Biokim Praktikum Ke 9
Biokim Praktikum Ke 9
Biokimia
Hari, tanggal
Waktu
PJP
Asisten
ENZIM 1
Kelompok
Muhammad Faiz
Eka Lindawati
Meri Novita Sari
(J3L112139)
(J3L112138)
(J3L112125)
Pendahuluan
Enzim adalah molekul biopolimer yang tersusun dari serangkaian asam
amino dalam komposisi dan susunan rantai yang teratur dan tetap. Enzim
memegang peranan penting dalam berbagai reaksi di dalam sel. Sebagai protein,
enzim diproduksi dan digunakan oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi, antara
lain konversi energi dan metabolisme pertahanan sel. Amilase mempunyai
kemampuan untuk memecah molekul-molekul pati dan glikogen Molekul pati
yang merupakan polimer dari alfa-D-glikopiranosa akan dipecah oleh enzim pada
ikatan alfa-1,4- dan alfa-l,6-glikosida. Enzim digolongkan menurut reaksi yang
diikutinya, sedangkan masing-masing enzim diberi nama menurut nama
substratnya, misalnya urease, arginase dan lain-lain. Di samping itu ada pula
beberapa enzim yang dikenal dengan nama lama misalnya pepsin, tripsin dan lainlain Ada tiga macam enzim amilase, yaitu amilase, amilase dan amilase.
Yang terdapat dalam saliva (ludah) dan pankreas adalah amilase. Enzim ini
memecah ikatan 1-4 yang terdapat dalam amilum dan disebut endo amilase sebab
enzim ini bagian dalam atau bagian tengah molekul amilum (Poedjiadi, 2006).
Saliva adalah cairan yang lebih kental daripada air biasa dan mengandung
enzim amilase. Tiap hari sekitar 1-1,5 liter saliva dikeluarkan oleh kelenjar saliva.
Kelenjar saliva yang utama adalah kelenjar parotis, submandibularis, dan
sublingualis. Selain itu juga ada beberapa kelenjar bukalis yang kecil (Ganong,
1995). Saliva juga merupakan sarana untuk mengekskresikan obat-obat tertentu
(misalnya etanol dan morfin), ion-ion organik seperti K +, Ca2+, HCO3-, tiosianat
(SCN-) serta yodium dan imunoglobin (IgA). (Murray, Granner, 1999).Nilai pH
saliva biasanya berkisar sekitar 6,8, kendati dapat bervariasi pada salah satu dari
kedua sisi netralitas tersebut (Murray, Granner, 1999 ).
Saliva mengandung amilase dan lipase. -amilase liur mampu membuat
pati dan glikogen dihidrolisis menjadi maltosa dan oligosakarida lain dengan
menyerang ikatan glikosidat (1-4). Amilase liur akan segera terinaktivasi pada
pH 4,0 atau kurang, sehingga kerja pencernaanmakanan di dalam mulut akan
terhenti begitu lingkungan lambung yang asam menembus partikel makanan. Pada
banyak hewan, enzim amilase liur sama sekali tidak dijumpai (Murray, Granner,
1999 ).
Tujuan
Percobaan bertujuan menentukan sifat dan susunan air liur dengan
menggunakan beberapa macam pengujian dan beberapa pereaksi.
Metode
Uji sifat dan susunan air liur. Air liur sebanyak 1 tetes dimasukkan ke
dalam papan uji, kemudian ditambahkan 1 tetes MO, pada papan uji yang berbeda
tambahkan 1 tetes PP, pada papan uji ketiga dimasukkan kertas lakmus merah, dan
pada papan uji keempat dimasukkan kertas lakmus biru. Pengukuran densitas air
liur dilakukan dengan cara densitometer dibersihkan dengan menggunakan aseton,
kemudian ditimbang bobot densitometer kosong, lalu air liur dimasukkan ke
dalam densitometer, ditutup dan ditimbang dengan menggunakan neraca analitik.
Pengujian dengan menggunakan pereaksi biuret ialah sebanyak 1 mL air liur
dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan dengan 1 mL NaOH,
kemudian ditambahkan lagi dengan pereaksi biuret hingga warnanya menjadi
ungu. Pengujian dengan menggunakan pereaksi Millon ialah sebanyak 1 mL air
liur dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu ditambahkan 3 tetes pereaksi Millon,
kemudian dipanaskan, dan diamati perubahan warnanya. Pengujian dengan
menggunakan pereaksi Molisch yaitu sebanyak 1 mL air liur dimasukkan ke
dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 2 tetes pereaksi Molisch dan H 2SO4
hingga warnanya berubah menjadi warna ungu. Pengujian klorida dilakukan
dengan cara sebanyak 1 mL air liur dimasukkan ke dalam tabung reaksi, lalu
Merah Biru
Biru Biru
Tidak berwarna Merah muda
Tidak berwarna Jingga
Tidak berwarna Ungu
Tidak berwarna Kuning
Tidak berwarna Cincin ungu
Endapan putih
Endapan putih
Berwarna hijau
Hijau kekuningan berupa endapan
Gambar 1 Hasil pengujian air liur dengan kertas lakmus biru (A) , kertas lakmus
merah (B), indikator fenolftalein (C), dan indikator metil orange (D)
Gambar 2 Hasil uji air liur pada uji biuret (A),uji musin (B),uji molish (C),uji
klorida (D),uji sulfat (E),uji (F), dan uji fosfat (G)
Pembahasan
Kandungan yang terdapat dalam air liur (saliva) tersebut dapat diuji apakah
keberadaannya terdapat dalam saliva. Percobaan kali ini meliputi uji sifat dan
susunan air liur yaitu uji bobot jenis, uji dengan kertas lakmus, uji dengan
indikator fenolftalein dan uji dengan indikator jingga metil, uji fosfat, klorida, uji
sulfat, uji musin, uji biuret, uji Molisch dan uji Millon.
Ketika diuji dengan lakmus merah dan lakmus biru menunjukkan bahwa
saliva yang digunakan bersifat basa karena kedua kertas lakmus tersebut
menunjukkan warna biru artinya menunjukkan ari liur bersifat basa disebabkan
oleh pH air liur yang tinggi yaitu > 7, air liur yang basa akan mudah mengalami
karang gigi, karang gigi biasanya diawali dengan proses penimbunan plak, yaitu
amino dalam protein. Uji biuret yang positif menunjukan bahwa enzim adalah
senyawa biomolekul protein.
Uji klorida adalah uji untuk mendeteksi adanya kandungan ion klorida pada
suatu larutan. Hasil uji klorida menunjukkan terdapat endapan putih yang
menunjukkan reaksi positif pada uji ini. Uji klorida menunjukkan bahwa air liur
mengandung ion klorida. Berdasarkan percobaan hasil menunjukkan positif
mengandung ion klorida. Reaksi yang terjadi ialah
AgNO3 + Cl-
AgCl + NO3-
(Poedjiadi 1994)
BaSO4 + 2Cl-
(Poedjiadi 1994)
Uji fosfat merupakan uji untuk mengetahui adanya ion fosfat pada suatu
larutan. Pada tabung reaksi setelah penambahan HNO3 pekat terdapat endapan
kuning. Sebelumnya pada preparasi untuk uji fosfat dan kalsium asam asetat yang
ditambahkan berfungsi untuk melarutkan endapan Ca-Mg-fosfat. Asam nitrat
pekat yang ditambahkan berfungsi untuk melepaskan asam fosfat menjadi asam
fosfat. Setelah penambahan ammonium molibdat, fosfat yang terlepas berikatan
menjadi ammonium fosfomolibdat . Hasil uji fosfat bereaksi positif dengan
terbentuknya warna hijau kekuningan dan kuning yang berupa endapan (Gilvery
1996). Reaksi yang terjadi ialah
FeSO4 + PO4-3 Fe3(PO4)2 + SO4-2 (Perry 2003)
Uji Musin yang dilakukan pada air liur dihasilkan reaksi positif dengan
terbentuknya endapan berwarna putih pada dasar tabung reaksi. Uji Musin
menunjukkan bahwa air liur mengandung musin. Musin adalah suatu glikoprotein
dikeluarkan oleh kelenjar sublingual dan kelenjar submaksilar, sedangkan ptialin
dikeluarkan oleh kelenjar parotid. Cairan air liur mengandung -amilase yang
menghidrolisa ikatan (14) pada cabang sebelah luar glikogen dan amilopektin
menjadi glukosa, sejumlah kecil maltosa, dan suatu inti tahan hidrolisa yang
disebut dekstrin.
Simpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan air liur bersifat basa dan
semua uji yang dilakukan pada percobaan menunjukkan hasil yang positif.
Daftar Pustaka
Doyle J.J and Doyle J.L. 1990. Isolation of plant DNA from fresh tissue. Focus.
Moscow. 12(1):13-15.
Harjadi W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : Gramedia.
Harper, et al. 1980. Biokimia (Review Of Physilogical Chemistry) Edisi 17.
Jakarta: EGC
Lehninger A. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Thenawijaya M, penerjemah. Jakarta:
Erlangga. Terjemahan dari Principles of Biochemistry.
Murray, Robert, Granner, Daryl K. 1999. Biokimia Harper. Edisi 24. EGC: Jakarta
Perry, T. W, A. E. Cullison and R.S. Lowrey. 2003. Feeds and Feeding. Sixth
Edition. New Jersey : Pearson Education Inc Upper Saddle River
Poedjiadi A,dkk.1994.Dasar-DasarBiokimia. Jakarta : UI-Press.
Sumardjo D. 2008. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran. Jakarta: EGC.
Winarno, F. G. (2002). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.