dimana:
Jumlah batang
Jumlah simpul
11
Struktur Baja II
Dr. Ir. Djamal Muhammad
Abdat, MT.
dan
5
9
6
7
1
2m
2
2m
2m
11
Struktur Baja II
Dr. Ir. Djamal Muhammad
Abdat, MT.
Metode ini menggunakan prinsip bahwa jika stabilitas dalam titik simpul terpenuhi, berlaku
hukum bahwa jumlah komponen reaksi
Dengan begitu gaya batang pada titik simpul tersebut dapat ditentukan besarnya.
Metode ini meliputi dua cara yakni secara analitis dan grafis.
Tahapan yang perlu dilakukan untuk menentukan gaya batang pada struktur rangka batang
adalah sebagai berikut.
(1) Memeriksa syarat kestabilan struktur rangka batang
(2) Menentukan besar gaya reaksi dudukan
(3) Menentukan gaya batang di tiap simpul dimulai dari simpul pada salah satu dudukan.
(4) Membuat daftar gaya batang
Secara grafis, skala lukisan gaya harus ditentukan lebih dahulu baru kemudian melukis gaya
yang bersesuaian secara berurutan. Urutan melukis dimaksud dapat searah dengan jarum jam
atau berlawanan arah jarum jam.
CONTOH SOAL MENENTUKAN GAYA BATANG
Tentukanlah besar seluruh gaya batang dari struktur rangka pada Gambar 3. dengan data
sebagai berikut:
11
Struktur Baja II
Dr. Ir. Djamal Muhammad
Abdat, MT.
5
9
6
7
1
2m
2m
2m
11
2000=2000 ok!
Struktur Baja II
Dr. Ir. Djamal Muhammad
Abdat, MT.
Skema
Cara Grafis
(tarik)
11
Struktur Baja II
Dr. Ir. Djamal Muhammad
Abdat, MT.
S5
S6
S6
S7
S7
Skema
S5
Cara Grafis
(tekan) dan
(tekan)
Cara Grafis: Gambarlah secara berurutan searah jarum jam gaya yang berada pada simpul E,
S6-P2-S5-S7
Simpul F Cara Analitis: Sepanjang struktur tersebut simetris, gaya batang S4=S5=-877
kg.
Dengan begitu gaya batang S9 dapat kita tentukan sebagai berikut:
11
Struktur Baja II
Dr. Ir. Djamal Muhammad
Abdat, MT.
(Tarik)
Cara Grafis: Gambarlah secara berurutan searah jarum jam gaya yang berada pada simpul F,
S5-P3-S4-S9
S5
S9
S5
S9
S4
S4
Skema
Cara Grafis
Gaya Batang
1078
1078
-1315
-877
-877
Tarik/Tekan
Tarik
Tarik
Tekan
Tekan
Tekan
Batang
S6
S7
S8
S9
Gaya Batang
-1315
-439
-439
500
Tarik/Tekan
Tekan
Tekan
Tekan
Tarik
2. Metode Ritter
Metode ini sering disebut metode potongan. Metode ini tidak memerlukan penentuan gaya
batang secara berurutan seperti pada metode titik simpul. Prinsipnya adalah bahwa di titik
manapun yang ditinjau, berlaku kestabilan
Dengan persamaan kestabilan tersebut gaya batang terpotong dapat kita cari besarnya.
Dengan mengambil contoh soal terdahulu, penentuan besar gaya batang melalui metode
pemotongan adalah sebagai berikut (Gambar 4.).
11
Struktur Baja II
Dr. Ir. Djamal Muhammad
Abdat, MT.
1.4 m
9
1.4 m
7
1
2m
2
2m
2m
(Tekan)
Perhitungan dengan metode Ritter menunjukkan bahwa tanpa lebih dahulu menemukan besar
gaya batang S6, gaya batang S5, S1 dan S7 dapat ditentukan. Untuk menentukan besar gaya
batang S6 dapat dilakukan dengan pemotongan seperti ditunjukkan pada Gambar 5.
Menentukan Gaya Batang S5
11
Struktur Baja II
Dr. Ir. Djamal Muhammad
Abdat, MT.
Untuk menentukan besar gaya batang S5, tinjau titik simpul C. Seperti halnya mencari gaya S1,
perhatikan potongan sebelah kiri pada Gambar 5.
(Tekan)
1,4 m
9
1,4 m
7
1
2m
2
2m
2m
11
Struktur Baja II
Dr. Ir. Djamal Muhammad
Abdat, MT.
Dengan diperolehnya gaya batang S5 = S4 = -874 kg, gaya batang S9 dapat ditentukan dengan
melakukan pemotongan sebagaimana Gambar 6.:
5
9
1,4 m
1,4 m
7
1
2m
2
2m
2m
11
10
Struktur Baja II
Dr. Ir. Djamal Muhammad
Abdat, MT.