.
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas
karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip
bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah.
Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil
kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
Minggu ke-29 - Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen
dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu
sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui).
Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara,
cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur
suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang
manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
Janin usia 30 Minggu - Kepala bayi sekarang sudah proporsional dengan tubuhnya. Ibu
mungkin mengalami tekanan di bagian diafragma dan perut. Sekarang bobot bayi sekitar
1700 gram dan panjangnya sekitar 40 cm.
Minggu ke-31 - Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah
di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak
500 ml sehari di dalam air ketuban
Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah
yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah
jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai
memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan
perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang
dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik,
bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
Minggu ke-32 - Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu
mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh
bayi mulai rontok tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan.
Dengan berat 1800 gram dan panjang 29 cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar
rahim sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini. Kulit bayi semakin merah,
kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran telah terbentuk dengan
sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna.
Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi .
Minggu ke-33 - Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya.
Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa
berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan.
Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benarbenar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih
di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut
menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45
cm.
Minggu ke-34 - Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup
mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh
ibu sedang mengirimkan antibodi melalui darah ibu ke dalam darah bayi yang berfungsi
sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan
lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan
tinggi badan sekitar 45-46 cm.
Minggu ke-35 - Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh
bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi
untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah
mulai memenuhi rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya
telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47
cm.
Janin usia 36 Minggu - Bayi sudah hampir sepenuhnya berkembang. Sewaktu-waktu ia
dapat turun ke rongga pinggul ibu. Kulit bayi sudah halus sekarang dan tubuhnya
montok. Apabila ia bangun, matanya terbuka dan ia dapat membedakan antara terang
dan gelap. Sekarang panjang bayi sekitar 50 cm dan bobotnya berkisar antara 2500
hingga 4500 gram.
Janin usia 37 hingga 42 Minggu - Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi
semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat
dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya
cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian,
selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya
masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan
tinggi 48-49 cm
Bayi siap lahir. Ibu tidak perlu khawatir jika bayinya tidak lahir tepat pada waktu yang
telah diperkirakan. Persentasenya hanya 5% bayi lahir tepat pada tanggal yang
diperkirakan.
Proses Terbentuknya janin laki-laki dan perempuan
Proses terbentuknya janin laki-laki dan perempuan dimulai dari deferensiasai gonad.
Awalnya sel sperma yang berkromosom Y akan berdeferensiasi awal menjadi organ
jantan dan yang X menjadi organ betina. Deferensiasi lanjut kromosom Y membentuk
testis sedangkan kromosom X membentuk ovarium. Proses deferensiasi menjadi testis
dimulai dari degenerasi cortex dari gonad dan medulla gonad membentuk tubulus
semineferus. Di celah tubulus sel mesenkim membentuk jaringan intertistial bersama sel
leydig. Sel leydig bersama dengan sel sertoli membentuk testosteron dan duktus muller
tp duktus muller berdegenerasi akibat adanya faktor anti duktus muller, testosteron
berdeferensiasi menjadi epididimis, vas deferent, vesikula seminlis dan duktus
mesonefros. Karena ada enzim 5 alfareduktase testosteron berdeferensiasi menjadi
dihidrotestosteron yang kemudian pada epitel uretra terbentuk prostat dan bulbouretra.
Selanjunya mengalami pembengkakan dan terbentuk skrotum. Kemudian testis turun ke
pelvis terus menuju ke skrotum. Mula-mula testis berada di cekukan bakal skrotum saat
skrotum mkin lmamakin besar testis terpisah dari rongga pelvis.
Sedangkan kromosom X yang telah mengalami deferensiasi lanjut kemudian pit
primer berdegenerasi membentuk medula yang terisi mesenkim dan pembuluh darah,
epitel germinal menebal membentuk sel folikel yang berkembang menjadi folikel telur.
Deferensiasi gonad jadi ovarium terjadi setelah beberapa hari defrensiasi testis. Di sini
cortex tumbuh membina ovarium sedangkan medula menciut. PGH dari placenta
mendorong pertumbuhan sel induk menjadi oogonia, lalu berplorifrasi menjadi oosit
primer. Pada perempuan duktus mesonefros degenerasi. Saat gonad yang berdeferensiasi
menjadi ovarium turun smpai rongga pelvis kemudian berpusing sekitar 450 letaknya
menjadi melintang.
Penis dan klitoris awalnya pertumbuhannya sama yaitu berupa invagina ectoderm.
Klitoris sebenarnya merupakan sebuh penis yang tidak berkembang secara sempurna.
Pada laki-laki evagina ectoderm berkembang bersama terbawanya sinus urogenitalis dari
cloaca.
Tabel Embriologi
Minggu
Perkembangan Embrio
12
Pembentukan otak lengkap, organ sex intrnal spesifik, uterus tidak bicornus
memanjang dan pembentukan darah di sum-sum tulang. Pembentukan
20
Klasifikasi sternum
24
28
36
Lubus telinga lunak dengan sedikit kartilago, testis di canal inguinal dan
skrotum kecil dengan sedikit rugal.
40
Lobus telinga kaku dengan kartilago tebal dan skrorum berkembang dengan
baik
b. Goedel Sign
Pada wanita hamil 6-8 minggu, serviks uteri menjadi sangat lembek, yang juga
disebabkan peningkatan kadar estrogen dan progesterone.
c. Piskacek Sign
Adalah suatu tanda dimana uterus membesar tidak rata, karena perkembangan organ
janin
d.Braxton Hicks
Adalah tanda dimana uterus berkontraksi tidak teratur, dan tidak disertai rasa nyeri
e. Pembesaran Perut
Perut akan membesar pada kehamilan dan makin membesar seiring bertambahnya
usia kehamilan
f. Ballotement
Suatu tanda dimana volume air ketuban lebih banyak daripada volume bayi , sehingga
jika dilakukan pemeriksaan ballottement, akan terasa lentingan, dan jika bayi
melenting seluruhnya disebut ballottement in toto.
g. Pemeriksaan Hcg
Pada wanita hamil , kadar Hcg akan meningkat, dan urine akan mengandung Hcg
3. Tanda dugaan hamil
Terdapat keluhan dan gejala pada tanda dugaan wanita hamil, yaitu:
Keluhan Hamil
a. Morning Sickness
Biasa terjadi pada minggu ke-6 usia kehamilan, sang ibu akan mengeluh mintahmuntah pada pagi hari, yang disebabkan peningkatan kadar Hcg yang meningkat.
b. Gangguan Berkemih
Seiring dengan membesarnya dan naiknya uterus ke rongga abdomen, Ibu akan
mengeluh jarang berkemih, dan akan mengeluh sering berkemih bila kepala bayi telah
turun ke segmen bawah rahim
c. Mudah lelah
d. Ibu merasakan gerakan fetus
Ibu seolah-olah merasakan gerakan fetus yang mungkin bisa terjadi pada wanita yang
sangat menginginkan kehamilan
2.3 Pemeriksaan Penunjang
Biasanya untuk menentukan kehamilan dilakukan tes kehamilan pada darah maupun
air kemih. Tes kehamilan ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) bisa dengan
segera dan mudah mendeteksi kadar HCG yang rendah di dalam air kemih. Selama 60
hari pertama kehamilan yang normal dengan 1 janin, kadar HCG berlipatganda setiap 2
hari.
Disebabkan karena defisiensi asam folat, jarang sekali karena defisiensi vitamin B12.
Diagnosis dibuat bila ditemukan megaloblas atau promegaloblas dalam darah atau sumsum
tulang. Sifat khas sebagai anemia makrositer dan hiperkrom tidak selalu dijumpai kecuali
anemia berat. Seringkali anemia bersifat normositer dan normokrom karena defisiensi asam
folat sering berdampingan dengan defisiensi besi dalam kehamilan. Perubahan-perubahan
dalam leukopoesis seperti metamielosit datia dan sel batang datia yang kadang-kadang
disertai vakuolisasi dan hipersegmentasi granulosit, terjadi lebih dini pada defisiensi asam
folat dan vitamin B12 bahkan sebelum terdapat megaloblastosis. Diagnosis pasti baru dapat
dibuat dengan percobaan penyerapan dan pengeluaran asam folik. Pada pengobatan
percobaan asam folat menunjukkan naiknya jumlah retikulosit dan kadar Hb.
Pada anemia ini, terjadi hambatan sintesis DNA menyebabkan pertumbuhan sel yang
tidak seimbang. Namun ketika pembelahan sel terhambat, sintesis RNA tidak terpengaruh.
Hasilnya adalah komponen sitoplasma terutama hemoglobin disintesis dalam jumlah
berlebihan selama penundaan pembelahan sel. Akhirnya terjadi peningkatan dalam ukuran
sel.
Anemia megaloblastik dalam kehamilan umumnya mempunyai prognosis yang cukup
baik. Pengobatan dengan asam folat hampir selalu berhasil. Apabila penderita mencapai masa
nifas dengan selamat dengan atau tanpa pengobatan maka anemianya akan sembuh dan tidak
akan timbul lagi. Hal ini disebabkan karena dengan lahirnya anak keperluan akan asam folik
jauh berkurang. Sebaliknya anemia pernisiosa memerlukan pengobatan terus-menerus juga di
luar kehamilan. Anemia megaloblastik dalam kehamilan yang berat tidak diobati mempunyai
prognosis kurang baik. Angka kematian bagi ibu mendekati 50% dan anak 90%.
3.
Anemia Hipoplastik
Disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.
Sumsum tulang bersifat normoblastik dengan hipoplasia eritropoesis yang nyata. Dapat
disebabkan karena kerusakan sumsum tulang, defisiensi besi, atau stimulus eritropoetin yang
inadekuat. Hal terakhir dapat disebabkan karena supresi EPO oleh sitokin misalnya IL-1,
gangguan fungsi ginjal, atau penurunan kebutuhan O2 jaringan akibat penyakit metabolik
seperti hipotiroid. Perbandingan mielosit : eritrosit yang diluar kehamilan 5 : 1 dan kehamilan
3 : 1 atau 2 : 1 berubah menjadi 10 : 1 atau 20 : 1. Ciri lain ialah bahwa pengobatan dengan
segala macam obat penambah darah tidak memberi hasil. Satu-satunya cara memperbaiki
keadaan penderita adalah transfusi darah yang sering perlu diulang sampai beberapa kali.
Biasanya anemia hipoplastik karena kehamilan apabila selamat mencapai masa nifas
akan sembuh dengan sendirinya. Dalam kehamilan berikutnya biasanya wanita menderita
anemia hipoplastik lagi. Pada kondisi yang berat jika tidak diobati mempunyai prognosis
yang buruk bagi ibu maupun anak.
4.
Anemia Hemolitik
Pada anemia ini terjadi penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat dari
pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil, apabila hamil maka
anemia menjadi lebih berat. Sebaliknya mungkin bahwa kehamilan menyebabkan krisis
hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak menderita anemia.
Gejala-gejala yang lazim dijumpai ialah gejala proses hemolitik seperti anemia,
hemoglobinemia, hemoglobinuria, hiperbilirubinemia, hiperurobilinuria, dan sterkobilin lebih
banyak dalam feses. Disamping itu terdapat tanda regenerasi darah seperti retikulositosis dan
normoblastemia serta hiperplasia eritropoesis sumsum tulang. Pada hemolisis yang
berlangsung lama dijumpai pembesaran limpa dan pada kasus herediter kadang disertai
kelainan radiologis pada tengkorak dan tulang lain. Perbandingan mielosit:eritrosit biasanya 3
: 1 atau 2 : 1 dalam kehamilan berubah menjadi 1 : 1 atau 1 : 2. Frekuensi pada kehamilan
tidak tinggi, biasanya terjadi pada sel sabit dan thalasemia
Pengobatan
Untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan tersebut perlu penatalaksanaan yang
adekuat untuk menangani anemia defisiensi besi pada kehamilan. Tujuan penatalaksanaan
anemia defisiensi besi adalah menaikkan nilai hemoglobin dan mencukupi simpanan besi
dalam tubuh.
Terapi Besi
Terapi oral seperti preparat besi sulfas ferosus 300 mg setelah makan 3 kali sehari.
Efek samping dari terapi ini adalah Mual , Muntah , Nyeri ulu hati.
Pemberian iron sucrose dilakukan dengan dosis 200 mg iron sucrose dalam 100 cc
NaCl 0,9 % selama 1 jam setiap 1-3 hari. Umumnya pasien menerima terapi setiap hari. Nilai
Hb yang dicapai oleh kelompok yang mendapat iron sucrose adalah 12,8 g/dL dalam waktu 7
minggu. Efek samping yang bisa timbul dari terapi ini adalah Nyeri pada daerah
suntikan (75%), Nyeri Kepala (16,6%), Rasa Metal pada mulut (16,6%). Iron sucrose secara
cepat menghantarkan besi ke protein pengikat besi endogen (transferin, feritin) mencapai
sistem retikuloendotelial hepar, limpa dan sumsum tulang untuk proses eritropoiesis serta
mempunyai risiko minimal reaksi alergi.
Iron sucrose merupakan terapi alternatif untuk anemia defisiensi besi dalam
kehamilan yang dapat mengembalikan simpanan besi tubuh dengan cepat tanpa efek samping
yang serius. Pemberian iron sucrose cukup aman tanpa efek samping yang berat. Penerimaan
pasien terhadap terapi iron sucrose cukup baik mengingat seluruh pasien mengikuti
pengobatan hingga selesai.. Peningkatan nilai Hb pasien setelah terapi iron sucrose lebih
tinggi (1,6 g/dL) dibandingkan dengan peningkatannilai Hb yang mendapat terapi besi oral
(0,6 g/dL), tetapi secara statistik tidak didapatkan perbedaan yang bermakna. Nilai feritin
pasien setelah terapi iron sucrose lebih tinggi secara bermakna dibandingkan nilai feritin
pasien yang mendapat terapi besi oral (p=0,041). Hal tersebut menunjukkan bahwa simpanan
besi pasien dikembalikan lebih baik pada pasien yang mendapat iron sucrose.
Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung terhadap janin,
sedangkan pengaruh komplikasi pada kehamilan dapat diuraikan, sebagai berikut :
1. Bahaya Pada Trimester I
Pada trimester I, anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan
congenital, abortus / keguguran.
2. Bahaya Pada Trimester II
Pada trimester II, anemia dapat menyebabkan terjadinya partus premature, perdarahan ante
partum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia intrapartum sampai kematian,
gestosis dan mudah terkena infeksi, dan dekompensasi kordis hingga kematian ibu.
3. Bahaya Saat Persalinan
Pada saat persalinan anemia dapat menyebabkan gangguan his primer, sekunder, janin
lahir dengan anemia, persalinan dengan tindakan-tindakan tinggi karena ibu cepat lelah
dan gangguan perjalanan persalinan perlu tindakan operatif (Mansjoer dkk, 2008).
Pencegahan
Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan
asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Zat besi dapat diperoleh
dengan cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi. Zat besi juga dapat
ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang
polong, serta kacang-kacangan. Perlu diperhatikan bahwa zat besi yang terdapat pada daging
lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau pada makanan olahan seperti
sereal yang diperkuat dengan zat besi.
Anemia juga bisa dicegah dengan mengatur jarak kehamilan atau kelahiran bayi.
Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan, akan makin banyak
kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis. Jika persediaan cadangan Fe minimal, maka
setiap kehamilan akan menguras persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia
pada kehamilan berikutnya. Oleh karena itu, perlu diupayakan agar jarak antar kehamilan
tidak terlalu pendek, minimal lebih dari 2 tahun.
2. Tanda persalinan
Terjadinya his persalinan
His persalinan mempunyai sifat :
Pinggang terasa sakit yang menjalar kedepan
Sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatanya makin besar
Mempunya pengaruh terhadap perubahan serviks
Makin beraktivitas kekuatan semakin bertambah
Pengeluaran cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran
cairan. Sebagian besar ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap.
Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24
jam
Penilaian perineum yang meregang dan menipis, serta penilaian anus. Jika anus
bundar atau serupa huruf D, tanda kepala sudah rendah di dasar panggul. Bila ketuban
belum pecah spontan, dipecahkan (amniotomi)
Ibu dipimpin meneran (untuk membuat kontraksi dinding abdomen dan
diafragma menekan uterus) Cara meneran : ibu posisi telentang, dengan kedua lengan
merangkul kedua lipat paha, leher dalam keadaan lemas dan kepala fleksi, mata terbuka.
Dapat juga dengan posisi miring ke samping dengan sikap yang sama. Meneran /
mengedan sekuat-kuatnya sesuai timbulnya his, dan dihentikan / istirahat pada saat
relaksasi his.
Jika perineum kaku dan tegang, dilakukan episiotomi (insisi pada perineum
dengan gunting), untuk memperbesar jalan lahir. Insisi dapat secara mediana (pada garis
tengah, baik dilakukan pada multipara),
mediolateralis (pada garis tengah dan diperluas
ke lateral saat mendekati anus, baik dilakukan
pada primi), atau lateralis (langsung miring
terhadap sumbu perineum, dapat memberikan
pembukaan yang terbesar, kadang dilakukan
pada keadaandirencanakan ekstraksi forceps atau
ekstraksi vakum).Dapat terjadi komplikasi
berupa ruptura perinei totalis (robekan perineum
tembus sampai m.sfingter ani, bahkan kadang
sampai mukosa rektum).
Kemudian
BAYI
DILAHIRKAN
dengan pegangan dan gerakan yang tenang dan
mantap, mengusahakan trauma persalinan
seminimal mungkin bagi ibu maupun
bayinya.Sedapat mungkin gerakan penolong
mengikuti irama his dan kekuatan mengedan
ibu, sambil mengendalikan keluarnya bayi serta
menahan perineum ibu (perasat Ritgen gambar).Setelah kepala bayi lahir, bersihkan
jalan napas dengan cara menyeka hidung dan
mulut dengan kain bersih (arah gosokan dari atas
hidung sampai ke bawah mulut, kemudian jari
yang dilapisi kain dimasukkan ke dalam mulut).
Kemudian dilahirkan berturut-turut leher, bahu
dan lengan, badan, tungkai dan kaki.
SKOR APGAR bayi dinilai, rencanakan
dan lakukan tindakan yang mungkin diperlukan
untuk resusitasi bayi baru lahir. Nilai skor Agar
pada menit pertama dan menit kelima.
Gejala
0
Denyut jantung janin Tidak ada
Pernafasan
Tidak ada
Otot
Lemas
Reaksi
terhadap Tidak ada
rangsangan
Warna kulit
Biru/Pucat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1
<100
Lemah, menangis
lemah
Reflex lemah
Menyeringai
2
>100
Baik,
menangis
kuat
Gerak aktif, reflex
baik
Menangis
Badan
merah/ Seluruhnya merah
ekstremitas pucat
Prinsip perawatan segera bayi baru lahir (immediate care of the newborn) :
Drying
Warming
Positioning
Suctioning
Identification
Prophylaxis
PIMPINAN PERSALINAN PADA KALA 3 (FASE PENGELUARAN PLASENTA)
DIMULAI pada saat bayi telah lahir lengkap.
BERAKHIR dengan lahirnya plasenta.Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta
dari insersi pada dinding uterus, serta pengeluaran plasenta dari kavum uteri.Lepasnya
plasenta dari insersinya : mungkin dari sentral (Schultze) ditandai dengan perdarahan
baru, atau dari tepi /marginal (Matthews-Duncan) jika tidak disertai perdarahan, atau
mungkin juga serempak sentral dan marginal. Pelepasan plasenta terjadi karena
perlekatan plasenta di dinding uterus adalah bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi
mudah lepas dan berdarah. Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras,
fundus setinggi sekitar / di atas pusat. Plasenta lepas spontan 5-15 menit setelah bayi
lahir. (jika lepasnya plasenta terjadi sebelum bayi lahir, disebut solusio/abruptio
placentae - keadaan gawat darurat obstetrik !!).
Kemudian tali pusat dijepit di dua tempat berdekatan dan dipotong di tengahtengahnya (gambar). Luka potongan dirawat, diikat dan ditutup. Tali pusat yang
menghubungkan umbilikus bayi dengan plasenta, kadangkadang terdapat lilitan. Jika
saat baru kepala dan leher yang dilahirkan tampak ada lilitan, perlu dibebaskan dulu
sebelum melanjutkan pengeluaran bayi. Jika lilitan terlalu erat, talipusat dijepit dan
dipotong langsung di dekat leher bayi (gambar). Beberapa kepustakaan menganjurkan
penundaan penjepitan/pemotongan tali pusat selama beberapa detik (delayed clamping),
atau pengaturan posisi ketinggian bayi terhadap ibu, atau pengurutan tali pusat ke arah
bayi.
Tujuannya adalah untuk menambah volume vaskularisasi bayi sebelum dilakukan
pemotongan, misalnya pada bayi prematur atau berat badan rendah - namun hal-hal ini
masih kontroversial (lihat manajemen aktif kala 3).
2. cara Crede : uterus dipijat pada fundus dengan tali pusat ditegangkan
3. cara Brandt-Andrews : uterus ditekan di abdomen di daerah fundus, kemudian di
daerah suprasimfisis atau subumbilikal ke arah kraniodorsal (arah tekanan
membentuk sudut ke belakang / vertebra dan ke atas / kepala) sambil tali pusat
ditegangkan.
4. cara manual : satu tangan menegangkan tali pusat, tangan lain masuk menyusur tali
pusat ke dalam kavum uteri, mencari insersi plasenta terhadap dinding uterus
kemudian disisihkan secara manual dan dikeluarkan keseluruhan.
uterus yang optimal.Jika curiga ada patologi tertentu pada plasenta : periksa patologi
anatomi (lab).
PIMPINAN PERSALINAN PADA KALA 4 (OBSERVASI PASCAPERSALINAN)
Sampai dengan 1 jam postpartum, dilakukan observasi. Jika terjadi perdarahan,
rencanakan dan lakukantindakan-tindakan untuk berusaha menghentikanperdarahan
segera :
1. injeksi metergometrin maleat (metergin) intramuskular
2. kompresi uterus bimanual (Eastman)
3. eksplorasi sisa plasenta / selaput janin dalam kavumuteri
4. eksplorasi kemungkinan robekan jalan lahir lainnya
5. luka episiotomi atau robekan jalan lahir lainnya dirawat
6. dapat juga dilakukan pemasangan tampon uterovaginal
7. jika perdarahan masif / tidak terkendali, pertimbangan untuk operasi histerektomi
Penting !!!!
Luka episiotomi atau robekan jalan lahir lainnyadirawat dengan baik.Jika terjadi ruptura
perinei totalis (RPT),reparasirektum dan muskulus sfingter ani dilakukan lebihdulu, baru
dilakukan reparasi vulva/vagina danperineum.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara
lain memantau pertambahan berat badan selama hamil, mengukur Lingkar Lengan Atas
(LILA), dan mengukur kadar Hb. Pertambahan berat badan selama hamil sekitar 10 12 kg,
dimana pada trimester I pertambahan kurang dari 1 kg, trimester II sekitar 3 kg, dan trimester
III sekitar 6 kg. Pertambahan berat badan ini juga sekaligus bertujuan memantau
pertumbuhan janin. Pengukuran LILA dimaksudkan untuk mengetahui apakah seseorang
menderita Kurang Energi Kronis (KEK), sedangkan pengukuran kadar Hb untuk mengetahui
kondisi ibu apakah menderita anemai gizi.
Penambahan Berat Badan Status Gizi Ibu Sebelum Hamil
Kategori Berat (BMI)
Total Kenaikan BB (Kg)
Penambahan BB
TM I (Kg)
Normal ( BMI 19,8-26)
12,5 13
2,3
Kurus ( BMI < 19,8 )
11,5 16
1,6
Lebih
7 11, 6
0,9
Obesitas ( BMI > 29 )
6
TM II (Kg)
0,49
0,44
0,3
11,5 16 kg
7 -11,5 kg
6 kg