Anda di halaman 1dari 6

BAHANG

Kita mengenal beberapa bentuk energi. Salah satunya adalah energi listrik, yang setiap hari kita gunakan
dalam penerangan dan untuk mengoperasikan beberapa peralatan elektronik. Disamping itu, energi kalor
atau panas juga merupakan bentuk energi yang paling sering kita manfaatkan dalam kehidupan kita.
Memasak air, memasak nasi, dan menggoreng laup pauk merupakan kegiatan yang berjaitan dengan
pemanfaatan kalor.
Dalam praktikum ini akan dipelajari konversi energi listrik menjadi energi kalor dan mempelajari
kesetaraannya
kalor spesifik adalah istilah lain untuk kalor jenis. Yaitu banyaknya energi yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu suatu setinggi 1 derajat Kelvin benda per 1 satuan massa.
Misal,
kalor
jenis
untuk
air
adalah
c = 4184 J kg1 K1
Artinya untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 derajat Kelvin dibutuhkan energi 4184 Joule .
Panas, bahang, atau kalor adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Satuan SI untuk panas
adalah joule.
Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah. Setiap benda memiliki energi dalam
yang berhubungan dengan gerak acak dari atom-atom atau molekul penyusunnya.
Energi dalam ini berbanding lurus terhadap suhu benda. Ketika dua benda dengan suhu berbeda
bergandengan, mereka akan bertukar energi internal sampai suhu kedua benda tersebut seimbang. Jumlah
energi yang disalurkan adalah jumlah energi yang tertukar. Kesalahan umum untuk menyamakan panas
dan energi internal. Perbedaanya adalah panas dihubungkan dengan pertukaran energi internal dan kerja
yang dilakukan oleh sistem. Mengerti perbedaan ini dibutuhkan untuk mengerti hukum pertama
termodinamika.
Radiasi inframerah sering dihubungkan dengan panas, karena objek dalam suhu ruangan atau di atasnya
akan memancarkan radiasi kebanyakan terkonstentrasi dalam "band" inframerah-tengah.
Ketika suatu benda melepas panas ke sekitarnya, Q < 0. Ketika benda menyerap panas dari sekitarnya, Q
> 0. Jumlah panas, kecepatan penyaluran panas, dan flux panas semua dinotasikan dengan perbedaan
permutasi huruf Q. Mereka biasanya diganti dalam konteks yang berbeda.
Jumlah panas dinotasikan sebagai Q, dan diukur dalam joule dalam satuan SI.

di mana
adalah banyaknya kalor (jumlah panas) dalam joule
adalah massa benda dalam kg
adalah kalor jenis dalam joule/kg C, dan
adalah besarnya perubahan suhu dalam C.
Kecepatan penyaluran panas, atau penyaluran panas per unit, ditandai

untuk menandakan pergantian per satuan waktu. Dalam Unicode, adalah Q, meskipun ada kemungkinan
tidak dapat ditampilkan secara benar di seluruh browser. Diukur dalam unit watt.
Flux panas didefinisikan sebagai jumlah panas per satuan waktu per luas area, dan dinotasikan q, dan
diukur dalam watt per meter2. Juga biasanya dinotasikan sebagai Q atau q atau

Perubahan suhu
Jumlah energi panas,
, dibutuhkan untuk menggantu suhu suatu material dari suhu awal, T0, ke suhu
akhir, Tf tergantung dari kapasitas panas bahan tersebut menurut hubungan:

Kapasitas panas tergantung dari jumlah material yang bertukar panas dan properti bahan tersebut.
Kapasitas panas dapat dipecah menjadi beberapa cara berbeda. Pertama-tama, dia dapat dipresentasikan
sebagai perkalian dari masa dan kapasitas panas spesifik (lebih umum disebut panas spesifik:

atau jumlah mol dan kapasitas panas molar:

Molar dan kapasitas spesifik panas bergantung dari properti fisik dari zat yang dipanasi, tidak tergantung
dari properti spesifik sampel. Definisi di atas tentang kapasitas panas hanya bekerja untuk benda padat
dan cair, tetapi untuk gas mereka tak bekerja pada umumnya.
Kapasitas panas molar dapat "dimodifikasi" bila perubahan suhu terjadi pada volume tetap atau tekanan
tetap. Bila tidak, menggunakan hukum pertama termodinamika dikombinasikan dengan persamaan yang
menghubungkan energi internal gas tersebut terhadap suhunya.
2. arus listrik yang mengalir dalam kawat akan meningkatkan tumbukan partikel-partikel atom dalam
kawat. dalam tumbukan itu terjadi tranfer energi transfer momentum, sebagian ada yang berubah menjadi
panas, semakin cepat tumbukan yang terjadi antar partikel dalam kawat akan meningkatkan suhu pada
kawat.
Daya(P)=V*I=W/t
nah
jadi

V
V

nya

kan
bisa

voltase
diganti menjadi

dan
V ^2

I
/

adalah
karena I =

arus...
/ R

Jadinya
V^2/R=W/t
V
=
I
=
R
=
W
=
t
=
nah energi ini dapat diubah menjadi energi kalor

:
voltase
arus
hambatan
energi
Waktu

catatan : cara di atas dapat dipakai jika energi ditransfer semuanya menjadi energi panas..
dalam kenyataan tidak begitu. Dalam kenyataan energi ini dapat dibagi menjadi energi panas , energi
cahaya , energi bunyi

3. Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa peningkatan suhu berbanding lurusdengan peningkatan
waktu, akan tetapi perbandingannya tidak konstan karenadipengaruhi oleh faktor kuat arus listrik, suhu
awal, ketepatan dalam membaca skalatermometer, dan faktor teknis lainnya
D a r i g r a f i k s u h u v s w a k t u d a p a t d i n ya t a k a n b a h w a p e r u b a h a n s u h u
b e r b a n d i n g lurus dengan perubahan waktu.Rumus yang digunakan untuk mencari kalor yang
ditimbulkn arus listrik adalahE = V. I. t. Rumus yang digunakan untuk mencari kalor yang diserap (Q)
adalahQ= m . c . tU n t u k p e m b u k t i a n h u k u m j o u l e t i d a k m e n c a p a i h a s i l y a n g t e p a t ,
n a m u n s u d a h mendekati. Hal ini dipengaruhi oleh banyak factor yaitu ketelitian, ketepata
dalam pembacaan skala dan factor teknis lainya.

KeHANTARAN THERMAL METODE LESS


Setiap benda mempunyai daya hantar kalor yang berbeda-beda, baik gas, cair atupun padat.Kalor
mempunyai sifat, berpindah dari yang bersuhu tinggi ke yang bersuhu rendah. Terdapat 3 macam cara
perpindahan kalor, yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.
Perambatan kalor pada zat padat terjadi secara konduksi (hantaran). Sifat hantaran kalor tergantung
kepada konduktivitas termal bahan, luas penampang bahan dan temperatur bahan.
PERCOBAAN MELDE
Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalamperambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya
partikel-partikelperantaranya. Pada hakekatnya, gelombang merupakan rambatan energi(energi
getaran).Gelombang dibedakan menjadi dua jenis menurut mediumnya.Yaitu gelombang elektromagnetik yang
merambat tanpa melalui mediumatau perantara. Contoh gelombang elektromagnetik adalah
gelombangcahaya dan gelombang bunyi. Sedangkan gelombang yang merambatmelalui suatu medium atau perantara yaitu
gelombang mekanik.
Terdapat dua jenis gelombang mekanik, berdasarkan arah gerakanpartikel terhadap arah perambatan gelombang,
yaitu :

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arahperambatannya searah dengan arah getaran partikelnya.
Contohgelombang longitudinal adalah gelombang pada pegas.
Gelombang transversal adalah gelombang yang arahperambatannya tegak lurus dengan arah getaran
partikelnya.Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali.Gelombang stasioner biasa juga disebut
gelombang tegak,gelombang berdiri atau gelombang diam, adalah gelombang yangterbentuk dari perpaduan atau
interferensi dua buah gelombang yangmempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah
rambatnya berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnyaamplitudo pada
setiap titik sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpulamplitudo nol, dan pada perut gelombang amplitudo
maksimum.
Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan olehgelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh.
Panjang
gelombang () adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.
Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiapsatuan waktu. Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak
yang ditempuhgelombang tiap satuan waktu. Secara umum, cepat rambat gelombangdapat dirumuskan sebagai
berikut :
Dimana :v = cepat rambat gelombang (m/s)
= panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)HUKUM MELDE

Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terusmenerus maka akan terlihat suatu bentuk
gelombang yang arah getarnyategak lurus dengan arah rambat gelombang. Gelombang ini
dinamakangelombang transversal. Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang pada taliitu akan terpantulpantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioneryang tampak berupa simpul dan perut gelombang.Dari gambar
di atas diketahui bahwa amplitudo adalah jarak antaraperut gelombang dengan arah cepat rambatnya. Sedangkan
panjanggelombang adalah jarak satu perut dan satu lembah yang terdiri dari tigasimpul.
Melde merumuskan bahwa :Dengan
=

Dimana :v = cepat rambat gelombang (m/s)F = gaya ketegangan tali (N) = rapat massa linier tali (massa
tali/panjang tali) (kg/m)
KARAKTERISTIK ELEMEN LISTRIK
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar
selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. [1][2] Sebuah benda penghantar
dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas
beda potensial yang dikenakan kepadanya. [1] Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua
jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah.
Pada sebagian besar konduktor logam, hubungan arus yang mengalir dengan potensial diatur oleh Hukum
Ohm. Ohm menggunakan rangkaian percobaan sederhana seperti pada gambar percobaan Ohm dibawah.
Dia (Ohm) menggunakan rangkaian sumber potensial secara seri, mengukur besarnya arus yang mengalir
dan menemukan hubungan linier sederhana dan dikenal dengan sebutan hukum Ohm. Hukum Ohm
adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah penghantar selalu
berbanding lurus dengan beda potensial yang diberikan kepada penghantar tersebut. Sebuah benda
penghantar (konduktor) dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila nilai resistansinya tidak bergantung
terhadap besar dan polaritas beda potensial yang diberikan kepada konduktor tersebut. Walaupun
pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah hukum tetap digunakan
dengan alasan sejarah. Secara matematis Hukum Ohm dapat diekspresikan dapalam persamaan matematis
sebagai berikut. V=I .R Dimana : V = tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam
satuan volt I = arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan ampere R = nilai hambatan
listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam satuan ohm dimana R = V/I disebut
hambatan dari beban. Nama ini sangat cocok karena R menjadi ukuran seberapa besar konduktor tersebut
menahan
laju
aliran
elektron.

Rangkaian percobaan hukum ohm diatas adalah rangkaian listrik yang dapat digunakan untuk
membuktikan teorema atau hukum ohm. Hukum ini ditemukan atau dicetuskan oleh George Simon Ohm,
seorang fisikawan dari Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The
Galvanic Circuit Investigated Mathematically pada tahun 1827. Berlakunya hukum ohm sangat terbatas
pada kondisi-kondisi tertentu, bahkan hukum ini tidak berlaku jika suhu konduktor tersebut berubah.
Untuk material material atau piranti elektronika tertentu seperti diode dan transistor, hubungan I dan V
tidak linier.
No. 4

Fungsi Dioda dalam komponen elektronika adalah sebagai, Untuk penyerah arus, Sebagai catu
daya, Sebagai penyaring atau pendeteksi dan Untuk stabilisator tegangan. Dioda adalah komponen aktif
yang memiliki dua terminal yang melewatkan arus listrik hanya satu arah.
Dioda memiliki dua elektroda aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan diode
digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Dioda varikap (VARIable
CAPacitor/kondensator variabel) digunakan sebagai kondensator terkendali tegangan.
Dalam dunia otomotif, fungsi dioda sangat di perlukan pada sistem pengisian alternatol/dinamo isi
dimana tegangan AC yang di bangkitkan oleh alternator di searahkan menjadi tegangan DC oleh dioda
sebagai sumber suplay tegangan ke beban serta sebagai charger accu/aki dengan 12 volt melalui IC
regulator alternator.

Jenis dioda juga bermacam-macam, seperti Dioda silicon, Dioda germanium, Dioda zener dan LED
(Light Emitting Dioda). Fungsi dioda ini sangat berlainan, karena memiliki perbedaan pada aspek fisik
baik ukuran geometrik, tingkat pengotoran, jenis elektrode ataupun jenis pertemuan.
Selain sebagai penyerah arus, fungsi dioda juga bisa di gunakan sebagai detector yaitu untuk mendeteksi
sinyal-sinyal kecil. Dioda zener dipakai sebagai stabilisator tegangan catu daya sedangkan dioda LED
(Light Emitting Dioda) yaitu dioda yang dapat memancarkan cahaya biasanya dipakai sebagai lampu
control.
Sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik menyearahkan. Fungsi dioda paling umum
adalah untuk memperbolehkan arus listrik mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan
untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur). Itu sebabnya, dioda dapat
dianggap sebagai versi elektronik dari katup pada transmisi cairan.
Karakteristik dioda atau kurva IV, berhubungan langsung dengan perpindahan dari pembawa melalui
yang dinamakan lapisan penipisan atau daerah pemiskinan yang terdapat pada pertemuan p-n di antara
semikonduktor.
Pada diode p-n, arus mengalir dari sisi tipe-p (anode) menuju sisi tipe-n (katode), tetapi tidak mengalir
dalam arah sebaliknya. Itu lah yang dinamakan Dioda semikonduktor. Tipe lain dari diode semikonduktor
adalah diode Schottky yang dibentuk dari pertemuan antara logam dan semikonduktor.

Anda mungkin juga menyukai