Anda di halaman 1dari 47

KARDIOLOGI ANAK

VCS
AO
AP
LA
RA

LV
RV

VCI

Jantung normal
1

DASAR-DASAR KARDIOLOGI
JANTUNG ANAK TIDAK SAMA JANTUNG DEWASA
PENYAKIT JANTUNG ANAK :
1. Penyakit jantung bawaan

Terjadi sejak organogenesis


Cenderung meningkat

2. Penyakit jantung didapat (PJD)


Cenderung menurun terapi lebih baik (antibiotik)
2

INSIDENS :
PJB :
6-8/1000 kelahiran hidup

8 bentuk terbanyak (85%) :


VSD, ASD, PDA, PS, AS, TF, TGA
Kakak PJB : adik kemungkinan 3-4 kali lebih banyak
Meninggal : - 30% dalam bulan pertama
(kel. jantung kompleks)
- 10% sebelum usia 1 tahun
PJD :
Neonatus : virus Echo, virus Influensa

5 - 15 tahun : DR

ETIOLOGI
PJB : 90% genetik - lingkungan

genetik : - hukum Mendel (kembar 1 telur)


- kel. Kromosom (Sindrom Downs + VSD)
lingkungan : kehamilan trimester I organogenesis

jantung
radiasi, rokok, obat-obatan (thalidomide)
infeksi maternal (rubella PDA)

umur ibu (muda, tua)


geografis daerah ketinggian (O2 )
gangguan metabolisme (DM)
4

Malformasi non kardiak


10 - 15% PJB
Bibir sumbing
Sindrom Kartagener (Bronkhiektasis, Sinusitis
paranasalis, Dextrokardia)
PJD : - infeksi (DR, Difteri)

- neonatus (virus Coxsackie B)

TANDA DINI PJB


Sianosis
Sukar minum, rewel tanda gagal jantung
Bising jantung (bayi baru lahir)
Nadi femoralis dan brakhialis tidak teraba
obstruksi pada aliran keluar jantung kiri

Kolaps sirkulasi
Aritmia (gangguan irama)
6

SIRKULASI JANIN

SIRKULASI JANIN
Tanda-tanda :
Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru paralel
Tekanan ventrikel kanan = ventrikel kiri
Foramen ovale dan ductus Botalli, ductus venosus terbuka
Atrium kanan lebar, sirkulasi didalammnya menyilang

Jantung, kepala & anggota gerak atas disuplai darah kaya oksigen
Sirkulasi paru minim sekali (paru-paru belum berfungsi)
Plasenta : pertukaran gas (respirasi), nutrisi, ekskresi

SIRKULASI JANIN / BAYI


Bayi lahir : - Paru berfungsi

- Sirkulasi plasenta berhenti


Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru seri
Tekanan ventrikel kiri > ventrikel kanan
Fungsi vaskularisasi paru mulai berlangsung tahanan
sirkulasi paru-paru berkurang

Kadar oksigen meninggi suplai oksigen pd seluruh tubuh


Tidak ada sirkulasi silang di atrium kanan
Foramen ovale, ductus Botalli & ductus Venosus menutup
9

Sianosis
Reduced Hb > 5 gr% (N=2,25 gr%)
Ada 2 jenis :
a. Sianosis sentral : - saturasi berkurang
- umum dan berat
b. Sianosis perifer : - saturasi normal
- ringan, lokal

Sianosis sentral dibedakan dengan sianosis perifer


mengukur saturasi darah (N=90%).
10

Pengaruh Hb pada sianosis :


Mis : 1. Hb. 20 gr %, saturasi 70 %
Reduced Hb = 30 % x 20 gr % = 6 gr % (sianosis +)
2. Hb 6 gr %, saturasi 70 %
Reduced HB = 30 % x 6 gr% = 1,8 gr % (sianosis -)

11

Sianosis sentral
Ada 3 jenis :
a. Sianosis pulmonalis :
Gangguan paru-paru (jaringan paru, pembuluh
darah, hemodinamik) diffusi, ventilasi, perfusi

Penyebab : - dalam & luar paru-paru


- tidak ada hubungan dengan PJB
b. Sianosis Serebral :
gangguan pada otak pusat pernapasan
mis : trauma kepala, infeksi / radang otak
12

c. Sianosis Intrakardial :
Hiperfusi sirkulasi paru-paru + pirau ka - ki
mis : PS + VSD
Sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik bercampur
mis : TF
Sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik terpisah
mis : TGA jantung kanan & jantung kiri sirkulasi

berpisah
Bendungan paru-paru :
pengambilan oksigen terganggu, pirau ki - ka

13

Uji oksigen / menangis, pada :


sianosis pulmonalis sianosis berkurang

sianosis intrakardial sianosis tidak berubah


(pirau ki ka)

Sianosis perifer
terjadi o.k. output jantung berkurang

mis : - MS. PVO, PS, AS


- gangguan hemodinamik
14

ASD (ATRIAL SEPTAL DEFECT)


Defek pada septum interatrial pirau
4 bentuk :
1. Slot like opening foramen ovale
2. ASD ostium secundum
foramen ovale pd bagian
tengah/atas, 70%
3. ASD ostium primum septum

atrial bgn bawah


4. Atrioventriculer Canal

LA
RA
LV

ASD
RV

(AV canal = AVSD)


15

Hemodinamik
Neonatus : pirau ka - ki, sianosis ringan
Bayi/anak : pirau ki - ka, sianosis (-)
Pirau 2 arah (bidirectional)
Gejala klinik :
Bising ditemukan secara kebetulan, asimptomatik
Capek, toleransi kerja ber<, radang saluran napas
berulang
Sianosis + HP

16

Pemeriksaan Fisik :
tinggi, kurus (gracile habitus)
nadi, tensi normal

inspeksi/palpasi : aktifitas jantung pada LSB bawah


auskultasi : BJ II wide fixed split
Bising sistol ejeksi 1 - 3/6 LSB2
interscapula
EKG : RAD, gel. S. dalam

Radiologik : - RA, RV, AP membesar


PBF meningkat
17

VSD (VENTRICULAR SEPTAL DEFECT)


Defek pada septum interventrikel

Insidens : PJB No.1 (25%)


Anatomi :
diameter defek : 0,5 - 3 cm tinggi,
rendah
LA

membranous atau muskular

tdk ada septum single ventrikel

LV

RA

VSD + (ASD, PDA, Ko.A, PS)

RV
VSD

18

Kateterisasi : O2 pada RA > vena cava


Komplikasi : DC, HP, PVO, Infeksi (SBE, Pnemoni)
Echo : arah pirau & defek

Prognosis : tergantung lokasi dan besar defek


foramen ovale baik
AV Canal buruk
Terapi : - DC obat anti DC
- Pembedahan : P/S > 2/1

- 30 % tutup spontan : R/ konservatif s/d 10 thn

19

Embriologis : ggn bulbus cordis pd septum inferior


Hemodinamik :
Tergantung besarnya defek dan beda tekanan antara ke2

ventrikel
Normal : tek. LV > RV pirau ki - ka
Pirau ki - ka, ka-ki (sindrom Eisenmenger) VSD, ASD

Defek << beda tek ke 2 ventrikel besar pirau kecil


defek >> beda tek ke 2 ventrikel kecil pirau besar
Kontraksi otot septum diameter kecil
Disertai lesi lain (PS, ASD, PDA, KOA, dll)

20

Thoraks
Vousure Cardiaque ringan
Thrill pada LSB bawah

BJ I/II normal
Bising pansystolis (holosistolis) grade 3-4/6

Punktum maximal LSB 3 - 5

21

SIMPLE VSD
20 % PJB, 25 % VSD
kecil 1-5 mm, sedang 5-10 mm, Hipertrofi ventrikel kanan (-)
asimptomatik disebut : Rogers disease
tumbuh kembang normal, bising terdengar pada minggu I
VSD SEDANG
capek, toleransi kerja, dispnea, radang sal napas berulang

makanan padat : - pertumbuhan baik lebih baik


defek relatif mengecil anak normal
22

Radiologi : - Jantung normal sedikit membesar


- AP normal, melebar

- PBF
EKG : VSD kecil normal
VSD sedang RVH, LVH
Kateterisasi : O2 pada RV > RA
EKHO : ukuran dan arah pirau
23

Prognosis : - Baik, 35 % tutup spontan


- Komplikasi : SBE, HP

Pengobatan :
tidak perlu operasi
DC digitalis
takut terjadi HP operasi pada umur 5 - 15 tahun
radang antibiotik
24

PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)


Insidens : 12 % PJB (No.2 PJB), >

Anatomi/fisiologi : ukuran beberapa mm - 1 cm


Intrauterin AP - duktus Botalli
Aorta

PDA

AO

Extrauterin duktus Botalli 10


15 jam tetap buka besar, dinding

AP

tipis, otot polos sirkuler

LA

Minggu terakhir kehamilan :


Sudah mulai penutupan duktus
aliran darah duktus berkurang
aliran darah paru bertambah

RA

LV
RV

25

Duktus Botalli tertutup / terbuka :


1. Prostaglandin tipe E1 relaksan, duktus terbuka
2. Peningkatan kadar O2 darah fetal menutup

3. Gangguan respirasi terbuka


4. Vaskularisasi paru/tekanan AP terbuka/tertutup
Perbedaan tekanan RV - LV arah pirau
Pirau ki - ka (sistol-diastol) bising kontinu (+ 90% PDA)
Pirau ki-ka, ki+ka, ka-ki Sindrom Eisenmenger

Vaskuler paru > sistemik pirau ka - ki, bising diastol (-)


Bising kontinu (-) Sindrom Eisenmenger, neonatus
10 % PDA + HP (atypical PDA)
26

TYPICAL PDA (SIMPLE PDA)


Gambaran klinik :
asimptomatik, gizi kurang, radang saluran napas berulang
pirau besar : dispnu, intoleransi kerja, pulsus seler
Toraks LVA , thrill LSB2
BJ IN, BJ II split, bising kontinu pada LSB2
split paradoksus (terdengar pada ekspirasi)
ok : - pirau maksimal pengisian LV maksimal
sistol pjg
- penutupan katup pulmonal yg dini
Roentgen : pirau kecil jantung N
Pirau besar LA & LV besar, AP lebar, Ao lebar & PBF
EKG : N atau LVH
Pirau besar LAE
27

Kateterisasi : kadar O2 pada AP


Ekho : arah pirau & defek
Prognosis : hidup N, jarang tutup spontan (1 thn) kecuali

prematur)
Komplikasi : SBE, DC, PVO
Terapi :
Operasi (ligasi duktus)
Rashkind PDA occluder
Indomethacin dan aspirin
Sintese prostaglandin dihambat (bayi prematur)
Atasi komplikasi
28

PULMONARY STENOSIS (PS)


10% PJB
Perbedaan tekanan sistol antara RV
dan AP > 100 mmHg
Hemodinamik :

AO

supaya PBF adekuat maka


tekanan AP > LA kerja RV
bertambah dinding tebal (RVH)
PS berat RHV stenosis
infundibulum (SI) CO (gagal
jantung) sianosis perifer
PS + VSD jarang gagal
jantung, pirau ka-ki (sianosis
intrakardial)

AP
LA
LV

RA
RV

PS
29

Gambaran klinik : tergantung derajat stenosis


tumbuh-kembang baik
ringan - sedang : asimptomatik

hebat : DC ka, sianosis, jari tabuh


Toraks : RVA , thrill
Ejection click pulmonal (katup terbuka)
BJ I N, BJ II N/>/<, BJ IV (getaran atrium)
Bising sistol ejeksi, LSB2

Roentgen : AP lebar PBF berkurang, RA & RV >>,


kardiomegali (DC)
EKG : PS Ringan : N; PS sedang : RAD;

PS berat : RVH (+RAE)

30

Kateterisasi : - PS sedang : tekanan AP rendah

- PS berat : tekanan RA meningkat


- terdapat perbedaan tekanan antara AP & SI
Ekho : derajat stenosis
Cineangiografi :
a jet contrast (kontras yang mengalir dari RV ke AP)

Prognosis : PS sedang : tidak ada keluhan,


PS berat : DC ka & sianosis
Terapi : operasi : - sebelum SI, tekanan RV > 100 mgHg
- valvotomi
Baloon dilatation
31

KOARTASIO AORTA (KoA)


Penyempitan lokal pada aorta
Insidens : 5 8% PJB, L > P
Lokasi : distal arteri subklavia ki
Ada 2 bentuk : 1. Preduktal (KoA + Sistemik LV/RV)
2. Postduktal (KoA + Sistemik LV)
Hemodinamik :
Supaya O2 cukup kedistal koartasio
KoA
AO
(mekanisme adaptasi)
AP
1. Meningkatkan tekanan sistol pd
proksimal KoA
LV
2. Meningkatkan tekanan diastol pd
LA
RA
distal KoA (vasokonstriksi arteriol)
RV
3. Sirkulasi kolateral (a.subklavia,
32
a.interkostalis dll)

KoA Post Duktal


Gambaran Klinik

Asimptomatik
Bising dan hipertensi ditemukan secara kebetulan

Nyeri betis, sakit kepala, epistaksis


Pertumbuhan badan atas > bawah (=sirkulasi janin)
Tensi lengan > tungkai (patognomonis)
Remaja : cepat capek dan intoleransi kerja
Bayi : tanda DC

33

Brachial femoral lag (nadi femoralis teraba sesudah nadi


brakhialis)
Nadi tungkai bawah : lemah hilang
Tungkai bawah > dingin dari pada tungkai atas
Deformitas toraks, pulsasi suprasternal
LVA meningkat, pulsasi kolateral (axilla, punggung, sela iga)
BJ II keras, split paradoksus (=PDA)
Bising ejection sistolis 2-3/6, LSB bawah
Bising kontinu KoA berat dan kolateral
34

Roentgen :

LV besar, LA menonjol,
Lekukan pada tulang iga (p.darah kolateral),
Bentuk E pada barium esofagus
(dilatasi proksimal koartasio-dilatasi distal)
Ekho : penyempitan lokal
EKG : N sampai, LVH
Angiografi
Kateterisasi

Defek KoA

Prognosis : dewasa : hipertensi


bayi kecil : DC
Terapi : operasi, atasi DC, antibiotik (infeksi)
35

KoA PREDUKTAL
Sejak bayi DC dan sianosis
Tekanan sistolik lengan > tungkai
Roentgen : tdk ada E barium atau lekukan tlg iga,
jantung besar

Biasanya meninggal pada hari / minggu pertama

36

TETRALOGI FALLOT (TF)


4 tanda : VSD, PS, RVH, overriding
aorta

Insidens : 10-15% PJB, PJB sianosis


No.1 (75%)
Hemodinamik :

AO

PS + VSD pirau ka ki

AP

Sianosis tergantung ukuran VSD, PS,


tekanan vaskuler sistemik

Tekanan RV terbatas DC (-)


Bayi kecil : sianosis < (PS ringan)
Pirau ka ki polisitemia &
tromboemboli

LA
RA
PS

LV
RVH

VSD

OvA
37

Gambaran klinik: ggn tumbuh kembang, capek & dispnu, jari


tabuh (6 bulan), sklera sianotik, gangguan gigi, skoliosis,

squatting (posisi lutut-dada), cyanotic spells


Toraks : RVA >>, thrill LSB2-3

BJ I N, BJ II pada Ao keras & P lemah


Bising ejeksi sistolis LSB3-4
Lab : Hb, Ht, sel darah merah meningkat
38

Ekho : arah pirau, kelainan anatomi


Roentgen : jantung kecil, bentuk sepatu, RVH, PBF

EKG : RAD, RAE, RVH


Komplikasi :
Infark serebral (umur < 2 tahun)
Abses serebral (umur > 2 tahun)
Polisitemia
39

Anemia defisiensi Fe relatif (Ht < 55%)


SBE
DC kanan jarang

Perdarahan oleh karena trombositopenia


Terapi :
Jamin Fe
Cegah dehidrasi
Squatting
Plebotomi (Ht > 75%)
Operasi paliatif / koreksi
40

TRANSPOSITION OF THE GREAT ARTERIES


(TGA)
AP dan Ao tukar tempat, L > P
PJB sianosis No.2
Embriologi : trunkus arteriosus tidak
mengalami spiral division straight
line division
Klasifikasi :
1. TGA tanpa VSD :
a. tanpa PS (sianosis berat)
(pirau intra atrial/duktal)
b. dgn PS (sianosis berat)
2. TGA dengan VSD :
a. dgn PS (sianosis berat)
(pirau intraventrikel)
b. dgn PVO (sianosis sedang)
c. tanpa PVO (sianosis ringan)

AO
AP
RA
RV

LA
LV

41

3. Conotruncal
- Normal (RV-AP, LV-Ao)
- Transposisi
Jantung di kanan, situs inversus, L loop, conotruncal N =
isolated mirror image dextrocardia 50 90%.
Sindrom Kartagener : dextrocardia, bronkhiectatis, sinusitis
paranasalis
Dapat disertai kelainan lain : TGA, TF, PS
42

Roentgen : Kardiomegali, PBF


Bentuk 1a : telur, bentuk 2a :sepatu (=TF)
EKG : RAD

Kateterisasi : tergantung lesi dasar


Ekho : double circle, AP & Ao paralel
Prognosis : tergantung lesi dasar
Terapi :
Atasi imbalans O2

Operasi : - Raskind (memperbesar for.ovale


antara 2 atrium)
- Switched on (potong Ao & AP tukar)
43

Hemodinamik :
suplai O2 ke jantung berkurang, dilatasi jantung, gagal
miokard (DC)

Gambaran klinik :
Bb lahir besar, riwayat keluarga dengan DM
Sianosis sejak lahir
Gangguan tumbuh kembang
Jari tabuh

Bising bervariasi
Tanda DC
44

DEKSTROKARDIA

VCS
AO

AO

AP

AP

LA

LA

LV
RV

RA

RA

LV
RV

VCI

Issolated Mirror Image Dextrokardia

Jantung normal

45

Jantung di kanan & apeks ke kanan


Dekstroposisi jantung tidak termasuk
Anatomi :

1. Situs Viscero Atrial :


- solitus (jantung ke kanan, alat dlm perut tetap)

- inversus (jantung & alat dalam perut berpindah)


- tidak tentu
AP

2. Ventricular Loop :

- bentuk D : dextro loop : ventrikel kanan di kanan

LA

RA

- bentuk L : left loop : ventrikel kanan pindah ke kiri


46

VCI

Gambaran klinik :
Bunyi jantung di kanan
IMID 50-80% tanpa PJB gejala klinis/bising (-)

Sianosis : PS atau PVO


Asianosis : ASD, VSD, single ventrikel
Radiologi : jantung di kanan
Ekho : jantung di kanan
EKG : gel. P dan QRS terbalik

Prognosis : tergantung lesi yang ada


Pengobatan : sesuai lesi yang ada
47

Anda mungkin juga menyukai